4 Januari 2015
ABSTRAK
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
Penerapan PHBS di sekolah berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan siswa. Kuranganya pengetahuan anak tentang
PHBS dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pada anak serta dapat menimbulkan beberapa masalah
kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan siswa terhadap penerapan PHBS di SDN
197 Palembang Tahun 2014.Penelitian ini merupakan penelitian non experimental, jenis penelitian deskriftif kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 39 orang siswa kelas V SDN 197 Palembang.
Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan Uji statistic Chi Square. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa terhadap penerapan PHBS di SDN 197
Palembang secara bivariat diperoleh nilai P value 0.011 < 0.05, yang artinya Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan siswa dengan PHBS pada siswa di SD Negeri 197 Palembang.
hasil OR 7.917 yang artinya siswa yang memiliki pengetahuan baik berpeluang 7.9 kali mampu menerapkan PHBS
dibandingkan dengan siswa yang memiliki pengetahuan kurang. Diharapkan guru berperan aktif untuk selalu menerapkan
PHBS pada siswanya dan memfasilitasi kegiatan PHBS serta mengaktifkan kembali program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS).
Kata Kunci
: Pengetahuan, PHBS
ABSTRACT
School children are the future generation that needs to be maintained, enhanced and protected health. The
application of PHBs in school is closely linked to the level of students' knowledge. The lack of knowledge about the child
PHBs can cause bad impact on children and can cause some health problems. The purpose of this study was to determine the
correlation between the level of students knowledge to the application of clean and healthy behavior at SD Negeri 197
Palembang in 2014. This study was a non-experimental research, the type of research was quantitative descriptive study with
cross sectional approach. Sample size of this study were 39 students of V grade students of SD Negeri 197 Palembang.
Analysis of the data used univariate and bivariate analysis with statistical test Chi Square. The study was conducted in
January 2014. The results of the application of the knowledge level of students in SD Negeri 197 Palembang, Clean and
Healthy behavior as bivariate values obtained P-value 0.011> 0.05, which meant that Ho was rejected, so that it could be
said that there was a significant correlation between the level of knowledge of students with Clean and Healthy behavior of
the students in SD Negeri 197 Palembang. P value 0.011 <0.05 was the result OR 7,917 which meant students who have a
good knowledge likely to be able to implement Clean and Healthy behavior as 7.9 times in comparing with students who
have less knowledge.Teachers were expected to active role in applicate clean and healthy behavior of students and facilitate
the clean and healthy behavior activities and reactivate the program of School Health Unit (UKS).
Keywords
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
guna membantu masyarakat mengenali dan
mengatasi masalahnya
sendiri sehingga
e.
f.
g.
h.
2.6 Pengetahuan
2.6.1 Pengertian Pengetahuan
Merupakan hasil dari tahu, ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga. Siswa
mengerti tentang perilaku hidup bersih sehat dari
keluarga maupun lingkungan sekolah dari apa yang
diajarkan dan apa yang dilihat melalui contoh
perilaku ataupun membaca pesan-pesan kesehatan
di media cetak, elektronik, poster, leaflet dan
sebagainya (Notoadmodjo, 2010).
Dalam pengetahuan ada 6 tingkatan yaitu:
1. Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat materi yang
telah diberikan sebelumnya. Termasuk mengingat
kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh
rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension)
Yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
3. Aplikasi (application)
Merupakan kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi sebenarnya.
4. Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau obyek kedalam komponenkomponen tapi masih dalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
5. Sintesis (synthesis)
Merupakan
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi
atau obyek. Pengetahuan pada anak usia
sekolah merupakan perubahan yang terjadi pada
aspek kognitifnya. Daya pikir anak usia sekolah
berkembang kearah pikir konkrit, rasional, dan
obyektif. (Notoatmodjo,2007).
2.6.2 Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
faktor faktor yang mempengaruhi
pengetahuan menurut Notoadmodjo 2007
yaitu :
a. Pendidikan
Pendidikan
mempengaruhi
proses
belajar, makin tinggi pendidikan makin
mudah untuk menerima informasi.
Pengetahuan anak tentang sesuatu obyek
juga mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan negatif. Kedua aspek inilah
yang akhirnya akan menentukan sikap
seseorang terhadap obyek tertentu.
Semakin banyak aspek positif dari obyek
yang diketahui, akan menumbuhkan
sikap makin positif terhadap obyek
tersebut.
b. Informasi media massa
Informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal
dapat memberikan pengaruh jangka
pendek (immediate impact) sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan pengetahuan.
c. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan
anak
didalam
keluarga
maupu
masyarakat akan mengembangkan pola
kognitif anak dan akan membentuk
sebuah perilaku. Status ekonomi juga
akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
Penerapan
PHBS
Di Sekolah
Karakteristik Siswa SD
1. Umur
2. Jenis Kelamin
X2
No
Penerapan PHBS
Jumlah
Persentase
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Umur Siswa
Kelas V SDN 197 Palembang tahun 2014
1.
Baik
15
41.0 %
No
Umur
Jumlah
Persentase
2.
Kurang
24
59.0 %
1.
9 Tahun
23.1 %
39
100 %
2.
10 Tahun
18
46.2 %
3.
11 Tahun
17.9 %
4.
12 Tahun
12.8 %
39 orang
100 %
Total
Total
Sumber : Data Primer 2014
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Siswa
Kelas V di SDN 197 Palembang tahun 2014
No
Jenis kelamin
Jumlah
Persentase
1.
Perempuan
19
48.7 %
2.
Laki-laki
20
51.3 %
Total
39
100 %
Total
Pengetah
Baik
uan
Baik
Kurang
10
71.4
28.6
14
100 %
%
Kurang
24
%
19
76 %
25
100 %
23
59.0
39
100 %
Total
16
41.0
%
No
Tingkat Pengetahuan
1.
2.
Baik
Kurang
Total
Jumla
h
Persentas
e
14
25
39
35.9 %
64.1 %
100 %
10
5.2 Saran
1. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapakan petugas kesehatan mampu
memberikan dan mengadakan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan secara rutin terutama
mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) di sekolah.
2. Bagi SD Negeri 197 Palembang
Diharapkan guru berperan aktif untuk selalu
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
pada siswanya dan memfasilitasi kegiatan
PHBS serta mengaktifkan kembali program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Serta mencari
alternatif lain dalam meningkatkan pengetahuan
dan penerapan PHBS sehingga siswa
termotivasi untuk melakukan penerapan PHBS
dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah
maupun di rumah.
3. Saran untuk peneliti selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti
tentang pengetahuan siswa dengan penerapan
PHBS melalui 8 indikator PHBS di sekolah atau
melakukan penelitian yang sama dengan disain
yang berbeda dan jumlah responden yang lebih
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Purwanto(2012) Pengaruh pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) terhadap praktik gosok
gigi pada anak usia sekolah di SDN 1
Sambiroto Semarang. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Dan
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Semarang.
11
Penelitian
Keperawatan
penerapan
penelitian
12