OLEH:
Ni Nyoman Sawiteri, S.Pd
NOMOR UKG : 201503228490
Pemilihan topik pada layanan konseling individu ini dilihat dari beberapa
hal yaitu
1. 1 Orang Peserta didik sering kali tercatat dalam absensi atau kehadiran
mendapatkan Alpa( Prilaku Membolos) atau tanpa keterangan karena
Pengaruh teman sebaya.
D Fungsi Layanan Kuratif
E Tujuan Umum Peserta didik mampu mengatasi Pengaruh Teman sebaya terhadap prilaku
membolos. (P4)
F Tujuan Khusus 1. Selama pelaksanaan konseling individu, peserta didik dapat
mengendalikan suasana hati yang mereka miliki dengan baik (P3)
2. Selama konseling individu, peserta didik dapat mempertahankan
konsentrasi dengan baik (A4)
3. Selama layanan konseling berlangsung, peserta didik dapat
mengelola gejala biologis yang muncul pada dirinya dengan baik
(P5)
4. Selama pelaksanaan layanan, peserta didik dapat menceritakan
permasalahan yang dihadapinya secara terbuka (C2)
5. Peserta didik selama proses konseling dapat memilih solusi dari
masalah yang terjadi secara tepat (A3)
G Sasaran Layanan RA kelas IX.B
H Pertemuan ke 1 (pertama)
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Hari/Tanggal -
K Strategi, Metode, Teknik Pendekatan konseling Individu dengan Teori Behavioral Contract
L Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan (10 menit)
1. Tahap pembentukan a. Guru BK memberikan salam/sapaan kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan
dengan berdoa
b. Guru BK mengucapkan rasa terima kasih pada peserta didik
telah bersedia hadir dalam kegiatan konseling
c. Guru BK menjelaskan asas-asas, tata cara dan peraturan dalam
konseling
d. Guru BK menjelaskan gambaran kegiatan konseling yang akan
ditempuh
e. Guru BK menanyakan tentang kesiapan peserta didik untuk
kegiatan lebih lanjut
2. Tahap peralihan a. Guru BK menjelaskan peran Guru BK dan peserta didik pada
proses konseling individu yang akan dilaksanakan.
b. Guru BK menjelaskan pengertian, asas, tujuan dan manfaat
konseling individu secara singkat kepada peserta didik
c. Guru BK menjelaskan aturan konseling individu dan
mendorong peserta didik untuk berperan penuh dalam kegiatan
konseling
d. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik
tentang hal-hal yang belum dipahami
e. Guru BK menyampaikan kesepakatan waktu.
f. Guru BK mengingatkan peserta didik bahwa kegiatan akan
segera memasuki tahap inti dan menanyakan kesiapan konseli
g. Setelah peserta didik menyatakan siap, kemudian Guru BK
memulai masuk ke tahap inti.
3. Tahap Inti (30 menit)
Tahap inti 1. Konselor menanyakan mengenai permasalahan klien dan
memberikan kesempatan kepada klien untuk dapat
mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya secara terbuka
2. Konselor bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan
yang dihadapi klien dan memberikan penguatan-penguatan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lembar Observasi
2. Instrumen evaluasi proses dan hasil
Tujuan Umum
Peserta didik mampu mengatasi Pengaruh Teman sebaya terhadap prilaku membolos
(P4)
Tujuan Khusus
1. Selama pelaksanaan konseling individu, peserta didik dapat mengendalikan suasana hati yang mereka miliki
dengan baik (P3)
2. Selama konseling individu, peserta didik dapat mempertahankan konsentrasi dengan baik (A4)
3. Selama layanan konseling berlangsung, peserta didik dapat mengelola gejala biologis yang muncul pada
dirinya dengan baik (P5)
4. Selama pelaksanaan layanan, peserta didik dapat menceritakan permasalahan yang dihadapinya secara
terbuka (C2)
5. Peserta didik selama proses konseling dapat memilih solusi dari masalah yang terjadi secara tepat (A3)
Menurut Santrock teman sebaya adalah anak- anak dengan usia atau tikat kedewasaan yang kurang lebih sama.
10 Lingkungan teman sebaya merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam
usia, status sosial, hobi dan pemikiran yang sama, dalam berinteraksi mereka akan mempertimbangkan dan lebih
memilih bergabung dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam hal-hal tersebut. Dalam kelompok
teman sebaya individu akan merasakan adanya persamaan satu dengan yang baik usia, status sosial, kebutuhan,
dan tujuan untuk memperkuat kelompok itu, sehingga individu didalam kelompok tersebut akan merasa
menemukan dirinya dan akan mengembangkan rasa sosialnya seiring dengan perkembangan kepribadiannya. Jadi
pergaulan teman sebaya adalah hubungan interaksi sosial yang didasarkan pada persamaan usia, status sosial,
kebutuhan serta minat yang seiring berjalannya waktu akan membentuk pertemanan atau persahabatan.
1. Mengajarkan kebudayaan.
2. Mengajarkan mobilitas sosial.
3. Membantu peranan sosial yang baru.
4. Kelompok teman sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua, guru bahkan masyarakat.
5. Dalam kelompok teman sebaya individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain.
6. Kelompok teman sebaya mengajarkan moral orang dewasa.
7. Mencapai kebebasan sendiri.
Adapun fungsi positif dari teman sebaya adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol impuls-impuls agresif.
2. Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen.
3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, mengembangkan kemampuan penalaran dan belajar
untuk mengekspresikan perasaan dengan cara lebih matang.
4. Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin.
5. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai.
6. Meningkatkan harga diri.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan adalah adanya sebagian anak remaja yang ditolak atau diabaikan
oleh teman sebaya yang dapat menimbulkan permusuhan dan menimbulkan perasaan kesepian yang bisa
mengganggu perkembangan anak tersebut, timbulnya rasa iri dan persaingan pada anggota kelompok yang tidak
memiliki kesamaan dengan dirinya, timbulnya pertentangan antar kelompok teman sebaya.
Perilaku Membolos
1. Pengertian Perilaku Membolos
Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh individu yang berbeda antara individu yang
satu dengan individu dengan yang lain yang bersifat nyata. Menurut Keither perilaku membolos
diartikan sebagai kehadiran siswa yang tidak teratur yang mana merupakan suatu problema atau masalah
yang besar disekolah pada masa kini,sehingga ketidakhadiran siswa ini kemungkinan dapat disebabkan
oleh factor-faktor luar atau dalam diri siswa itu sendiri. Membolos adalah tidak masuk bekerja atau
sekolah, ini bisa diartikan bahwa saat belajar mengajar sedang berlangsung dengan sengaja siswa tidak
menghadirinya tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada guru yang bersangkutan(Sarwono, Psikologi
Remaja, (Jakarta, PT Raja Grafindo, 2002) hal : 20 (Kartono,Kepribadian : “Siapakah saya ?”, (Jakarta,
CV. Rajawali, 1985) hal : 77 (Ali Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka,
1995) hal : 141
Perilaku membolos merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku yang biasanya dilakukan
oleh seorang siswa atau pelajar di sekolah, karena bahwasanya disebabkan oleh beberapa factor seperti
menerima pelajaran , adanya faktor tekanan ekonomi keluarga dan factor hubungan antar personal yang
tak menyenangkan baik dengan guru maupun dengan sesame temanya.
Deskripsi :
Video yang ditayangkan adalah video tentang hubungan dan pengaruh teman sebaya. Di
dalam video siswa bias memahami pengaruh hungan dan pengaruh teman sebaya. Klien
nanti akan diajak untuk menonton video sebagai gambaran tentang hubungan dan
pengaruh teman sebaya yang berdampak dalam berbagai aspek salah satunya hubungan
social yang bedampak terhadap prilaku membolos siswa.
LAMPIRAN 3
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan caramemberikan tanda (√)
pada kolom 1, 2, 3
2. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-sungguh.
SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3
48
Kriteria Kategori
86-100 Sangat baik
71-85 Baik
56-70 Cukup Baik
41-55 Kurang Baik
25-40 Sangat Tidak Baik
Petunjuk :
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai penilaian anda dengan kriteria sebagai berikut
:
Skor 1 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan kurang sesuai
Skor 2 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan cukup sesuai
Skor 3 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan sesuai
Skor 4 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan sangat sesuai
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4
Saya merasa kehadiran saya diterima baik oleh guru BK selama
1
pelaksanaan konseling individu
PEDOMAN OBSERVASI
Identitas
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Sekolah : SMP Negeri 4 Marga
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Tanggal Pelaksanaan :
Materi Bimbingan : Memahami hak dan kewajiban sebagai siswa dan memahami tugas-tugas perkembangan
Petunjuk
a. Bacalah dengan teliti.
b. Berilah skor pada kolom jawaban yang tersedia. Skor angka 1=kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat
baik.
Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Konseli terlibat aktif
2. Konseli antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Konseli kreatif
4. Konseli menghargai Guru BK
5. Konseli mengeluarkan pendapat
6. Konseli berargumentasi mempertahankan pendapat
7. Layanan terselenggara dengan menyenangkan
8. Layanan dilakukan sesuai alokasi waktu
Total Skor
Kesimpulan Penilaian:
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Keterangan:
a. Skor minimal adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
b. Kategori hasil
Sangat baik : 28 - 32
Baik : 23 - 27
Cukup : 18 - 26
Kurang : ≤ 17