Anda di halaman 1dari 11

Kisi-kisi merupakan pedoman penyusunan soal yang disusun berdasarkan silabus mata

pelajaran, sehingga memuat kriteria lengkap dari penyusunan suatu soal.


Syarat dan Kriteria Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi soal yang baik memenuhi sejumlah syarat dan kriteria berikut ini:

1. Mewakili isi kurikulum dan kemampuan yang akan diujikan


2. Soal-soalnya dibuat sesuai indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
3. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami
4. Terdiri dari sejumlah komponen dengan informasi yang jelas dan mudah dipahami
5. Menggunakan satu atau lebih kata kerja operasional di setiap rumusan indikator

Komponen Kisi-kisi Soal


Komponen-komponen di dalam kisi-kisi soal disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan tes.
Kisi-kisi soal terdiri dari 2 jenis, komponen, yaitu: komponen identitas dan komponen
matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.
Adapun komponen identitas sebagai berikut:

 Jenis dan jenjang sekolah


 Program studi dan jurusan
 Mata pelajaran
 Tahun ajaran
 Kurikulum yang berlaku
 Alokasi waktu pengerjaan setiap bentuk soal
 Jumlah soal
 Bentuk soal

Kemudian komponen matriks sebagai berikut:

 Kompetensi dasar
 Materi
 Indikator
 Level kognitif
 Nomor soal
Level Kognitif Kisi-kisi Soal
Untuk level kognitif, ada 6 tingkat yang bisa dipilih, yakni:

 C1 - Mengingat : menjelaskan kembali apa yang telah dipelajari dari guru, buku, dan sumber
lainnya, tanpa perubahan.
 Menemukenali (identifikasi) Mengingat kembali Membaca Menyebutkan
Melafalkan/melafazkan Menuliskan
Menghafal Menyusun daftar Menggarisbawahi Menjodohkan Memilih
Memberi definisi Menyatakan dll

 C2 - Memahami: mengolah bentuk aslinya tanpa mengubah arti kata, istilah, tulisan, grafik,
tabel, dan gambar.

Mengartikan Menginterpretasikan Menceritakan Menampilkan Memberi contoh


Merangkum Menyimpulkan Membandingkan Mengklasifikasikan Menunjukkan
Menguraikan
Membedakan Menyadur Meramalkan Memperkirakan Menerangkan, Menggantikan
Menarik kesimpulan Meringkas Mengembangkan Membuktikan
Dll.

 C3 - Menerapkan: menggunakan informasi, konsep, prosedur, dan prinsip, yang telah


dipelajari untuk sesuatu yang baru alias belum dipelajari.
 Melaksanakan Mengimplementasikan Menggunakan Mengonsepkan Menentukan
Memproseskan Mendemonstrasikan Menghitung Menghubungkan Melakukan
Membuktikan Menghasilkan Memperagakan Melengkapi Menyesuaikan
Menemukan Dll
 C4 - Menganalisis: menggunakan keterampilan yang telah dipelajadi terhadap suatu
informasi yang belum diketahui di dalam mengelompokkan informasi, menentukan hubungan
antara beberapa kelompok, membuat kesimpulan, dan menyusun argumentasi.

Mendiferensiasikan Mengorganisasikan Mengatribusikan Mendiagnosis Memerinci


Menelaah Mendeteksi Mengaitkan Memecahkan Menguraikan Memisahkan Menyeleksi
Memilih Membandingkan Mempertentangkan Menguraikan Membagi Membuat diagram
Mendistribusikan Menganalisis Memilah-milah
Menerima pendapat Dll.
 C5 - Mengevaluasi: menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan kriteria.

Mengecek Mengkritik Membuktikan Mempertahankan Memvalidasi Mendukung


Memproyeksikan Memperbandingkan Menyimpulkan Mengkritik
Menilai Mengevaluasi Memberi saran Memberi argumen- tasi

 Menafsirkan Merekomendasi Memutuskan Dll


 C6 - Menciptakan: membuat hal baru dari yang telah ada, sehingga hasilnya merupakan satu
kesatuan utuh dan berbeda dari komponen pembentuknya.

Membangun Merencanakan Memproduksi Mengkombinasikan Merangcang Merekonstruksi


Membuat Menciptakan Mengabstraksi Mengkategorikan Mengkombinasikan Mengarang
Merancang Menciptakan Mendesain

 Menyusun kembali Merangkaikan Menyimpulkan Membuat pola Dll.

Langkah-langkah Penyusunan Kisi-kisi

Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Kompetensi Dasar yang akan diukur

Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik
setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi ini diambil dari kurikulum yang
berlaku.

2. Memilih materi yang esensial

Bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan kompetensi yang akan diukur.
Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan
disusun.

3. Merumuskan indikator yang mengacu pada KD


Indikator berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal.
Perumusan indikator dengan memperhatikan materi dan level kognitif.

Kriteria pemilihan materi yang esensial adalah sebagai berikut.

1. Pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya

2. Merupakan materi penting untuk dikuasai peserta didik

3. Materi sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain

4. Materi berkesinambungan pada semua jenjang kelas

5. Materi memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda Dilengkapi Contohnya

Amongguru.com. Kaidah penulisan soal perlu dipahami guru yang akan menyusun
instrumen penilaian. Dengan menerapkan kaidah penulisan soal, maka akan diperoleh soal
yang bermutu untuk dijadikan sebagai alat evaluasi pembelajaran.

Kaidah penulisan soal adalah pedoman atau petunjuk di dalam penulisan soal, agar soal
mampu menjaring informasi yang dibutuhkan dan dapat berfungsi secara maksimal.

Secara umum, soal yang dibuat oleh guru dibedakan menjadi dua, yaitu soal pilihan
ganda dan soal uraian.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai kaidah penulisan soal pilihan ganda. Soal
pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan
jawaban yang disediakan.

Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pokok soal
terdiri atas stimulus yang berupa kalimat/gambar/grafik dan pernyataan atau pertanyaan yang
tidak lengkap. Sedangkan pilihan jawaban terdiri atas 1 (satu) kunci jawaban dan jawaban
pengecoh.

Kelebihan soal pilihan ganda adalah dapat mengukur berbagai jenjang pengetahuan
(kognitif). Selain itu, penskoran soal pilihan ganda dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan
objektif.

Bentuk soal pilihan ganda juga sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau
yang bersifat massal.
Sedangkan kelemahan dari soal pilihan ganda antara lain memerlukan waktu yang relatif
lama untuk menulisnya, sulit membuat jawaban pengecoh yang homogen, dan terdapat
peluang untuk menebak kunci jawaban.

Ruang lingkup soal pilihan ganda dapat mencakup bahan, materi, dan kompetensi dasar yang
luas. Jenis soal ini tepat digunakan untuk tes atau ujian dengan jumlah peserta banyak
(masal).

Di dalam membuat soal-soal pilihan ganda perlu diperhatikan beberapa kaidahnya, agar soal
tersebut dapat sesuai dengan tujuannya dan memiliki kualitas yang baik.

Berikut ini kaidah penulisan soal pilihan ganda dilengkapi contoh soalnya.

Kaidah penulisan soal pilihan ganda dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu kaidah
yang menyangkut materi, kaidah yang menyangkut konstruksi, dan kaidah yang menyangkut
bahasa.

A. Kaidah Materi

1. Soal harus sesuai dengan indikator


Soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan
indikator.

Contoh :

Indikator Soal :

Siswa dapat menentukan objek kalimat.

Contoh soal yang tidak sesuai indikator :

Ayah sedang membaca majalah di ruang depan.

Jenis kata objek kalimat di atas adalah ….

a. kata keterangan

b. kata benda

c. kata sifat

d. kata kerja

2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis


Semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh
pokok soal, penulisannya harus setara dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
Contoh soal yang tidak homogen dan tidak logis :

Sebuah pensil dimasukkan ke dalam gelas berisi air, maka pensil terlihat patah. Hal ini
terjadi karena adanya peristiwa ….

a. pembiasan cahaya

b. penguraian cahaya

c. perambatan cahaya

d. penguapan air

3. Setiap soal harus memiliki satu jawaban benar


Satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban, apabila terdapat beberapa jawaban yang
benar, kunci jawaban adalah jawaban yang paling benar.

Contoh soal yang memiliki lebih dari satu jawaban :

Hati yang bersih mempunyai arti ….

a. selalu bergembira

b. percaya diri sendiri

c. tidak ada niat jahat

d. memelihara kejujuran

Kunci jawaban : c dan d

B. Kaidah Konstruksi

1. Pokok soal dirumuskan jelas dan tegas


Materi yang hendak diukur atau ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau
penafsiran yang berbeda dengan maksud soal dan hanya mengandung satu permasalahan
untuk setiap nomor.

Contoh soal yang pokok soalnya tidak dirumuskan dengan jelas :

A : What did Ratih do in the hospital yesterday?

B : Ratih worked in the hospital.

A : I am sure she is ….

a. nurse
b. doctor

c. patient

d. cleaned

Kunci jawaban : a

2. Soal dan pilihan jawaban adalah pernyataan yang diperlukan saja


Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja,
artinya rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan tidak perlu dicantumkan.

Contoh soal yang pernyataannya tidak perlu dicantumkan :

Pada peristiwa G 30 S PKI tahun 1965, banyak Jenderal yang tewas yang kita sebut
Pahlawan Revolusi. Pahlawan Revolusi adalah pahlawan yang gugur dalam ….

a. mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu dalam melaksanakan tugas


pembangunan

b. membela tanah air dan tumpah darah Indonesia dalam rangka mempertahankan
kemerdekaan

c. mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dari pengaruh komunisme yang ingin
berkuasa

d. melaksanakan tugas pembangunan semesta untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk


Indonesia

Kunci jawaban : c

3. Pokok soal tidak memberikan petunjuk ke arah jawaban benar


Pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, frase, atau ungkapan yang dapat memberikan
petunjuk ke arah jawaban yang benar.

Contoh soal yang memberikan petunjuk pada jawaban benar :

Objek kalimat di atas adalah ….

a. Adik

b. dibelikan

c. baju baru
d. Toko Ramai

Kunci jawaban : c

4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan negatif ganda


Pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini
untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran siswa terhadap arti pernyataan yang
dimaksud.

Contoh soal yang mengandung pernyataan negatif ganda :

Penggunaan kata depan pada kalimat di bawah ini tidak benar, kecuali …

a. Bekerja lebih baik dari diam.

b. Bandung lebih ramai dari Solo.

c. Buku Ani lebih tebal daripada buku Siti.

d. Cincin daripada ibunya hilang kemarin.

Kunci jawaban : c

5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama


Adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang, karena
seringkali jawaban yang yang lebih panjang lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.

Contoh soal yang panjang pilihan jawabannya tidak sama :

Faktor-faktor yang diperlukan dalam fotosintesis adalah ….

a. karbon dioksida dan air

b. karbon dioksida dan klorofil

c. klorofil dan cahaya matahari

d. karbon dioksida, air, klorofil, dan cahaya matahari


Kunci jawaban : d

6. Pilihan jawaban tidak boleh mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di


atas benar” atau “Semua pilihan jawaban di atas salah”.

Contoh soal yang mengandung pernyataan “semua jawaban di atas benar” :

Berikut ini yang termasuk alat komunikasi adalah ….


a. telepon

b. telegram

c. radio panggil

d. semua jawaban di atas benar

Kunci jawaban : d

7. Pengurutan angka dari nilai kecil ke terbesar atau sebaliknya


Pengurutan jawaban berupa angka dilakukan dari nilai angka paling kecil ke nilai angka
paling besar atau sebaliknya, dan pengurutan waktu berdasarkan kronologis waktunya.

Contoh soal yang pengukuran angka pada jawaban tidak berurutan :

Proklamasi kemerdekaan RI diperingati setiap 17 Agustus.

Kata proklamasi terdiri …. suku kata.

a.10

b. 4

c. 5

d. 8

Kunci jawaban : b

8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya pada soal harus jelas dan berfungsi
Apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti
oleh peserta didik.

Contoh soal yang gambarnya tidak jelas dan tidak berfungsi :

Gambar di atas menunjukkan kedudukan matahari, bulan, dan bumi.

Peristiwa yang sedang terjadi adalah ….

a. rotasi bumi

b. gerhana bulan
c. gerhana matahari

d. revolusi bumi

Kunci jawaban : c

9. Butir soal sebaiknya tidak tergantung pada jawaban butir soal sebelumnya
Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat
menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya.

Contoh soal yang tergantung pada soal sebelumnya :

(1) Zat yang diperlukan untuk proses pembakaran adalah ….

a. karbon dioksida

b. oksigen

c.nitrogen

d. hidrogen

Kunci jawaban : b

(2) Berapa persen zat yang merupakan jawaban soal nomor (1) di atas terdapat di udara
sekitar kita?

a. 10%

b. 20%

c. 25%

d. 50%

Kunci jawaban : b

3. Kaidah Bahasa

a. Setiap butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
Contoh soal yang tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia :

Fikri punya duit Rp 20.000,-dan Maula Rp15.000,-. Mereka pingin beli bola voli seharga
Rp 30.000,-. Sisa duit mereka adalah ….

a. Rp 1.000,-
b. Rp 5.000,-

c. Rp10.000,-

d. Rp15.000,-

Kunci jawaban : b

b. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat (daerah tertentu), apabila soal tersebut
akan digunakan untuk beberapa daerah atau nasional.
Contoh soal yang menggunakan bahasa daerah setempat :

Tanaman gedang berkembang biak dengan ….

a. umbi batang

b. tunas

c. biji

d. akar rimpang

Kunci jawaban : b

c. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian, letakkan kata atau frase tersebut pada pokok soal.
Contoh soal yang mengulang kata/frase bukan satu kesatuan pengertian :

Ketika gunung itu meletus, sebagian penduduk di sekitarnya mulai mengungsi.

Kata mengungsi berarti….

a. pergi menyelamatkan diri ke tempat yang sejuk

b. pergi menyelamatkan diri ke tempat yang jauh

c. pergi menyelamatkan diri ke tempat yang dekat

d. pergi menyelamatkan diri ke tempat yang aman

Kunci jawaban : d

Anda mungkin juga menyukai