Anda di halaman 1dari 13

THE INFLUENCE OF NEWS OF MASS MEDIA HASHTAG 2019

CHANGE PRESIDENT AGAINST


Oleh :
(Frentia Riskiyani, Hermi Yanzi, Edi Siswanto)

The problem in this study is about the influence of news media coverage hashtag 2019
replace president against the behavior tendencies of beginners in the election of 2019 in
SMA N 1 Way Jepara. The purpose of this research is to find out how a phenomenon of
campaign or mass media coverage can affect novice voters.
In this study using a descriptive medote with a quantitative approach, the subject in this
study is all students of class XII who have been at the age of 17 years and have id card.
Basic techniques in collecting data using poll techniques.
Based on the results of the study, it is known that the beginner selector who knew and
followed the news media coverage of the hashtag 2019 presidential change could affect
the behavior of novice voters when they would determine their choice in the upcoming
elections.
Keywords: Mass Media, Hashtag 2019 Presidential Change, The Behavior Of Budding
Voters.

PENGARUH PEMBERITAAN MEDIA MASSA HASHTAG 2019


GANTI PRESIDEN TERHADAP KECENDERUNGAN
PERILAKU PEMILIH PEMULA
Oleh :
(Frentia Riskiyani, Hermi Yanzi, Edi Siswanto)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh pemberitaan media massa
hashtag 2019 ganti Presiden terhadap kecenderungan perilaku pemilih pemula dalam
pilpres 2019 di SMA N 1 Way Jepara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana suatu fenomena kampanye atau pemberitaan media massa dapat
mempengaruhi pemilih pemula.
Dalam penelitian ini menggunakan medote deskriptif dengan pendekatan kuantitatif,
subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII yang sudah bersusia 17
Tahun dan memiliki KTP. Teknik pokok dalam pengumpulan data menggunakan teknik
angket.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa, pemilih pemula yang mengetahui
serta mengikuti pemberitaan media massa hashtag 2019 ganti Presiden dapat
mempengaruhi perilaku pemilih pemula saat akan menentukan pilihannya dalam pilpres
mendatang.

Kata kunci: Media Massa, Hashtag 2019 Ganti Presiden, Perilaku Pemilih Pemula.
PENDAHULUAN Pada kenyataannya kegiatan kampanye
Negara Indonesia adalah negara massa kali ini tidak seperti biasa,
demokrasi di mana semua warga kegiatan kampanye massa kali ini
negaranya memiliki hak setara dalam diwarnai dengan beredarnya
pengambilan keputusan yang dapat pemberitaan di media massa sebelum
mengubah hidup mereka, dengan kata masa kampanye dimulai yaitu hashtag
lain bahwa demokrasi adalah kedaulatan 2019 ganti presiden
tertinggi berada di tangan rakyat. (#2019GantiPresiden) yang beredar di
Menurut Bisariyadi dalam Kharisma berbagai macam media massa maupun
(2014: 243) mengemukakan salah satu media sosial ataupun spanduk-spanduk.
parameter terwujudnya demokrasi Hal tersebut secara tidak langsung
adalah Pemilihan Umum (Pemilu) mengungkapkan ingin adanya
dimana pemilu dianggap lambang, pergantian presiden atau propaganda
sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. diantara salah satu pihak calon presiden
Sesuai dengan Undang Undang untuk mempengaruhi khalayak banyak.
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2008 tentang Pemilihan Umum Hashtag 2019 Ganti Presiden
Presiden dan Wakil Presiden (Pemilu (#2019GantiPresiden) merupakan
Presiden dan Wakil Presiden), yaitu proporsi teks yang tersebar melalui
pemilihan umum untuk memilih pesan, email, media sosial, meme,
Presiden dan Wakil Presiden dalam spanduk, bendera, baju dan simbol
Negara Kesatuan Republik Indonesia lainnya. Bahkan hashtag 2019 ganti
berdasarkan Pancasila dan Undang- presiden (#2019gantipresiden) tidak
Undang Dasar Negara Republik bisa dikalah kan walapun sudah banyak
Indonesia Tahun 1945. yang membuat pertandingan hastag lain.
Hashtag 2019 ganti presiden merupakan
Pada Pemilu berbagai macam cara bentuk aspirasi dari kelompok
ditempuh oleh kedua pasangan Capres penentang pemegang kuasa dengan cara
dan Cawapres sebagai upaya untuk memperkuat pesan kepada masyarakat
mendapatkan suara serta dipilih oleh melelalui hashtag 2019 ganti presiden
seluruh masyarakat Indonesia. Salah yang di ramaikan di berbagai media.
satu upaya yang dilakukan oleh kedua
pasangan Capres dan Cawapres untuk Setelah proses kampanye massa
mempengaruhi perilaku pemilih dilakukan oleh para kandidat Capres
masyarakat Indonesia adalah dengan dan Cawapres dengan tujuan utama
melakukan kampanye. Salah satu yaitu untuk persuasi masa, maka dari
kampanye yang biasa digunakan proses tersebut akan menghasilkan
sebagai upaya mempersuasi masa yaitu sesuatu. Sesuatu tersebut adalah akibat
kampanye massa. Kampanye massa dari kampanye massa yaitu partisipasi
merupakan saluran komunikasi massa politik. Partisipasi politik merupakan
dalam kampanye pemilihan. Kampanye kegiatan seseorang atau kelompok
massa adalah sebuah bentuk persuasi orang untuk ikut serta secara aktif
massa dimana seorang komunikator dalam kehidupan politik, antara lain
politik memberikan himbauan kepada dengan jalan memilih pimpinan negara
massa baik melalui hubungan tatap dan, secara langsung atau tidak
muka ataupun melaui jenis media langsung memengaruhi kebijakan
perantara yaitu media elektronik, media pemerintah (public policy), dari
cetak, atau poster. partisipasi politik kita bisa melihat
sejauh mana dan sampaimana proses Terhadap Kecenderungan Perilaku
kampanye massa dapat mempengaruhi Pemilih Pemula yang dilakukan para
perilaku pemilih pemula pada Pemilu kandidat, tim sukses, baik simpatisan
Presiden 2019. Mengingat pemilih bahkan dari lingkungannya sendiri demi
pemula adalah golongan penduduk usia menjatuhkan satu sama lain dan demi
17 tahun hingga 21 tahun atau mereka sebuah kemenangan, sehingga
yang berstatus pelajar, mahasiswa, serta berpengaruh bagi pemilih yang akan
pekerja muda. atau pemilih pemula ini menggunakan hak pilihnya. Terlebih
adalah mereka yang baru akan lagi terhadap pemilih pemula karena
mempunyai pengalaman pertama kali di tidak bisa dipungkiri para pemilih
dalam mencoblos pada pemilu 2019 pemula adalah orang-orang yang
mendatang. Partisipasi politik pemilih pemikiran politiknya masih bisa
pemula yaitu partisipasi politik para dikatakan cenderung labil dalam
remaja yang baru memilih karena umur menganilisis fenomena-fenomena
mereka yang baru mencukupi pada hari politik.
pemilihan, pemilih tersebut benar benar
baru pertama kali memilih atau Rumusan Masalah
mencoblos pada Pemilu Presiden 2019. Berdasarkan latar belakang masalah
diatas rumusan masalah yang akan
Pemilih pemula umumnya belum diteliti adalah apakah ada pengaruh
memiliki pengalaman politik yang Pemberitaan Media Massa Hashtag
cukup dan keterikatan terhadap partai 2019 Ganti Presiden terhadap
politik tertentu yang kemudian Kecenderungan Perilaku pemilih
membuka peluang yang sangat besar pemula dalam pilpres Tahun 2019.
untuk dirangkul kandidat
manapun.Pemilih pemula juga dalam Tujuan Penelitian
perilakunya rentan dipengaruhi dengan Tujuan dalam penelitian ini diharapkan
informasi yang mereka dapat dari dapat mengetahui bagaimana suatu
lingkungannya baik lingkungan fenomena kampanye atau pemberitaan
keluarga, pendidikan, masyarakat media massa dapat mempengaruhi
maupun dari sosial media. Pemberitaan pemilih pemula.Sehingga kita dapat
media massa yang dewasa ini kurang mengetahui faktor-faktor yang
berimbang lagi dan cenderung memihak mempengaruhi perilaku para pemilih
kesalah satu elite politik tertentu di pemula dalam pilpres. Dari hal itu maka
khawatirkan akan menimbulkan kita dapat mengetahui bagaimana
perilaku yang tidak diinginkan pada pemilih pemula harus mengambil sikap
para pemilih pemula. Para pemilih untuk menyikapi kampanye atau
pemula dikhawatirkan tidak pemberitaan yang tersebar di media
menggunakan hak pilihnya atau golput massa.
pada pilpres mendatang. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh pemberitaan TINJAUAN PUSTAKA
media massa hashtag 2019 ganti 1. Pengertian Pemilihan Umum
presiden yang tersebar luas di berbagai Pemilihan umum menurut Indria
media massa. dalam Rahman (2007: 147) disebut
juga ”political market”. Artinya
Issu yang tersebar di media massa atau bahwa pemilihan umum adalah pasar
pemberitaan media massa hashtag 2019 politik tempat individu/masyarakat
ganti presiden (#2019GantiPresiden) berinteraksi untuk melakukan kontak
sosial (perjanjian masyarakat) antara dari kata sangsekerta, vrit (ada atau
peserta pemilihan umum (partai terjadi) atau vritta (kejadian atau
politik) dengan pemilih (rakyat) yang peristiwa). Menurut Purnama
memiliki hak pilih . Pemilihan umum Kusumaningrat dalam Mustafa
merupakan sarana mewujudkan (2014:6) Berita merupakan sesuatu
kedaulatan rakyat dalam rangka atau seseorang yang dipandang oleh
dalam penyelenggaraan media merupakan subjek yang layak
pemerintahan negara. Pemilihan untuk diberitakan.Biasanya subjek
umum tidak hanya bertujuan untuk pemberitaan merupakan sesuatu atau
memilih wakil-wakil rakyat yang seseorang yang memang sedang di
akan duduk dalam lembaga sorot atau diperhatikan oleh
perwakilan, melainkan juga suatu masyarakat umum.
sarana untuk mewujudkan tata
kehidupan negara yang dijiwai Media massa secara pasti
semangat Pancasila dan Undang- mempengaruhi pemikiran dan
Undang Dasar 1945 dalam negara tindakan khalayak. Budaya, sosial,
kesatuan Republik Indonesia. politik dipengaruhi oleh media.
Media massa di katakan sebagai
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang- kebudayaan yang bercerita. Media
Undang Nomor 22 Tahun 2007 membentuk opini publik untuk
tentang penyelenggaraan pemilihan membawanya pada perubahan yang
umum dijelaskan bahwa ”pemilihan signifikan. Pesan media tidak jadi
umum, selanjutnya disebut pemilu, begitu saja, tetapi dibuat dan
adalah sarana pelaksanaan diciptakan oleh media massa dengan
kedaulatan rakyat yang tujuan tertentu. Menurut Ardianto
diselenggarakan secara langsung, dalam Mustafa (2014:7) media massa
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil yaitu saluran sebagai alat atau sarana
dalam negara kesatuan Republik yang di pergunakan dalam proses
Indonesia berdasarkan Pancasila dan komunkasi masa. Media massa tidak
Undang-Undang Dasar negara hanya sekedar memberikan informasi
Republik Indonesia Tahun 1945”. dan hiburan semata, tetapi juga
mengajak khalayak untuk melakukan
Dengan demikian dapat disimpulkan perubahan perilaku. Melalui beragam
bahwa pemilihan umum merupakan konten media yang khas dan unik
salah satu kriteria penting untuk sehingga pesan-pesan media itu
mengukur tingkat demokrasi suatu terlihat sangat menarik,
negara.Pemilihan umum secara menimbulkan rasa penasaran
langsung, oleh rakyat merupakan khalayak.Pembingkaian pesan
sarana- sarana perwujudan melalui teks, gambar dan suara
kedaulatan rakyat guna menghasilkan merupakan aktivitas media untuk
pemerintahan negara yang mempengaruhi pikiran perasaan
demokratis berdasarkan Pancasila khalayak.
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dapat disimpulkan bahwa
2. Pengertian Pemberitaan Media pemberitaan media massa merupakan
Massa sesuatu atau seseorang yang di
Pemberitaan berasal dari kata dasar pandang oleh media massa
“berita”, kata “berita” sendiri berasal merupakan subjek yang layak untuk
di beritakan. Hasil dari suatu Jadi disimpulkan bahwa, kampanye
pemberitaan media massa dapat adalah suatu kegiatan atau perilaku
menjadi suatu tanggapan atau yang dilakukan untuk mengambil
penilaian masyarakat umum terhadap simpati masyarakat dengan cara
suatu objek yang berbeda beda dari menunjukkan atau menawarkan yang
setiap individu. baik-baik atas dirinya, dan
mengumumkan apa saja visi misi
3. Pengertian Kampanye mereka untuk menduduki dan
Pada pemilihan umum tidak terlepas dari memimpin pemerintahan.
kegiatan kampanye. Kampanye dan
pemilu bagai dua sisi mata uang yang 4. Pengertian Propaganda
tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Propaganda adalah suatu penyebaran
Kampanye adalah sebuah tindakan pesan yang terlebih dahulu telah
doktrin bertujuan mendapatkan
direncanakan secara seksama untuk
pencapaian dukungan. Usaha kampanye
bisa dilakukan perorangan atau mengubah sikap, pandangan,
sekelompok orang yang terorganisir pendapat dan tingkah laku dari
untuk melakukan pencapaian suatu penerimaan komunikan sesuai
proses pengambil keputusan didalam dengan pola yang telahditetapkan
suatu kelompok, kampanye juga bisa oleh komunikator. Menurut Laswell
dilakukan guna untuk mempengaruhi, dalam Zakiyuddin (2018: 42)
penghambatan, pembelokan pencapaian. propaganda dalam arti yang
luasadalah teknik mempengaruhi
Menurut pasal 1 ayat 26 Undang- tindakan manusia dengan
Undang Nomor 10 tahun 2008 memanipulasirepresentasi. Definisi
tentang pemilihan umum DPR, DPD, ini termasuk iklan, bahkan termasuk
DPRD yang disebut kampanye kerja seorang guruyang
adalah kegiatan peserta pemilu untuk mempengaruhi kelas, meskipun
meyakinkan para pemilih dengan tindakan seperti itu oleh banyak
menawarkan visi, misi dan program orang tidak disebut propaganda.
peserta pemilu. Jadi berdasarkan Laswell menilai propaganda
pada definisi diatas arti kampanye membawa masyarakat dalam situasi
adalah sebuah purpose to something. kebingungan ragu-ragu dan terpaku
pada sesuatu yang licik yang
Kampanye adalah aktivitas tampaknyamenipu dan menjatuhkan.
komunikasi yang ditujukan untuk Propaganda dianggap sebagai proses
memengaruhi orang lain agar ia diseminasiinformasi untuk
memiliki wawasan, sikap dan mempengaruhi sikap dan tingkah
perilaku sesuai dengan kehendak laku seseoarang ataukelompok
atau keinginan penyebar atau masyarakat dengan motif
pemberi informasi (Cangara, indoktrinisasi.
2011:223). Sedangkan menurut
Imawan dalam Cangara (2011:223) Disimpulkan bahwa, propaganda
mengungkapnkan kampanye adalah merupakan rangkaian pesan yang
upaya persuasif untuk mengajak bertujuan untuk memengaruhi
orang lain yang belum sepaham atau pendapat dan kelakuan masyarakat
belum yakin pada ide-ide yang kita atau sekelompok orang.Propaganda
tawarkan, agar mereka berseia tidak menyampaikan informasi
bergabung dan mendukungnya. secara obyektif, tetapi memberikan
informasi yang dirancang untuk bahwa pemilih pemula adalah warga
memengaruhi pihak yang mendengar negara Indonesia yang genap
atau melihatnya.Propaganda kadang berumur 17 tahun atau lebih atau
menyampaikan pesan yang benar, sudah pernah kawin. Menurut
namun seringkali menyesatkan di lembaga-lembaga survey
mana umumnya isi propaganda internasional seperti Pew Research
hanya menyampaikan fakta-fakta Center dan Gallup, pemilih pemula
pilihan yang dapat menghasilkan antara berusia 17 hingga 29 tahun,
pengaruh tertentu, ataulebih sedangkan yang dimaksud dengan
menghasilkan reaksi emosional pemilih pemula muda adalah mereka
daripada reaksi rasional.Tujuannya yang telah berusia 17-21 tahun, telah
adalah untuk mengubah pikiran memiliki hak suara dan tercantum
kognitif narasi subjek dalam dalam daftar pemilih tetap (DPT)
kelompok sasaran untuk kepentingan serta pertama kali mengikuti
tertentu. pemlihan umum, baik pemilihan
legislatif maupun pemilihan
5. Pengertian Perilaku Pemilih presiden.
Perilaku Pemilih menurut Subakti
dalam Kadir (2015: 3)adalah Menurut pasal 1 ayat (22) UU No 10
aktivitas pemberian suara oleh tahun 2008, pemilih adalah warga
individu yang berkaitan erat dengan negara Indonesia yang telah genap
pengambilan keputusan untuk berumur 17(tujuh belas) tahun atau
memilih dan tidak memilih (to vote lebih atau sudah/pernah kawin,
or not over) di dalam pemilu makna kemudia pasal 19 ayat(1 dan 2) UU
voters akan memilih atau mendukung No. 10 tahun 2008 menerangkan
kandidat tertentu. Perilaku politik itu bahwa pemilih yang mempunyai hak
sendiri merupakan kegiatan yang memilih adalah warga negara
berkenaan dengan proses pembuatan Indonesia yang didaftar oleh
dan pelaksanaan politik, dimana penyelenggara pemilu dalam daftar
kegiatan-kegiatan yang dimaksud pemilih dan pada hari pemungutan
dilakukan oleh pemerintah disatu suara telah genap berumur 17(tujuh
pihak, dan oleh masyarakat dipihak belas ) tahun atau lebih atau sudah
lain. Memilih merupakan suatu atau pernah kawin. Setiap akan
kegiatan politik masyarakat dalam melaksanakan pesta rakyat dalam
bentuk partisipasi dalam pemilihan memilih wakil rakyat atau yang kita
umum. Pemilih juga target dan sebut dengan pemilihan umum, sudah
tujuan utama dari para kontestan pasti akan adanya pemilih pemula
untuk dipengaruhi sikapnya dengan disetiap pelaksanaan pemilu.
berbagai cara yang digunakan oleh
Jadi disimpulkan bahwa, pemilih
kontestan maupun partai politik.
pemula adalah warga negara
Perilaku pemilih merupakan tingkah
Indonesia yang pada saat
laku seseorang dalam menentukan
pemungutan suara sudah mencapai
pilihannya yang dirasa paling disukai
umur 17 tahun atau sudah pernah
atau paling cocok.
menikah maka ia akan mendapatkan
hak politiknya sebagai warga negara
6. Pengertian Pemilih Pemula
Indonesia untuk ikut serta dalam
Undang-undang pilpres 2008 dalam
pemilu dan dapat memberikan hak
ketentuan umum menyebutkan
pilihnya.
METODE PENELITIAN mendapatkan suatu kesimpulan dan
Motode penelitian yang digunakan hasil penelitian yang telah dilakukan.
penulis dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan HASIL DAN PEMBAHASAN
kuantitatif karena dalam penelitian ini Setelah penulis melaksanakan
mendeskripsikan keadaan yang terjadi penelitian, selanjutnya penulis
pada saat sekarang secara sistematis dan menganalisis data yang telah diperoleh.
faktual yang menuntut untuk segera Kemudian penulis akan mencoba
mencari jalan keluar. menguraikan dan menjelaskan keadaan
sebenarnya yang sesuai dengan data
Populasi dalam penelitian ini adalah yang diperoleh mengenai pengaruh
peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Pemberitaan Media Massa Hashtag
Way Jepara yang telah berusia 17tahun 2019 Ganti Presiden Terhadap
dan telah memiliki KTP berjumlah 169 Kecenderungan Perilaku Pemilih
peserta didik. Menurut Sugiyono Pemula Dalam Pilpres 2019 di SMA N
(2017:118) sampel adalah “bagian dari 1 Way Jepara:
jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. Bila populasi a.Pemberitaan Media Massa Hashtag
besar dan peneliti tidak mungkin 2019 Ganti Presiden X)
mempelajari semua yang ada pada pada Pemberitaan Media Massa Hashtag
populasi, misalnya karena keterbatasan 2019 Ganti Presiden (X) adalah
dana dan waktu, maka peneliti dapat Penuturan keadan atau gerakan yang
mengunakan sampel yang diambil dari dilakukan oleh kelompok yang
populasi tersebut. Oleh karena itu menarik perhatian dan menjelaskan
sampel yang diambil dari populasi harus urgensi keinginan untuk mengganti
betul-betul resperentatif (mewakili). presiden. Dalam penelitian ini
Peneliti mengambil sampel dari jumlah variabel Pemberitaan Media Massa
peserta didik SMA Negeri 1 Way Hashtag 2019 Ganti Presiden dibagi
Jepara mencapai 169 peserta didik menjadi tiga indikator yakni indikator
dengan menggunakan sampel 20%, aktualitas, faktual, penting dan
sehingga jumlah peserta didik yang menarik. Setiap indikator akan dinilai
menjadi sampel berjumlah 34 orang. berdasarkan kategori tinggi, rendah
dan sedang. Setelah melaksanakan
Teknik pengumpulan data dilakukan penelitian terhadap 34 siswa kelas XII
dengan penyebaran angket (kuesioner), SMA N 1 Way Jepara peneliti
wawancara dan dokumentasi hasil mendapatkan hasil:
penelitian. 1. Aktualitas yakni peristiwa terbaru,
terkini, terhangat (up to date),
Pengujian yang digunakan dalam sedang atau baru saja terjadi
penelitian ini menggunakan uji validitas (recent events). Indikator
dan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini aktualitass terdiri dari tiga kategori
peneliti melakukan analisis data dengan yakni tinggi, rendah dan sedang.
deskriptif kuantitatif yang Hal ini menunjukan bahwa
menggunakan data-data berbentuk indikator aktualitas sangat
angka. Teknik analisis data merupakan mempengaruhi pemilih pemula,
pengelolaan data yang dilakukan mereka sangat mengikuti
dengan cara kritis yang bertujuan untuk pemberitaan media massa
mencari kebenaran data dan mengenai hashtag 2019 ganti
Presiden sehingga perilaku pemilih sesuai fakta yang sudah terjadi
pemula masuk dikategori sangat dalam memeritakan.
terpengaruhi oleh aktualitas dari
pemberitaan media massa hashtag 3. Menarik, artinya memunculkan
2019 ganti Presiden. rasa ingin tahu (curiousity) dan
minat membaca (interesting).
Berdasarkan hasil penelitian, maka Peristiwa yang biasanya menarik
peserta didik kelas XII SMAN 1 perhatian pembaca. Berita harus
Way Jepara masuk kedalam mampu menarik miat pembaca atau
kategori tinggi jika pemberitaan pendengarnya, selain beriIndikator
media massa hashtag 2019 ganti menarik terdiri dari tiga kategori
presiden merupakan pemberitaan yakni tinggi, rendah dan sedang.
yang sudah disampaikan secara
aktual. Hal ini dikarenakan siswa Pemilih pemula yang menggangap
selalu mengikuti perkembangan pemberitaan media massa hashtag
dari pemberitaan media massa 2019 ganti presiden pada tingkat
hashtag 2019 ganti Presiden. tinggi karena menurut pemilih
pemula media massa dalam
2. Faktual (factual) yakni ada memberitakan perkembangan
faktanya (fact), benar-benar terjadi pemberitaan hashtag 2019 ganti
bukan fiksi (rekaan, khayalan, atau presiden 2019 ganti presiden sudah
karangan). Fakta muncul dari menarik sehingga dapat
sebuah kejadian nyata (real event), mempengaruhi perilaku pemilih
pendapat (opinion), dan pernyataan pemula dalam pilpres 2019.
(statement). Suatu berita haruslah Berdasarkan hasil penelitian dan
disampaikan dena fakta atau perhitungan tersebut, maka peserta
dengan kata lain bahwa berita didik kelas XII SMAN 1 Way
tersebut benar-benar terjadi, bukan Jepara masuk kedalam kategori
rekayasa penulis berita. Indikator tinggi jika pemberitaan media
faktual terdiri dari tiga kategori massa hashtag 2019 ganti presiden
yakni tinggi, rendah dan sedang. merupakan pemberitaan yang
menarik. Hal ini dikarenakan sudah
Berdasarkan hasil penelitian dan sesuai dengan sikap pemilih
perhitungan tersebut, maka peserta pemula yang mengalami dampak
didik kelas XII SMAN 1 Way dari pengaruh pemberitaan media
Jepara masuk kedalam kategori massa yang menurut pemilih
tinggi jika pemberitaan media pemula sudah sangat menarik,
massa hashtag 2019 ganti presiden terutama pemberitaan yang beredar
merupakan pemberitaan yang di jejaring sosial, kemudian hal ini
sudah disampaikan secara faktual. berarti media massa sudah bisa
Hal ini sudah sesuai dengan menampilkan pemberitaan
perilaku pemilih pemula yang mengenai hashtag 2019 ganti
menyatakan bahwa indikator presiden dengan kemasan yang
faktual sangat mempengaruhi menarik sehingga pemiloh pemula
karena pemilih pemula yang sudah mau mengikuti
termasuk kategori ini menyatakan perkembangannya.
pemberitaan media massa hashtag
2019 ganti Presiden sudah sangat
4. Penting yakni besar kecilnya sesuatu yang sangat vital dalam
dampakperistiwa pada masyarakat memahami perilaku politik, karena
(consequences), artinya peristiwa kelompok-kelompok ini
itu menyangkut kepentingan mempunyai peranan besar dalam
banyak atau berdampak pada membentukan sikap, persepsi dan
masyarakat. Berita harus berisi orientasi seseorang. Model
informasi penting yang dibutuhkan sosiologis menekankan pentingnya
oleh masyarakat selai itu berita beberapa hal yang berkaitan
harus bersifat edukatif atau dengan instrumen kemasyarakatan.
mendidik, sehingga mudah
dimengerti dan bermanfaat bagi Pendekatan ini lebih menekankan
masyarakat atau kepada faktor-faktor sosiologi yang
pendengarnya.Indikator penting kemudian membentuk perilaku
terdiri dari tiga kategori yakni memilih seseorang. Pendekatan ini
tinggi, rendah dan sedang. pada dasaranya menjelaskan bahwa
karakteristik dan pengelompokkan
Berdasarkan hasil penelitian, maka sosial mempunyai pengaruh dalam
peserta didik kelas XII SMAN 1 menentukan perilaku memilih
Way Jepara masuk kedalam seseorang. Perilaku pemilih tentu
kategori tinggi jika pemberitaan dapat dijelaskan akibat pengaruh
media massa hashtag 2019 ganti seseorang terhadap suatu kelompok
presiden merupakan pemberitaan sosial dan norma-norma yang
yang penting. Hal ini berarti dianut oleh kelompok atau
pemilih pemula menganggap peran organisasi. Sosiologi berusaha
media massa dalam pelpres 2019 memahami hakikat masyarakat
sangat penting, baik itu dalam hal dalam kehidupan kelompok, baik
sosialisasi pilpres 2019 sehingga struktur, dinamika, institusi, dan
pemilih pemula tahu akan profil interaksi sosialnya. Sosiologi dan
calon kandidat yang akan mereka antropologi saling menunjang dari
pilih. segi teori maupun konsepnya.
Konsentrasi sosiologi pada
b. Perilaku Pemilih Pemula masyarakatnya, sedangkan
Kegiatan pengambilan keputusan konsentrasi antropologi pada
untuk memlih atau tidak memilih (to kebudayaannya. Antara keduanya
vote or not to vote) didalam pilpres. jelas-jelas tidak bisa dipisahkan,
Dalam penelitian ini variabel karena masyarakat dalam
perilaku pemilih pemula dibagi kelompok manusia dalam
menjadi tiga indikator yakni kehidupan bermasyarakat.
indikator modelsosiologis, model
psikologis danmodel rasional. Setiap Berdasarkan hasil penelitian, maka
indikator akan dinilai berdasarkan disimpulkan bahwa peserta didik
kategori sangat baik, cukup baik dan kelas XII SMAN 1 Way Jepara
kurang baik. Setelah melaksanakan mempunyai kategori sangat setuju
penelitian terhadap 34 siswa kelas dalam model sosiologis, karena
XII SMA N 1 Way Jepara peneliti menurut pemilih pemula media
mendapatkan hasil: massa dalam memberitakan
hashtag 2019 ganti presiden sama
1.Model Sosiologis merupakan dengan kepercayaan yang dimiliki
pemilih pemula, dimana saat akan melalui proses sosialisasi politik,
menentukan pilihannya sangat sehingga dalam menentukan
memperhatikan status ekonomi dan pilihannya pemilih pemula selalu
tingkat pendidikan yang dimiliki memperhatikan popularitas,
oleh kandidat pasangan calon orientasi isu maupun reputasi yang
Presiden dan Wakil Presiden. di miliki kandidat pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden saat
2. Model Psikologis menurut Afan akan menentukan pilihannya.
Gaffar (1992) dalam Mazhab
Michigan, pendukung Mazhab ini 3. Model Rasional yakni pemilih yang
menentukan pilihannya karena memperhatikan isu-isu politik dan
pengaruh kekuatan karena menjadi pertimbangan penting para
pengaruh kekuatan psikoligis yang pemilih akan menetukan pilihannya
berkembang dalam dirinya sendiri berdasarkan penilaiannya terhadap
melalui proses sosialisasi politik. isu-isu politik dan kandidat yang
Pendekatan psikologi sosial diajukan.Model rasional melihat
menjelaskan bahwa tingkah laku kegiatan memilih sebagai produk
pemilih akan sangat dipengaruhi kalkulasi untung dan rugi. Yang
oleh interaksi antara faktor internal dipertimbangkan tidak hanya
dan ekternal individu dalam “ongkos” memilih dan
bermasyarakat. Pendekatan kemungkinan suaranya dapat
Psikologi sosial juga bisa memengaruhi hasil yang
menjelaskan bagaimana sikap dan diharapkan, tetapi ini digunakan
harapan masyarakat dapat pemilih dan kandidat yang hendak
melahirkan tindakan serta tingkah mencalonkan diri untuk terpilih
laku yang berpegangan teguh pada sebagai wakil rakyat atau pejabat
tuntutan sosial. Pada model pemerintah. Bagi pemilih,
psikologi, pemilih pemula lebih pertimbangan untung dan rugi
cenderung menjatuhkan pilihannya digunakan untuk membuat
karena adanya konteks ketokohan keputusan tentang partai atau
yang dominan. kandidat yang dipilih, terutama
untuk membuat keputusan apakah
Berdasarkan hasil perhitungan ikut memilih atau tidak.
maka dapat disimpulkan bahwa
Pemilih pemula yang dalam model Indikator model psikologis terdiri
sosiologis pada tingkat sangat dari tiga kategori yakni kategori
setuju karena menurut pemilih sangat baik, cukup baik dan kurang
pemula media massa dalam baik. Berdasarkan hasil
memberitakan hashtag 2019 ganti perhitungan maka dapat
presiden sudah sama dengan disimpulkan bahwa pemilih pemula
kepercayaan yang dimiliki pemilih yang dalam model rasional pada
pemula sehingga dapat tingkat sangat setuju karena
mempengaruhi perilaku pemilih menurut pemilih pemula media
pemula dalam pilpres 2019, dimana massa dalam memberitakan
pemilih pemula dalam menentukan hashtag 2019 ganti presiden sudah
pilihannya di pengaruhi oleh sama dengan kepercayaan yang
kekuatan psikologis yang dimiliki pemilih pemula, hal ini
berkembang dalam dirinya sendiri dikarenakan pemilih pemula pada
umumnya ketika akan menentukan Jadi, terdapat pengaruh pada
pilihannya selalu menggunkan perilaku pemilih pemula yang
perhitungan untuk atau rugi. mengikuti perkembangan atau
Pemilih pemula dalam menentukan mengetahui pemberitaan media
pilihannya tidak hanya berupa massa hashtag 2019 ganti presiden,
memilih alternatif yang paling namun pada pemilih pemula yang
menguntungkan atau yang kurang mengetahui dan mengerti
mendatangkan kerugian yang pemberitaan media massa hashtag
paling sedikit, tetapi juga dalam 2019 ganti presiden mereka akan
arti memilih alternatif yang menentukan pilihanya
menimbulkan resiko yang paling menggunakan selera mereka
kecil. sendiri tanpa memperhatiakan hal
apapun yang ada pada diri calon
c. Pengaruh pemberitaan media kandidat pasangan calon presiden
massa hashtag 2019 ganti dan wakil presiden.
presiden terhadap
kecenderungan perilaku pemilih Pemilih Pemula memiliki perhatian
pemula. terhadap pemberitaan yang tersebar
Berdasarkan hasil pengujian luas di berbgai media ,assa
pengaruh menunjukkan bahwa mengenai hashtag 2019 ganti
adanya pengaruh antara Presiden. Tetapi di sisi lain pemilih
pemberitaan media massa hashtag pemula juga tidak dengan mentah-
2019 ganti presiden terhadap mentah dengan langsung menerima
kecenderungan perilaku pemilih pemberitaan yang beredar tersebut,
pemula dalam pilpres 2019 di SMA pemilih pemula masih
N 1 Way Jepara. Hal ini dibuktikan mempertimbangkan beberapa hal
dengan hasil perhitungan yang akan menjadi pertimbangan
menggunakan rumus Chi Kuadrat, bagi dirinya untuk menentukan
bahwa hasil hitung = 5,63 pilihannya dalam pilpres
kemudian dikonsultasikan dengan mendatang, salah satunya pemilih
Chi Kuadrat pada taraf signifikan pemula dengan memperhatikan
5% (0,05) dan derajat kebebasan = kondisi sosial ekonomi yang
4 maka diperoleh tabel = 9,49. dimiliki oleh kandidat calon capres
Dengan demikian hitung lebih dan cawapres yang akan maju
kecil dari tabel ( hitung dalam pilpres mendatang.
tabel), yaitu 5, 63 9,49. Serta
mempunyai derajat keeratan KESIMPULAN
pengaruh yaitu 0,45 (kategori Berdasarkan hasil pembahasan yang
sedang) sehingga dari hasil ditemukan oleh peneliti secara umum
pengujian tersebut diketahui bahwa peneliti menyimpulkan bahwa ada
terdapat pengaruh antara pengaruh yang cukup signifkan tentang
pemberitaan media massa hashtag pemberitaan media massa terhadap
2019 ganti presiden terhadap perilaku pemilih pemula. Dengan hal ini
kecenderungan perilaku pemilih menunjukkan bahwa pemilih pemula
pemula dalam pilpres 2019 di SMA yang melihat atau membaca serta
N 1 Way Jepara. mengikuti pemberitaan media massa
dengan nilai aktualitas, faktual, menarik
dan penting dapat mempengaruhi
perilaku pemilih pemula dalam
menentukan pilihannya dalam pilpres
2019 (pendekatan sosiologis,
pendekatan psikologis dan pendekatan
rasional) pada peserta didik kelas XII di
SMAN 1 Way Jepara.

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi


Politik Konsep, Teori dan
Strategi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Mustapa, Adam 2014. Pengaruh


Pemberitaan Media Massa Dalam
Gejolak Politik Terhadap
Pembentukan Sikap Pemilih
Pemula. Jurnal Kultur
Demokrasi. Volume 2. Nomor 4.

Rahman, A.2007. Sistem Politik


Indonesia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Sugiyono, 2015. Metodologi Penelitian


Kuantitatif dan P&D. Bandung:
Alfabeta.

Zakiyudin, Ahmad.2018. Teknik-


Teknik Propaganda Politik
Jalaludin Rakhmat. Jurnal
Akademika Praja. Volume 1.

Anda mungkin juga menyukai