Disusun oleh:
Aditya Nur Ilyasa 1905231
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kuesioner/Angket dan Pedoman Observasi
A. Pengertian Angket.................................................................................. 2
B. Pengertian Observasi.............................................................................. 3
C. Cara menyusun kisi-kisi angket..............................................................5
D. Penskoran angket....................................................................................8
E. Cara menyusun Pedoman Observasi..................................................... 13
F. Contoh angket otomotif......................................................................... 15
G. Contoh observasi otomotif.................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuesioner memegang peranan penting dalam kesuksesan koleksi data pada
setiap penelitian survei. Seberapa penting suatu kuesioner yang baik seringkali
diabaikan, sehingga setiap orang sepertinya bisa menulis kuesioner. Pada
semua survei Brace(2013) mengemukakan bahwa secara umum terdapat dua
tipe kesalahan yakni kesalahan akibat pengambilan sampel (sampling error)
dan kesalahan-kesalahan yang bukan diakibatkan dari pengambilan sampel
(non-sampling errors). Kesalahan akibat pengambilan sampel sering muncul
dari variasi acak dalam pemilihan responden. Kesalahan jenis ini bisa
dikurangi dan cara yang paling banyak digunakan adalah dengan menambah
ukuran sampel, yang artinya menambah biaya. Untuk mengurangi separuh
kesalahan pengambilan sampel membutuhkan empat kali lipat ukuran sampel,
sehingga upaya mengurangi kesalahan dalam pengambilan sampel bisa
menjadi sangat mahal.
Masalah yang diakibatkan oleh penyusun kuesioner, antara lain
1. Keraguan dalam pertanyaan
2. Efek ururan antar pertanyaan
3. Efek urutan di dalam suatu pertanyaan
4. Kode jawaban yang mencukupi
5. Kesalahan pertanyaan yang diajukan karena minimnya
petunjuk/arahan
6. Ketidakmampuan kuesioner dalam mencatat atau merekam jawaban
yang akurat atau lengkap.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Angket/Kuisioner
Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data (Danang, 2012).
Jenis-jenis pertanyaan pada kuesioner dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka
kepada responden. Respons yang diterima harus bisa diterjemahkan
dengan benar. Contoh :
Bagaimana pendapat Anda jika :
1. Pelajaran bahasa Inggris di SLTP dihapus?
2. Pelajaran bahasa Inggris di SLTP dijadikan mata pelajaran pilihan?
b. Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan
respons yang tersedia bagi reponden.
Contoh:
Bagaimana pendapat Anda jika :
1. Pelajaran bahasa Inggris diberikan di SD?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Kurang setuju
D. Tidak setuju
2. Pelajaran bahasa Inggris di SLTP dihapus?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Kurang setuju
D. Tidak setuju
Kuisioner disusun dengan berbagai macam cara yang digunakan di banyak
situasi yang berbeda dengan menggunakan banyak media koleksi data yang
berbeda pula. Kuesioner berisi daftar pertanyaan terstruktur dengan alternative
jawaban yang tersedia, sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai
dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan atau pendapat pribadinya. (Suyanto
dan Sutinah, 2005). Pada penelitian, istilah kuesioner merujuk baik oada
kuesioner yang pengisiannya diisi sendiri yang dikelola oleh interviewer
Ketika tatap muka secara langsung maupun melalui telepon (Brace, 2013).
Arikunto (2010) mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai sekumpulan
pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
terkait dengan pribadinya maupun hal-hal lain yang terkait dengan materi
penelitian.
Sumber: Slideshare.com
Isi Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian harus sesuai dengan permasalahan yang
dibahas dan informasi yang ingin dihimpun. Karena kuesioner berisi daftar
pertanyaan atau pernyataan, Anda harus membuatnya lebih mudah
dipahami oleh responden yang tidak bertemu secara langsung. Adapun
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat isi kuesioner
penelitian, antara lain:
1. Sederhana
Kuesioner penelitian harus dibuat sederhana, to the point, tidak
kompleks, dan mudah dipahami responden agar lebih sesuai tujuannya.
Sehingga, informasi yang diperoleh dari kuesioner sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
2. Ukuran jelas
Kuesioner penelitian yang bertujuan mengumpulkan data berupa
angka harus menggunakan satuan ukur yang jelas. Misalnya, gunakan
satuan ukur yang jelas seperti m2 ketika menanyakan luas lahan
sehingga responden paham dan tidak kebingungan.
3. Pertanyaan tidak bertele-tele
Jika kuesioner berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang
jawabannya sudah berupa pilihan maupun tidak, maka pastikan
pertanyaan dalam kuesioner penelitian tidak bertele-tele. Pernyataan
kuesioner harus lebih jelas, tapi juga menghindari penjelaskan yang
bertele-tele. Pertanyaan yang bertele-tele akan bisa menimbulkan
pemahaman yang berbeda atau membuat responden jenuh
menjawabnya.
4. Pertanyaan harus dikategorikan
mengelompokkan atau mengkategorikan setiap daftar pertanyaan
dalam kuesioner penelitian adalah hal yang harus dilakukan agar
sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
5. Jangan membingungkan
Daftar pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner penelitian
seharusnya tidak membingungkan. Supaya, responden bisa
memberikan jawaban yang lebih sesuai harapan Anda.
2. Pengertian Observasi
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara
mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian
untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari
sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
Kegiatan observasi dilakukan untuk memproses objek dengan maksud
untuk merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan melanjutkan
ke proses investigasi.
Secara umum, observasi adalah aktivitas untuk mengetahui sesuatu dari
fenomena-fenomena. Aktivitas tersebut didasarkan pada pengetahuan dan
gagasan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari fenomena yang
diteliti. Informasi yang didapat harus bersifat objektif, nyata, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Kata “observasi” berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan
memperhatikan. Sedangkan secara istilah observasi merupakan proses untuk
melihat, memperhatikan, mengamati, meninjau, dan mengawasi dengan teliti
suatu objek tertentu untuk mendapat data yang valid dan informasi yang benar
yang dibutuhkan suatu kegiatan, sebuah instansi untuk suatu kepentingan
tertentu.
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PERSENTASI PADA
MATA KULIAH PRAKTEK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
TEKNIK OTOMOTIF.
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan
jawaban Bapak/Ibu/Sdr.
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pernyataan Jawaban Pilihan
STS ST S SS
1 Power point adalah aplikasi persentasi
yang sangat bagus digunakan untuk
persentasi
2 Persentasi merupakan metode belajar
efektif
3 Persentasi adalah metode belajar yang
disukai dikalangan mahasiswa
4 Persentasi adalah metode belajar yang
sangat kurang dimengerti
5 Persentasi adalah metode belajar yang
memakan waktu
6 Mahasiswa lebih suka persentasi dari pada
pematerian
7 Persentasi menjadi metode efektif dalam
mata kulih berbasis praktek
8 Praktek dilakukan setelah persentasi
9 Persentasi menjadi efektif apabila
penyampaiannya sangat mudah
dimengerti
10 Praktik sangat diperlukan untuk
mahasiswa Teknik
11 Mahasiswa Teknik lebih suka langsung
praktek dari pada persentasi
12 Mahasiswa Teknik menjadi handal apabila
diasah terus dengan praktek
13 Persentasi merupakan metode yang sangat
diminati mahasiswa teknik
14 Mahasiswa Teknik menganggap metode
persentasi adalah metode yang kurang
bagus
15 Mahasiswa Teknik perlu adanya praktek
Salah satu mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif sedang melakukan
penelitian (Efektivitas Metode Belajar Persentasi Pada Mata Kuliah
Praktek Di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif) sebuah penelitian
dengan menggunakan skala Likert. Aspek yang akan diukur dalam
penelitian tersebut adalah keefektifan. Ada 100 responden atau panelis
yang memberikan jawaban dari angket yang diberikan. Berikut rangkuman
hasil penilaian 100 responden tersebut.
Responden yang menjawab sangat suka (skor 5) berjumlah 25 orang
Responden yang menjawab suka (skor 4) berjumlah 18 orang
Responden yang menjawab tidak suka (skor 2) berjumlah 31 orang
Responden yang menjawab sangat tidak suka (skor 1) berjumlah 26
orang
Rumus: T x Pn
T = Total jumlah responden yang memilih
Pn = Pilihan angka skor Likert
Responden yang menjawab sangat suka (4) = 25 x 4 = 100
Responden yang menjawab suka (3) = 18 x 3 = 54
Responden yang menjawab tidak suka (2) = 31 x 2 = 62
Responden yang menjawab sangat tidak suka (1) = 26 x 1 = 26
Semua hasil dijumlahkan, total skor = 242
Interpretasi Skor Perhitungan
Agar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui skor
tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus
sebagai berikut:
Y = skor tertinggi likert x jumlah responden
X = skor terendah likert x jumlah responden
Jumlah skor tertinggi untuk item “Sangat Suka” adalah 4 x 100 = 400,
sedangkan item “Sangat Tidak Suka” adalah 1 x 100 = 100. Jadi, jika total
skor penilaian responden diperoleh angka 242, maka penilaian interpretasi
responden terhadap cita rasa produk tersebut adalah hasil nilai yang
dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.
Rumus Index % = Total Skor / Y x 100
Pra Penyelesaian
Sebelum menyelesaikannya kita juga harus mengetahui interval (rentang
jarak) dan interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode
mencari Interval skor persen (I).
Rumus Interval
I = 100 / Jumlah Skor (Likert)
Maka = 100 / 4 = 25
Hasil (I) = 25
(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100%)
Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval:
Angka 0% – 19,99% = Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
Angka 20% – 39,99% = Tidak setuju / Kurang baik)
Angka 60% – 79,99% = (Setuju/Baik/suka)
Angka 80% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)
Penyelesaian Akhir
= Total skor / Y x 100
= 242 / 400 x 100
= 60,5 %, berada dalam kategori “setuju/baik/suka”
7. Contoh Pedoman Observasi Otomotif
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Observasi
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya observasi untuk
memenuhi salah satu nilai tugas dari mata kuliah Teknik Pendingin yaitu:
1. Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 November 2015
2. Waktu : Pukul 08.30 WIB - selesai
3. Tempat : Rally Auto Service Surakarta
4. Alamat : Rally Auto Service beralamatkan di jln. Ahmad
Yani no. 399, Kerten, Solo, Jawa Tengah, no telp. (0271) 710716,
742900. Bengkel berada di belakang Rumah Sakit Panti Waluyo
Surakarta, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi berikut
ini :
C. Metode Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini, penulis melakukan observasi dan
pengambilan data yang diperlukan untuk menganalisa permasalahan yang
dibahas dalam penulisan laporan ini. Penulis melakukan penyusunan dengan
menggunakan beberapa metode, antara lain :
1. Metode Observasi
Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan
pada saat melakukan Observasi di bengkel Rally Auto Service.
2. Metode Interview
Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara menggali informasi
mengenai bengkel, pekerjaan yang sedang dikerjakan, dan lain-lain
melalui wawancara dan tanya jawab dengan pihak bengkel (mekanik, fore
man, service advisor, dan service manager).
3. Metode Kepustakaan
Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara mencari informasi melalui
literatur-literatur yang berhubungan dengan materi yang bersangkutan,
manual book mobil, media internet, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA