Anda di halaman 1dari 8

Merumuskan Dan Memilih Pertanyaan-Pertanyaan Penting

 Dalam setiap penelitian pasti bertujuan untuk :


1. Menjawab permasalahan yang ada
2. Membuktikan hipotesis yang ada
 Untuk mengumpulkan data diperlukan : Instrumen pengumpulan data atau
instrumen penelitian
 Instrumen pengumpulan data memerlukan : Defenisi atau batasan secara
operasional dari konsep, variabel atau istilah yang terkandung dalam masalah
penelitian (Hipotesis). Sehingga data yang dibutuhkan akan lebih jelas
 Rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, sumber data,
metode pengumpulan data dan jenis pengumpulan data. Telah tertuang
dalam : Rancangan penelitian
 Penyusunan instrumen pengumpulan data bertitik tolak dari : Rancangan
penelitian
 Instrumen penelitian sosial adalah :
1. Angket
2. Pedoman wawancara
3. Pedoman observasi
4. Format dokumentasi
5. Tes
Penjelasan :
1. Angket
Bentuk pertanyaan angket :
A. Pertanyaan tertutup (Berstruktur)
Apabila dalam angket itu telah tersedia kemungkinan jawabannya
Contoh :
1) Anda berasal dari suku apa?
a. Bugis d. Batak
b. Jawa e. Sasak
c. Melayu
2) Setelah lulus dari SMA, apakah anda akan melanjutkan ke Peguruan
Tinggi?
a. Ya b. Tidak
B. Pertanyaan terbuka (Tidak berstruktur)
Berupa jawaban yang bersifat esai, dalam angket itu responden dapat
menjawab dengan bebas
Contoh :
Mengapa anda memilih Fakultas Hukum? dan Jelaskan alasan anda!
Jawaban : ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Ketentuan membuat pertanyaan angket :
1) Rumusan pertanyaan jelas dan ringkas sehingga responden dengan cepat
dapat memahami isi pertanyaan
2) Isi pertanyaan yang pasti agar dapat dijawab responden
3) Setiap pertanyaan hanya menanyakan tentang satu hal
Contoh benar :
Apakah anda setuju sistem SNMPTN dihapus atau diganti dengan sistem
baru?
Setuju Tidak Setuju
a. Sistem SNMPTN ................................................ ................................................
b. Sistem Baru ................................................ ................................................
Contoh salah :
Apakah anda setuju sistem SNMPTN dihapus dan diganti dengan sistem
baru?
a. Ya b. Tidak
4) Sifat pertanyaan harus objektif dan netral, tidak menjelekkan pihak lain
serta tidak menimbulkan rasa malu dan jengkel
5) Tidak membuat pertanyaan yang jawabannya dapat dengan mudah
diperoleh dari sumber lain
Contoh :
Dari kantor statistik dan dari publikasi koran
6) Tidak menggunakan kata negatif ganda
Contoh salah :
Apakah anda tidak mengetahui bahwa setiap siswa tidak boleh membolos
pada jam pelajaran yang tidak ada gurunya?
a. Ya b. Tidak
7) Hindari penggunaan kata keterangan atau kata sifat yang ukurannya belum
baku
Contoh salah :
Apakah setelah anda belajar di Falkutas Ekonomi prestasi pelajar anda baik?
a. Baik sekali d. Kurang
b. Baik e. Kurang sekali
c. Cukup
8) Hindari penggunaan kata-kata yang sulit dimengerti oleh responden
Contoh :
Kata refleksi, polarisasi, inovasi, bias dan lain-lain
9) Hindari pertanyaan yang mempengaruhi arah jawaban responden. Jangan
membuat kalimat pertanyaan yang membingungkan atau berputar-putar
sehingga responden ragu-ragu memberi jawaban. Pilihan jawaban harus
lengkap meliputi alternatif jawaban pokok yang menyangkut masalah yang
ditanyakan. Keseluruhan pertanyaan sebuah angket harus memuat secara
keseluruhan dari jawaban masalah penelitian
Pertanyaan angket yang biasa dipakai dalam penelitian :
1) Pilihan Ganda
Pertanyaan disertai dengan beberapa kemungkinan jawaban
2) Benar-Salah
Pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban
Contoh :
Benar dan salah, ya dan tidak, tahu dan tidak
3) Bentuk Isian
Beberapa kata dihilangkan untuk diisi pertanyaan
4) Daftar Cek
Pertanyaan dibuat dalam daftar sehingga responden tinggal mengisi
dengan tanda cek
5) Bentuk Skala
Jawabannya dibuat dengan tingkatan atau skala kebenaran
Contoh :
Sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju
6) Bentuk Terbuka
Dijawab responden dengan esai
7) Bentuk Situasi
Responden yang dihadapkan pada suatu situasi tertentu dan jawabannya
bebas sesuai dengan pendapat atau reaksi responden
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan angket :
1) Responden dihubungi dengan surat pengantar agar mengetahui dengan
jelas maksud angket dan meminta responden agar bersedia mengisi
dengan baik
2) Angket dikemas dengan baik dan menarik, bahasanya baik dan benar,
tulisannya jelas dan bentuknya menarik
3) Ada petunjuk pengisian yang jelas dan lengkap serta istilah yang
ditampilkan perlu dijelaskan agar data yang diperoleh mudah diolah
4) Apabila jawaban angket hanya masuk sedikit, perlu ada angket ulangan
dengan pengantar baru yang lebih menarik responden

2. Membuat Pedoman Wawancara


 Menyusun pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan membuat
angket, yang berbeda cara pelaksanaannya
 Dalam melaksanakan angket, peneliti tidak harus langsung bertemu
dengan responden tetapi dapat melalui surat. Sehingga tidak perlu ada
kontak langsung antara peneliti dan responden
 Dalam pelaksanaan wawancara, harus ada kontak langsung antara
pewawancara dan responden. Pertanyaan diberikan secara lisan dan
jawaban juga diberikan secara lisan. Pewawancara aktif menulis jawaban
responden
 Pedoman wawancara ada dua macam yaitu :
a. Pedoman wawancara berstruktur
Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan
pewawancara kepada responden
b. Pedoman wawancara tak berstruktur
Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang tidak
disampaikan pewawancara kepada responden
 Wawancara tidak harus dilakukan secara langsung oleh peneliti tetapi
dapat ditunjuk petugas lapangan
 Pewawancara harus benar-benar menguasai pertanyaan karena
pewawancara harus dapat menjelaskan materi kepada responden
 Apabila dalam wawancara, pewawancara memerlukan pengecekan
langsung bukti fisiknya, pedoman wawancara harus ditulis lengkap
 Dalam melaksanakan wawancara untuk studi kasus diperlukan wawancara
mandalam dan perlu ada pelacakan yang mendalam dan lebih rinci
 Pedoman wawancara untuk wawancara studi kasus hanya memuat
pertanyaan pokok yang bersifat tak berstruktur
 Kemampuan pewawancara dalam studi kasus sangat menentukan
keberhasilan wawancara
3. Membuat Pedoman Observasi
 Teknik observasi digunakan dalam pegamatan untuk memperoleh data
langsung di lapangan
 Yang diamati bermacam-macam yaitu : Tingkah laku orang, benda, situasi,
proses dan sebagainya
 Panduan observasi juga bermacam-macam tergantung kebutuhan
 Apabila yang diamati benda
Contoh :
Pengamatan tentang kendaraan bermotor
Panduan observasi dengan format :
(Diisi dengan komponen yang diamati dan kondisinya)
Seperti :
Merek, warna cat, ukuran ban, tahun kendaraan dan sebagainya
Contoh Format Panduan Observasi :

PENGELOLAAN KELAS DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


SMA NEGERI 1 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM
TP. 2020/2021

Komponen
Aspek Yang Diamati Ada Tidak
BS B S K KS
1. Administrasi guru
a. Program Semester
b. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
c. Analisis Hasil Evaluasi
d. Program Perbaikan dan
Pengayaan
2. Membuka dan menutup
pelajaran
3. Teknik bertanya
4. Reaksi siswa
5. Kerja sama kelompok

 Dalam menyusun panduan observasi, setiap variabel yang akan diukur atau
dikumpulkan datanya harus dipilih apa yang perlu ditanyakan dan
bagaimana dimensi pengukuran dari suatu variabel
 Pedoman pengisian panduan observasi perlu disiapkan, apabila perlu
dengan contoh agar pengamat yang mungkin bukan peneliti dapat lebih
jelas mengisinya
 Dalam melaksanakan observasi dibantu dengan alat
Seperti : Video, tape recorder dan kamera
 Apabila diperlukan diadakan latihan pengamatan dengan mendiskusikan
format observasi, cara membuat catatan, cara menggunakan alat bantu dan
sebagainya
4. Membuat Tes
 Tes adalah : Alat pengumpul data penelitian guna memperoleh rangsangan
berupa jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan angka
seseorang berhubungan dengan variable (karakteristik) tertentu yang
hendak diukur
 Ada beberapa jenis tes yang sudah standar antara lain :
a. Tes intelegensia
b. Tes minat
c. Tes bakat
d. Tes kepribadian
e. Tes prsetasi belajar
 Untuk tujuan tertentu tes dapat disusun sendiri
Misalnya : Oleh para guru dalam menyusun tes prestasi belajar
 Teknik pembuatannya sama dengan angket dan butir tes dapat digunakan
untuk : Angket, wawancara, observasi dan sebagainya
 Untuk menyusun instrumen pengumpulan data termasuk tes, perlu
ditempuh prosedur sebagai berikut :
a. Perencanaan, perumusan tujuan dan pembuatan variabel
b. Penulisan butir soal dan penyusunan skala
c. Penyuntingan, pedoman mengerjakan, surat pengantar dan kunci
jawaban
d. Uji coba
e. Analisis hasil
f. Revisi dan memperbaiki item yang mungkin masih kurang baik
5. Membuat Format Dokumentasi
 Membuat instrumen format dokumentasi relatif lebih mudah yaitu :
Dengan membuat blanko yang sesuai dengan kebutuhan guna
memindahkan data dari satu dokumen atau sumber
 Dalam membuat blanko yang diperhitungkan adalah kesesuaian lajur
dalam blanko dengan luas data yang diisi
 Lajur-lajur dibuat sederhana dan mudah diisi
 Data atau sumber yang diisi dalam blanko adalah : Data penting yang
diperlukan dalam penelitian
Contoh :

FORMAT DOKUMENTASI
JUMLAH TERNAK TIAP KEPALA KELUARGA
DESA SUMBER MAKMUR TAHUN 2021

Jumlah Ternak
No Nama Kepala Keluarga
Unggas Kambing Sapi Kerbau

Anda mungkin juga menyukai