Dan ternyata hasil dari problem scale ini adalah bahwa konseli belum merasa bahagia
sepenuhnya
Proses Konseling
Tahap Awal (Pembentukan)
Menjelaskan alasan rasional konseling individu
Menjelaskan pengertian dan tujuan konseling individu;
Menjelaskan aturan main dalam konseling individu (asas konseling,
tahap-tahap, dan peran setiap kegiatan)
Membuat kesepakatan waktu
Tahap Transisi (Peralihan)
Menanyakan kesiapan konseli
Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai
konseling
Tahap inti
Kemudian konseli mengungkapkan masalah individunya.
Penjajakan masalah konseli
Konselor memberi pertanyaan terbuka
Konselor membuat kesimpulan sementara mengenai permasalahan
yang dibahas
Konselor menggunakan teknik kursi kosong
Konselor memberi gambaran tentang perilaku yang baik dengan
orang tua
Penutupan
Penutupan yang dilakukan oleh konselor. Dalam penutupan ini
konselor mengevaluasi hasil kegiatan ini. Serta menyanyakan kepada
konseli tentang perasaan setelah dilakukanya kegiatan konseling ini.
Tindak lanjut pasca konseling
Mengamati perubahan yang dicapai konseli dengan menjalin
komunikasi
Konseli akan menginformasikan keadaannya pada Konselor satu minggu
kemudian. Masih diperlukan sesi konseling lanjutan
Catatan hasil konseling disimpan oleh konselor sebagai cumulative record.
Evaluasi Diri
Pada saat akhir proses konseling, konseli belum merasa lega betul
terlihat dari raut mimik wajah klien. Artinya perlu dilanjutkan pada
sesi ke
Sesi ke-2 diharapkan dalam proses konseling klien dapat merasa
tempat yang nyaman sehingga tingkat keberhasilan dari konseling
dapat dicapai. Penggunaan teknik-teknik umum juga harus konselor
perdalam agar dalam proses penjajakan masalah klien dapat lebih
jelas. Sehingganya kemampuan konselor dalam konseling individu
sangatlah diuji .
Ko : assalamualaikum wr. wb
Klie : jadi aku tuh sering bantah perintah orang tuaku, tetapi dibalik
itu aku merasa ada yang salah dengan diriku kok aku bisa kaya gitu aku
jadi sedih gimana berubahnya kok gak dari dulu.
Klie : iya, abis itu aku ngerasa salah da sedih , tetapi seperti itu terus
( sering membantah)
Klie : ya Cuma kalo disuruh kewarung bantah gak mau, trus kalo
disuruh menemai adek atau apa
Ko :Jengkel sedih ya. Nah Kalo xxx sendiri bisa gak jawab kenapa kok
seperti itu?
Ko :Coba gini beri contohnya, xxx jadi orang tua dan bapak jadi
kamu, prakteknya seperti bagaimana?
Klie : xx sana beli bummbu apa gitu! Trus ibu marah marah gitu! Trus
aku Cuma diem gak jawab apa apa
Ko :Nah itu tadi xxx kan jadi 2 orang ya, sekarang bapak minta
sekarang xxx jadi bapak nya xxx, sekarang xxx praktekin memberi
perintah,
Ko : Maleslah pak,
Ko :sedih ya
Ko :Kalo ibu,?
Klie : Iya ibu mungkin pergi bilang ini ya aku cuma diem trus gak mau
ya udah ya itu mungkin capek pak, seperti nyuruh Sana beli bumbu kalo
gak ntar gak makan
Ko : Sama paccar?
Ko : Jadi yang kita bahas . xxx ini kalo disuruh menolak tapi dilain sisi
xxx merasa sedih jadi pengennya gimana xxx?
Kli : Ya sikap yang dewasa gak bantah bantah kan udah gede masa
bantah?
Ki : Liat pak,
KI : Enggak pak
Ki : Niruu pak
Ko :Nah balik lagi , bapak jadi bapaknya xxx , bapak nyuruh xxx , maa
nih beliin bapak bensin motor nya bensinnya abis
Ko : Oke jadi gimana xxx, xxx sudah punya pandangan sikap yg lebih
dewa blm? Jadi inti permasalahn tadi sudah kita bahas , xxx bilang xxx
sulit untuk melakukan hal-hal yang disuruh orang tua dan xxx ingin
menperbaiki sikap! Keputusan xxx bagus x, jadi orang tua itu orang yg
sudah melahirkan kita. Sesungguhnya bila kita bisa memuliakan ortu kita
juga akan masuk surga. Kita juga nanti akan jadi ortu nanti kita juga
akan medapat balasannya. Mungkin iya kita sekarang menolak perintah
ortu ini itu karna kita merasa masih ada, xxx pernah liat temen xxx yang
sudah tidak punya orang tua, liat lah ketika idul fitri atau idul adha
Kli : Iya pak , aku lihat mereka sedih.
Ko : sedihi ya ? Nah selagi kita masih ada orang tua kita berikan
contoh yang baik buat adik adikmu dengan perilkau yang baik kepada
orang tuamu.bisa maa?
Ko : oke sepertinya proses konseling sudah mau habis lain waktu kita
lanjut lagi, gimana sekarang persaan xxx?
2. Latar belakang
Disetiap sekolahan terdapat suatu permasalahan yang dihadapi siswa, terutama dalam
masalah belajar, siswa tersebut merasa setiap nilai ulangan selalu menurun. Guru sudah
beberapa kali menggingatkan kenapa nilainya menurun. Dan anak tersebut dipanggil diruangan
BK agar guru lebih dekat dengan si anak tersebut. Dengan begitu anak akan merasa dekat dan
akan lebih leluasa mengatakan permasalahan yang dihadapi
Berikut percakapan Konselor dengan Klen
Ø Kasus : Minat Belajarnya Rendah
Ø Tujuan : Agar siswa memiliki Minat belajar tinggi
Ø Nama : Yuli
Proses Konseling
Siswa : Assalamualaikum.......Selamat siang Bu
Konselor : Waalaikumsalam.......Selamat siang juga mari masuk,( sambil melihat pintu
yang tidak tertutup rapat ) gimana kabarnya ( sambil berjabat tangan dan dengan ramah
konselor mempersilahkan duduk dan siswa juga duduk di depan konselor ) wah siang-siang
begini kamu kok masih rapi.
Siswa : Iya bu......tapi maaf ada apa ya bu, ibu kok siang-siang memanggil saya ?
Konselor : Berhubung ibu tidak banyak pekerjaan, ibu hanya ingin ngobrol-ngobrol sante
sama kamu.
Siswa : Emmmm......begitu ya bu ( sambil memandang konselor )
Konselor : ( Sambil memandang siswa ) Iya, kamu sendiri juga dah gak ada mata
pelajaran to siang ini.
Siswa : Iya bu kebetulan siang ini dah selesai pelajaran bu karena tadi ada jam yang
kosong bu.
Konselor : Bagus lah kalau begitu berarti kita dah tenang sudah gak terganggu obrolan
kita nanti.
Siswa : Iya bu.....( Sambil melihat kebawah )
Konselor : Oya gimana dengan mata pelajaran kamu sehari-hari masih bisa kamu ikuti
dengan baik to...?
Siswa : ( Sambil melihat konselor siswa menjawab ) Alhamdulillah bu saya selalu
mengikuti setiap pelajaran bu tapi......?
Konselor : Tapi kenapa kan dah bagus to kamu selalu mengikuti palajaran yang ada (
sambil melihat siswa ).
Siswa : (Sambil menunduk siswa menjawab ) Iya bu, meski saya selalu mengikutinya
tapi kenapa ya bu nilai-nilai saya selalu tidak memuaskan hati saya.
Konselor : Lha kenapa kok bisa begitu menurut kamu bagaimana sudah benarkah cara
belajar kamu selama ini.
Siswa : Kalau menurut saya sih bu memang kurang sih bu waktu belajar saya, soalnya
saya itu tidak punya waktu yang pas bu buat belajar.
Konselor : Lha kenapa kok bisa begitu.
Siswa : ( Sambil melihat konselor ) Iya bu gimana tidak setiap hari kerjaan saya selalu
membantu ortu, dari pagi bangun tidur saya membantu memasak, bersih-bersih rumah sampai
jam enam saya terus mandi dan berangkat sekolah sampai sekolah dah langsung masuk kelas
bu, jadi saya merasa capek banget bu dan akhirnya pas waktu guru menerangkan saya malah
jadi ngantuk gak bisa berkonsentrasi dan jadi malas untuk mencatat dan mendengarkannya bu.
Konselor : ( Sambil melihat siswa ) Lha emangnya kamu bangun jam berapa....??
Siswa : Saya bangun jam setengah lima bu.
Konselor : Trus sepulang sekolah kegiatan kamu apa aja dirumah....??
Siswa : Sepulang sekolah sih bu saya biasanya tidur sampai jam tiga setelah itu bantu-
bantu ortu lagi seperti biasanya masak dan bersih-bersih rumah sampai jam lima sore terus
mandi dan main ketempat temen atau jalan-jalan sore-sore sampai magrib pulang trus nonton
tv dan kalau dah merasa ngantuk habis sholat isak tidur bu.
Konselor : Trus waktu belajar kamu kapan kalau hari-hari kamu isi dengan kegiatan itu,
kalau bantu ortu emang sudah kewajiban kita sebagai anak.
Siswa : Kalau waktu belajar saya kadang sebelum tidur bu tapi kalau itu juga belum
ngantuk, jika dah mengantuk ya saya langsung tidur bu.
Konselor : Tapi tiap ada tugas sekolah kamu juga bisa mengerjakan dengan baik to.
Siswa : ( Sambil menunduk siswa menjawab ) Seandenya kalau ada tugas kadang
saya kerjakan di sekolah bu, tu juga kadang melihat punya teman bu yang sudah mengerjakan
terlebih dahulu.
Konselor : Setelah saya mendengar semua dari cerita kamu tadi, menurut kamu sendiri
bagaimana sudah benar kah cara kamu mengatur waktu sehari-hari kamu.
Siswa : Kalau menurut saya sih bu memang kurang benar,apalagi dalam waktu belajar
saya masih kurang bu, trus menurut ibu saya mesti bagaimana ya bu agar waktu belajar saya
itu bisa tertib.
Konselor : Kalau menurut ibu sih kamu sudah benar dalam membantu ortu kamu, hanya
saja kamu kurang menjadwal antara waktu belajar kamu dan waktu kamu bermain bersama
teman-teman kamu dengan waktu ketika nonton tv maupun waktu tidur kamu.
Siswa : Iya bu saya sendiri juga sadar waktu belajar saya, malah saya habiskan dengan
nonton tv bu, dan mulai sekarang saya akan membuat jadwal sehari-hari saya agar waktu
belajar saya bisa tertib dan mendapatkan waktu yang lebih panjang dan saya akan berusaha
melaksanakan jadwal itu dengan sebaik-baiknya agar nilai saya nantinya bisa lebih baik seperti
yang saya harapkan.
Konselor : Bagus kalau begitu berarti kamu sudah tahu sendiri letak kesalahan kamu dimana
sehingga nilai kamu tidak bisa memuaskan diri kamu sendiri, dengan kamu buat jadwal
kegiatan sehari-hari kamu, kamu bisa mengatur waktu belajar kamu dan kegiatan yang lainnya
juga tidak terganggu dan kamu bisa merasa tidak terbebani dengan kegiatan-kegiatanmu
khususnya membantu ortu dan belajar kamu.
Siswa : Iya bu saya sekarang bisa mengerti dan paham bu, saya rasa ibu memanggil saya
kesini banyak keuntungganya bagi saya, saya bisa tahu letak kekurangan dan kesalahan saya
selama ini bu, makasih banyak ya bu ibu dah memanggil saya dan mengajak saya untuk
ngobrol sehingga masalah saya selama ini menemukan titik jalan kedepannya.
Konselor : Iya sama-sama ibu juga sangat nyakin kalau kamu bisa menjadi lebih baik dari
yang kemarin asal saja kamu semangat merubahnya dan nyakin pada kamu sendiri kalau kamu
bisa lebih baik dan nilai-nilai kamu akan memuaskan.
Siswa : Iya bu, saya akan semangat dan nyakin kalau saya bisa merubahnya bu
Konselor : Bagus kalau begitu ibu kira sudah terlalu siang anak-anak juga sudah mulai pada
pulang ibu kira sampai disini obrolan kita ini, toh kalau masih ada yang mengganjal dihati kamu,
kamu bisa datang kesini menemui ibu kapan pun kalau kamu mau.
Siswa : Saya kira juga sudah cukup bu, dan hari ini hati saya lega bu bisa bercerita sama
ibu dan mendapatkan solusi serta jalan yang terbaik buat saya bu, ( sambil bersalaman siswa
mengucapkan ) sekali lagi makasih ya bu....!!
Konselor : Iya sama-sama semoga sukses dan berhasil.
Siswa : Assalammuaalaikum...
Konselor : Waalaikumsalam......