Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR 9

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (1 kali pertemuan)
Penyusun :
Tahun pelajaran : 2022-2023

B. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks
(nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Sebelum
menguasai kompetensi tersebut, peserta didik sebaiknya telah memahami hakikat dari
hikayat, mulai dari pengertian, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaannya hikayat.

C. Profil Pelajar Pancasila


- Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
- Berkebinekaan Global
- Bernalar kritis
- Bergotong royong
- Mandiri
- Kreatif

D. Sarana dan Prasarana


1. Sarana
a. Telepon pintar dan media internet
b. Tayangan video pembacaan puisi
c. Rekaman pembacaan puisi
d. Podcast
2. Prasarana
a. Buku Pedoman Guru dan Buku Ajar
b. Lingkungan sekolah dan fasilitasnya

E. Target Peserta Didik


- Peserta didik reguler/tipikal: mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: tidak mampu mengevaluasi dan
mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mampu mengevaluasi dan
mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat, cermat dan efektif.

F. Model Pembelajaran
Pembelajaran Tatap Muka
Metode Cooperative Script (Naskah Kooperatif)

II. KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
Fase E
Elemen menyimak
Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak
berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

Setelah mempelajari secara mendalam tentang hikayat, diharapkn peserta didik mampu:
1. Memahami dan menganalisis pesan dalam teks narasi yang dibacakan
2. Mengkreasi informasi dalam bentuk dialog dan monolog

B. Pemahaman Bermakna
Pembelajaran kali ini mengarahkan peserta didik untuk:
1. Menjadi pribadi yang memiliki rasa ingin tahu tentang banyak hal.
2. Berpikir kritis terhadap lingkungan alam, sosial dan budaya di sekitar.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang hikayat?
2. Apa yang dimaksud dengan nilai dalam hikayat?
3. Apa yang membedakan hikayat dengan cerpen?

D. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa 15 menit
untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
4. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan
yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan
dipelajari dalam teks laporan hasil observasi.
5. Apersepsi:
Peserta didik diajak untuk merumuskan pengertian hikayat
dari beberapa sumber informasi yang diberikan.
Inti 150 menit
Pembelajaran menggunakan metode cooperative script
(naskah kooperatif) dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Peserta didik membentuk kelompok berpasangan
2. Peserta didik menyimak teks “Hikayat Sa-ijaan dan Ikan
Todak” dan mengisi tabel yang terdapat pada buku peserta
didik dan membuat ringkasan.
3. Peserta didik dibimbing guru menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar
4. Pembicara membacakan isian tabel dan ringkasan, sedangkan
pendengar menyimak/mengoreksi apa yang disampaikan
pembicara.
5. Peserta didik bertukar peran, semula sebagai pembicara
ditukar jadi pendengar dan sebaliknya.
6. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
kendala yang dihadapi saat menyimak teks hikayat
7. Peserta didik menjawab pertanyaan pada kegiatan 2 dan
membahasnya bersama guru.
8. Beberapa perwakilan peserta didik menyampaikan hasil
analisisnya dan peserta didik lain menanggapi
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 15 menit
2. Siswa mendengarkan informasi dari guru tentang pokok
materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
3. Guru menutup pembelajaran.
E. Asesmen
1. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
a. Jenis : Tes
b. Bentuk : Tes tulis
c. Instrumen : Uraian

III. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
1. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
a. Jenis : Tes
b. Bentuk : Tes tulis
c. Instrumen : Uraian
Setelah menyimak Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak jawablah pertanyaan
berikut. Kalian dapat meminta teman untuk membacakan hikayat tersebut
sekali lagi agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
1) Berdasarkan penggalan cerita pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak
berikut, sifat Datu Mabrur apakah yang hendak disampaikan penulis
kepada pembaca?
Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur
ombak, angin, gelombang dan badai topan.
2) Bagaimana perasaan Ikan Todak saat muncul ke permukaan dan
memperkenalkan dirinya kepada Datu mabrur?
3) Apakah kalian setuju dengan sikap Raja Ikan Todak yang menyerang
Datu Mabrur?
Setuju
Tidak setuju
Alasan:
4) Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salah.
a. Datu Mabrur ingin memiliki pulau yang dapat ia Benar Salah
tinggali dan kuasai
b. Datu Mabrur dapat mengatasi serangan Ikan
Todak
c. Ikan Todak menyerang Datu
Mabrur karena telah sengaja
menyakiti pasukannya
d. Sa-ijaan berarti saling membantu.
e. Proses munculnya daratan baru
dari dasar laut terjadi sejak
tengah malam hingga pagi
hari.
5). Bagaimana hubungan pesan moral yang disampaikan
dengan kondisi masyarakat pada saat ini?
B. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik
1. Pengertian Hikayat
Kata hikayat diturunkan dari kata bahasa Arab “haka” yang mempunyai arti:
menceritakan, menirukan, mewartakan, menyerupai, berkata, mene- ruskan, dan
melukiskan (Baried, Baroroh St. dkk., 1985: 9).
Sastra hikayat adalah sastra lama yang ditulis dalam bahasa Melayu. Sebagian
besar kandungan ceritanya berkisar dalam kehidupan istana, unsur rekaan
merupakan ciri yang menonjol dan pada lazimnya mencakup bentuk prosa yang
panjang (Baried, Baroroh St. dkk., 1985: 9).
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa. Prosa berisi cerita,
undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau
gabungan sifat-sifat itu. Prosa dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat
juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
2. Penggunaan Kata Arkais dalam Teks Hikayat
Hikayat sebagai teks sastra lama menggunakan kata-kata arkais di dalamnya.
Kata arkais adalah kata yang sudah tidak lazim digunakan pada saat ini. Hal ini
tentu berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam cerita pendek yang lebih
populer. Contoh kata-kata arkais: syahdan, sebermula, hubaya-hubaya, hatta,
apatah, sahaja, dan berjaya.

C. Glosarium
- Silsilah : Suatu bagan yang menampilkan hubungan keluarga (silsilah)
dalam suatu struktur pohon. 
- Rekaan : Daya pikir untuk membayangkan; karangan; cerita karangan
(khayal); buatan; rancangan; angan-angan (fantasi); skema; kira-kiraan;
perkiraan
- Historis : Berkenaan dengan sejarah atau ada hubungan dengan masa
lampau, bersejarah.
D. Daftar Pustaka
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
MODUL AJAR 10

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (1 kali pertemuan)
Pengampu :
Tahun pelajaran : 2022-2023

B. Kompetensi Awal
Peserta mampu menggali nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam hikayat yang
berlaku pada masa lalu dan sekarang. Sebelum menguasai kompetensi tersebut, peserta
didik sebaiknya telah mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai
tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara

C. Profil Pelajar Pancasila


- Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
- Berkebinekaan Global
- Bernalar kritis
- Bergotong royong
- Mandiri
- Kreatif

D. Sarana dan Prasarana


1. Sarana
a. Telepon pintar dan media internet
b. Pengeras suara
c. Proyektor
2. Prasarana
a. Buku Pedoman Guru dan Buku Ajar
b. Lingkungan sekolah dan fasilitasnya

E. Target Peserta Didik


- Peserta didik reguler/tipikal: mampu mengevaluasi informasi dari teks hikayat
sesuai strukturnya.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: tidak mampu mengevaluasi informasi
dari hikayat sesuai strukturnya.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mampu mengevaluasi informasi dari
teks hikayat sesuai strukturnya dengan tepat waktu serta kreatif dan inovatif.

F. Model Pembelajaran
Pembelajaran Tatap Muka
Metode Kepala Bernomor Bersama (Numbered Head Together)

II. KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran
Fase E
Elemen membaca dan memirsa:
Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan
makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk
mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan dengan isi teks.

Setelah mempelajari secara mendalam tentang hikayat, diharapkan peserta didik mampu:
1. Menggali nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam hikayat yang berlaku pada
masa lalu dan sekarang
2. Mampu membedakan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen

B. Pemahaman Bermakna
Pembelajaran kali ini mengarahkan peserta didik untuk:
1. Dapat menerapkan nilai-nilai sejarah di lingkungan masyarakat
2. Dapat meneladani karakter unggul yang dimiliki oleh tokoh yang terdapat dalam
teks hikayat.

C. Pertanyaan Pemantik
Siapakah tokoh favorit kalian dalam cerpen, novel, maupun film?

D. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit
berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Peserta didik menerima informasi tentang materi
dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan
pembelajaran yang akan dipelajari dalam teks
laporan hasil observasi.
5. Apersepsi:
Mengajak peserta didik untuk menyaksikan video
hikayat atau membaca cuplikan hikayat dan
membahas pelajaran yang dapat diambil oleh
peserta didik.
Inti Pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode 150 menit
kepala bernomor bersama (numbered head together)
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Peserta didik mendapatkan pengantar materi
terkait karakterisasi dan plot dalam hikayat serta
cerpen dari guru atau sumber lainnya.
2. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok.
Setiap peserta didik dalam kelompok mendapat
nomor yang berbeda.
3. Peserta didik dalam kelompok mendapat tugas
membaca teks dan menjawab pertanyaan untuk
mengetahui karakterisasi dan plot dalam teks
hikayat.
4. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar
dan memastikan setiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya serta menjelaskan alasannya
dengan tepat.
5. Peserta didik dipanggil secara acak untuk
melaporkan hasil kerja sama mereka.
6. Peserta didik mendapatkan tanggapan dari
peserta didik lain.
7. Peserta didik dengan nomor lain melaporkan
hasil kerja samanya.
8. Peserta didik dan guru menyimpulkan jawaban
dan mengaitkannya dengan materi yang
disampaikan di awal.
9. Peserta didik mempelajari materi terkait
mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung
dalam teks hikayat.
10. Peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai yang
terdapat dalam teks hikayat.
11. Peserta didik dan guru membahas latihan yang
diberikan.
12. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait
latihan yang sudah dikerjakan.
13. Peserta didik bertanya atau menyampaikan
pendapat.
Penutup 1. Peserta didik dan guru menyimpulkan 15 menit
pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan informasi dari guru
tentang pokok materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
3. Guru menutup pembelajaran.

E. Asesmen
1. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
a. Jenis : Tes
b. Bentuk : Tes tulis
c. Instrumen : Soal uraian dan rubrik penilaian
III. LAMPIRAN

E. Lembar Kerja Peserta Didik


Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
a. Jenis : Tes
b. Bentuk : Tes tulis
c. Instrumen : Soal uraian dan rubrik penilaian
1) Soal uraian
Identifikasikanlah karakterisasi dan plot pada teks “Hikayat Si
Miskin” menggunakan tabel yang disediakan! Setelah kalian membaca
cerita dan mengisi tabel tersebut, jawablah pertanyaan ini.
a) Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk
digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang mendapatkan
porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu!
b) Apakah ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka
menyelesaikan masalah? Mengapa?
c) Apa yang akan terjadi jika Si Miskin tidak jujur menyampaikan
kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya pertama kali dari
pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?
d) Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak
mempelam yang dibawa suaminya dari pasar? Mengapa?
e) Jika kalian menjadi Si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang
sama saat diminta istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan
jawabanmu!
f) Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam teks “Hikayat Si
Miskin” dengan menggunakan tabel yang telah diberikan!
2) Rubrik penilaian mengidentifikasi karakterisasi dan plot pada teks hikayat
Rubrik penilaian mengidentifikasi karakterisasi dan plot pada
teks hikayat
Nilai dan Kriteria Penilaian
No. Aspek Penilaian
Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Kemampuan Jawaban yang Jawaban yang Jawaban tidak
menyampaikan disampaikan disampaikan disertai alasan.
jawaban yang didukung dengan disertai alasan
bertanggung analisis yang yang kurang
jawab. baik. mendukung.
2 Kemampuan Jawaban Jawaban meng- Jawaban
menyampaikan menggunakan gunakan kalimat siswa tidak
alasan dengan kalimat yang yang terdapat menggunakan
tata bahasa yang baik dan benar. sedikit kesalahan kalimat yang
baik dan benar. secara struktur baik dan benar.
maupun diksi.
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 36]) 100

Kunci Jawaban
1. Mengidentifikasi karakterisasi dan plot dalam teks hikayat
a) Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk
digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang
mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu!

Jawaban:
Tidak, tokoh utama yang biasanya dijadikan judul dalam teks
hikayat memiliki porsi yang lebih banyak.
Atau
Ya, tokoh antagonis dan protagonis mendapat porsi yang sama.
b) Apakah ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka
menyelesaikan masalah? Mengapa?
Jawaban:
Ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan
masalah. Seseorang akan menyelesaikan masalah sesuai dengan
karakternya. Tentu berbeda antara orang yang penyabar dan pemarah
dalam menyelesaikan masalah.
c) Apa yang akan terjadi jika si Miskin tidak jujur menyampaikan
kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya pertama kali
dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?
Jawaban:
Istri si Miskin tidak akan membujuk kembali suaminya agar pergi ke
istana dan meminta mempelam ke raja. Cerita tentu akan berubah.
d) Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak
mempelam yang dibawa suaminya dari pasar? Mengapa?
Jawaban:
Tidak setuju karena hal itu menunjukkan betapa egoisnya istri si
Miskin. Atau
Setuju karena ia harus menguji rasa sayang suaminya terhadap dirinya
dan kandungannya.
e) Jika kalian menjadi si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang
sama saat diminta istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan
jawabanmu!
Jawaban:
Ya karena hal itu menunjukkan kasih sayang terhadap istri dan buah
hati yang dikandung.
Atau
Tidak karena hal itu akan menimbulkan masalah.
(Beberapa jawaban dapat jadi berbeda, tetapi tetap dianggap benar
asal menyampaikan alasan yang tepat)

2. Mengidentifikasi nilai yang terkandung dalam teks hikayat


Tabel isian mengidentifikasi nilai dalam teks hikayat
Terdapat pada
Nilai Konsep nilai Kutipan teks
baris ke-

Budaya

Pendidikan

Religius

Moral

Sosial

F. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik


1. Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen
Meskipun hikayat dan cerpen sama-sama merupakan cerita naratif berupa
fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena perbedaan
kondisi sosial dan budaya yang terjadi pada saat cerita tersebut dibuat. Hikayat
yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari nuansa istana, baik pada
tokohnya maupun seting cerita.
Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan atau
orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orang- orang yang
sakti hingga sering diceritakan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar. Bahkan,
para tokoh tidak hanya diambil dari kerajaan yang ada di bumi, tetapi juga
kerajaan kayangan. Perbedaan kasta pada setiap golongan masyarakat muncul
sangat jelas pada cerita. Hal ini sangat berbeda dengan cerpen yang lebih variatif
mengambil tokoh dalam cerita.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada konflik yang muncul dalam cerita.
Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan dan
golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan penggunaan
kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena karakter dan latar
belakang yang begitu beragam, mengakibatkan konflik dan cara penyelesaiannya
pun beragam.
Sebagai cerita yang lebih panjang dibandingkan cerpen, hikayat memiliki
alur yang lebih kompleks. Hikayat memiliki alur berbingkai. Pada sebuah
ceritanya terdapat cerita yang lain. Pada “Hikayat Bayan Bijaksana”, di samping
menceritakan percakapan antara Bayan dan Istri Zainab terdapat pula cerita lain.
Contohnya cerita tentang anak.

2. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Teks Hikayat


Hikayat sebagai bagian dari cerita rakyat tentu tidak lepas dari kehidupan
masyarakat. Melalui kehidupan yang diangkat dalam cerita, hikayat menyajikan
tak hanya hiburan, tetapi juga nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil hikmahnya
oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dapat kita lihat dari pola tingkah laku, pola
berpikir, dan sikap-sikap tokoh dalam cerita, baik yang dideskripsikan dalam cerita
maupun yang dinarasikan dalam ucapan-ucapan tokoh.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, termasuk hikayat,
terdiri dari nilai budaya, pendidikan, religius, moral, dan nilai sosial.
1. Nilai budaya memuat konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebuah
masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia.
2. Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan
seseorang untuk terus belajar secara sadar.
3. Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam
dan seisinya.
4. Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilai kebenaran,
kejujuran, dan ajaran kebaikan tertentu yang bersifat praktis.
5. Nilai sosial berkaitan erat dengan hubungan individu dengan individu lainnya
dalam satu kelompok.

G. Glosarium
- Sakti : Berbuat sesuatu yang melampaui kodrat alam, kekuatan,
kekuasaan atau energi.
- Kasta : Keturunan atau suku, perkumpulan tukang tukang atau orang
orang ahli dalam bidang tertentu.
- Konflik : Perjuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan lain
sebagainya, dimana tujuan dari mereka bertikai itu tidak hanya untuk
memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya dengan
kekerasan atau ancaman.
-
H. Daftar Pustaka
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai