Anda di halaman 1dari 13

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU


KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN KE-1
DI SMP NEGERI 4 MARGA
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

OLEH:
Ni Nyoman Sawiteri, S.Pd
NOMOR UKG : 201503228490

PENDIDIKAN PROFESI GURU


DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2
BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 4 MARGA
Dusun Cau Belayu, Marga, Tabanan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


KEGIATAN KONSELING INDIVIDU
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A Komponen Layanan Responsif
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Pengaruh teman sebaya

Pemilihan topik pada layanan konseling individu ini dilihat dari beberapa
hal yaitu

1. 1 Orang Peserta didik sering kali tercatat dalam absensi atau kehadiran
mendapatkan Alpa( Prilaku Membolos) atau tanpa keterangan karena
Pengaruh teman sebaya.
D Fungsi Layanan Kuratif
E Tujuan Umum Peserta didik mampu mengatasi Pengaruh Teman sebaya terhadap prilaku
membolos. (P4)
F Tujuan Khusus 1. Selama pelaksanaan konseling individu, peserta didik dapat
mengendalikan suasana hati yang mereka miliki dengan baik (P3)
2. Selama konseling individu, peserta didik dapat mempertahankan
konsentrasi dengan baik (A4)
3. Selama layanan konseling berlangsung, peserta didik dapat
mengelola gejala biologis yang muncul pada dirinya dengan baik
(P5)
4. Selama pelaksanaan layanan, peserta didik dapat menceritakan
permasalahan yang dihadapinya secara terbuka (C2)
5. Peserta didik selama proses konseling dapat memilih solusi dari
masalah yang terjadi secara tepat (A3)
G Sasaran Layanan RA kelas IX.B
H Pertemuan ke 1 (pertama)
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Hari/Tanggal -
K Strategi, Metode, Teknik Pendekatan konseling Individu dengan Teori Behavioral Contract
L Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan (10 menit)
1. Tahap pembentukan a. Guru BK memberikan salam/sapaan kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan
dengan berdoa
b. Guru BK mengucapkan rasa terima kasih pada peserta didik
telah bersedia hadir dalam kegiatan konseling
c. Guru BK menjelaskan asas-asas, tata cara dan peraturan dalam
konseling
d. Guru BK menjelaskan gambaran kegiatan konseling yang akan
ditempuh
e. Guru BK menanyakan tentang kesiapan peserta didik untuk
kegiatan lebih lanjut

2. Tahap peralihan a. Guru BK menjelaskan peran Guru BK dan peserta didik pada
proses konseling individu yang akan dilaksanakan.
b. Guru BK menjelaskan pengertian, asas, tujuan dan manfaat
konseling individu secara singkat kepada peserta didik
c. Guru BK menjelaskan aturan konseling individu dan
mendorong peserta didik untuk berperan penuh dalam kegiatan
konseling
d. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik
tentang hal-hal yang belum dipahami
e. Guru BK menyampaikan kesepakatan waktu.
f. Guru BK mengingatkan peserta didik bahwa kegiatan akan
segera memasuki tahap inti dan menanyakan kesiapan konseli
g. Setelah peserta didik menyatakan siap, kemudian Guru BK
memulai masuk ke tahap inti.
3. Tahap Inti (30 menit)
Tahap inti 1. Konselor menanyakan mengenai permasalahan klien dan
memberikan kesempatan kepada klien untuk dapat
mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya secara terbuka
2. Konselor bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan
yang dihadapi klien dan memberikan penguatan-penguatan

4. Tahap Penutup a. Guru BK menyampaikan bahwa kegiatan sudah memasuki


(5 menit) tahapan akhir.
b. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan kesimpulan berupa komitmen untuk
melaksanakan sebaik-baiknya alternatif pemecahan masalah
yang telah ditentukan
c. Guru BK menyebarkan instrumen evaluasi hasil layanan
konseling individu kepada peserta didik untuk diisi setelah
layanan selesai dilakukan.
d. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
e. Menyepakati bersama pertemuan selanjutnya sebagai tindak
lanjut apabila dibutuhkan serta Guru BK membuka diri dalam
melayani peserta didik mengatasi permasalahan ke depannya.
f. Guru BK menyatakan bahwa kegiatan akan segera berakhir dan
memberikan penguatan kepada peserta didik
g. Guru BK menutup dengan ucapan terimakasih, salam dan
berdoa bersama
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi
:
1. Peserta didik merefleksikan pelaksanaan layanan (hal baik, hal yang
perlu dibenahi, dan harapan kedepan)
2. Menyimak proses jalannya layanan tentang sikap dan keaktifan
peserta didik dalam mengikuti layanan
2. Evaluasi Hasil Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan
konseling.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lembar Observasi
2. Instrumen evaluasi proses dan hasil

Mengetahui, Marga, November 2022


Kepala SMP Negeri 4 Marga Guru BK,

Drs. I Putu Ardana, M.Pd. Ni Nyoman sawiteri, S.Pd


NIP. 196604242005011003 NIP.
LAMPIRAN 1
MATERI LAYANAN

Tujuan Umum

Peserta didik mampu mengatasi Pengaruh Teman sebaya terhadap prilaku membolos

(P4)

Tujuan Khusus

1. Selama pelaksanaan konseling individu, peserta didik dapat mengendalikan suasana hati yang mereka miliki
dengan baik (P3)
2. Selama konseling individu, peserta didik dapat mempertahankan konsentrasi dengan baik (A4)
3. Selama layanan konseling berlangsung, peserta didik dapat mengelola gejala biologis yang muncul pada
dirinya dengan baik (P5)
4. Selama pelaksanaan layanan, peserta didik dapat menceritakan permasalahan yang dihadapinya secara
terbuka (C2)
5. Peserta didik selama proses konseling dapat memilih solusi dari masalah yang terjadi secara tepat (A3)

1. Pengertian Pengaruh teman sebaya


Pergaulan merupakan proses antar individu satu dengan individu yang terjalin secara langsung untuk melakukan
hubungan interaksi dan jika dilakukan dalam jangka waktu tertentu akan membentuk jalinan persahabatan atau
pertemanan. Dari pergaulan yang dilakukan oleh siswa, maka siswa mulai mengenal berbagai pihak yang terdapat
dalam lingkungan pergaulan tersebut. Salah satunya adalah teman sebaya.

Pengertian Pengaruh teman sebaya menurut para ahli

Menurut Santrock teman sebaya adalah anak- anak dengan usia atau tikat kedewasaan yang kurang lebih sama.
10 Lingkungan teman sebaya merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam
usia, status sosial, hobi dan pemikiran yang sama, dalam berinteraksi mereka akan mempertimbangkan dan lebih
memilih bergabung dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam hal-hal tersebut. Dalam kelompok
teman sebaya individu akan merasakan adanya persamaan satu dengan yang baik usia, status sosial, kebutuhan,
dan tujuan untuk memperkuat kelompok itu, sehingga individu didalam kelompok tersebut akan merasa
menemukan dirinya dan akan mengembangkan rasa sosialnya seiring dengan perkembangan kepribadiannya. Jadi
pergaulan teman sebaya adalah hubungan interaksi sosial yang didasarkan pada persamaan usia, status sosial,
kebutuhan serta minat yang seiring berjalannya waktu akan membentuk pertemanan atau persahabatan.

2. Fungsi Pergaulan Teman Sebaya

Menurut Slamet fungsi kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut:

1. Mengajarkan kebudayaan.
2. Mengajarkan mobilitas sosial.
3. Membantu peranan sosial yang baru.
4. Kelompok teman sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua, guru bahkan masyarakat.
5. Dalam kelompok teman sebaya individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain.
6. Kelompok teman sebaya mengajarkan moral orang dewasa.
7. Mencapai kebebasan sendiri.
Adapun fungsi positif dari teman sebaya adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol impuls-impuls agresif.
2. Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen.
3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, mengembangkan kemampuan penalaran dan belajar
untuk mengekspresikan perasaan dengan cara lebih matang.
4. Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin.
5. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai.
6. Meningkatkan harga diri.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan adalah adanya sebagian anak remaja yang ditolak atau diabaikan
oleh teman sebaya yang dapat menimbulkan permusuhan dan menimbulkan perasaan kesepian yang bisa
mengganggu perkembangan anak tersebut, timbulnya rasa iri dan persaingan pada anggota kelompok yang tidak
memiliki kesamaan dengan dirinya, timbulnya pertentangan antar kelompok teman sebaya.

3. Indikator Pergaulan Teman Sebaya


Dari penjelasan kajian teori pergaulan kelompok teman sebaya, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai
indikator Pergaulan kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut :
1. Teman sebagai pengganti keluarga Anak remaja lebih bergantung pada teman-teman mereka daripada
dengan orang tua mereka untuk memuaskan kebutuhan pertemanan, perasaan berharga dan keintiman kasih
sayang.
2. Belajar memecahkan masalah Salah satu fungsi dan peranan teman sebaya menurut Slamet adalah belajar
saling bertukar perasaan dan masalah. Mereka saling menumpahkan perasaan dan permasalahan yang tidak
bisa mereka ceritakan pada orang tua maupun guru mereka. Dalam teman sebaya, individu dapat mencapai
ketergantungan satu sama lain. Karena dalam teman sebaya ini mereka dapat merasakan kebersamaan dalam
kelompok, mereka saling tergantung satu sama lainnya.
3. Memperoleh dorongan emosional Salah satu fungsi positif dari teman sebaya adalah memperoleh dorongan
emosional dan sosial serta menjadi lebih independen.
4. Menjadi teman belajar siswa salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya kelompok teman sebaya
adalah kegiatan atau aktivitas yang sama, tinggal di lingkungan yang sama, bersekolah di sekolah yang sama
dan berpartisipasi dalam organisasi yang sama. Salah satu bentuk kegiatan atau aktivitas bersama berdasar
lingkungan bersekolah ditempat yang sama adalah belajar bersama, sehingga teman sebaya akan menjadi
teman belajar siswa.
5. Meningkatkan harga diri siswa Menurut Desmita salah satu fungsi positif dari teman sebaya adalah
meningkatkan harga diri.

Perilaku Membolos
1. Pengertian Perilaku Membolos
Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh individu yang berbeda antara individu yang
satu dengan individu dengan yang lain yang bersifat nyata. Menurut Keither perilaku membolos
diartikan sebagai kehadiran siswa yang tidak teratur yang mana merupakan suatu problema atau masalah
yang besar disekolah pada masa kini,sehingga ketidakhadiran siswa ini kemungkinan dapat disebabkan
oleh factor-faktor luar atau dalam diri siswa itu sendiri. Membolos adalah tidak masuk bekerja atau
sekolah, ini bisa diartikan bahwa saat belajar mengajar sedang berlangsung dengan sengaja siswa tidak
menghadirinya tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada guru yang bersangkutan(Sarwono, Psikologi
Remaja, (Jakarta, PT Raja Grafindo, 2002) hal : 20 (Kartono,Kepribadian : “Siapakah saya ?”, (Jakarta,
CV. Rajawali, 1985) hal : 77 (Ali Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka,
1995) hal : 141
Perilaku membolos merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku yang biasanya dilakukan
oleh seorang siswa atau pelajar di sekolah, karena bahwasanya disebabkan oleh beberapa factor seperti
menerima pelajaran , adanya faktor tekanan ekonomi keluarga dan factor hubungan antar personal yang
tak menyenangkan baik dengan guru maupun dengan sesame temanya.

2. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Membolos


Banyak orang yang berpandangan bahwa apa yang ada adalah merupakan suatu aksi yang telah
menimbulkan reaksi. Maksudnya bahwa apa yang terjadi pada anak adalah semata-mata perilaku mereka
sendiri yang lepas dari latar belakang yang menyebabkanya.
Ada beberapa faktor penyebab perilaku membolos diantaranya :
1. Sebab-sebab yang berasal dari keluarga
Dalam hal ini sebab yang berasal dari keluarga berupa :
a. Faktor tekanan ekonomi keluarga
Misalnya adalah seorang anak yang agak besar dibutuhkan oleh orangtua untuk membantu
keluarganya, sehingga rasa tanggung jawab anak terhadap anggota keluarganya menyebabkan dirinya
tidak masuk sekolah.
b. Faktor kekerasan yang dilakukan orangtua
Misalnya adalah orangtua menganggap bahwa bersekolah itu hanya membuang waktu saja dan
bahkan mereka juga menganggap bahwa pendidikan tidak penting bagi anaknya, seperti mereka
beranggapan bahwa pendidikan anak laki-laki penting dari pada pendidikan anak perepuan, karena pada
akhirnya anak putri hanya akan kawin sehingga mereka tidak memerlukan pendidikan.

2. Takut akan gagal


Dalam hal ini seringkali ketidakhadiran anak adalah keyakinan anak. Maksudnya adalah mereka
pasti tidak akan berhasil di sekolah karena dirinya tidak tahan merasa malu, gagal dan tidak berharga
serta dicemooh sebagai akibat dari kegagalan.
3. Perasaan ditolak
Dalam hal ini orang tua tidak ingin ada ditempat dimana dirinya ditolak atau tidak disukai,
karena seringkali anak dibuat merasa bahwa dirinya tidak diinginkan atau diterima dikelasnya sehingga
penolakan ini mungkin terasa sekali bagi anak, bila gurunya menyambut dengan kata-kata “ alangkah
tenang dan tentramnya kemarin di kelas waktu kamu tidak masuk”

4. Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat


Tindakan seseorang dipengaruhi oleh tuntutan dan harapan masyarakat, bila masyarakat tidak
beranggapan bahwa pendidikan penting bagi setiap orang, maka orang tertentu akan percaya bahwa
mereka tidak harus bersekolah.
Faktor-faktor yang mendorong siswa berperilaku membolos dalam jurnal studi tentang perilaku
membolos siswa ada 8 yakni :
a. Berdasarkan tahap perkembangan usia 12-20 tahun merupkan masa pencarian jati diri
atau identitas diri.
b. Tingkat intelektual dan motivasi belajar siswa mempengaruhi nilai.
c. Perasaan rendah diri dan tersisihkan dari teman-temanya mempengaruhi dalam hubungan sosisal.
d. Latar belakang keluarga mempengaruhi pribadi siswa dimana keluarga yang broken home cenderung
anak menjadi nakal.
e. Status ekonomi keluarga
f. Pengaruh teman sebaya.
g. Pengaruh teknologi dimana sekarang ini siswa lebih suka bermain game dan pergi kewarnet. Disana
siswa berjam-jam didepan komputer hanya untuk bermain games saja.
h. Sikap guru yang tidak baik serta fasilitas sekolah yang kurang memadahi.
Lampiran 2
MEDIA VIDEO
LAYANAN KONSELING INDIVIDU
Video yang ditayangkan adalah video yang mengajarkan tentang hubungan dan pengaruh
teman sebaya. Video tersebut diunduh dari platform youtube “D.A.Y’. Bias dilihat dan di
tonton di link https
https://www.youtube.com/watch?v=ETIafY-If80

Deskripsi :

Video yang ditayangkan adalah video tentang hubungan dan pengaruh teman sebaya. Di
dalam video siswa bias memahami pengaruh hungan dan pengaruh teman sebaya. Klien
nanti akan diajak untuk menonton video sebagai gambaran tentang hubungan dan
pengaruh teman sebaya yang berdampak dalam berbagai aspek salah satunya hubungan
social yang bedampak terhadap prilaku membolos siswa.
LAMPIRAN 3

LAMPIRAN PENILAIAN EVALUASI HASIL LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

Nama :
Kelas :
Petunjuk :

1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan caramemberikan tanda (√)
pada kolom 1, 2, 3
2. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-sungguh.

SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3

1 Saya mudah putus asa setiap menghadapi kegagalan.

2 Saya belum paham cara meningkatkan motivasi belajar

3 Saya merasa belum memiliki kebiasaan untuk berpikir dan bersikap


positif

4 Saya belum mengenal macam-macam kepribadian manusia

5 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah

6 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam (bermain,


begadang)

7 saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

8 Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya diri

9 Saya belum tahu cara menyelesaikan masalah (konflik)

10 Saya sering merasa tidak lancar dalam berkomunikasi dengan teman


11 Saya belum paham pentingnya nilai-nilai kehidupan di lingkungan
sekolah

12 Saya belum tahu lebih banyak akibat dari perilaku bolos

13 Saya masih belum bisa menjaga sebuah persahabatan agar tetap


langgeng

14 Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan


terimakasih dalam pergaulan

15 Saya kurang berminat memikirkan masa depan

Skor = Jumlah Skor X 100

48

Kriteria Kategori
86-100 Sangat baik
71-85 Baik
56-70 Cukup Baik
41-55 Kurang Baik
25-40 Sangat Tidak Baik

Mengetahui, Marga, November 2022


Guru BK Peserta Didik

Ni Nyoman Sawiteri, S.Pd. ...................................


NIP. -
LAMPIRAN 4

LEMBAR EVALUASI PROSES


LAYANAN KONSELING INDIVIDU

Nama Peserta Didik : ...........................................................


Kelas : ...........................................................
Hari/Tanggal : ...........................................................
Topik Masalah : ...........................................................

Petunjuk :
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai penilaian anda dengan kriteria sebagai berikut
:
Skor 1 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan kurang sesuai
Skor 2 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan cukup sesuai
Skor 3 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan sesuai
Skor 4 jika menurut anda pernyataan yang disampaikan sangat sesuai
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4
Saya merasa kehadiran saya diterima baik oleh guru BK selama
1
pelaksanaan konseling individu

2 Penyampaian guru BK selama konseling mudah saya pahami

Selama pelaksanaan konseling guru BK memberikan kesempatan


3 saya untuk bertanya dan mengutarakan pendapat

Selama proses konseling saya percaya guru BK dapat membantu


4
saya mengatasi permasalahan yang saya hadapi
5 Saya merasa nyaman selama pelaksanaan konseling individu
Pemutaran video selama konseling berlangsung bisa membantu
6
saya merasa tenang
Total Skor = …
Kriteria penilaian pada lembar evaluasi hasil layanan adalah sebagai berikut :
1. Skor minimal (terendah) :1x6=6
2. Skor maksimal (tertinggi) : 4 x 6 = 24
3. Kategori hasil :
1). Sangat baik = 21 – 24
2). Baik = 17 – 20
3). Cukup = 13 – 16
4). Kurang =.........12

Mengetahui, Marga, November 2022


Guru BK Peserta Didik

Ni Nyoman Sawiteri, S.Pd ...................................


NIP. -
LAMPIRAN 5

PEDOMAN OBSERVASI

LAYANAN KONSELING INDIVIDU

Identitas
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Sekolah : SMP Negeri 4 Marga
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Tanggal Pelaksanaan :
Materi Bimbingan : Memahami hak dan kewajiban sebagai siswa dan memahami tugas-tugas perkembangan

Petunjuk
a. Bacalah dengan teliti.
b. Berilah skor pada kolom jawaban yang tersedia. Skor angka 1=kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat
baik.

Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Konseli terlibat aktif
2. Konseli antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Konseli kreatif
4. Konseli menghargai Guru BK
5. Konseli mengeluarkan pendapat
6. Konseli berargumentasi mempertahankan pendapat
7. Layanan terselenggara dengan menyenangkan
8. Layanan dilakukan sesuai alokasi waktu
Total Skor

Kesimpulan Penilaian:
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Keterangan:
a. Skor minimal adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
b. Kategori hasil
Sangat baik : 28 - 32
Baik : 23 - 27
Cukup : 18 - 26
Kurang : ≤ 17

Marga, November 2022


Guru BK

Ni Nyoman Sawiteri, S.Pd.


NIP.-

Anda mungkin juga menyukai