3. Disiplin Belajar
a. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
b. Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
c. Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengantuk.
d. Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk membantu anda dalam menemukan masalah, bisa menggunakan kriteria pada modul 1 dan 2. Jika masalah sudah anda temukan
gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
a. Jangan memilih masalah yang tidak anda sukai.
b. Ambil topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi anda dan siswa anda.
d. Usahakan bisa dikerjakan secara kolaboratif
e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
Contoh Masalah : Hal. 3.6 contoh 3.1
* Anda merasa bingung karena nilai ulangan siswa anda pada pelajaran IPS
selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi setiap kali
ulangan. Apabila anda mengajuka pertanyaan siswa tampak ragu-ragu dan
bingung, dan menjawab tidak sesuai dengan keinginan anda.
Untuk melakukan analisis ada beberapa cara bisa anda lakukan, misal :
1. Kita harus mengintropeksi diri dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri antara lain :
a. Apakah saya menggunakan istilah yang sulit dimengerti siswa ?
b. Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan bahasa yang kurang jelas ?
c. Apakah dalam me4njelaskan, saya menggunakan contoh yang cukup ?
d. Apakah saat menjelaskan, saya menggunakan alat bantu ?
e. Apakah saya memberitahukan waktu ulangan kepada siswa ?
f. Apakah saya mendapat kesempatan untuk bertanya ?
g. Apakah ada siswa yang meminta penjelasan ulang ?
h. Apalah saya memberikan latihan penerapan konsep setelah penjelasan selesai ?
i. Apakah saya selalu memberikan pekerjaan /latihan siswa dan memberikan balikan / masukan untuk perbaikan ?
2. Anda juga dapat bertanya kepada siswa anda, apa yang terjadi sehingga nilai ulangan mereka selalu rendah . Beberapa contoh pertanyaan
yang anda ajukan adalah sbb:
a. Mengapa nilai ulanganmu kurang bagus ?
b. Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru ?
c. Apakah yang sikar ditangkap dari penjelasan guru ?
d. Apakah cara guru menjelaskan kurang menarik ?
e. Apakah kamu memiliki buku sumber ?
f. Apakah kamu mencatat penjelasan guru ?
g. Mengapa kamu tidak bertanya, ketika diberi kesempatan bertanya ?
h. Apakah soalnya sulit ?
i. Apakah materi yang diujikan pernah dijelaskan guru ?
j. Apakah kamu merasa tidak nyaman ketika guru menjelaskan ?
3. Anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa . Beberapa pertanyaan yang dapat anda ajukan dalam
menelaah dokumen ini antara lain sbb :
a. Apakah PR yang saya berikan kepada siswa dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa ?
b. Apakah PR yang saya berikan merupakan tindak lanjut dari konsep yang sedang dikaji, atau bermanfaat untuk memantapkan pemahaman
siswa ?
c. Apakah saya selalu memeriksa ulangan atau PR yang saya berikan ?
d. Apakah saya memberikan balikan atau saran-saran kepada siswa tentang PR tersebut ?
e. Apakah ulangan atau PR selalu saya kembalikan ?
f. Apakah tugas atau soal yang saya berikan sesuai dengan kemampuan siswa ?
Sekarang mari kita analisis masalah di atas satu persatu agar kita mempunyai gambaran yang jelas.
Contoh : 3.6
Hasil refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukan bahwa siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena :
1. Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik .
2. Selama penjelasan guru tidak pernah bertanya .
3. Pernjelasan guru terlampau abstrak dan cepat.
4. Bahasa yang digunakan guru terlampau sukar.
5. Siswa sukar menangkap penjelasan guru.
Berdasarkan penyebab tersebut maka masalah menjadi fokus perbaikan adalah :
– Bagaimana cara mengaktifkan siswa menggunakan alat peraga.
– Memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dan masih
banyak contoh – contoh yang lain.
Kegiatan Belajar 2
A. Rencana Perbaikan.
Kiat membuat rencana perbaikan antara lain sebagai brikut :
• Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan.
• Dituangkan dalam bentuk format dengan membuat perencanaan secara sistematis, berupa Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP )
Contoh format rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) hal. 3.29.
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, kita perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat skenario pembelajaran tentang perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan prasarana yang diperlukan.
3. Menyusun RPP yang lengkap dan akurat.
4. Melakukan simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran.
Pembahasan:
I. Membuat Skenario Pembelajaran tentang Perbaikan.
Lihat contoh pada modul 3 Kb. 2 Hal. 3.32 dan 3.33.
II. Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran.
Sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran, contoh : alat peraga, LCD, TV, ruangan untuk diskusi kelompok, meja kursi tertentu dll.
III. Menyusun RPP yang lengkap.
• Judul penelitian
• Bidang kajian
• Pendahuluan
• Perumusan dan pemecahan masalah
• Tujuan penelitian
• Manfaat hasil penelitian
• Kajian pustaka
• Rencana dan prosedur penelitian
• Jadwal penelitian
• Biaya penelitian
• Personalia penelitian
• Daftar pustaka
• Lampiran-lampiran :
1. Instrumen penelitian
2. Curriculum Vitae semua peneliti
3. Surat keterangan Ketua Lemlit
4. Surat Keterangan Dekan.
KEGIATAN BELAJAR 2
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK)
A.MENYIMPULKAN HASIL PTK
1.PENGERTIAN
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau member pendapat berdasarkan apa-apa yang diuraikan sebelumnya.
2.CIRI-CIRI SEBUAH KESIMPULAN a.SSSingkat,jelas,dan padat b.Harus sesuai dengan uraian c.Harus dibuat sesuai dengan tujuan perbaikan
atau pertanyaan penelitian
1.PENGERTIAN
Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul,anjuran,cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan
2.RAMBU-RAMBU PEMBUATAN SARAN
1.Bersumber atau sesuai dengan kesimpulan 2.Bersifat kongkrit,operasuonal dan penting sehingga menarik untuk dilaksanakan guru. 3.Jelas
sasarannya,apakah ditujukan untuk guru,sekolah,LPTK,orang tua siswa,dsb. 4.Dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian. 5.merupakan pemikiran yang cukup penting untuk perbaikan pembelajaran.
MODUL 1
HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Pengertian PTK
Mills (2000) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor sekolah
untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Dengan mengkaji pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat
diartikan sebagai penelitan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjannya sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. An inquiry of practice from within
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah
yang perlu diselesaikan. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan itu
diprakarsai oleh guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar.
2. Self reflective inquiry
Dalam PTK, pengumpulan data dilakukan oleh guru itu sendiri melalui refleksi diri. Metodologi yang digunakan longgar, namun secara sistematik, sesuai
dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang dibuat.
3. Focus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran
C. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas
Perbedan PTK dan Penelitian Kelas dapat dilihat pada tabel berikut:
KEGIATAN BELAJAR 2
MANFAAT, KETERBATASAN, DAN PERSYARATAN PTK
Langkah – dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari :
1. Merencanakan perbaikan
2. Melaksanakan tindakan
3. Mengamati
4. Melakukan refleksi
A. Mengidentifikasi Masalah
Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah. Identifikasi masalah
dapat diakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang pembelajaran yang dikelola.
B. Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis dengan melakukan refleksi dan menalaah berbagai dokumen yang terkait. Dari hasil
analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak dan mungkin dipecahkan oleh guru. Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar
dapat memandu usaha perbaikan.
C. Merencanakan Perbaikan
Setelah masalah dijabarkan, langkah selanjutnya adalah mencari dan mengembangkan cara perbaikan, yang dilakukan dengan mengkaji teori
dan hasil penelitian yang relevan, berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta menggali pengalaman sendiri. Berdasarkan hasil yang dicapai dalam
langkah ini, dikembangkan cara perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru, kemampuan siswa, sarana dan fasilitas yang
tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.
D. Melaksanakan PTK
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan scenario tindakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-
tugas, menyiapkan alat pendukung/sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, serta melakukan simulasi
pelaksanaan jika diperlukan.
Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interprestasi dilakukan simultan. Actor utama adalah guru, namun guru dapat
dibantu oleh alat perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam
criteria sebagai berikut:
1. Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
2. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.
3. Metodelogi harus reliable (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya.
4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemamuan dan komitmennya.
5. Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya.
6. PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.
MODUL 3
MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah Perencanaan Penelitian Tindakab Kelas
A. Langkah-langkah untuk menentukan dan merumuskan masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian pada akhir
pelajaran, atau bahkan bertanya kepada siswa atau teman sejawat. Dalam mengidentifikasi masalah harus memfokuskan masalah tersebut pada aspek
tertentu. Misalnya keadaan sekolah,proses pembelajaran.
2. Menganalisis Masalah
Dalam menganalisis masalah kita harus mengetahui apa yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Analisis ini penting untuk memperoleh
jawaban apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut, dan apakah masalah tersebut benar-benar memerlukan PTK untuk mengatasinya.
3. Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebabnya, maka selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut. Rumusan masalah sudah
menyiratkan apa yang akan dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut.
Rumusan masalah selalu dibuat dengan kalimat tanya serta mengandung aspek yang akan diperbaiki dan upaya memperbaikinya.
B. Mengembangkan Alternatif Tindakan
Dalam mengembangkan alternatif tindakan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi
2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.
Kegiatan Belajar 2
RENCANA DAN PROPOSAL PTK
A. Rencana Perbaikan
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, ada hal-hal yang harus ditempuh.
1. Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga, jika
memang dibutuhkan.
3. Menyusun RPP yang lengkap
4. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.
B. Menentukan dan mempersiapkan prosedur instrument pengumpul data
Cara dan instrument pengumpul data harus disesuaikan dengan tujuan perbaikan yang akan dirancang, karena ketercapaian tujuan inilah yang
menjadi focus pengumpulan data.
C. Proposal PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Proposal merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen
tersebut memaparkan dengan jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang akan
dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan berapa anggaran untuk kegiatan tersebut.
B. Membangun Kolaborasi
Kolaborasi seyogyanya bersifat menguntungkan, Guru yang membantu mengamati teman sejawatnya mengajar juga mendapat keuntungan yaitu
mempunyai pengalaman mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang mungkin selama ini tidak pernah dipikirkan.
Kegiatan Belajar 2
Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran
A. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1
1. Persiapan
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan adalah menyiapkan RP perbaikan, memeriksa alat peraga atau media yang akan digunakan, mengecek
urutan kegiatan yang akan dilakukan dari awal sampai akhir, dan terakhir adalah mengecek lembar observasi.
2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur 1
3. Melakukan Refleksi
Refleksi adalah tahap melakukan kegiatan penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yang telah dilakukannya.
B. Melaksanakan Perbaikan Daur 2
1. Persiapan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan pada daur 2 adalah memeriksa pertanyaan yang akan diajukan pada setiap tahap kegiatan, memeriksa alat
peraga yang akan digunakan, lembar pengamatan yang akan digunakan sudah disiapkan,mengecek urutan kegiatan.
2. Tindakan Perbaikan Daur 2
Memperbaiki hal-hal yang kurang pada daur 1
3. Refleksi Daur 2
Melakukan refleksi daur 2 sehingga mengetahui pembelajaran ini meningkat dalam segi hasil siswa atau proses pembelajaran.
C. Ulasan
Hal-hal yang dapat diambil dari perbaikan 2 daur di atas adalah:
1. Tindakan perbaikan sangat tergantung dari rencana perbaikan yang telah dirancang sebeluumnya.
2. Sebelum pelaksanaan tindakan, guru harus melakukan persiapan akhir seperti memeriksa alat peraga, ksiapan lembar observasi
3. Kesungguhan, komitmen dan kerja keras guru sangat menentukan keberhasilan tindakan kelas
4. Guru hendaknya membuat scenario urutan kegiatan beserta rinciannya
5. Kolaborasi dengan teman sejawat
6. Kejujuran guru dalam melakukan refleksi
7. Kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan
Hasil pengolahan data secara refleksi yang dilakukan guru akan menjadi masukan bagi rencana perbaikan daur selanjutnya.
MODUL 5
ANALISIS HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
KEGIATAN BELAJAR 1
Analisis Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh guru yang berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu dapat
dibantu oleh teman sejawat. Data tersebut lebih banyak bersifat kualitatif, meski ada juga yang berupa data kuantitatif. Analisis data adalah upaya yang
dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan
benar. Sehubungan dengan butir 2, maka analisis data dilakukan dengan cara memilih, memilah, mengelompokkan, data yang ada, merangkumnya,
kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat dibuat dalam bentuk uraian singkat,
bagan alur, atau tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.
Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menemukan persentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan
dengan membuat tabel distribusi atau grafik. Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan penelitian. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan
memungkinkan tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid itu. Oleh karena itu, guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis.
Kekurang-akuratan dapat diminimalkan dengan melakukan "cross check" dengan sumber data atau dengan data lain yang sejenis. Agar mampu melakukan
analisis data, guru harus banyak melakukan latihan dan bekerja dalam kelompok.
KEGIATAN BELAJAR 2
TINDAK LANJUT HASIL PERBAIKAN
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau memberi pendapat berdasarkan apa-apa yang diuraikan sebelumnya. Sejalan dengan itu,
kesimpulan atau simpulan adalah kesudahan pendapat atau pendapat terakhir yang dibuat berdasarkan uraian sebelumnya. Dalam kaitan dengan PTK,
kesimpulan harus disusun secara singkat, padat, dan jelas; sesuai dengan uraian, dan mengacu kepada pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan. Di samping
itu, kesimpulan harus disusun secara sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.
Penyusunan kesimpulan seyogianya dilakukan melalui langkah-langkah: (1) memeriksa dan memahami pertanyaan penelitian/tujuan
perbaikan, (2) mencermati, menganalisis, dan mensintesis deskripsi temuan, (3) menulis kesimpulan untuk setiap pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan,
(4) mengurutkan setiap butir kesimpulan sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, serta (5) memeriksa kesesuaian antara pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan dengan deskripsi temuan, dan kesimpulan.
Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dalam kaitan dengan PTK, saran
merupakan pemikiran yang diajukan oleh guru peneliti untuk menindaklanjuti hasil penelitiannya. Saran tindak lanjut hasil PTK harus memenuhi rambu-
rambu: (1) bersumber atau sesuai dengan kesimpulan, (2) bersifat kongkret, operasional, dan penting, sehingga menarik untuk dilaksanakan oleh guru, (3)
jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada guru atau sekolah, atau barangkali instansi lain, serta (4) dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
metodologi penelitian.
Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah: (1) mencermati kesimpulan hasil PTK, (2) mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan
tersebut yang perlu ditindaklanjuti, baik oleh guru peneliti, guru lain, maupun sekolah, (3) menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan, serta (4)
menulis saran.
MODUL 6
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang dilaksanakan sebagai fokus PTK.
2. Abstrak memuat sari pati dari setiap komponen penelitian, mulai dari masalah, tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, serta
kesimpulan dan saran. Dengan membaca abstrak, orang akan mendapat gambaran umum mengenai PTK yang dilaporkan.
3. Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah, analisis dan perumusan masalah, serta tujuan dan manfaat penelitian.
4. Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian yang terkait dengan masalah penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam merancang
perbaikan dan membahas hasil penelitian.
5. Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek penelitian, prosedur pelaksanaan per siklus, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan
data, dan cara refleksi.
6. Penelitian dan Pembahasan menyajikan hasil penelitian setiap siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan, refleksi,
yang berisi penjelasan tentang keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Bagian ini didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai dengan pembahasan
mengapa hasilnya seperti itu.
7. Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
8. Daftar Pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan, yang disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan gaya penulisan tertentu.
KEGIATAN BELAJAR 2
DISEMINASI HASIL PTK
Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai ketentuan, seperti: (1) etika penulisan, (2) penggunaan bahasa Indonesia ragam
tulis, serta (3) berbagai ketentuan teknis. penulisan mencakup: (1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3) pengutipan. Ketiga aspek ini sangat berkaitan erat.
Kejujuran menuntut penulis jujur terhadap diri sendiri dan orang lain dengan cara mengungkapkan dan menafsirkan data/informasi apa adanya tanpa
dicampuri oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa manipulasi, sehingga apa yang dibaca
oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan berkaitan dengan mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam tulisan. Dalam hal ini, penulis
harus mencantumkan sumber kutipan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat keterbacaan
laporan menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak mencakup: (1) pilihan kata, (2) struktur kalimat, (3) paragraf, dan (4) ejaan. Kata/istilah yang
digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata/istilah baku yang diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-unsur kalimat
sempurna, paragraf merupakan paparan buah pikiran yang utuh, serta cara penulisan harus mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah dibaca. Ketentuan ini mencakup, sistem penomoran, cara mengutip,
serta huruf, spasi, dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan sistem digit atau campuran angka dan huruf, asal digunakan secara konsisten. Cara
mengutip mengikuti aturan American Psychology Association (APA); sedangkan huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan font
size 12, spasi 1,5; serta margin 4 cm dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.
Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai pertemuan tatap muka seperti seminar, rapat kerja, kelompok kerja guru (MGMP dan
PKG); di samping melalui berbagai media, seperti majalah, jurnal, atau buletin.