Anda di halaman 1dari 3

Outline Pengajuan Skripsi

Oleh :

Bella Nanda Larashati 1610201100

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Tidar

2019
Judul : Tahap Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengolahan

Sampah di Kampung Organik

(Studi Kasus Pengelola Sampah Terpadu Legok Makmur di


Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang)

Latar Belakang :

Pemberdayaan adalah proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai


proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi. Salah satu upaya untuk
memperbaiki kondisi dan situasi adalah dengan mengikutsertakan masyarakat. Menurut
penelitian Kasmel dan Andersen (2011:800), pemberdayaan masyarakat juga dipahami sebagai
proses atau sebagai hasil. Melalui proses pemberdayaan, masyarakat dapat melakukan
kegiatan secara aktif. Proses pemberdayan masyarakat melibatkan partisipasi dari masyarakat
dan organisasi guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ambar Teguh (2004:79)
mengatakan bahwa pemberdayaan meliputi tiga hal yaitu : (1) pengembangan (enabling), (2)
memperkuat potensi atau daya (empowering), dan (3) menciptakan kemandirian. Salah satu
cara yang dapat diterapkan adalah pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengelolaan
sampah.

Sampah menjadi masalah yang cukup mengganggu di lingkungan masyarakat. Permasalahan


sampah bukan lagi dilihat sebagai permasalahan yang sederhana melainkan sudah menjadi
permasalahn kompleks bahkan tidak terkendali. Sampah akan terus meningkat seiring dengan
peningkatan populasi manusia dan juga kegiatan yang semakin kompleks. Sistem pengolahan
sampah harus mendapatkan perhatian khusus. Hal ini karena kurangnya kesadaran
masyarakat untuk dapat mengolah sampah mereka terlebih dahulu sehingga tidak langsung ke
TPSA yang akhirnya akan memicu overload di TPSA. Selain itu, masyarakat sepertinya masih
menganut dengan paradigm lama mengenai sampah yaitu disimpan, dikumpulkan, lalu dibuang.
Belum ada kata ataupun proses pengolahan di dalamnya. Padahal jika masyarakat mampu
memberdayakan sampah dengan proses pengolahan yang tepat, sampah-sampah itu akan
berubah menjadi barang ekonomis yang memiliki nilai jual.

Alasan lain adalah Kota Magelang adalah kota kecil yang dikenal sebagai kota jasa dan kota
sejuta bunga. Mendapat julukan seperti itu membuat kota kecil ini tidak dapat diremehkan lagi.
Sebagai kota jasa, hal ini tentu saja memicu agar Kota Magelang terus menyediakan yang
terbaik bagi penduduknya atau para pengguna jasa di luar Kota Magelang. Untuk itu, perlu
ditunjang dengan adanya lingkungan bersih, indah, sehat, dan tertata rapi. Hal itu dapat dimulai
dari pengelolaan secara terpadu terhadap sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana tahapan pemberdayaan masyarakat melalui program pengelolaan sampah


dilaksanakan di Kampung Organik?
2. Apa saja yang menjadi faktor-faktor pendorong dan penghambat program pengelolaan
sampah di Kampung Organik?

Tujuan :

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari akan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan :

1. Mengidentifikasi dan menganalisis pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan


program pengelolaan sampah di Kampung Organik.
2. Faktor-faktor pendorong dan penghambat tahap pemberdayaan di Kampung Organik.

Teori :

1. Konsep dan teori pemberdayaan masyarakat


2. Pemberdayaan sebagai proses perubahan
3. Pemberdayaan masyarakat sebagai proses partisipasi masyarakat
4. Tahapan proses pemberdayaan

Metode :

Kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Anda mungkin juga menyukai