Anda di halaman 1dari 10

MODUL 5 ( MENGANALISIS DAN MENGINTREPRETASIKAN

DATA SERTA MENINDAKLANJUTI HASIL PTK)


Kompetensi yang harus dikuasai/ mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan :
A. Kegiatan belajar 1 (Analisis, Penyajian dan interpretasi data)
1. Menganalisis data PTK
Analisis data secara akumulatif (keseluruhan) pada akhir penelitian, yaitu setelah
satu paket perbaikan selesai dilaksanakan, namun pada setiap akhir daur perbaikan
data juga perlu dianalisis agar dapat menginterpretasikan hasil perbaikan pada
setiap daur.
Data yang dikumpulkan dalam PTK merupakan data kualitatif, karena analisis data
dilakukan secara kualitatif-deskriptif, sehingga hasil analisis dapat memperkirakan
tingkat keberhasilan guru. Analisis dapat dilakukan bersama teman.
Langkah-langkah analis data dilakukan dengan cara memilih, memilah,
mengelompokkan data yang ada, merangkumnya kemudian menyajikan dalam
bentuk yang mudah dibaca dan dipahami.
2. Menyajikan hasil analisis data
Data kuantitatif dianalisis dengan statistic deskriptif untuk menemukan persentase
dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan dengan membuat tabel
distribusi atau grafik.
Sajian hasil analisis harus lebih bermakna dan lebih mudah ditafsirkan.
3. Menginterpretasikan hasil analisis
Interpretasi data sebagai upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Interpretasi bila dibuat secara tepat dapat diambil kesimpulan yang sesuai dengan
apa yang terjadi.
Tujuan utama melakukan analisis, penyajian dan interpretasi data adalah dapat
menjawab pertanyaan penelitian.
B. Kegiatan belajar 2 ( kesimpulan dan tindak lanjut hasil PTK )
4. Menyimpulkan hasil PTK
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau member pendapat berdasarkan apa-
apa yang diuraikan sebelumnya.
Kesimpulan adalah kesudahan pendapat / pendapat terakhir yang dibuat
berdasarkan uraian sebelumnya.
Cirri-ciri kesimpulan
a. singkat, jelas, dan padat
b. kesimpulan harus sesuai dengan uraian
c. kesimpulan harus dibuat sesuai dengan tujuan perbaikan atau pertanyaan
penelitian
d. ksimpulan harus disusun secara sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan
penelitian / tujuan perbaikan
Langkah-langkah penyusunan kesimpulan
a. Memeriksa dan memahami pertanyaan penelitian / tujuan perbaikan
b. Mencermati, menganalisis, dan mensintesis deskripsi temuan
c. Menulis kesimpulan untuk setiap pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan
d. Mengurutkan setiap butir kesimpulan sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian /
tujuan perbaikan
e. Memeriksa kesesuaian antara pertanyaan penelitian / tujuan perbaikan dengan
deskripsi temuan, dan kesimpulan
5. Menindaklanjuti hasil PTK
Untuk menindaklanjuti Penelitian Tindakan Kelas dituangkan dalam bentuk saran
yang ditujukan kepada berbagai pihak yang terkait. Saran harus dibuat secara jelas
dan operasional agar benar-benar dapat dilaksanakan, yaitu yang memenuhi rabu-
rambu sebagai berikut :
1. Saran harus sesuai dengan kesimpulan
2. Saran harus mempunyai sasaran yang jelas
3. Untuk menindaklanjuti PTK saran sebaiknya bersifat komplit dan operasional
4. Saran harus mempertimbangkan metodologi atau prosedur penelitian yang
dilaksanakan
5. Saran harus merupakan pemikiran yang cukup penting untuk memperbaiki
pembelajaran
Langkah-langkah membuat saran :
1. Mencermati kesimpulan hasil PTK
2. Mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan yang perlu ditindaklanjuti
3. Menetapkan kepada siapa saran akan ditujukan
4. Menulis saran
KEGIATAN BELAJAR 1
LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Langkah – langkah merencanakan PTK secara operasional yaitu dari mulai identifikasi masalah,perumusan masalah dan pengembangan
alternatif tindakan .
A. Langkah – Langkah Untuk Menemukan Dan Merumuskan Masalah.
Beberapa contoh masalah yang mungkin anda hadapi sehari – hari antara lain sbb:
1. Dalam Interaksi Pembelajaran
a. Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas
b. Bila diberikan pertanyaan, siswa mau mengangkat tangan untuk menjawab.
c. Jika ada siswa yang terpaksa menjawab, jawabanya sering menyimpang.
d. Sebagian besar jawaban siswa tidak benar.
e. Respon siswa terhadap pendapat siswa lainnya sangat kurang.
f. Pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah.

2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar


a. Nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran anda kurang memuaskan ( di bawah rata-rata )
b. Nilai EHB rata-rata jurang dari 50.
c. Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan ujian obyektif.
d. Sebagian besar siswa selalu salah dalam mengucapkan Bahasa Inggris.
e. Siswa kurang mampu menerapkam rumus matematika.
f. Jika diberikan pertanyaan yang menuntutsiswa berpikir, pertanyaan sering tidak terjawab.

3. Disiplin Belajar
a. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
b. Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
c. Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengantuk.
d. Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Untuk membantu anda dalam menemukan masalah, bisa menggunakan kriteria pada modul 1 dan 2. Jika masalah sudah anda temukan
gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
a. Jangan memilih masalah yang tidak anda sukai.
b. Ambil topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi anda dan siswa anda.
d. Usahakan bisa dikerjakan secara kolaboratif
e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
Contoh Masalah : Hal. 3.6 contoh 3.1
* Anda merasa bingung karena nilai ulangan siswa anda pada pelajaran IPS
selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi setiap kali
ulangan. Apabila anda mengajuka pertanyaan siswa tampak ragu-ragu dan
bingung, dan menjawab tidak sesuai dengan keinginan anda.

II. MENGANALISA MASALAH

Untuk melakukan analisis ada beberapa cara bisa anda lakukan, misal :
1. Kita harus mengintropeksi diri dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri antara lain :
a. Apakah saya menggunakan istilah yang sulit dimengerti siswa ?
b. Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan bahasa yang kurang jelas ?
c. Apakah dalam me4njelaskan, saya menggunakan contoh yang cukup ?
d. Apakah saat menjelaskan, saya menggunakan alat bantu ?
e. Apakah saya memberitahukan waktu ulangan kepada siswa ?
f. Apakah saya mendapat kesempatan untuk bertanya ?
g. Apakah ada siswa yang meminta penjelasan ulang ?
h. Apalah saya memberikan latihan penerapan konsep setelah penjelasan selesai ?
i. Apakah saya selalu memberikan pekerjaan /latihan siswa dan memberikan balikan / masukan untuk perbaikan ?
2. Anda juga dapat bertanya kepada siswa anda, apa yang terjadi sehingga nilai ulangan mereka selalu rendah . Beberapa contoh pertanyaan
yang anda ajukan adalah sbb:
a. Mengapa nilai ulanganmu kurang bagus ?
b. Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru ?
c. Apakah yang sikar ditangkap dari penjelasan guru ?
d. Apakah cara guru menjelaskan kurang menarik ?
e. Apakah kamu memiliki buku sumber ?
f. Apakah kamu mencatat penjelasan guru ?
g. Mengapa kamu tidak bertanya, ketika diberi kesempatan bertanya ?
h. Apakah soalnya sulit ?
i. Apakah materi yang diujikan pernah dijelaskan guru ?
j. Apakah kamu merasa tidak nyaman ketika guru menjelaskan ?

3. Anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa . Beberapa pertanyaan yang dapat anda ajukan dalam
menelaah dokumen ini antara lain sbb :
a. Apakah PR yang saya berikan kepada siswa dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa ?
b. Apakah PR yang saya berikan merupakan tindak lanjut dari konsep yang sedang dikaji, atau bermanfaat untuk memantapkan pemahaman
siswa ?
c. Apakah saya selalu memeriksa ulangan atau PR yang saya berikan ?
d. Apakah saya memberikan balikan atau saran-saran kepada siswa tentang PR tersebut ?
e. Apakah ulangan atau PR selalu saya kembalikan ?
f. Apakah tugas atau soal yang saya berikan sesuai dengan kemampuan siswa ?
Sekarang mari kita analisis masalah di atas satu persatu agar kita mempunyai gambaran yang jelas.

Contoh : 3.5 Hal . 3.9

Kita mulai dengan contoh 3.5 untuk kita analisis.


Misalnya terdapat sejumlah penyebab rendahnya nilai IPS para siswa :
1. Penjelasan guru terlalu cepat.
2. Kurang diberikan contoh kongkrit yang mudah dipahami siswa .
3. Guru terlalu banyak ceramah asyik sendiri.
4. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa .
5. Jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, guru tidak memberikan tuntunan tetapi melanjutkan pelajaran .
6. Guru tidak pernah memberikan tugas yang ada pada buku sumber.
7. Siswa tidak mempunyai buku sumber.
8. Siswa tidak pernah mencatat selama mendengarkan penjelasan guru.

Contoh : 3.6
Hasil refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukan bahwa siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena :
1. Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik .
2. Selama penjelasan guru tidak pernah bertanya .
3. Pernjelasan guru terlampau abstrak dan cepat.
4. Bahasa yang digunakan guru terlampau sukar.
5. Siswa sukar menangkap penjelasan guru.
Berdasarkan penyebab tersebut maka masalah menjadi fokus perbaikan adalah :
– Bagaimana cara mengaktifkan siswa menggunakan alat peraga.
– Memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dan masih
banyak contoh – contoh yang lain.

III. MERUMUSKAN MASALAH

• Merupakan masalah yang akan dicari jawabannya.


• Rumusan masalah harus memandu guru melakukan perbaikan.
• Dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
• Mengandung aspek yang akan diperbaiki, dan upaya memperbaiki.
Contoh masalah : Hal. 3.13
Hasil analisis :
1. Guru hanya berceramah tanpa alat peraga.
2. Guru tidak memeriksa pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan .
3. Guru hampir tidak pernah memberikan balikan.
Penyebab terjadinya masalah :
a. Guru tidak menggunakan alat peraga.
b. Cara guru mengajar kurang menarik.
c. Guru tidak memeriksa pemahaman siswa.
d. Pekerjaan siswa tidak pernah diberi balikan oleh guru.
Masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah :
“ Bagaiman cara mengaktifkan siswa, menggunakan alat peraga, dan memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan
perhatian dan hasil belajar siswa kelas III dalam pelajaran IPA ?”
B. Mengembangkan Alternatif Tindakan.
Setelah merumuskan masalah seperti yang anda kaji dalam contoh 1, 2, 3, dan 4 kini tinggal memikirkan bagaimana cara mengatasi . Seperti
anda pelajari di Modul 2 jawaban sementara tersebut disebut Hipotesis dalam hal ini hipotesia tindakan . Dalam hal ini dapat dikembangkan
berbagai alternatif tindakan dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Mengkaji berbagain teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa .
Mari kita kembangkan alternatif tindakan untuk tiap masalah yang telah kita rumuskan.
Masalah 1 ; Hal. 3.15
Hipotesis/alternatif tindakan 1 : Hal. 3.16
Hipotesis tindakan 2.
Anda dapat memilih salah satu alternatif atau bahkan menggabungkannya dengan merumuskan alternatif baru .Setelah menetapkan alternatif
tindakan ,tindakan tersebut perlu kita kaji ulang dengan mencermati apakah alternatif tersebut sesuai dengan :
a. Teori pembelajaran dan teori pendidikan
b. Hasil penelitiaan yang relevan
c. Hasil diskusi dengan sejawat, para pakar dan peneliti lain .
d. Pendapat dan saran pakar pendidikan
e. Pengalaman guru sendiri dalam melakukan pembelajaran .
Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan bukan sekedar asal jadi . Tapi telah melalui berbagai pertimbangan kajian, trukur dan dapat
dilaksanakan. Terukur mengandung pengertian bahwa adanya peningkatan dalam tindakan dan hasil dapat dilihat dan dibuktikan .Dapat di
laksanakan artinya tindakan yang ditentukan harus dapat dilaksanakan oleh guru.
Dikemukakan oleh Soedarsono ( Tiem Pelatih Proyek PGSM, 1999 )
Kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan oleh guru ?
2. Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikhologis, sosial, budaya, dan etika mendukung ?
3. Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung ?
4. Apakah iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya tindakan yang dipilih ?
5. Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah ?
Untuk contoh alternatif tindakan lain pada hal. 3.18 .
Yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh .
2. Guru menjelaskan istilah asing secara induktif.
3. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa.
4. Guru tidak menggunakan istilah yang sulit dipahami siswa .
5. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan masalah yang sedang dibahas.

Kegiatan Belajar 2

RENCANA DAN PROGRAM PROPOSAL PTK

Tujuan KB 2 adalah sbb :


1. Mampu menyusun rencana perbaikan pembelajaran secara lengkap.
2. Menentukan cara mengumpulkan data.
3. Menyusun proposal PTK.

A. Rencana Perbaikan.
Kiat membuat rencana perbaikan antara lain sebagai brikut :
• Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan.
• Dituangkan dalam bentuk format dengan membuat perencanaan secara sistematis, berupa Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP )
Contoh format rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) hal. 3.29.
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, kita perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat skenario pembelajaran tentang perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan prasarana yang diperlukan.
3. Menyusun RPP yang lengkap dan akurat.
4. Melakukan simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran.
Pembahasan:
I. Membuat Skenario Pembelajaran tentang Perbaikan.
Lihat contoh pada modul 3 Kb. 2 Hal. 3.32 dan 3.33.
II. Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran.
Sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran, contoh : alat peraga, LCD, TV, ruangan untuk diskusi kelompok, meja kursi tertentu dll.
III. Menyusun RPP yang lengkap.

B. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul Data.


• Guru
• Teman sejawat ( pengamat )
• Kolaborasi
• Alat perekam ( tape recorder, video-camera )
Cara mengumpulkan data dan instrumen pengumpul data harus sesuai tujuan perbaikan yang di rancang.
Contoh instrumen : Lembar observasi dan pedoman wawancara lembar observasi.
Hal. 3.39
C. Proposal PTK

1. Hakikat Proposal PTK


Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan suatu dokoumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang
direncanakan oleh para pengusul. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan.
Dalam kegiatan tersebut yang terlibat adalah :
a. Siapa
b. Apa tujuan kegiatan
c. Bagaiman kegiatan itu dilaksanakan
d. Kapan kegiatan itu dilaksanakan
e. Berapa biaya yang diperlukan dalam kegiatan

2. Format Proposal PTK


Mencakup komponen yang bersifat administratif.
Misal: surat keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti.

Komponen substansi proposal penelitian terdiri dari:


a. Pendahuluan
b. Masalah, tujuan dan manfaat penelitian
c. Kerangka teoritis
d. Metodologi penelitian.
Contoh format Proposal PTK oleh Ditjen Dikti tahun 2004 anggaran 2005.

SISTEMATIKA USULAN PTK

• Judul penelitian
• Bidang kajian
• Pendahuluan
• Perumusan dan pemecahan masalah
• Tujuan penelitian
• Manfaat hasil penelitian
• Kajian pustaka
• Rencana dan prosedur penelitian
• Jadwal penelitian
• Biaya penelitian
• Personalia penelitian
• Daftar pustaka
• Lampiran-lampiran :
1. Instrumen penelitian
2. Curriculum Vitae semua peneliti
3. Surat keterangan Ketua Lemlit
4. Surat Keterangan Dekan.

KEGIATAN BELAJAR 2
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK)
A.MENYIMPULKAN HASIL PTK
1.PENGERTIAN
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau member pendapat berdasarkan apa-apa yang diuraikan sebelumnya.

2.CIRI-CIRI SEBUAH KESIMPULAN a.SSSingkat,jelas,dan padat b.Harus sesuai dengan uraian c.Harus dibuat sesuai dengan tujuan perbaikan
atau pertanyaan penelitian

3.LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN KESIMPULAN


a.Cermati tujuan perbaikan atau pertanyaan penelitian satu pursatu b.cari temuan atau deskripsi temuan(yang dibuat berdasarkan hasil analisis
data) c.Cermati uraian pada deskrisi temuan per pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, kemudian buat saripati atau ikhtisar dari uraian tersebut,
dengan cara mengidentifikasi butir-butir penting dan mensistensiskannya. d.Mengurutkan setiap butir kesimpulan sesuai dengan urutan
pertanyaan penelitian / tujuan perbaikan. e. Memeriksa kesesuaian antara pertanyaan penelitian / tujuan perbaikan dengan deskripsi temuan dan
kesmpulan

B.MENINDAK LANJUTI HASIL PTK

1.PENGERTIAN
Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul,anjuran,cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan
2.RAMBU-RAMBU PEMBUATAN SARAN
1.Bersumber atau sesuai dengan kesimpulan 2.Bersifat kongkrit,operasuonal dan penting sehingga menarik untuk dilaksanakan guru. 3.Jelas
sasarannya,apakah ditujukan untuk guru,sekolah,LPTK,orang tua siswa,dsb. 4.Dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian. 5.merupakan pemikiran yang cukup penting untuk perbaikan pembelajaran.

3.LANGKAH- LANGKAH MEMBUAT SARAN TINDAK LANJUT


a.Cermati kusimpulan yang sudah dibuat. b.Pikirkan apa yng ditindaklanjuti dari kesimpulan yang sudah dibuat. c.Tentukan kepada siapa saran
akan ditujukan. D.Tulis saran dengan kalimat yang tegas dan lugas, sehingga mudah dipahami dan menarik untuk dicoba.

MODUL 1
HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Pengertian PTK
Mills (2000) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor sekolah
untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Dengan mengkaji pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat
diartikan sebagai penelitan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjannya sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. An inquiry of practice from within
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah
yang perlu diselesaikan. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan itu
diprakarsai oleh guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar.
2. Self reflective inquiry
Dalam PTK, pengumpulan data dilakukan oleh guru itu sendiri melalui refleksi diri. Metodologi yang digunakan longgar, namun secara sistematik, sesuai
dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang dibuat.
3. Focus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran
C. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas
Perbedan PTK dan Penelitian Kelas dapat dilihat pada tabel berikut:

No Aspek Penelitian Tindakan Penelitian Non PTK


Kelas
1 Peneliti Guru Orang luar

2 Rencana penelitian Oleh guru( mungkin Oleh peneliti


dibantu orang luar)
3 Munculnya masalah Dirasakan oleh Dirasakan oleh
guru(mungkin dengan orang luar
dorongan orang luar)

4 Cirri utama Ada tindakan untuk Belum tentu ada


perbaikan yang berulang tindakan perbaikan

5 Peran guru Sebagai guru dan Sebagai guru ( objek


peneliti penelitian)

6 Tempat penelitian Kelas Kelas

7 Proses pengumpulan Oleh guru sendiri atau Oleh peneliti


data bantuan orang lain

8 Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan Menjadi milik


oleh guru dan dirasakan peneliti, belum tentu
oeh kelas dimanfaatkan oleh
guru.

D. Mengapa PTK Perlu Dilakukan Oleh Guru?


Guru dianggap paling tepat melakukan PTK karena:
a. Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya
b. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran
c. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
d. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
e. Keterlibatan guru dlam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru melakukan penelitian dikelasnya

KEGIATAN BELAJAR 2
MANFAAT, KETERBATASAN, DAN PERSYARATAN PTK

A. Manfaat penelitian tindakan kelas


PTK bermanfaat bagi guru, pembelajaran/siswa, serta bagi sekolah.
1. Manfaat bagi guru
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran
b. Membantu guru berkembang secara professional
c. Meningkatkan percaya diri guru
d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
2. Manfaat bagi pembelajaran/siswa
Bagi pembelajara/siswa, PTK bermanfaat untuk meningkatkan proses/hasil belajar siswa, disamping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model
bagi para siswa dalam bersikapkritis terhadap hasil belajarnya.
3. Manfaat bagi sekolah
Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
B. Keterbatasan PTK
1. Validitas; validitas PTK sering dipertanyakan karena metodologi yang agak longgar bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya masih sering
menimbulkan keraguan.
2. Generalisasi; hasil PTK tidak dapat digeneralisasi karena memang hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu.
C. Kondisi Yang Dipersyratkan Dalam PTK
PTK memerluukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung dengan baik dan melembaga. Kondisi tersebut antara lain dukungan dari semua
personil disekolah, iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi, berdiskusi, berkolaborasi, dan saling percaya antara guru
dan siswa. Birokrasi yang terlampau ketat merupakan hambatan bagi PTK.
MODUL 2
LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
RENCANA DAN PELAKSAAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Langkah – dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari :
1. Merencanakan perbaikan
2. Melaksanakan tindakan
3. Mengamati
4. Melakukan refleksi
A. Mengidentifikasi Masalah
Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah. Identifikasi masalah
dapat diakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang pembelajaran yang dikelola.
B. Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis dengan melakukan refleksi dan menalaah berbagai dokumen yang terkait. Dari hasil
analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak dan mungkin dipecahkan oleh guru. Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar
dapat memandu usaha perbaikan.
C. Merencanakan Perbaikan
Setelah masalah dijabarkan, langkah selanjutnya adalah mencari dan mengembangkan cara perbaikan, yang dilakukan dengan mengkaji teori
dan hasil penelitian yang relevan, berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta menggali pengalaman sendiri. Berdasarkan hasil yang dicapai dalam
langkah ini, dikembangkan cara perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru, kemampuan siswa, sarana dan fasilitas yang
tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.
D. Melaksanakan PTK
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan scenario tindakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-
tugas, menyiapkan alat pendukung/sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, serta melakukan simulasi
pelaksanaan jika diperlukan.
Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interprestasi dilakukan simultan. Actor utama adalah guru, namun guru dapat
dibantu oleh alat perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam
criteria sebagai berikut:
1. Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
2. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.
3. Metodelogi harus reliable (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya.
4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemamuan dan komitmennya.
5. Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya.
6. PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.

MODUL 3
MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah Perencanaan Penelitian Tindakab Kelas
A. Langkah-langkah untuk menentukan dan merumuskan masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian pada akhir
pelajaran, atau bahkan bertanya kepada siswa atau teman sejawat. Dalam mengidentifikasi masalah harus memfokuskan masalah tersebut pada aspek
tertentu. Misalnya keadaan sekolah,proses pembelajaran.
2. Menganalisis Masalah
Dalam menganalisis masalah kita harus mengetahui apa yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Analisis ini penting untuk memperoleh
jawaban apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut, dan apakah masalah tersebut benar-benar memerlukan PTK untuk mengatasinya.
3. Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebabnya, maka selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut. Rumusan masalah sudah
menyiratkan apa yang akan dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut.
Rumusan masalah selalu dibuat dengan kalimat tanya serta mengandung aspek yang akan diperbaiki dan upaya memperbaikinya.
B. Mengembangkan Alternatif Tindakan
Dalam mengembangkan alternatif tindakan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi
2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.

Kegiatan Belajar 2
RENCANA DAN PROPOSAL PTK
A. Rencana Perbaikan
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, ada hal-hal yang harus ditempuh.
1. Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga, jika
memang dibutuhkan.
3. Menyusun RPP yang lengkap
4. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.
B. Menentukan dan mempersiapkan prosedur instrument pengumpul data
Cara dan instrument pengumpul data harus disesuaikan dengan tujuan perbaikan yang akan dirancang, karena ketercapaian tujuan inilah yang
menjadi focus pengumpulan data.
C. Proposal PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Proposal merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen
tersebut memaparkan dengan jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang akan
dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan berapa anggaran untuk kegiatan tersebut.

2. Format Proposal PTK


Proposal penelitian pada dasarnya terdiri dari komponen berikut:
a. Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah
b. Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian
c. Kerangka Teoritis
d. Metodologi Penelitian
Modul 4
MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Perbedaan Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK
A. Peran Guru sebagai Pengajar serta sebagai Pengajar dan Peneliti
Dengan memahami tugas seorang peneliti dan memahami tugas seorang guru, pasti bisa merumuskan tugas seorang guru yang sekaligus menjadi peneliti.
1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dibuat guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran (RP), baik yang digunakan oleh guru untuk mengajar secara rutin,
maupun untuk PTK
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Guru yang mengajarkan hanya memfokuskan diri pada pembelajaran, maka guru yang melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai
peneliti.
Kegiatan Awal: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang berfungsi untuk menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran
yang akan disajikan.
Kegiatan Inti: Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai kompetensi yang dirancang dalam RP.
Kegiatan Penutup: Kegiatan penutup bertujuan untuk memeriksa pemahaman siswa dan menindaklanjuti hasil belajar.

3. Tahap Pasca Pembelajaran


Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Guru pelaksana PTK adalah :
a. Menghimpun atau merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran
b. Berdialog dengan siswa jika diperlukan
c. Berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang dikumpulkan
d. Melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi didalam kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa.
e. Merangkum hasil perbaikan pembelajaran
f. Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum pada butir

B. Membangun Kolaborasi
Kolaborasi seyogyanya bersifat menguntungkan, Guru yang membantu mengamati teman sejawatnya mengajar juga mendapat keuntungan yaitu
mempunyai pengalaman mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang mungkin selama ini tidak pernah dipikirkan.
Kegiatan Belajar 2
Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran
A. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1
1. Persiapan
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan adalah menyiapkan RP perbaikan, memeriksa alat peraga atau media yang akan digunakan, mengecek
urutan kegiatan yang akan dilakukan dari awal sampai akhir, dan terakhir adalah mengecek lembar observasi.
2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur 1
3. Melakukan Refleksi
Refleksi adalah tahap melakukan kegiatan penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yang telah dilakukannya.
B. Melaksanakan Perbaikan Daur 2
1. Persiapan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan pada daur 2 adalah memeriksa pertanyaan yang akan diajukan pada setiap tahap kegiatan, memeriksa alat
peraga yang akan digunakan, lembar pengamatan yang akan digunakan sudah disiapkan,mengecek urutan kegiatan.
2. Tindakan Perbaikan Daur 2
Memperbaiki hal-hal yang kurang pada daur 1
3. Refleksi Daur 2
Melakukan refleksi daur 2 sehingga mengetahui pembelajaran ini meningkat dalam segi hasil siswa atau proses pembelajaran.
C. Ulasan
Hal-hal yang dapat diambil dari perbaikan 2 daur di atas adalah:
1. Tindakan perbaikan sangat tergantung dari rencana perbaikan yang telah dirancang sebeluumnya.
2. Sebelum pelaksanaan tindakan, guru harus melakukan persiapan akhir seperti memeriksa alat peraga, ksiapan lembar observasi
3. Kesungguhan, komitmen dan kerja keras guru sangat menentukan keberhasilan tindakan kelas
4. Guru hendaknya membuat scenario urutan kegiatan beserta rinciannya
5. Kolaborasi dengan teman sejawat
6. Kejujuran guru dalam melakukan refleksi
7. Kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan
Hasil pengolahan data secara refleksi yang dilakukan guru akan menjadi masukan bagi rencana perbaikan daur selanjutnya.

MODUL 5
ANALISIS HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
KEGIATAN BELAJAR 1
Analisis Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh guru yang berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu dapat
dibantu oleh teman sejawat. Data tersebut lebih banyak bersifat kualitatif, meski ada juga yang berupa data kuantitatif. Analisis data adalah upaya yang
dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan
benar. Sehubungan dengan butir 2, maka analisis data dilakukan dengan cara memilih, memilah, mengelompokkan, data yang ada, merangkumnya,
kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat dibuat dalam bentuk uraian singkat,
bagan alur, atau tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.
Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menemukan persentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan
dengan membuat tabel distribusi atau grafik. Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan penelitian. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan
memungkinkan tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid itu. Oleh karena itu, guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis.
Kekurang-akuratan dapat diminimalkan dengan melakukan "cross check" dengan sumber data atau dengan data lain yang sejenis. Agar mampu melakukan
analisis data, guru harus banyak melakukan latihan dan bekerja dalam kelompok.

KEGIATAN BELAJAR 2
TINDAK LANJUT HASIL PERBAIKAN

Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau memberi pendapat berdasarkan apa-apa yang diuraikan sebelumnya. Sejalan dengan itu,
kesimpulan atau simpulan adalah kesudahan pendapat atau pendapat terakhir yang dibuat berdasarkan uraian sebelumnya. Dalam kaitan dengan PTK,
kesimpulan harus disusun secara singkat, padat, dan jelas; sesuai dengan uraian, dan mengacu kepada pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan. Di samping
itu, kesimpulan harus disusun secara sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.
Penyusunan kesimpulan seyogianya dilakukan melalui langkah-langkah: (1) memeriksa dan memahami pertanyaan penelitian/tujuan
perbaikan, (2) mencermati, menganalisis, dan mensintesis deskripsi temuan, (3) menulis kesimpulan untuk setiap pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan,
(4) mengurutkan setiap butir kesimpulan sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, serta (5) memeriksa kesesuaian antara pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan dengan deskripsi temuan, dan kesimpulan.
Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dalam kaitan dengan PTK, saran
merupakan pemikiran yang diajukan oleh guru peneliti untuk menindaklanjuti hasil penelitiannya. Saran tindak lanjut hasil PTK harus memenuhi rambu-
rambu: (1) bersumber atau sesuai dengan kesimpulan, (2) bersifat kongkret, operasional, dan penting, sehingga menarik untuk dilaksanakan oleh guru, (3)
jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada guru atau sekolah, atau barangkali instansi lain, serta (4) dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
metodologi penelitian.
Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah: (1) mencermati kesimpulan hasil PTK, (2) mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan
tersebut yang perlu ditindaklanjuti, baik oleh guru peneliti, guru lain, maupun sekolah, (3) menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan, serta (4)
menulis saran.
MODUL 6
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1

Cara Penulisan Laporan Hasil PTK


Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri. Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang dapat dijadikan acuan, harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat diketahui oleh
umum, terutama oleh para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama dengan yang dilaporkan.
Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari laporan penelitian formal. Sesuai dengan format Laporan PTK yang terdapat
dalam Panduan Direktorat Jenderal Pendidikan, maka Sistematika Laporan PTK dibuat sebagai berikut.

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Daftar Isi
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan).
B. Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. Kajian Pustaka
III. Pelaksanaan Penelitian
A. Subjek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik siswa)
B. Deskripsi per Siklus: (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data/instrumen, refleksi)
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi), keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data.
A. Pembahasan dari setiap siklus.
V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B.
Daftar Pustaka
Lampiran

1. Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang dilaksanakan sebagai fokus PTK.
2. Abstrak memuat sari pati dari setiap komponen penelitian, mulai dari masalah, tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, serta
kesimpulan dan saran. Dengan membaca abstrak, orang akan mendapat gambaran umum mengenai PTK yang dilaporkan.
3. Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah, analisis dan perumusan masalah, serta tujuan dan manfaat penelitian.
4. Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian yang terkait dengan masalah penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam merancang
perbaikan dan membahas hasil penelitian.
5. Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek penelitian, prosedur pelaksanaan per siklus, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan
data, dan cara refleksi.
6. Penelitian dan Pembahasan menyajikan hasil penelitian setiap siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan, refleksi,
yang berisi penjelasan tentang keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Bagian ini didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai dengan pembahasan
mengapa hasilnya seperti itu.
7. Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
8. Daftar Pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan, yang disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan gaya penulisan tertentu.
KEGIATAN BELAJAR 2
DISEMINASI HASIL PTK
Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai ketentuan, seperti: (1) etika penulisan, (2) penggunaan bahasa Indonesia ragam
tulis, serta (3) berbagai ketentuan teknis. penulisan mencakup: (1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3) pengutipan. Ketiga aspek ini sangat berkaitan erat.
Kejujuran menuntut penulis jujur terhadap diri sendiri dan orang lain dengan cara mengungkapkan dan menafsirkan data/informasi apa adanya tanpa
dicampuri oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa manipulasi, sehingga apa yang dibaca
oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan berkaitan dengan mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam tulisan. Dalam hal ini, penulis
harus mencantumkan sumber kutipan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat keterbacaan
laporan menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak mencakup: (1) pilihan kata, (2) struktur kalimat, (3) paragraf, dan (4) ejaan. Kata/istilah yang
digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata/istilah baku yang diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-unsur kalimat
sempurna, paragraf merupakan paparan buah pikiran yang utuh, serta cara penulisan harus mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah dibaca. Ketentuan ini mencakup, sistem penomoran, cara mengutip,
serta huruf, spasi, dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan sistem digit atau campuran angka dan huruf, asal digunakan secara konsisten. Cara
mengutip mengikuti aturan American Psychology Association (APA); sedangkan huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan font
size 12, spasi 1,5; serta margin 4 cm dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.
Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai pertemuan tatap muka seperti seminar, rapat kerja, kelompok kerja guru (MGMP dan
PKG); di samping melalui berbagai media, seperti majalah, jurnal, atau buletin.

Anda mungkin juga menyukai