Anda di halaman 1dari 12

WAWANCARA KONSELING INDIVIDU

Deskripsi karakteristik konseli:


 adalah anak pertama dari 3 bersaudara. status xxx adalah anak kandung.
XXX

 Gambaran tentang kondisi keluarga xxx yaitu cukup dibilang


sejahtera, bapak xxx petani sayuran dan ibu hanya ibu rumah
tangga.
 Sikap dikelas xxx yuda aditya pratama pendiam, tapi aktif dikelas
saat jam pembelajaran xxx. xxx sering mengajukan pertanyaan
kepada guru dan sering memberi arahan kepada teman-temannya
untuk mengkondusifkan suasana belajar.
 Masalah yang dihadapi konseli sudah lama terjadi, yakni sejak kelas 2
SMP, dia selalu menolak perintah yang diberikan oleh orang tua
kepadanya. Ini membuat dia merasa bersalah. Tetapi dia ingin
merubah sikapnya, hanya saja keinginan itu belum bisa terlaksana
karna dia masih sering menolak perintah orang tuanya.
 Permasalahan yang dialamai klien adalah merasa bersalah dengan
kondisinya yang selalu menolak perintah orang tuanya dan ingin
merubah sikap tetapi tidak bisa.
Baca juga :

Contoh Laporan Pelaksanaan Konseling Di SMK


Contoh Laporan Konseling individu (PRAKTIKUM)
Rasionalisasi
 Pendekatan yang saya lakukan adalah menggunakan konseling
eklektif atau cerita pendek.
 Masalah yang dimiliki xxx merasa bersalah dengan kondisinya yang
selalu menolak perintah orang tuanya dan ingin merubah sikap tetapi
tidak bisa.
 Yang menjadi fokus perhatian dari permasalahan tersebut adalah
membantu untuk mnyelesaikan masalah konseli untuk meruah
perilakunya.
 Peran saya sebagai konselor adalah memberikan pemahaman tentang
periaku yang baik terhadap orang tua agar klien dapat merubah
sikapnya.
 kriteria keberhasilan dalam proses konseling untuk membantu konseli
saya adalah dengan gambar problem scale. sebagai pedoman dalam
menilai sejauhmana konseling sudah dapat membantu konseli. Cara
menggunakannya cukup mudah, sebelum konseling tunjukkan
problem scale ini pada konseli, dan minta pada konseli untuk
menandai ada pada garis mana masalah yang sedang dialami.
Setelah diberi tanda lingkaran pada garis oleh konseli, maka problem
scale dapat disimpan kembali oleh konselor. Kemudian pada akhir
konseling tunjukkan kembali problem scale ini pada konseli dan minta
untuk menandai setelah konseling keadaan dirinya berada pada garis
yang mana. Untuk menilai keberhasilan konseling yang dilakukan
lihat pedoman penilaian dibawah ini;
 semakin ke arah angka 0 berarti masalahnya semakin mengganggu
diri konseli, yang menandakan kehidupan efektif sehari-hari konseli
terganggu.
 Semakin ke arah angka 9 berarti masalahnya semakin ringan/hilang
yang menunjukkan kebahagiaan diri konseli yang menandakan
tercapainya kehidupan efektif sehari-hari konseli. Dari angka 0 – 4
menunjukkan masalah masih dialami oleh konseli, dari angka 5 – 9
masalah sudah semakin ringan/hilang dari diri konseli. Gambar dari
problem scale adalah sebagai berikut

Dan ternyata hasil dari problem scale ini adalah bahwa konseli belum merasa bahagia
sepenuhnya

Proses Konseling
 Tahap Awal (Pembentukan)
 Menjelaskan alasan rasional konseling individu
 Menjelaskan pengertian dan tujuan konseling individu;
 Menjelaskan aturan main dalam konseling individu (asas konseling,
tahap-tahap, dan peran setiap kegiatan)
 Membuat kesepakatan waktu
 Tahap Transisi (Peralihan)
 Menanyakan kesiapan konseli
 Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai
konseling

 Tahap inti
 Kemudian konseli mengungkapkan masalah individunya.
 Penjajakan masalah konseli
 Konselor memberi pertanyaan terbuka
 Konselor membuat kesimpulan sementara mengenai permasalahan
yang dibahas
 Konselor menggunakan teknik kursi kosong
 Konselor memberi gambaran tentang perilaku yang baik dengan
orang tua

 Penutupan
 Penutupan yang dilakukan oleh konselor. Dalam penutupan ini
konselor mengevaluasi hasil kegiatan ini. Serta menyanyakan kepada
konseli tentang perasaan setelah dilakukanya kegiatan konseling ini.
 Tindak lanjut pasca konseling
 Mengamati perubahan yang dicapai konseli dengan menjalin
komunikasi
 Konseli akan menginformasikan keadaannya pada Konselor satu minggu
kemudian. Masih diperlukan sesi konseling lanjutan
 Catatan hasil konseling disimpan oleh konselor sebagai cumulative record.

 Evaluasi Diri
 Pada saat akhir proses konseling, konseli belum merasa lega betul
terlihat dari raut mimik wajah klien. Artinya perlu dilanjutkan pada
sesi ke
 Sesi ke-2 diharapkan dalam proses konseling klien dapat merasa
tempat yang nyaman sehingga tingkat keberhasilan dari konseling
dapat dicapai. Penggunaan teknik-teknik umum juga harus konselor
perdalam agar dalam proses penjajakan masalah klien dapat lebih
jelas. Sehingganya kemampuan konselor dalam konseling individu
sangatlah diuji .

SKENARIO KONSELING INDIVIDU

Ko : assalamualaikum wr. wb

Kli : wa’alaikum salam wr. Wb

Ko : maaf mengganggu waktunya belajar xxx, jadi pada kesempatan


ini kita akan melakukan konseling individu seperti yang telah kita
bicarakan sebelumnya atau kontrak.

Klien : iya pak


Ko : sebelumnya xxx sudah pernah melakukan konseling individu?

Kli : belum pak

Ko : seperti yang pernah bapak sampaikan sebelumnya dikelas,


konseling individ adalah proses bantuan yang dilakukan oleh guru bk
untuk membantu klien disini xxx untuk menyelesaikan masalah.

Kli : mmmm, iya pak

Ko : kemudian , konseling individu juga ada azas-azasnya, yakni yang


pertama azas kerahasiaan, xxx tau? jadi permasalahan ini yang
mengetahui hanya kita. Jika nanti xxx mau cerita sama orang lain ya
monggo, tapi bapak akan menceritakannya tanpa seizin xxx, kemudian
bapak minta xxx untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai, dengan
sukarela, jadi bapak gak memaksa xxx. Jadi begitu saja, ada yang ingin
xxx tanyakan tentang konseling individu. (Tahap Transisi (Peralihan))

Kli : enggak paak

Ko : oke, kita duduknya santai aja ya. ( sambari membenarkan


tempat duduk)

Klie : iya pak ( juga membenarkan sikap duduk santai)

Ko : oke , sekarang silahkan xxx untuk menceritakan permasalahan


xxx

Klie : jadi aku tuh sering bantah perintah orang tuaku, tetapi dibalik
itu aku merasa ada yang salah dengan diriku kok aku bisa kaya gitu aku
jadi sedih gimana berubahnya kok gak dari dulu.

Ko : jadi sering bantah

Klie : iya, abis itu aku ngerasa salah da sedih , tetapi seperti itu terus
( sering membantah)

Ko : jadi seperti itu terus?

Kli : iya pak ,

Ko : hal ini sejak kapan?


Klie : sejak eeeee udah lama pak , sejak kelas 2 SMP.

Ko : 2 SMP. biasanya disuruh apa itu?

Klie : ya Cuma kalo disuruh kewarung bantah gak mau, trus kalo
disuruh menemai adek atau apa

Ko : trus respon orang tuamu ke xxx gimana?

Klie : Ya kayaknya jengkel sedih pak

Ko :Jengkel sedih ya. Nah Kalo xxx sendiri bisa gak jawab kenapa kok
seperti itu?

Klie : ya karna dia melihat anaknya sendiri kok seperti itu

Ko :Coba gini beri contohnya, xxx jadi orang tua dan bapak jadi
kamu, prakteknya seperti bagaimana?

Klie : xx sana beli bummbu apa gitu! Trus ibu marah marah gitu! Trus
aku Cuma diem gak jawab apa apa

Ko :Nah itu tadi xxx kan jadi 2 orang ya, sekarang bapak minta
sekarang xxx jadi bapak nya xxx, sekarang xxx praktekin memberi
perintah,

Klie : sana pergi nganterin ini

Ko : Maleslah pak,

Ko : ( diaaammm sejenak ) Sudah ngerasain perasaan bapakmu


belum, gimana itu?

Klie : Sedih pak sakit,

Ko :sedih ya

Klie : iya pak

Ko :Kalo ibu,?
Klie : Iya ibu mungkin pergi bilang ini ya aku cuma diem trus gak mau
ya udah ya itu mungkin capek pak, seperti nyuruh Sana beli bumbu kalo
gak ntar gak makan

Ko : Trus kamu jawabnya gimana ??

Klie : Nanti lah bu males, tru smasuk kamar

Ko : Itu dikamar ngapain

Klie : Ya duduk duduk tiduran

Ko : Dirumah ada yag gak kamu suka

Klie : Gak ada pak

Ko : Nah kalo disekolah? Ada yg kamu gak suka

Klie : Gak ada pak?

Ko : Dari temen deket?

Klie : Gak ada pak

Ko : Sama paccar?

Klie : Ya gitu lah, jarang cerita

Ko : Jadi yang kita bahas . xxx ini kalo disuruh menolak tapi dilain sisi
xxx merasa sedih jadi pengennya gimana xxx?

Ko : Pengen ngerubah diri sendiri, apa yang bisa xxx lakukan?

Kli : Ya memperbaiki sikap

Ko : Sikap yg gimana nih?

Kli : Ya sikap yang dewasa gak bantah bantah kan udah gede masa
bantah?

Ko : xxx berapa saudara? xxx anak ke berapa

Kli : 3 pak, anak pertama.


Ko : Yang kedua laki yg ketiga cwek

Ki : Jadi masih kecil2 semua


Ko : Tadi xxx ingin memperbaiki sikap, Jadi kira kira kalo xxx seperti
itu adek adekmu ngeliat gak?

Ki : Liat pak,

Ko : Kamu mau adek2mu nanti kaya kamu?

KI : Enggak pak

Ko : Jadi kamu sebagai anak pertama?adek adekmu menirukan kamu


gak?

Ki : Niruu pak

Ko : Gimana biar meraka gak niru

Ki : Aku gak seperti itu

Ko : Jadi kamu harus bisa dengan perilaku mu agar adekmu tidak?

Ki : Tidak bersikap seperti dulu lagi sudah ada adek juga,

Ko : Jadi adekkan mencontoh kakak, nah perilaku kakak akan ditiru


adek, jadi xxx pengen memperbaiki sikap. Nanti kalo disuruh orang
tua....?

Ki : Ya akan melakukan apa yang disuruh orang tua. Yang bukan


jelek akan aku lakukan

Ko :Nah balik lagi , bapak jadi bapaknya xxx , bapak nyuruh xxx , maa
nih beliin bapak bensin motor nya bensinnya abis

ki : ya pak , aku narok hp dulu

Ko : Oke jadi gimana xxx, xxx sudah punya pandangan sikap yg lebih
dewa blm? Jadi inti permasalahn tadi sudah kita bahas , xxx bilang xxx
sulit untuk melakukan hal-hal yang disuruh orang tua dan xxx ingin
menperbaiki sikap! Keputusan xxx bagus x, jadi orang tua itu orang yg
sudah melahirkan kita. Sesungguhnya bila kita bisa memuliakan ortu kita
juga akan masuk surga. Kita juga nanti akan jadi ortu nanti kita juga
akan medapat balasannya. Mungkin iya kita sekarang menolak perintah
ortu ini itu karna kita merasa masih ada, xxx pernah liat temen xxx yang
sudah tidak punya orang tua, liat lah ketika idul fitri atau idul adha
Kli : Iya pak , aku lihat mereka sedih.

Ko : sedihi ya ? Nah selagi kita masih ada orang tua kita berikan
contoh yang baik buat adik adikmu dengan perilkau yang baik kepada
orang tuamu.bisa maa?

Klie : bisa pak

Ko : oke sepertinya proses konseling sudah mau habis lain waktu kita
lanjut lagi, gimana sekarang persaan xxx?

Klie : sudah agak baik pak, lega bisa cerita

Ko : oke xxx.. kalau begitu kita balik lagi ke kelas

Bapak akhiri wassalamualaikum wr wb

Klie : waalaikum salam wr wb


Contoh Dialog BK

Contoh Dialog BK oleh Julfahmi putra jabat

KONSELING MENURUT TEORI TRANSAKSIONAL


Pokok Permasalahan
Tentang seorang anak yang Minat belajarnya rendah.
1. Pembukaan
Setiap siswa mempunyai berbagai permasalahan dalam belajar terutama Minat belajarnya
rendah terhadap mata pelajaran dan ada beberapa penyebab minat belajarnya rendah yaitu
Tidak mau membuat jadwal dan melaksanakannya, malas membaca dan membuat catatan,
malas mengulangi bahan pelajaran yang sudah diberikan, dan faktor lain yaitu tidak mau
berkonsentrasi dengan baik, dan malas atau tidak mau mengerjakan tugas sekolah sehingga
guru harus ekstra memberikan bimbingan terhadap anak yang minat belajarnya rendah
sehingga anak memiliki semangat dan minat belajarnya tinggi terhadap mata pelajaran.
Dengan begitu guru akan berhasil membimbing anak didiknya dalam kegiatan belajar sehingga
anak tersebut akan berhasil belajar dengan baik.
Agar guru dapat mengetahui penyebab anak yang memiliki minat belajar rendah guru harus
memperhatikan setiap anak lebih dekat.
Sebagai guru BK kita harus bisa dekat dengan anak agar anak merasa nyaman dengan kita,
dengan begitu anak akan bercerita sendiri tanpa harus merasa takut atau sungkan karena
dengan kedekatan kita anak akan menganggap seakan akan bercerita dengan teman sendiri.

2. Latar belakang
Disetiap sekolahan terdapat suatu permasalahan yang dihadapi siswa, terutama dalam
masalah belajar, siswa tersebut merasa setiap nilai ulangan selalu menurun. Guru sudah
beberapa kali menggingatkan kenapa nilainya menurun. Dan anak tersebut dipanggil diruangan
BK agar guru lebih dekat dengan si anak tersebut. Dengan begitu anak akan merasa dekat dan
akan lebih leluasa mengatakan permasalahan yang dihadapi
Berikut percakapan Konselor dengan Klen
Ø Kasus : Minat Belajarnya Rendah
Ø Tujuan : Agar siswa memiliki Minat belajar tinggi
Ø Nama : Yuli

Proses Konseling
Siswa : Assalamualaikum.......Selamat siang Bu
Konselor : Waalaikumsalam.......Selamat siang juga mari masuk,( sambil melihat pintu
yang tidak tertutup rapat ) gimana kabarnya ( sambil berjabat tangan dan dengan ramah
konselor mempersilahkan duduk dan siswa juga duduk di depan konselor ) wah siang-siang
begini kamu kok masih rapi.
Siswa : Iya bu......tapi maaf ada apa ya bu, ibu kok siang-siang memanggil saya ?
Konselor : Berhubung ibu tidak banyak pekerjaan, ibu hanya ingin ngobrol-ngobrol sante
sama kamu.
Siswa : Emmmm......begitu ya bu ( sambil memandang konselor )

Konselor : ( Sambil memandang siswa ) Iya, kamu sendiri juga dah gak ada mata
pelajaran to siang ini.
Siswa : Iya bu kebetulan siang ini dah selesai pelajaran bu karena tadi ada jam yang
kosong bu.
Konselor : Bagus lah kalau begitu berarti kita dah tenang sudah gak terganggu obrolan
kita nanti.
Siswa : Iya bu.....( Sambil melihat kebawah )
Konselor : Oya gimana dengan mata pelajaran kamu sehari-hari masih bisa kamu ikuti
dengan baik to...?
Siswa : ( Sambil melihat konselor siswa menjawab ) Alhamdulillah bu saya selalu
mengikuti setiap pelajaran bu tapi......?
Konselor : Tapi kenapa kan dah bagus to kamu selalu mengikuti palajaran yang ada (
sambil melihat siswa ).
Siswa : (Sambil menunduk siswa menjawab ) Iya bu, meski saya selalu mengikutinya
tapi kenapa ya bu nilai-nilai saya selalu tidak memuaskan hati saya.
Konselor : Lha kenapa kok bisa begitu menurut kamu bagaimana sudah benarkah cara
belajar kamu selama ini.
Siswa : Kalau menurut saya sih bu memang kurang sih bu waktu belajar saya, soalnya
saya itu tidak punya waktu yang pas bu buat belajar.
Konselor : Lha kenapa kok bisa begitu.

Siswa : ( Sambil melihat konselor ) Iya bu gimana tidak setiap hari kerjaan saya selalu
membantu ortu, dari pagi bangun tidur saya membantu memasak, bersih-bersih rumah sampai
jam enam saya terus mandi dan berangkat sekolah sampai sekolah dah langsung masuk kelas
bu, jadi saya merasa capek banget bu dan akhirnya pas waktu guru menerangkan saya malah
jadi ngantuk gak bisa berkonsentrasi dan jadi malas untuk mencatat dan mendengarkannya bu.
Konselor : ( Sambil melihat siswa ) Lha emangnya kamu bangun jam berapa....??
Siswa : Saya bangun jam setengah lima bu.
Konselor : Trus sepulang sekolah kegiatan kamu apa aja dirumah....??
Siswa : Sepulang sekolah sih bu saya biasanya tidur sampai jam tiga setelah itu bantu-
bantu ortu lagi seperti biasanya masak dan bersih-bersih rumah sampai jam lima sore terus
mandi dan main ketempat temen atau jalan-jalan sore-sore sampai magrib pulang trus nonton
tv dan kalau dah merasa ngantuk habis sholat isak tidur bu.
Konselor : Trus waktu belajar kamu kapan kalau hari-hari kamu isi dengan kegiatan itu,
kalau bantu ortu emang sudah kewajiban kita sebagai anak.
Siswa : Kalau waktu belajar saya kadang sebelum tidur bu tapi kalau itu juga belum
ngantuk, jika dah mengantuk ya saya langsung tidur bu.
Konselor : Tapi tiap ada tugas sekolah kamu juga bisa mengerjakan dengan baik to.
Siswa : ( Sambil menunduk siswa menjawab ) Seandenya kalau ada tugas kadang
saya kerjakan di sekolah bu, tu juga kadang melihat punya teman bu yang sudah mengerjakan
terlebih dahulu.
Konselor : Setelah saya mendengar semua dari cerita kamu tadi, menurut kamu sendiri
bagaimana sudah benar kah cara kamu mengatur waktu sehari-hari kamu.
Siswa : Kalau menurut saya sih bu memang kurang benar,apalagi dalam waktu belajar
saya masih kurang bu, trus menurut ibu saya mesti bagaimana ya bu agar waktu belajar saya
itu bisa tertib.
Konselor : Kalau menurut ibu sih kamu sudah benar dalam membantu ortu kamu, hanya
saja kamu kurang menjadwal antara waktu belajar kamu dan waktu kamu bermain bersama
teman-teman kamu dengan waktu ketika nonton tv maupun waktu tidur kamu.

Siswa : Iya bu saya sendiri juga sadar waktu belajar saya, malah saya habiskan dengan
nonton tv bu, dan mulai sekarang saya akan membuat jadwal sehari-hari saya agar waktu
belajar saya bisa tertib dan mendapatkan waktu yang lebih panjang dan saya akan berusaha
melaksanakan jadwal itu dengan sebaik-baiknya agar nilai saya nantinya bisa lebih baik seperti
yang saya harapkan.
Konselor : Bagus kalau begitu berarti kamu sudah tahu sendiri letak kesalahan kamu dimana
sehingga nilai kamu tidak bisa memuaskan diri kamu sendiri, dengan kamu buat jadwal
kegiatan sehari-hari kamu, kamu bisa mengatur waktu belajar kamu dan kegiatan yang lainnya
juga tidak terganggu dan kamu bisa merasa tidak terbebani dengan kegiatan-kegiatanmu
khususnya membantu ortu dan belajar kamu.
Siswa : Iya bu saya sekarang bisa mengerti dan paham bu, saya rasa ibu memanggil saya
kesini banyak keuntungganya bagi saya, saya bisa tahu letak kekurangan dan kesalahan saya
selama ini bu, makasih banyak ya bu ibu dah memanggil saya dan mengajak saya untuk
ngobrol sehingga masalah saya selama ini menemukan titik jalan kedepannya.
Konselor : Iya sama-sama ibu juga sangat nyakin kalau kamu bisa menjadi lebih baik dari
yang kemarin asal saja kamu semangat merubahnya dan nyakin pada kamu sendiri kalau kamu
bisa lebih baik dan nilai-nilai kamu akan memuaskan.
Siswa : Iya bu, saya akan semangat dan nyakin kalau saya bisa merubahnya bu
Konselor : Bagus kalau begitu ibu kira sudah terlalu siang anak-anak juga sudah mulai pada
pulang ibu kira sampai disini obrolan kita ini, toh kalau masih ada yang mengganjal dihati kamu,
kamu bisa datang kesini menemui ibu kapan pun kalau kamu mau.
Siswa : Saya kira juga sudah cukup bu, dan hari ini hati saya lega bu bisa bercerita sama
ibu dan mendapatkan solusi serta jalan yang terbaik buat saya bu, ( sambil bersalaman siswa
mengucapkan ) sekali lagi makasih ya bu....!!
Konselor : Iya sama-sama semoga sukses dan berhasil.
Siswa : Assalammuaalaikum...
Konselor : Waalaikumsalam......

Anda mungkin juga menyukai