Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN LITERATUR: DIGITAL ADVERTISING PRODUK UMKM DI

MEDIA SOSIAL DALAM MENYIKAPI DIGITALISASI

Aditya Nur Ilyasa1, Annisa Fitri Adawiyyah2, Nabila Auliana Putri3

1
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung 40154
E-mail: adit@upi.edu
2
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
40154
E-mail: annisaadawiyyah5@upi.edu
3
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
40154
E-mail: nabilaaulianaputri912@upi.edu

Abstraksi
Indonesia mengalami perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi yang sangat
pesat atau yang biasa disebut dengan digitalisasi. Hampir seluruh masyarakat terhubung
dengan jaringan untuk mengakses internet. Salah satu pengaruh dari perkembangan
tersebut adalah banyaknya platform media sosial, seperti tiktok, twitter, facebook, dan
instagram. Hal tersebut yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi UMKM,
untuk memperkenalkan produk dan jasanya melalui media sosial yang mampu
menjangkau khalayak dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Salah satu upaya
tersebut adalah digital advertising dengan beragam cara. Penelitian ini merupakan kajian
literatur terhadap penelitian yang membahas terkait digital advertising, ditemukan
pentingnya digital advertising juga beberapa kesalahan, strategi dalam melakukan digital
advertising. Sebagai saran untuk penelitian mendatang, perlu dikaji lebih mendalam
konten-konten kreatif yang mampu menarik perhatian khalayak terhadap produk UMKM.

Kata kunci : digitalisasi, media sosial, digital advertising.

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang cepat dan pesat di
Indonesia saat ini banyak mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari,
salah satunya di bidang ekonomi. Salah satu inovasi yang merevolusi adalah dalam hal
bisnis, memanfaatkan media sosial sebagai wadah promosi atau media periklanan seperti
Instagram, Twitter, dan Tiktok hingga kegiatan jual beli secara daring melalui beragam
platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, dan Bukalapak
(Hartawan, dkk., 2021). Tak sedikit perusahaan-perusahaan yang menjual produknya
melalui e-commerce dan mempromosikannya di media sosial, dalam hal penjualan saja
banyak pengusaha-pengusaha kecil maupun besar yang menjual produknya melalui
platform e-commerce (CNN Indonesia, 2021) dalam (Hartawan, dkk., 2021). Akibatnya,
persaingan yang ketat terjadi antar penjual untuk mengiklankan dan mempromosikan
produknya agar terlihat menarik bagi target konsumen.
Pada era yang serba digital seperti sekarang ini, hampir semua orang yang hidup di
perkotaan memiliki smartphone dan memiliki akses terhadap internet, sehingga banyak
perusahaan yang mempromosikan dan menjual produknya melalui internet termasuk
UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Pemanfaatan media-media online atau
yang disebut media sosial (medsos) sangat berarti (Tasruddin, 2017). Menurut Kotler dan
Keller (2016), media sosial merupakan sebuah media berbasis internet yang dapat
digunakan oleh masyarakat atau konsumen untuk membagikan berbagai hal, seperti teks,
gambar, suara atau audio, maupun video kepada orang lain. Media yang saat ini sangat
berkembang di Indonesia adalah media sosial Instagram yang digunakan oleh lebih dari
60 juta pengguna di Indonesia (Kominfo, 2021). Oleh karena itu, media yang paling
sering digunakan adalah media sosial Instagram. Instagram memiliki fitur Instagram ads
yang sudah ada sejak Oktober 2013, fitur ini khusus ditujukan untuk bisnis-bisnis yang
ingin mempromosikan produknya. Pada dasarnya, terdapat lima bentuk iklan yang
disediakan oleh instagram yaitu Story ads, Photo ads, Video ads, Carousel ads, dan
Explore ads. Fitur di Instagram ads ini juga dapat mempromosikan produk berdasarkan
lokasi, demografi, minat, dan perilaku (Instagram, 2021).
Hal inilah yang harus dilakukan oleh para pelaku UMKM, yaitu memaksimalhkan
media sosial dengan sebaik mungkin dengan berbagai fitur yang disediakan oleh banyak
aplikasi media sosial, salah satunya Instagram ini. karena, UMKM sangat berperan dalam
pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, juga berperan
dalam penerimaan devisa (Swa, 2014) dalam (Crismardani, 2014) melihat banyaknya
UMKM di Indonesia, yaitu mencapai 56,2 Juta unit dan mampu menyerap 97,2% dari
tenaga kerja total angkatan kerja yang ada (Crismardani, 2014). Salah satu upaya yang
bisa dilakukan dalam meningkatkan jumlah penjualan adalah dengan iklan yang menarik,
yaitu membuat konsumen penasaran terhadap produk UMKM yang dijual. Iklan harus
mampu mencapai menarik audiens baru untuk mengenali bisnis barang atau jasa
perusahaan yang beriklan dan mendorong audiens untuk membeli atau menggunakan
barang atau jasa yang dipromosikan tersebut dan menjadi konsumen (Tasruddin, 2017).
Kini, sudah banyak iklan dengan konten-konten kreatif bertebaran, konten iklan
tersebut beragam bentuknya. Ada yang berupa iklan dengan media visual seperti gambar
statis, foto, poster, animasi tanpa suara atau audio seperti rekaman suara, podcast, hingga
media audio visual seperti video dengan suara (Primasari & Wibisono, 2021).
Iklan dipandang sebagai media yang paling umum digunakan untuk mengarahkan
komunikasi persuasif pada konsumen, mempengaruhi perasaan, pengetahuan,
kepercayaan dan sikap yang berkaitan dengan suatu produk, yang akhirnya mengarah
pada upaya untuk mempengaruhi konsumen agar memiliki minat beli (Kertamukti, 2015).
Untuk itu, sebagai salah satu media komunikasi pemasaran yang sangat penting, iklan
yang dibuat harus terkonsep dan memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada
konsumen. Pemasangan iklan dituntut tidak hanya menjual produk saja, tetapi iklan harus
menghibur, imajinatif dan bermakna (Sudharsono, 2010) dalam (Mirandha & Mahadian,
2017). Untuk itu, sebagai salah satu media komunikasi pemasaran yang sangat penting,
iklan yang dibuat harus terkonsep dan memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada
konsumen.
Daya tarik pesan dapat diciptakan menggunakan selebritis, humor, rasa takut,
kesalahan, musik, dan komparatif. Salah satu daya tarik yang masih dipertanyakan para
praktisi multimedia dan akademisi, tingkat keefektifan dan keberhasilannya adalah
konten kreatif berisi humor (Suyanto, 2004). Namun, dari beberapa hasil penelitian
mengungkapkan bahwa konten kreatif yang mengandung humor dalam iklan mampu
membuat kesan dalam waktu yang panjang, mampu memberikan ikon yang baik bagi
suatu brand. Seperti halnya pada hasil penelitian persepsi pada iklan dengan unsur humor
dilakukan oleh Anita (2008) menunjukkan bahwa iklan dengan unsur humor mampu
mempengaruhi tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan. Kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Ericho Prasetya Adi, mengenai pengaruh penggunaan
kreativitas iklan, unsur humor dan kualitas pesan iklan pada iklan televisi produk Aqua
terhadap efektivitas iklan, yang menunjukkan terdapat pengaruh positif dari kreativitas
iklan, unsur humor dan kualitas pesan terhadap efektivitas iklan. Dalam hal ini
penggunaan kreativitas iklan, unsur humor dan kualitas pesan menimbulkan perhatian
dan sikap terhadap iklan yang positif. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahadian dan Mirandha (2017) bahwa penggunaan humor dalam iklan, terbukti mampu
menarik perhatian audiens serta meningkatkan ingatan akan sebuah iklan. Dalam hal ini,
perhatian dan ingatan audiens akan iklan humor lebih tinggi dibandingkan dengan iklan
yang tanpa humor. Berdasarkan fakta-fakta itulah penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
lebih dalam tentang pengaruh konten kreatif humor sebagai strategi iklan bagi UMKM
dengan memproduksi iklan sendiri atau melalui influencer-influencer lokal dengan humor
sebagai personal branding nya.
B. Metodologi Penelitian
Penyusunan langkah-langkah dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan
Systematic Literature Review untuk menjawab research question dengan tahapan
meliputi: identifikasi, menilai, dan interpretasu topik penelitian dalam seluruh temuan.
Metode ini dipilih karena penerapannya secara sistematis sesuai dengan tahapan yang
membuat proses dalam literature review terhindar dari pemahaman subyektif.
1. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian ini dijadikan acuan dalam mencari artikel terkait, adapun
pertanyaan tersebut meliputi:
- Seberapa penting digital advertising bagi UMKM?
- Apa saja kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan digital advertising?
- Bagaimana cara-cara dalam melalukan digital advertising?
- Apa saja strategi dalam melakukan digital advertising?
2. Pengumpulan Literatur
Pengumpulan literatur dilakukan dengan melakukan pencarian terhadap beberapa
literatur yang memiliki topik serupa dengan penelitian yaitu membahas humor
sebagai strategi konten kreatif dalam periklanan produk UMKM di media sosial.
Pencarian literatur dilakukan melalui Google Scholar menggunakan kata kunci
seperti: Periklanan UMKM, Humor dalam periklanan, strategi konten kreatif dalam
periklanan, dan periklanan di media sosial.
3. Pemilihan Literatur
Literatur dipilih dan dianalisis sesuai dengan kriteria dan kebutuhan penelitian.
Literatur berdasarkan kesamaan topik yang dibahas.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Urgensi Digital Advertising (Periklanan) Bagi UMKM
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah dunia pemasaran dalam
beberapa tahun terakhir. Metode komunikasi pemasaran yang selama ini tradisional
dan kini terintegrasi kedalam dunia digital (Jannatin, et al., 2020). Penggunaan
kegiatan pemasaran yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital sering disebut
dengan digital marketing. Digital marketing terdiri dari pemasaran interaktif dan
teintegrasi yang memfasilitasi interaksi antara produsen, perantara pasar dan calon
konsumen (Febriyantoro & Arisandi, 2018).
Sektor UMKM berperan penting dalam sektor perekonomian masyarakat luas,
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
mencapat stabilitas nasional. Keberadaan UMKM dapat memberikan dampak positif
bagi perekonomian dan memberikan solusi untuk meringankan masalah ekonomi dan
sosial (Purnomo, 2019).
Saat ini para pelaku UMKM hendaknya dapat menggunakan media digital dalam
usahanya memasarkan produknya agar konsumen lebih mengenal prosuk yang dibuat
oleh UMKM tersebut. UMKM yang terhubung secara online, terlibat dalam media
sosial dan mengembangkan kemampuan e-commerce biasanya memiliki keuntungan
bisnis yang signifikan dalam hal pendapatan, kesempatan kerja, inovasi, dan daya
saing. (Wardana, 2018).
Digital marketing menurut (Prabowo, 2018) membantu sebuah perusahaan dalam
mempromosikan dan memasarkan produk maupun jasa yang mereka punya. Digital
marketing juga dapat membuat atau membuka pasar-pasar baru yang sebelumnya
tertutup karena adanya keterbatasan waktu, cara komunikasi maupun jarak.
Menurut Safitri (dalam Wardana, 2018) berpendapat bahwa UMKM harus cermat
dalam memilih media digital yang sesuai dengan tujuan pemasarannya yang disebut
dengan strategi digital marketing. Pentingnya digital marketing dapat membantu
dalam pemasaran produk UMKM supaya lebih dikenal oleh masyarakat. Salah satu
media digital yang masih sering digunakan adalah digital advertising atau media
periklanan.
2. Permasalahan yang terjadi pada Digital Advertising
Komunikasi pemasaran adalah pusat bagaimana perusahaan menggunakan
strategi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mendukung dan
mengembangkan dunia bisnis. Bagian penting dari komunikasi pemasaran adalah
periklanan (Mirandha & Mahadian, 2017). Menurut Kotler (dalam Miranda &
Mahadian, 2017) Periklanan adalah cara mudah untuk menyebarkan pesan, apakah
itu membangun prefensi, merek atau untuk mendidik orang.
Iklan dipandang sebagai media yang paling umum digunakan untuk mengarahkan
komunikasi persuasif pada konsumen, mempengaruhi perasaan, pengetahuan,
kepercayaan dan sikap yang berkaitan dengan suatu produk, yang akhirnya mengarah
pada upaya untuk mempengaruhi konsumen agar memiliki minat beli (Mirandha &
Mahadian, 2017). Melalui periklanan, perusahaan mengkomunikasikan segala
macam nilai dan keunggulan produk kepada konsumen. Karena itu, perusahaan harus
memikirkan komunikasi yang menguntungkan denngan menghadirkan produk
dengan iklan (Mufarihah & Triyono, 2018).
Pemasangan iklan dituntun harus menghibur, imajinatif dan bermakna. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa konsep iklan yang akan dibuat harus memiliki
konten dan pesan yang jelas juga dikemas dalam bentuk yang menarik agar tidak
dengan mudah ditolak oleh konsumen.
Menurut IBIS World (dalam Lee & Cho, 2020) mengemukakan bahwa Iklan
digital sering disebut sebagai pesan promosi yang disampaikan kepada konsumen
melalui outlet media online. Iklan digital juga didefinisikan sebagai iklan online
melalui platform yang dirancang untuk konsumsi masal (Lee & Cho, 2020).
Menurut David Antonny (Antonny, 2021) mengemukakan bahwa ada beberapa
hal yang harus dihindari ketika perusahaan menggunakan digital advertising, yaitu:
a. Tidak Berfokus pada Copy
Kurangi jargon dalam iklan dan pertahankan pesan iklan yang sederhana dan
ringkas. Gunakan kata kerja yang kuat dan tarik emosi pelanggan untuk membeli
produk yang diiklankan.
b. Melupakan Human Factor
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Solihin, et al., 2022) pengaruh
terbesar dalam membangun kepercayaan melalui iklan adalah faktor-faktor yang
berkaitan dengan manusia, seperti humor, berorientasi pada nilai dan situasi yang
nyata. Oleh karena itu, iklan yang akan dibuat harus berfokus pada masalah target
konsumen.
c. Menekankan Fitur Produk Daripada Keuntungan
Oleh karena itu, iklan yang akan dibuat harus menarik perhatian konsumen
melalui iklan yang tepat. Dimulai dengan mengungkapkan kebutuhan konsumen,
kemudian tawarkan keuntungan dan keunggulan produk yang diiklankan untuk
menyelesaikan permasalahan pada konsumen.
d. Memasarkan ke Audiens yang Sudah Mengenal Produk yang akan diiklankan
Dalam periklanan perusahaan tidak dianjurkan untuk menargetkan konsumen
yang sudah mengenal brand atau produk yang akan ditawarkan. Sehingga
meminimalisasi iklan tidak menghasilkan keuntungan yang besar.
e. Tidak Menggunakan Tools Media Sosial Secara Efektif
Media sosial merupakan tempat bersosialisasi secara online dan bisa
memanfaatkan tools yang tersedia didalamnya untuk membuat iklan yang
semenarik mungkin untuk menarik perhatian konsumen.
f. Sembarangan Mengaplikasikan Tren Sosial
Menerapkan tren yang sedang terjadi dalam iklan adalah salah satu tips untuk
menarik perhatian pelanggan yang efektif. Namun, tips ini harus diterapkan
dengan tepat dan tidak sembarangan.
g. Tidak Melacak Hasil Iklan
Setiap iklan yang dijalankan haruslah dilacak hasilnya, dan harus mencoba hal
yang baru sehingga bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.
3. Macam-Macam Cara Digital Advertising
Digital Advertising sangat penting dalam bisnis dan ekonomi dalam hal
pemasaran. Namun, masyarakat atau pelanggan tidak dapat mengetahui semua
produk atau jasa dari seorang pengusaha dalam kaitannya dengan merek dan lain-lain
(Aisyah, et al., 2021).
Jika melihat perkembangan media yang digunakan dalam periklanan yang tidak
terlau berubah secara signifikan, baik untuk materi iklan cetak maupun materi iklan
elektronik. Selain itu, periklanan membutuhkan cara yang sistematis untuk
menentukan media mana yang digunakan, kapan media digunakan dan media mana
yang digunakan dalam mempromosikan produk (barang atau jasa). Jenis iklan
berdasarkan media yang digunakan, terdapat empat jenis, yaitu:
a. Iklan Luar Ruangan
Media ini memiliki potensi menarik perhatian melalui ukuran dan perpaduan
warna yang ditawarkan. Media luar ruangan berupa billboard, sign board, neon
box, shop sign, dan lain-lain (Anugrah & Susanti, 2021).
b. Iklan Media Cetak
Iklan dimedia cetak melewati beberapa proses atau tahapan, yaitu produsen
atau pengiklan mengirimkan newsletter pelanggan yang berisi informasi tentang
produk berupa merek, kelebihan, manfaat, kerugian dan target pasar. Informasi
dari pelanggan selanjutnya diolah kemudia diwujukan dalam bentuk iklan media
cetak dan proses terakhir adalah pemasangan di media (Siambaton & Tarigan,
2020).
c. Iklan Elektronik
Iklan elektronik menyampaikan informasinya melalui alat elektronik, seperti
televisi dan radio.
d. Iklan Internet
Maulana (dalam Fernanda, 2019) menyampaikan bahwa daya tarik iklan
internet yaitu bentuk konten komersial diinternet yang didesain oleh pebisnis
untuk menginformasikan kepada konsumen tentang produk atau jasa. Internet
advertising adalah komunikasi nonpersonal yang bersifat persuasif.
e. Iklan Digital
Iklan digital dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dikancah
internasional. Saat ini jaringan internet sudah ada dimana-mana dan setiap orang
memiliki smartphone, sehingga sekarang bisa melakukan pemasaran dimana saja,
salah satu iklan digital yang sedang tren belakangan ini adalah media sosial
(Febriyantoro & Arisandi, 2018).
Terdapat banyak media sosial yang sering digunakan oleh semua orang, yaitu:
instagram, facebook, whatsapp, tiktok, youtube dan media sosial lainnya.
1) Instagram
Instagram adalah salah satu platform media sosial revolusi iPhone. Pada
agustus 2012, instagram mengalahkan twitter dalam hal ini, jumlah pengguna
aktif harian. Media sosial ini menawarkan layanan untuk berbagi gambar atau
caption. Sejak 2015, instagram telah menawarkan fitur periklanan untuk
pemasaran. Beberapa brand ternama di Indonesia menggunakan fitur Instagram
ini, dimana brand-brand tersebut sebelumnya gencar mempromosikan produk-
produknya diberbagai media sosial. Iklan media sosial bisa menjadi bentuk
komunikasi yang lebih persuasif dan termurah (Arumsari & Utama , 2018).
2) Facebook
Facebook dapat digunakan sebagai sarana promosi untuk keperluan bisnis.
Kegiatan promosi dibentuk untuk menstimulasi terjadinya kesadaran,
ketertarikan, dan akan berakhir dengan pembelian suatu produk (Afifah, et al.,
2019).
Facebook sudah sangat berkembang pesat. Facebook ads adalah fitur yang
ditawarkan oleh facebook untuk mempromosikan halaman facebook yang
sebelumnya dibuat oleh pengguna. Fcebook ads atau biasa disebut iklan facebook
sangat cocok bagi para penggiat bisnis online (Barokah, et al., 2021).
3) Whatsapp Business
WhatsApp Business adalah aplikasi obrolan yang dirancang khusus untuk
pengusaha. WhatsApp meluncurkan aplikasinya pada tahun 2018 dan mendapat
antusiasme dari masyarakat di Indonesia. Keberadaan WhatsApp Business bisa
menjadi salah satu alternatif program chat khusus bisnis yang sangat bermanfaat
bagi pemilik bisnis, khususnya pebisnis online. Aplikasi ini membantu banyak
calon pembeli untuk berkomunikasi dengan penjual. WhatsApp Business adalah
aplikasi yang dirancang khusus untuk pemilik bisnis yang dapat diunduh gratis
(Abdullah & Fathihani, 2021).
4) Tiktok
Tiktok merupakan media sosial berbasis video sharing yang hasil publikasinya
dapat dibagikan, disukai dan dikomentari oleh pengguna lainnya. Penjualan
menggunakan tiktok juga bisa viral karena seperti virus, yang menyebar dengan
cepat, sehingga pengguna tiktok lainnya akan segera menyadarinya (Rachmawaty,
2021). Tiktok memungkinkan siapa saja untuk menjadi konten creator dan
mendorong pengguna untuk berbagi ekspresi kreatif melalui video berdurasi 15-
60 detik. Hal ini yang membuat aplikasi tiktok menonjol diantara pesaing lainnya.
Karena ini memungkinkan semua menjadi pencipta karena cara membuat konten
yang sederhana dan aksesnya yang relatif mudah (Fachmy, et al., 2021).
5) Youtube
Youtube telah menjadi fenomena global, sebuah situs berbagi video yang
berfungsi sebagai sarana berbagi video secara online. Situs ini membantu
pengguna mengunggah video yang dapat diakses oleh pengguna lain di seluruh
dunia secara gratis. Youtube adalah database video paling populer di internet dan
situs video yang menawarkan banyak informasi dan dapat dipercaya. Karena siapa
pun dapat mengunggah video ke akun youtube mereka, situs ini untuk mereka
yang ingin mencari dan mengunggahnya lalu menontonnya secara langsung.
Banyak konten telah dibuat yang memberi pengiklan banyak pengaruh untuk
memilih segmen yang tepat dan tidak mencemari merek lain atau bahkan pesaing
(Firdaus, et al,. 2021).
Dalam pembuatan iklan pada tiktok dan youtube terdapat konten kreator yang
turut serta memasarkan produknya ataupun orang lain. Konten kreator merupakan
brand yang menyebarkan data yang ditranformasikan kedalam suatu foto, video
serta tulisan yang dapat disebut konten. Adapun tugas dari konten kreator yaitu
mengumpulkan ide, data serta melakukan riset dan membuat konsep untuk
menghasilan sebuah konten. (Sundawa & Trigartanti, 2018). Pemanfaatan media
digital oleh konten kreator berbeda-beda, setiap konten kreator pastinya memiliki
ciri khas, gaya dan karakteristik nya dalam berkonten. (Maeskina & Hidayat,
2022).
4. Strategi-strategi dalam periklanan produk UMKM
a. Menggunakan beragam fitur digital advertising dengan konsisten
Digital Advertising atau Digital Ads adalah pemasaran dengan menggunakan
iklan media digital internet untuk menjangkau calon pembeli secara luas dan
cepat.Iklan media internet yang biasa digunakan saat ini seperti Google ads,
Youtube ads, Facebook Ads, Instagram ads, dan lain sebagainya.
b. Menggunakan media sosial khusus bisnis dengan aktif
Media sosial tak hanya menjadi sarana berinteraksi di dunia maya, melainkan
sudah menjadi alat bisnis yang sangat efisien dan efektif. Media sosial yang dapat
digunakan ialah instagram, facebook, tiktok, dan whatsapp.
c. Memanfaatkan marketplace
Pemanfaatan marketplace memberikan keuntungan tersendiri bagi pelaku
usaha, salah satunya ialah kepercayaan konsumen terhadap toko usaha tersebut
karena mencegah terjadinya penipuan yang marak terjadi ketika transaksi online
lewat media sosial. Contoh marketplace yang bisa digunakan oleh pelaku UMKM
antara lain: Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya.
d. Melakukan promosi online/periklanan dengan konten yang kreatif dan up to
date
Cara melakukan promosi online agar lebih efektif dan menarik antara lain
menggunakan foto produk yang menarik, menggunakan tagar setiap kali posting
produk, membuat jadwal yang teratur, membuat konten yang menarik untuk
menjangkau calon pembeli, dan menggunakan mediator promosi.
5. Humor sebagai Strategi Konten Kreatif dalam Periklanan
Dalam mengembangkan usaha di dunia bisnis khususnya pelaku usaha UMKM,
komunikasi pemasaran menjadi inti bagaimana perusahaan memanfaatkan sebuah
strategi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Reza, 2016: 66). Iklan dipandang
sebagai media yang paling umum digunakan untuk mengarahkan komunikasi
persuasif pada konsumen, mempengaruhi perasaan, pengetahuan, kepercayaan dan
sikap yang berkaitan dengan suatu produk, yang akhirnya mengarah pada upaya untuk
mempengaruhi konsumen agar memiliki minat beli (Kertamukti, 2015: 21).
Efektivitas iklan ini berdasarkan kreativitas iklan itu sendiri, makin menangkap
perhatian calon pembeli maka iklan tersebut makin diingat (Caples dalam Adi, 2016:
3). Begitu banyaknya pengaruh iklan dalam membangun pemahaman konsumen
terhadap pesan iklan yang hendak ditujukan kepada target pasar yang tepat, sehingga
diperlukan konsep iklan yang unik dan menyita perhatian khalayak, salah satunya
iklan dengan aspek kreatif humor. Keunggulan iklan yang menggunakan daya tarik
humor yaitu :
a. Humor pada iklan sangat efektif dalam menarik perhatian konsumen.
b. Humor dapat menyempurnakan kesukaan konsumen terhadap iklan maupun
merek yang diiklankan.
c. Humor tidak merugikan secara keseluruhan.
d. Humor dapat digunakan untuk menjaga eksistensi dari produk atau jasa.
Tema humor pada iklan ini terkait dengan ide iklan yang menarik, bintang iklan
yang sesuai dengan produk yang diiklankan, cara penyampaian humor yang baik,
humor yang digunakan membuat konsumen senang, maupun paling tidak pernah
tertawa satu kali ketika menonton iklan tersebut. Sedangkan sikap yang mampu
dipengaruhi adalah menyukai iklan tersebut, senang ketika iklan tersebut muncul,
tidak melakukan perpindahan chanel televisi, dan menontonnya hingga selesai.
Beberapa contoh iklan dengan tema humor yang cukup populer pada media sosial
yaitu pada konten endorsement yang dilakukan oleh pengguna instagram yang
merupakan komika terkenal yaitu @raditya_dika. Selain itu juga konten iklan yang
menyisipkan tema humor juga diterapkan oleh pengguna tiktok dengan username
@iniganta. Konten humor yang merupakan salah satu strategi soft selling ini banyak
diterima masyarakat karena tingginya interaksi pengguna tiktok dilihat dari jumlah
viewers video iklan tersebut serta jumlah likes, comments, shares yang tidak sedikit.
D. Kesimpulan dan Rekomendasi
Periklanan atau digital advertising menjadi komunikasi pemasaran yang sangat
penting untuk memperkenalkan brand suatu UMKM untuk menarik konsumen hingga
menjadi pelanggan yang melakukan repeat order. UMKM perlu selalu upgrade cara
periklanan dari segi strategi maupun konten yang disajikan. Karena UMKM menjadi
salah satu potensi basis ekonomi nasional yang sangat penting. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan memperkenalkan nama merk atau brand secara luas, kemudahan
teknologi memudahkan upaya tersebut, beragamnya platform media sosial memberikan
wadah yang luas untuk pada kraeatornya, dan peluang yang besar untuk dapat dikenal
oleh seluruh masyarakat. Tidak hanya dalam negeri namun hingga luar negeri.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dikaji lebih mendalam konten-
konten kreatif yang mampu menarik perhatian khalayak terhadap produk UMKM.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. A., & Fathihani. (2021). Memanfaatkan Whatsapp Business Sebagai Sarana
Penunjang Digital Marketing UMKM di Tengah Pandemik Covid-19 Di
Kelurahan Tanjung Duren. Jurnal Pengadian Pada Masyarakat, 28-35.

Adi, E. P. (2016). Pengaruh kreativitas iklan, unsur humor, dan kualias pesan iklan
terhadap efektivitas iklan televisi aqua versi “ada aqua”. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 7 Agustus 2016

Adi, E. P. (2016). Pengaruh kreativitas iklan, unsur humor, dan kualias pesan iklan
terhadap efektivitas iklan televisi aqua versi “ada aqua”. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 7 Agustus 2016

Afifah, L., Najamuddin, M., & humaeira, B. (2019). Efektivitas Media Promosi Pada
Produk Sandwich Goreng Merek Royal Sandwich. Agribussines Journal, 1-17.

Aisyah, S., Ali, Y., Sudarso, A., Sopianti , R. F., Sitanggang, A. O., Alfathoni, M. M., . .
. Rosita, Y. D. (2021). Dasar-Dasar Periklanan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anita, D. M. (2008). Pengaruh persepsi pada iklan dengan unsur humor terhadap tingkat
asosiasi merek nu green tea sebagai teh kesehatan (studi kasus iklan televisi nu
green tea versi nyanyian jepang “so ra no shita dee ookikunate”). Depok: Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

Antonny, D. (2021, Juni 07). 7 Kesalahan Dalam Iklan yang Harus Dihindari. Retrieved
from toffedev.com: https://toffeedev.com/blog/kesalahan-dalam-iklan/

Anugrah, D., & Susanti, S. (2021). Aplikasi Pengukur Cahaya Pada Iklan Luar Ruang
Berbasis Android di Golden Mind Advertising. Prosiding Sistem Informasi, 12-
19.

Arumsari, R. Y., & Utama , J. (2018). Kajian Pendekatan Visual Iklan Pada Instagram.
Jurnal Bahasa Rupa, 52-59. doi:https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v2i1.230

Barokah, S., Wulandari, O. D., Sari, M. T., & Yuditama, I. F. (2021). Optimalisasi Digital
Marketing Melalui Facebook Ads di Kelurahan Purwanegara. Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 17-22.

Chrismardani, Y. (2014). Komunikasi pemasaran terpadu: implementasi untuk


UMKM. Neo-Bis, 8(2), 179-189.

Fachmy, R. N., Barkah, C. S., Herawaty, T., & Aulina, L. (2021). Strategi Optimalisasi
Media Sosial Melalui Konten Humor dalam Peningkatan Penjualan Produk
UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Toko Sikece). Journal
Of Economic, Management and Aacounting, 183-194.
doi:http://dx.doi.org/10.35914/jemma.v4i2.784

Febriyantoro, M. T., & Arisandi, D. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asen. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis Dewantara, 61-76.
doi:https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.175

Fernanda, M. (2019). Pengaruh Promosi Penjualan, Daya Tarik Iklan Internet, dan
Kualitas Website Terhadap Pembelian Impulsif. Jurnal Manajemen Bisnis dan
Kewirausahaan, 07-12. doi:https://doi.org/10.24912/jmbk.v3i5.6073

Firdaus, N. J., Lukitawati, B., & Mustopa. (2021). Strategi Kreatif Iklan di Youtube.
Jurnal Ilmiah Komunikasi, 54-61.
doi:http://dx.doi.org/10.38041/jikom1.v13i02.155

Hadi, D. F., & Zakiah, K. (2021). Strategi Digital Marketing Bagi Umkm (Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah) Untuk Bersaing Di Era Pandemi. Competitive, 16(1), 32–
41.

Hartawan, E., Liu, D., Handoko, M. R., Evan, G., & Widjojo, H. (2021). Pengaruh Iklan
Di Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Masyarakat Pada E-
Commerce. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi)., 8(1).

Jannatin, R., Wardhana, W., Haryanto, R., & Agus Pebriyanto. (2020). Penerapan Digital
Marketing Sebagai Strategi Pemasaran UMKM. Jurnal Implementation and
action, 1-12.

Kertamukti, R. (2015). Strategi kreatif dalam periklanan. Bandung: Raja Grafindo


Persada.

Kominfo. (2021). Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang.

Kotler, P. & Keller, K.L. (2016). Marketing Management (15th ed). New Jersey: Pearson
Education.

Lee, H. J., & Cho, C. H. (2020). Digital Advertising: Present and Future Prospects.
International Journal of Advertising, 332-341.
doi:https://doi.org/10.1080/02650487.2019.1642015

Maeskina, M. M., & Hidayat, D. (2022). Adaptasi Kerja Content creator di Era Digital.
Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi, 20-31.
doi:https://doi.org/10.35508/jikom.v11i1.5150

Mirandha, I. Y., & Mahadian, A. B. (2017). Perbandingan Persepsi Khalayak Antara


Iklan Yang Mengandung Humor dan Tidak Mengandung Humor. Jurnal Ilmiah
Ilmu Hubungan Masyarakat, 112-123.
doi:https://doi.org/10.24198/prh.v1i2.11673

Mufarihah, H., & Triyono. (2018). Dampak Periklanan Terhadap Minat Beli Pada Hp
Samsung Galaxy di Semarang. Jurnal Pemasaran, 11-19.

Mursalim, R. R., Dinar, M., Hasan, M., Ilham, T., & Said, M. I. (2018). Analisis
Pengelolaan Usaha Berbasis E-Commerce dalam Meningkatkan Kinerja Usaha
Kecil di Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.

Prabowo, W. A. (2018). Pengaruh Digital Marketing Terhadap Organizational


Performance Dengan Intellectual Capital dan Percerived Quality Sebagai
VAriabel Intervening Pada Industri Hotel Bintang Tiga Di Jawa Timur. Jurnal
Manajemen Pemasaran, 101-112.
doi:https://doi.org/10.9744/pemasaran.12.2.101-112

Primasari, C. H., & Wibisono, Y. P. (2021). Video Iklan Sebagai Sarana Peningkatan
Impresi Publik Terhadap Produk Komunitas UMKM Kotabaru
Yogyakarta. ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2),
127-134.

Purnomo, F. (2019). Program Ladit (Lapak Digital): Optimalisasi Media Digital SebagaI
wadah Dalam Pengembangan UMKM Di Madura. Jurnal Studi Manajemen dan
Bisnis, 55-61. doi:https://doi.org/10.21107/jsmb.v6i2.6687

Rachmawaty, A. (2021). Optimasi Media Sosial Dalam Meningkatkan Penjualan di Masa


Pembatasan Sosial Berskala Besar. Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi, 29-
44. doi:https://doi.org/10.38204/tematik.v8i1.535

Reza, F. (2016). Strategi promosi penjualan online lazada.co.id. Jurnal Kajian


Komunikasi (JKK). Volume 4, Nomor 1.

Siambaton, T., & Tarigan, Y. L. (2020). Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap


Konsumen Akibat Iklan yang Menyesatkan pada Media Cetak. Jurnal Sosial dan
Humaniora, 143-154. doi:https://doi.org/10.51622/vsh.v1i2.83

Solihin, A., Azhar, D. Z., & Sanjaya, V. F. (2022). Pengaruh Iklan Dengan Jasa
Endorsment Untuk Meningkatkan Minat Beli Masyarakat. Business And
Enterpreneurship Journal, 67-76.

Sundawa, Y. A., & Trigartanti, W. (2018). Fenomena Content Creator di Era Digital.
Prosiding Hubungan Masyarakat, 22-32.
doi:http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11408

Tasruddin, R. (2017). Tren periklanan di media sosial.

Wardana, A. (2018). Strategi Digital Marketing dan Implikasinya Pada Keunggulan


bersaing UKM di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional, 327-338.

Anda mungkin juga menyukai