Anda di halaman 1dari 12

PAPER MATA KULIAH DASAR-DASAR FILSAFAT

“Analisis Isu Politik dalam Pemilu : Dampak Nepotisme terhadap Pemilihan

Umum”

Dosen Pengampu : Dr. Wahyu Wibowo, S.S., M.I

DISUSUN OLEH :

FATIYAH RAHMADANTI

232001516010

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA, 2023
I. PENDAHULUAN

Pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan nasional terus mencari formula ideal

untuk mendorong proses demokrasi di Indonesia. Hingga saat ini, berbagai lembaga dan

peraturan telah diciptakan sebagai infrastruktur demokrasi. Proses dan kelangsungan

demokrasi juga penting jika ada partisipasi masyarakat dan dikenalnya organisasi independen

untuk menjaga demokrasi.

Refleksi pilkada serentak tahun 2020 diterima Mahkamah Konstitusi, sebuah catatan

serius dalam sejarah demokrasi kita. Pembelajaran sejarah demokrasi merupakan bagian

terpenting, sebagai landasan kognitif untuk terus menentukan masa depan jalan menuju

demokrasi. Tahapan demokrasi ini tidak lepas dari proses evaluasi dan pembangunan

program demokrasi yang ideal. Terkait dengan proses evaluasi demokrasi, tidak terlepas dari

penelitian kritis terhadap ruang demokrasi untuk melatih para pemimpin ideal di negeri ini

pada berbagai tingkatan, sehingga kita benar-benar dapat hidup dalam sistem politik negara

yang modern (Perdana, dkk, 2019).

Pengertian Pemilihan Umum menurut Matori Abdul Djalil adalah memberikan kepastian

terhadap alih kepemimpinan dan kekuasan secara konstitusional untuk melahirkan pemimpin

yang legistatif. Pemilihan umum adalah wujud dari pelaksanaan kedaulatan rakyat

(Sovereignty) secara mendasar di negara demokrasi; Pemilihan Umum dimaksudkan sebagai

wahana formal untuk membentuk tatanan negara dan masyarakat (State and Social formation)

menuju tatanan yang lebih baik; dapat menjadi filter kepercayaan rakyat terhadap partai

politik yang menjadi pemikiran rakyat. Sementara itu, menurut Syamsudin Haris, pemilihan

umum merupakan lembaga sekaligus aktivitas politik yang memungkinkan terbentuknya

pemerintahan perwakilan. Sedangkan menurut A.S. Hikam, pemilu merupakan suatu institusi

sekaligus praktik politik yang memiliki 2 (dua) dimensi yang dari luar terkesan saling

bertentangan.
Pentingnya penyelenggaraan pemilu pada hakikatnya adalah menjalankan hak rakyat

untuk menjadi penguasa dalam memilih wakil-wakilnya; membujuk atau setidak-tidaknya

memperluas persetujuan warga negara; mempengaruhi perilaku warga negara; dan mendidik

para pemimpin untuk semakin mengandalkan persetujuan rakyat dibandingkan paksaan untuk

mempertahankan legitimasi mereka.

Setiap perubahan terhadap undang-undang pemilu selalu dilakukan sebelum pemilu

diselenggarakan. Perubahan undang-undang ini masih beralasan karena hasil evaluasi

pelaksanaan pemilu pada periode sebelumnya. Perubahan undang-undang pemilu selalu

dilakukan sebagai bagian dari paket perubahan UU Penyelenggaraan Pemilu dan UU Partai

Politik. Paket perubahan hukum ini sering disebut dengan paket perubahan hukum politik.

Kelemahan dalam penyelenggaraan pemilu ini tercermin dari banyaknya permasalahan

yang timbul dalam penetapan batas waktu (kalender) untuk tahapan penyelenggaraan pemilu,

verifikasi peserta pemilu, dan pengecekan daftar calon legislatif, tahapan pemungutan suara,

penghitungan suara panggung dan menentukan calon yang akan dipilih pada pemilu legislatif.

Selain itu, angka korupsi dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia semakin meningkat,

termasuk dalam penyelenggaraan pemilu daerah.

Berdasarkan asesmen yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada

tahun 2005 hingga akhir Mei 2013, terdapat sebanyak 294 kepala daerah yang terlibat tindak

pidana korupsi dan diperkirakan pada akhir tahun 2013 jumlahnya akan bertambah. melebihi

300 orang. Orang-orang yang terlibat antara lain 21 gubernur, 7 wakil gubernur, 156 bupati,

46 wakil bupati, 41 wali kota, dan 20 wakil gubernur.

Keadaan ini erat kaitannya dengan dampak negatif dari pilihan masyarakat Indonesia

untuk menentukan sistem pemilu langsung sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU Pemilu

No.10 Tahun 2008 yang mengharuskan masyarakat untuk memimpin daerah memerlukan

biaya yang sangat besar, sehingga sekali terpilih, dan begitu berkuasa, mereka terjebak
melakukan perbuatan melawan hukum, manipulasi, korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN)

dan masih banyak perbuatan tercela lainnya.

Cara dan bentuk pelaksanaan korupsi melalui organisasi partai politik bermacam-macam,

antara lain pemalsuan APBN/D, perjudian terhadap kenaikan harga suatu proyek/kegiatan

(price gouging), perjudian dalam bidang pembelian barang dan jasa, permainan dengan

proses perizinan komersial dan pertambangan, pengelolaan sumber daya, tanggung jawab

keuangan, praktik penawaran, dan banyak aktivitas manipulatif lainnya. Cara korupsi politik

ini umumnya terencana, bahkan ada kesan ada unsur koordinasi dalam suatu kasus korupsi

politik. Koordinasi ini melibatkan politisi di posisi eksekutif dan legislatif.


II. ANALISIS

Pada hakikatnya sistem pemilihan umum dibangun agar terwujud penyelenggaraan

pemilihan umum yang mampu dipertanggungjawabkan, baik secara proses maupun hasilnya.

Sistem pemilu yang dilaksanakan harus mampu mengimplementasikan seluruh keinginan

masyarakat pemilih sehingga angka partisipasi masyarakat dapat meningkat.

Salah satu indikator keberhasilan sebuah penyelnggaraan pemilihan umum dapat dilihat

dari seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya. Artinya

jika masyarakat antusias mengikuti kegiatan pemilihan umum, demokrasi dapat dipandang

mampu melibatkan aspirasi masyarakat melalui proses pemilihan yang demokratis.

Partisipasi masyarakat dalam konteks demokrasi erat kaitannya dengan masalah

keputusan politik pemerintah. Keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh

pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat, maka warga

masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan politik Oleh karena itu , yang

dimaksud dengan partisipasi politik menurut Surbakti (1999:140) ialah keikutsertaan warga

negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi

hidupnya.

Efek mengangkat Gibran menjadi pasangan Prabowo mempengaruhi penilaian warga

Jawa Barat. Jawa Barat diketahui sebagai kantong terbesar suara Prabowo pada 2019 dengan

16 juta suara atau 59,9% dari total suara di provinsi ini.

Ditambah lagi, ia juga melihat putusan MK sengaja dirancang untuk meloloskan Gibran,

sehingga ia mengatakan “bye (selamat tinggal)" terhadap pasangan Prabowo-Gibran dalam

Pilpres mendatang. Namun, pemilihan Gibran sebagai pendamping Prabowo justru tak

mempengaruhi keyakinan warga Jawa Barat lainnya. Ia menyebut pemilihan Gibran sebagai

“ujian loyalitas”.
Menurut pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan, suara Jawa Barat

untuk Prabowo kemungkinan besar berubah. Pada pilpres sebelumnya, Prabowo dikenal

sebagai oposisi, dan menang di daerah-daerah kekuatan kelompok Islam. Kemungkinan suara

dengan identitas agama ini akan mengalir ke pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sementara itu, kantong basis tradisional PDI Perjuangan di Jawa Barat seperti

Kabupaten/Kota Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Pangandaran disebut sebagai wilayah

pengusung Presiden Jokowi pada Pilpres 2019. Akan tetapi, Gibran belum tentu menjadi

variabel untuk mengubah pendukung Jokowi ke Prabowo-Gibran.

Sejumlah survei sejauh ini masih menempatkan pasangan Prabowo-Gibran di posisi

teratas dibandingkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahmud. Lembaga Survei Indonesia

(LSI) misalnya, dalam jajak pendapat periode 12 – 18 Oktober lalu menunjukkan suara

Prabowo-Gibran mencapai 35,9%, sementara Ganjar-Mahmud 26,1% dan Anies-Muhaimin

19,6%.

Periode ini baru mulai ramai kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi. Dalam

putusannya, MK yang kursi ketuanya diduduki Anwar Usman – adik ipar Jokowi – memberi

jalan bagi Gibran masuk bursa pilpres 2024, dengan mengubah ketentuan syarat capres-

cawapres boleh berusia di bawah 40 tahun selama memiliki pengalaman sebagai kepala

daerah. MK mengeluarkan putusan ini pada 16 Oktober lalu. Menurut Direktur Eksekutif

LSI, Djayadi Hanan ada potensi suara Prabowo berkurang lantaran putusan MK tersebut.

Menurut Puput, masyarakat yang cenderung pro-Jokowi memandang keputusan

Mahkamah Konstitusi bermasalah dan berspekulasi mengenai dinasti politik setelah Gibran

terpilih sebagai calon wakil presiden. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini justru

akan merugikan pasangan Prabowo-Gibran. Selain itu, isu ini mungkin dianggap oleh

kandidat lain sebagai “kelemahan” Prabowo-Gibran dan bisa dijadikan bahan kampanye. Di
sisi lain, efek Jokowi bisa berdampak positif jika kubu Prabowo-Gibran berusaha

memperkuat loyalitas pendukung Jokowi, terutama dengan memberikan jawaban atas

tudingan teknis hukum, dinasti politik, dan Gibran sebagai “politisi lompatan katak” – Gibran

sebagai Kader PDI-P, Partai Golkar dicalonkan sebagai calon wakil presiden Prabowo.
III. PEMBAHASAN

Bingkai portal media online CNN Indonesia mengenai pemberitaan Gibran Rakabuming

pasca Pilkada Serentak Kota Solo 2020 dapat dilihat dari struktur sintaksisnya. Pada edisi 10

Desember 2020, Gibran akan mengikuti Pilkada Serentak Kota Solo 2020, diawali dengan

judul "Kemenangan Gibran dan Bobby, Kisah Baru Dinasti Jokowi". Judul berita ini seolah

mengutarakan pandangan CNN Indonesia terhadap putra dan menantu Jokowi yang maju di

Pilkada 2020, seolah-olah merupakan cerita baru dinasti Jokowi. Memang benar, Gibran

Rakabuming dan Bobby Nasution terpilih menjadi Wali Kota Solo dan Medan seiring masa

kepemimpinan Jokowi yang berlanjut hingga 2024. CNN Indonesia terlihat menyoal

pertanyaan apakah Jokowi menciptakan dinasti politik atau tidak.

Dalam berita yang ditayangkan sehari setelah Pilkada Serentak, CNN Indonesia

memberitakan pencalonan Gibran Rakabuming dengan judul "Pilkada Sendiri: Gibran

Menang Besar dan Ajak Dipilih Kembali". Kontes Bajo", lalu dilanjutkan dengan Pimpin

“Calon Wali Kota Solo Nomor Urut 1” Gibran Rakabuming yang berpasangan dengan Teguh

Prakosa, Anggota DPRD Kota Solo , unggul dalam perebutan suara rakyat dan menang

dengan selisih suara pada pemilu serentak 2020 untuk Kota Solo. Bingkai portal media online

CNN Indonesia mengenai berita bertajuk “Pilkada Solo: Gibran Menang Tangan dan Serukan

Tanding Ulang Bajo” yang tayang pada 10 Desember 2020 dapat dilihat dari struktur

sintaksisnya. Judul berita ini Artikel muncul dan menampilkan opini portal media online

CNN Indonesia tentang hasil quick count.


IV. HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Charta Politika dengan suara masuk 100

persen, Gibran-Teguh mengantongi 87,15 persen, sementara lawannya yang merupakan

paslon perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BaJo), mendapat 12,85 persen suara.

Dalam berita tersebut Gibran mengatakan, Gibran mengaku tidak ingin bereuforia atas

keunggulannya dari rival BaJo. Oleh karena itu, dia menyatakan akan segera menjalin

komunikasi intensif dengan Wali Kota Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo.

Sementara itu, paslon nomor urut 2 BaJo merespons kekalahannya dengan kembali

menantang Gibran untuk bertarung di Pilkada 2024. Menurut Bagyo, niat rematch itu sebagai

bentuk pertanggungjawabannya kepada organisasi Tikus Pithi Hanata Baris dan koalisi rakyat

yang mengusungnya melalui jalur perseorangan. Terlihat pada berita ini, CNN Indonesia

menekankan pertanyaan tentang keunggulan hasil hitung cepat terhadap pasangan calon

dengan nomor urut 1 yaitu Gibran-Teguh dan juga bagaimana rivalnya BaJo yaitu pasangan

calon dengan nomor urut 2 merespon terhadap kekalahan sementara Pilkada Serempak Kota

Solo tahun 2020.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang penulis uraikan tentang konstruksi informasi di CNN

Indonesia mengenai Gibran Rakabuming pasca Pilkada Kota Solo Tahun 2020. Dari

pembahasan sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Pembungkusan berita dilakukan oleh CNN Portal Media Online Indonesia Terkait Hasil

Quick Count Pasca Pilkada Kota Solo 2020, Kabar Kemenangan Gibran di Rakabuming dan

Sejarah Baru Dinasti Jokowi, Pasalnya Gibran Putra Orang Nomor 1, Saat Ini Ada Orang di

Indonesia khususnya Pak Presiden Jokowi. Wartawan CNN Indonesia ingin mencoba

menampilkan dan mengemas berita dengan tema yang sama, tentang pemberitaan Gibran

Rakabuming yang mengungguli hasil sementara hitung cepat saat Pilkada serentak Kota Solo

tahun 2020. Wacana yang diberitakan oleh wartawan CNN Indonesia juga menunjukan

kecenderungan bahwa apa yang disampaikan itu sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Hasil penelitian ini kembali membuktikan bahwa tidak ada media yang bersikap netral. Tiap

media memiliki pandangannya masing-masing dalam melihat sebuah peristiwa dan

menonjolkan aspek-aspek tertentu. Pandangan tersebut ditunjukkan pada berita-berita yang

disajikan pada publik.


DAFTAR PUSTAKA

T. Hidayat, "Situasi Demokrasi Nasional Menuju Pemilu 2024," https://jurnal.permapendis-


sumut.org/index.php/edusociety, vol. 3, no. 1, pp. 1-9, 2023.

I. N. Osbin Samosir, "HAK POLITIK WARGA NEGARA DALAM CENGKERAMAN POLITIK IDENTITAS:
REFLEKSI MENUJU PEMILU SERENTAK NASIONAL TAHUN 2024," JURNAL ILMU HUKUM HUMANIORA
DAN POLITIK, vol. 2, no. 3, pp. 1-15, 2022.

M. Pardede, "Implikasi Sistem Pemilihan Umum Indonesia," RECHTS VINDING Media Pembinaan
Hukum Nasional, vol. 3, no. 1, pp. 1-15, 2014.

A. Dedi, "ANALISIS SISTEM PEMILIHAN UMUM SERENTAK," Jurnal MODERAT, vol. 5, no. 3, pp. 1-
14, 2019.

B. N. INDONESIA, "Prabowo-Gibran daftar capres-cawapres ke KPU, elektabilitasnya untung atau


buntung?," BBC NEWS INDONESIA, 25 Oktober 2023. [Online]. Available:
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpvl6n9v0epo.

S. Alvin, "ANALISIS FRAMING ISU PENUNDAAN PEMILU 2024 DI CNN INDONESIA.COM DAN
KOMPAS.COM," Jurnal Semiotika, vol. 16, no. (No. 2), no. 133-148, pp. 1-16, 2022.

N. N. K. Zahra Febriyanti, "KONSTRUKSI BERITA CNN INDONESIA TENTANG GIBRAN


RAKABUMING," INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA, vol. 2, no. 6, pp. 1-10,
2021.

Anda mungkin juga menyukai