Anda di halaman 1dari 5

Kisi-kisi 13

Cermati kutipan cerpen berikut!


Hal yang tak pernah terlupakan oleh Nadya adalah ketika Pak Suryono menanyakan kepada
murid-muridnya dengan lembut, “Apa cita-cita kalian?” Serentak masing-masing murid
menjawab, “Polisi, Pak”, “Dokter, Pak” dan ada pula yang menjawab, “Orang kaya, Pak.” Akan
tetapi hanya Nadya yang diam. Melihat Nadya yang tak menjawab seperti yang lain membuat
Pak Suryono merasa heran dan bertanya kepada Nadya, “Nadya, kenapa kamu diam saja, apa
cita-citamu?” Dengan lantang dan polosnya Nadya menjawab, “Entah Pak, sekalipun saya
mempunyai cita-cita, apakah itu akan terwujud?” Pak Suryono pun menjawab, “Kenapa kau
tidak yakin terhadap itu?”
“Orang tua saya hanya buruh tani biasa di daerah ini dan mereka tidak mungkin akan membiayai
sekolah saya lebih tinggi lagi, mungkin saya hanya akan mempunyai ijazah SD saja Pak. Apakah
mungkin saya dapat mencapai cita-cita itu?” Jawab Nadya dengan nada penuh kekecewaan.
Serentak semua murid pun mulai tertunduk kecewa, Akan tetapi Pak Suryono hanya senyum
mendengar ucapan Nadya dan berkata, “Apakah kamu putus asa? Apakah kkamu ingin menjadi
buruh tani seperti kedua orang tuamu? Apakah kamu tidak ingin membahagian mereka
mengangkat derajat mereka?”. Mendengar ucapan pak Suryono, Nadya pun hanya terdiam dan
menunduk.
“Kalian tidak boleh putus asa, Jangan pernah menjadikan kekurangan itu sebagai alasan kalian
untuk putus asa karena hal itu tidak akan mengubah apa pun malah menambah kesusahan,
banyak jalan yang dapat kalian tempuh apabila kalian ingin belajar dan berusaha. Semua
harapan, impian, dan cita-cita kalian dapat terwujud jika kalian mengingat kata-kata ini,
berusaha, belajar, dan berdoa. Pertama, berusahalah dengan cara terus belajar dengan tekun dan
giat. Jika sudah berusaha dan belajar, serahkan semuanya kepada Tuhan karena hanya Tuhan
yang menentukan. Bapak ssangat yakin. Jika kalian dapat menerapkan hal-hal tersebut di
kehidupan kalian, pasti kalian dapat mencapai apa yang kalian inginkan dan jangan pernah
menjadi manusia yang mudah putus asa dalam mengejar cita-cita,” ucapnya dengan tegas.
(Sang Pengajar, Prameswari Nur Setyorini)
Hubungan antarunsur intrinsik dalam kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Tokoh berhubungan dengan latar suasana, yaitu kesedihan tokoh membuat ia menjadi
orang yang kaya raya.
b. Amanat berhubungan dengan tema, yaitu berusahalah dengan cara bekerja dengan
tekun dan giat.
c. Tokoh berhubungan dengan amanat, yaitu jangan mudah putus asa untuk meraih cita-
cita
d. Latar waktu berhubungan dengan alur, yaitu jangan pernah menunda pekerjaan dan
jangan mudah putus asa.
e. Amanat berhubungan dengan alur, yaitu ingatan tokoh tentang masa lalu membuatnya
menjadi orang yang miskin.
Kisi-kisi 14

Segenap yang hadir hanya diam saja mendengar perintah itu. Jangankan membabat hutan nagka
Doyong, baru mengusiknya saja risikonya mati.
“Puspo Ronggowilogo, bagaimana tanggung jawabmu sebagai benteng dan penglima perang
Kadipaten Sumengkar?” Tanya Adipati Wironegoro.
“Ampun beribu ampun gusti Adipati, hamba benar-benar tidak mau mati sia-sia di tangan Jin
penunggu hutan Nangka Doyong. Namun, hamba ada usul, Gusti. Biarlah Demang Wonopawiro
yang menjalankan tugas ini. Semua ini hukuman pada dia,Gusti!”
“Tutup mulutmu, Ronggowilogo! Jangan melemparkan tanggung jawabmu kepada orang lain!”
sahut Adipati murka.
“Baik, kalau tidak ada punggawa Kadipaten Sumengkar yang berani, aku sendiri yang akan
memunaikan tugas!” kata Wironegoro geram.
“Biarlah hamba yang melaksanakan tugas ini,” kata seseorang yang baru masuk pendapa
kadipaten dan menyembah dengan hormat. Dia adalah Demang Wonopawiro.
“Demang, benarkah engkau berani membabat hutan Nangka Doyang?” seru Sang Adipati.
“Benar, Gusti, untuk Negara hamba rela mengorbankan jiwa dan raga,” jawab
DemangWonopawiro.

Watak tokoh Puspo Ronggowilongo adalah ….


a. pendusta
b. pengkhianat
c. pengecut
d. pembangkang
e. setia kawan

Kisi-kisi 15
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Laki-laki romantis adalah laki-laki yang bias membuat perempuan tertawa. Ratih teringat
kalimat di sebuah buku: menikahlah dengan laki-laki pertama yang membuatmu tertawa. Ia lupa
judulnya. Yang tak ia lupa ialah ketika Eka dating ke rumahnya pertama kali pada malam Jumat.
Tidak membawa bunga, tapi martabak. “Pertama, mesti kutegaskan,” katanya. Aku sengaja
datang malam Jumat, karena tahu, malam Minggu kamu sudah milik orang lain. Aku tak berhak
mengganggunya. Seseorang yang bahagia adalah seseorang yang diberi kesempatan memilih
dalam hidup. Maka aku memberimu kesempatan agar kamu bisa memilih sendiri kebahagianmu.
Tak peduli, apakah bagimu nantinya aku pilihan kedua atau pertama.”
“Jadi, kamu tahu aku sudah punya pacar?”
“Kalau perempuan semanis kamu tidak punya pacar, pasti ada yang salah pada selera semua laki-
laki di dunia ini.”
Ratih tertawa
“Dan kedua, soal martabak ini. Sebagai anak kost, aku mesti yakin bahwa aku tidak
membelikanmu sesuatu yang akan sia-sia. Itu sebabnya aku membawaknmu martabak.”
“Kenapa?”
“Karena bila kamu tak suka, aku bias memakannya sendiri.”
Matinya Seorang Demonstran, Agus Noor

Keterkaitan isi kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah …


a. Laki-laki yang bersedia menjadi pilihan kedua.
b. Perempuan yang setia kepada pasangannya.
c. Perempuan yang mau berteman dengan siapa saja.
d. Laki-laki yang menggangu seorang wanita yang sudah berpasangan.
e. Perempuan yang cenderung mencari pasangan yang dapat membuatnya bahagia.
Kisi-kisi 16
Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita
jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan. Pengarang
menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi cerita tidak kabur. Saying pengarang
sering mengulang-ulang kata porno. Dalam buku, mungkin lebih dari empat kisah.

Kalimat yang mengungkapkan keunggulan buku adalah …


a. cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
b. karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang
c. pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
d. cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
e. pengarang mengunkapkan kata porno berulang-ulang
Kisi-kisi 17
Kutipan Novel 1
Siapa bapaku, demikian pula di mana aku diperanakan oleh bundaku, tiada kuketahui dengan
benar; tetapi antara dan tiada, masih terbayang-bayang dalam ingatkanku, wajah seseorang laki-
laki yang selalu menjulang aku, semasa aku mulai fasih berkata-kata. Jika sungguh orang itu
bapakku, tiadalah lain yang kuketahui tentang perawakan badannya, lain daripada tinggi dan
lampai, karena jika kuingat ketika aku merecak tengkuknya, riang rasa semangatku memandang
bumi. (suham H.S percobaan setia, Jakarta, Balai Pustaka, 2011)

Kutipan Novel 2
Malam itu kau melihat kapal-kapal mereka nun jauh di laut, sedang berlayar menuju pulaumu.
Armada dengan layar-layar berkibar dan tiang-tiang tegak, berpandu kompas membelah ombak,
angina berharum garam membawa semacam aroma lain yang sengatnya tajam. Kapal-kapal itu
dating laju, menuju cercah-cercah serupa nyala emas hangus yang bertebaran di permukaan
gunung, gemerlap yang kelam, sarat bersusun-susun, memancar terlalu terang untuk pulau
sekecil itu. (Nukila Akmal, Cala Ibi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2004)
Perbedaan gaya bahasa kedua kutipan novel tersebut adalah ….
a. Novel 1 menggunakan bahasa lugas, novel 2 menggunakan ungkapan
b. Novel 1 menggunakan majas, novel 2 menggunakan bahasa sehari-hari
c. Novel 1 menggunakan bahasa lugas, novel 2 menggunakan majas
d. Novel 1 menggunakan bahasa resmi, novel 2 menggunakan bahasa menggunakan popular
e. Novel 1 menggunakan ungkapan, novel 2 menggunakan bahasa melayu

Kisi-kisi 18
Cermati kutipan berikut!
Meskipun mereka sudah berteman hamper tiga belas tahun, dengan masalah yang tak
sama jauh-jauh dari penampilan fisik-perangai Jo dan Vin tumbuh berbeda sekali. Vin tumbuh
dengan pemahaman baik. Sejak SMA dulu ia tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain.
Sepanjang ia bahagia, maka mau jelek, mau cantik orang lain menilai, ia selalu merasa cantik.
Berbeda dengan Jo yang menolak paham kalau pun ia sebenarnya paham-untuk
menerimanya. Jo terus berkutat dengan tubuh tambunnya. Pernah saking inginnya bertubuh
kurus, Jo memaksa diri melakukan diet tanpa terkendali. Fantastis memang berat tubuhnya turun
separuh. Membuat pangling. Tapi itu hanya bertahan beberapa minggu, sebelum berakhir
terbaring di ranjang rumah sakit. Saat ia kembali sehat, tubuhnya kembali membesar tanpa
kendali.
(Sepotong Hati yang Baru, Tere Liye)
Ringkasan kutipan tersebut adalah …
A. Vin dan Jo bersahabat cukup lama, tetapi mereka memiliki pandangan yang berbeda
tentang penampilan fisik.
B. Vin dan Jo berusia hamper tiga puluh tahun, selalu memperhatikan penampilan fisik.
C. Vin gadis yang selalu tampil sederhana sedang Jo selalu berusaha memperbaiki
penampilannya.
D. Vin tidak pernah peduli dengan pendapat orang tentang penampilannya yang penting
bahagia.
E. Jo selalu ingin tampil menarik dengan melakukan diet agar tubuhnya menjadi kurus.

Anda mungkin juga menyukai