Badirun Basir,
S.Kom., MM., M.Kom.,
PENGUKURAN DALAM PENELITIAN Dipl. Project Mngt.
INSTRUMEN PENELITIAN
PERANCANGAN INSTRUMEN KUESIONER
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011).
Melalui penyebaran data kuesioner maka dapat ditentukan skor dari
setiap jawaban yang diberikan responden, sehingga menjadi data
yang kuantitatif.
Komponen inti dari kuesioner adalah:
a. Adanya subjek. Iindividu atau lembaga yang melaksanakan riset.
PERANCANGAN INSTRUMEN KUESIONER
b. Adanya ajakan. Permohonan dari peneliti (periset) kepada
responden untuk turut mengisi secara aktif dan objektif pertanyaan
maupun pernyataan yang tersedia
c. Adanya petunjuk pengisian kuesioner. Petunjuk pengisian
kuesioner haruslah mudah dimengerti dan tidak bias.
c. Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi
jawaban, baik secara tertutup maupun terbuka. Dalam membuat
pertanyaan ini jangan lupa membuat isian identitas respoden
KRITERIA INSTRUMEN YANG BAIK
Kriteria instrumen suatu penelitian yang baik adalah yang memenuhi
unsur sebagai berikut:
a. Validitas
Suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti
sebenarnya yang diukur. Terdapat tiga komponen untuk menguji
validitas instrumen:
1. Pengujian validitas konstruksi
Dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor item instrumen
yang telah ditabulasikan dari sampel responden.
KRITERIA INSTRUMEN YANG BAIK
2. Pengujian validitas isi
Untuk instrumen dalam bentuk test, dapat dilakukan dengan cara
membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah
diajarkan, sedangkan untuk instrumen dalam bentuk non test,
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan rancangan/program yang telah disiapkan. Pada tiap-tiap
instrumen terdapat butir-butir pernyataan maupun pertanyaan.
3. Pengujian validitas eksternal
Dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada
instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.
KRITERIA INSTRUMEN YANG BAIK
b. Reliabilitas
Adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan
oleh instrumen pengujian. Pengujiannya dapat dilakukan secara internal,
yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir instrumen yang
ada. Pengujian eksternal juga dapat dilakukan dengan melakukan test-
retest.
c. Sensivitas
Adalah kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminan
yang diperlukan untuk masalah penelitian. Bila reliabilitas dan validitas
suatu test tinggi, tampaknya test tersebut juga sensitif, mempertajam
perbedaan dalam derajat variasi-variasi karakteristik yang diukur.
KRITERIA INSTRUMEN YANG BAIK
d. Objektivitas
Adalah derajat dimana pengukuran yang dilakukan bebas dari
pendapat dan penilaian subjektif, bebas dari bias dan perasaan
orang-orang yang menggunakan test.
e. Fisibilitas
Berkenaan dengan aspek-aspek keterampilan penggunaan
sumber daya dan waktu.
KRITERIA INSTRUMEN YANG BAIK
Menurut Cooper (2010), ada beberapa kelebihan dan kekurangan
pengambilan data melalui kuesioner:
Kelebihan teknik kuesioner:
a. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
b. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi
kuesioner dengan memilih waktunya yang paling luang.
c. Kuesioner secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang
banyak.
d. Kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden maka
hasilnya dapat lebih objektif.
KRITERIA INSTRUMEN YANG BAIK
Kekurangan teknik kuesioner:
a. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab
pertanyaan dengan sepenuh hati.
b. Kuesioner cenderung tidak fleksibilitas, artinya pertanyaan yang
harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak
dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
c. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama
dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan observasi yang
dapat sekaligus mengumpulkan sampel.
d. Kuesioner yang lengkap dan sulit untuk dibuat.
CARA MENYUSUN PERTANYAAN DALAM KUESIONER
Larossi (2006) mengatakan Each survey question has a unique need.
Because of this, there is no universal right or wrong of “question
wording”. Setiap pertanyaan dalam kuesioner adalah unik. Sehingga
tidak ada istilah salah atau benar dalam menyusun kuesioner.
Ditambahkan oleh Larossi, untuk mengetahui suatu kuesioner itu baik
atau tidak, cirinya adalah, pertanyaan tersebut harus: