Anda di halaman 1dari 9

Pembelajaran Membaca Menulis....

(Amalia Ayu Suprapto) 53

PEMBELAJARAN MEMBACA MENULIS DAN BERHITUNG (CALISTUNG)


PADA KELOMPOK TK B USIA 5-6 TAHUN DI KB SURYA MARTA
CALISTUNG LEARNING IN GROUP KINDERGARDEN B 5-6 YEARS OLD IN KB SURYA
MARTA

Oleh: Amalia Ayu Suprapto, Universitas Negeri Yogyakarta


sntnayu@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran calistung pada kelompok TK B usia 5-6 tahun
di KB Surya Marta. Hal ini dikarenakan KB Surya Marta mengajarkan pembelajaran calistung untuk mempersiapkan
lulusannya masuk SD. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan jenis peneitian deskriptif. Sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah dan wali kelas TK B.
Teknik analisis data menggunakan teori dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, kondensasi data,
penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.Hasil peneitian ini menunjukan: 1) perencanaan program pembelajaran calistung dimulai dari pembuatan
Prosem dan penyusunan RPP mingguan; 2) pelaksanaan pembelajaran calistung dimulai dari kegiatan pagi, inti,
istirahat dan penutup. Materi yang diberikan meliputi: a) membaca, b) menulis, dan c) berhitung; 3) Evaluasi
pembelajaran calistung dilakukan setiap hari dengan recalling, satu bulan sekali evaluasi anak secara menyeluruh,
tiga bulan sekali dilakukan konsultasi dengan orangtua, dan enam bulan sekali dilakukan pelaporan kepada orangtua
dalam bentuk raport; 4) faktor pendukung meliputi: a) tenaga pendidik yang diberikan program pengayaan, b)
orangtua yang mendukung dalam pembelajaran calistung, c) fasilitas calistung yang mendukung. Sedangkan untuk
faktor penghambat yaitu keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran calistung; 5) respon siswa terhadap
pembelajaran calistung sangat baik.

Kata kunci: Pembelajaran Calistung, KB Surya Marta

Abstract
This study aims to describe calistung learning in the Kindergarten B group aged 5-6 years at KB Surya Marta.
This is because KB Surya Marta teaches calistung learning to prepare its graduates to enter elementary school. This
is the background of this research.This research uses a qualitative approach and descriptive type of research.
Sources of data from this study were the principal and homeroom teacher of Kindergarten B. Data analysis
techniques used the theory of Miles and Huberman, namely data collection, data condensation, data presentation,
and drawing conclusions. The validity of the data uses source triangulation and technique triangulation.The results
of this research indicate: 1) planning of the Calistung learning program starts with the making of the Prosem and
compiling the weekly lesson plans; 2) implementation of Calistung learning starting from morning activities, core,
rest and closing. The materials provided include: a) reading, b) writing, and c) arithmetic; 3) Evaluation of calistung
learning is carried out every day by recalling, once a month a comprehensive evaluation of children, once every
three months a consultation with parents is carried out, and once every six months a report is made to parents in the
form of a report card; 4) supporting factors include: a) educators who are provided with enrichment programs, b)
parents who are supportive in learning calistung, c) supporting facilities for calistung. As for the inhibiting factor,
namely the limited time in implementing Calistung learning; 5) student response to learning Calistung is very good.

Keywords: Calistung Learning, KB Surya Marta

PENDAHULUAN mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran


dan pelatihan (Muhibbin Syah, 2013).
Pendidikan berasal dari kata “didik” yang
berarti sebuah proses pengubahan sikap dan tata Pendidikan diperoleh melalui upaya
laku seseorang atau kelompok orang dalam pengajaran dan pelatihan ini maksudnya
pendidikan tidak bisa diperoleh secara instan,
54 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-9 2020
melainkan melalui proses yang akan menjadikan sehingga seluruh potensi yang dimiliki anak dapat
manusia menjadi lebih dewasa. berkembang secara optimal.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
Proses pendidikan memerlukan waktu yang
1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak
lama. Pendidikan merupakan proses komunikasi
Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang mengandung transformasi pengetahuan,
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
nilai-nilai, dan keterampilan-keterampilan di
dengan usia enam tahun. Proses Pendidikan anak
dalam dan di luar sekolah yang berlangsung
usi dini dilakukan melalui pemberian rangsangan
sepanjang hayat dari generasi ke generasi (Dwi
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
Siswoyo, 2008: 25). Dalam proses pendidikan,
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
mengandung upaya pembinaan, pengembangan,
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
peningkatan potensi, serta peningkatan
tingkat lanjut. Terdapat enam aspek
kemampuan yang dimiliki anak untuk mencapai
perkembangan dalam pendidikan anak usia dini,
kemajuan dalam hidupnya. Pendidikan tidak
diantaranya perkembangan nilai agama dan moral,
hanya terjadi di lembaga sekolah, tetapi juga
sosial emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa,
terjadi dalam lingkungan kelarga, masyarakat dan
dan seni (Kemendikbud, 2014).
lingkungan sekitar.
Peraturan Pemerintah Menteri Pendidikan dan
Seiring dengan perkembangan jaman, ilmu
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun
pendidikan juga berkembang sangat pesat dan
2014, yang menjabarkan tentang Standar Tingkat
terspesialisasi. Salah satu yang mengalami
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) pada
perkembangan sangat pesat adalah Pendidikan
lingkup perkembangan bahasa dan kognitif.
Anak Usia Dini. Pendidikan Anak Usia Dini telah
Beberapa indikator yang harus dikembangkan
berkembang pesat dan mendapat perhatian yang
anak pada lingkup perkembangan bahasa
luar biasa terutama dari negara-negara maju
diantaranya dapat mengenal simbol-simbol untuk
karena mengembangan sumber daya manusia
persiapan membaca, menulis, dan berhitung.
lebih mudah jika dilakukan sejak dini (Trianto,
Sedangkan Beberapa indikator yang harus
2011: 24). Pendidikan anak usia dini memerlukan
dikembangkan anak pada lingkup perkembangan
pendekatan, metode, dan cara pembelajaran
kognitif dalam berfikir simbolik diantaranya
khusus yang disesuaikan dengan karakteristik
menyebutkan lambang bilangan 1-10, mengenal
belajar anak. Hal inilah yang membedakan
berbagai macam huruf vokal dan konsonan, dan
pendidikan anak usia dini dengan pendidikan
merepresentasikan berbagai macam benda dalam
sekolah dasar, tingkat menengah, maupun
bentuk gambar tulisan (ada benda pensil yang
perguruan tinggi. Pelaksanan pendidikan anak usia
diikuti tulisan dan gambar pensil. (Permendikbud
dini dijabarkan dalam undang-undang tentang
No. 137/2004 tentang Standar Nasional PAUD).
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
Berdasarkan penjelasan tersebut, Calistung
2003 Pasal 28 bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan salah satu Standar Tingkat Pencapaian
diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan
Perkambangan Anak (STPPA) yang harus dicapai
dasar, melalui jalur pendidikan formal, non-formal
oleh anak usia 5-6 tahun sebelum melanjutkan
dan informal.
pendidikan ke jenjang selanjutnya namun masih
Pendidikan sejak dini penting diberikan
bersifat konsep dasar (Sigit Purnama& Asyruni
kepada anak, karena anak berada dalam masa
Multahada, 2016)
keemasan (golden age). Pada masa ini, otak anak
Perkembangan pada ada anak terjadi secara
sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
terus menerus dan berurutan. Jean Piaget (dalam
(Fauziddin M, 2016). Anak dengan cepat
Siti Aisyah, dkk, 2012: 5.7) menjelaskan bahwa
menyerap semua stimulus yang diberikan dan
tahap-tahap perkembangan kognitif dibagi
tentunya disesuaikan dengan tahap perkembangan
menjadi empat tahap yaitu sensori motor (usia 0-2
anak dan aspek apa yang akan dikembangkan.
tahun), tahap praoperasional (usia 2-7 tahun),
Masa ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya,
Pembelajaran Membaca Menulis.... (Amalia Ayu Suprapto) 55
tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan tahap dituntut Sekolah Dasar (SD). Tidak heran apabila
operasional formal (usia 12-15 tahun). Jean Piaget rata-rata orang tua dan satuan PAUD di I ndonesia
(dalam Ahmad Suyanto, 2001: 100) juga menginginkan adanya pelaksanaan calistung untuk
mengungkapkan bahwa anak usia 2-7 tahun berada anak usia dini, demi mempersiapkan bekal anak
pada tahap pra-operasional, dimana anak dalam menghadapi pendidikan yang lebih lanjut.
mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk Berdasarkan hasil observasi di beberapa TK di
bahasa dan gambar. Jadi, pelajaran membaca Yogyakarta, lembaga sekolah memberikan
menulis dan berhitung secara tidak langsung tidak pembelajaran calistung untuk kelompok TK B.
diperbolehkan untuk diperkenalkan pada anak usia Bahkan ada juga sekolah yang mengadakan kelas
7 tahun karena anak belum mencapai tahap khusus calistung bagi anak yang pada tahun
operasional konkret dimana anak sudah bisa berikutnya akan melanjutkan ke Sekoah Dasar.
berfikir terstruktur. Peraturan Pemerintah Menteri Hal ini bertujuan agar ketika anak masuk ke
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor jenjang Sekolah Dasar, anak sudah mampu
58 Tahun 2017 juga menjelaskan bahwa pelajaran membaca menulis dan berhitung. Pemberian
membaca menulis dan berhitung tidak materi pembelajaran calistung tidak sepenuhnya
diperkenankan di tingkat taman kanak-kanak, dari keinginan guru, melainkan juga keinginan
kecuali hanya pengenalan huruf-huruf dan angka- dari orangtua. Ditinjau dari Permendikbud Nomor
angka. 137 Tahun 2014, anak berada pada usia 5-6 tahun
Persoalan membaca menulis dan berhitung dalam perkembangan bahasa tingkat pencapaian
merupakan fenomena yang masih dibicarakan para perkembangan yang harus dimiliki yaitu dapat
orangtua yang memiliki anak usia dini karena mengenal simbol-simbol untuk persiapan
khawatir anak-anaknya tidak mampu mengikuti membaca, menulis, dan berhitung (Kemendikbud,
pelajaran di sekolah jika sedari awal tidak dibekali 2014).
keterampilan calistung. Misalnya untuk dapat Peneliti melakukan observasi di KB Surya
diterima di SD, anak diharapkan mampu menyalin Marta pada bulan Agustus 2020. Sekolah
tulisan dari papan tulis, mampu memahami memberikan materi pembelajaran calistung pada
intruksi tertulis ataupun menulis apa yang siswa-siswinya terutama bagi anak kelompok TK
didiktekan oleh guru, hingga menulis tanpa boleh B. Pemberian materi pembelajaran calistung di KB
keluar melewati garis bantu. Karena itulah banyak Surya Marta tidak sepenuhnya dari guru, tetapi
TK yang secara mandiri mengupayakan juga dari orangtua yang menginginkan anaknya
pembelajaran calistung bagi siswa-siswinya. bisa membaca menulis dan berhitung ketika akan
Berbagai metode mengajar dipraktikan, dengan masuk sekolah dasar. Ketakutan orangtua jika
harapan agar dapat membantu anak-anak untuk anaknya tidak dapat diterima di sekolah dasar yang
menguasai keterampilan membaca dan menulis diinginkan adalah salah satu alasan yang
sebelum masuk sekolah dasar (Igrea Siswanto& menyebabkan para orangtua menginginkan adanya
Sri Lestari, 2012: 10). pembelajaran calistung di KB Surya Marta.
Tuntutan tinggi seperti itulah yang sering Metode yang digunakan dalam pembelajaran
menjadi dilema bagi pendidik dan orangtua. calistung di KB Surya Marta diberikan dengan
Pembelajaran yang paling dianggap tepat untuk cara yang menyenangkan, melalui bermain
usia dini adalah model pembelajaran bermain ataupun permainan sehingga anak tidak merasa
karena kegiatan bermain jauh lebih efektif untuk terbebani dalam menerima pembelajaran calistung
mencapai tujuan dibandingkan dengan proses yang diberikan oleh guru.
pembelajaran intruksional (Istiyani, 2013: 18). Selain itu, didukung pula dengan adanya
Pendidik dan orangtua sebenarnya juga kerjasama antara guru dan wali murid untuk
memahami bahwa anak usia dini masih berada mengoptimalkan pembelajaran calistung di
dalam tahap kebebasan untuk bermain, namum sekolah. Guru menyampaikan cara pembelajaran
mereka harus disiapkan untuk memenuhi apa yang disekolah kepada orangtua/ wali murid agar
56 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-9 2020
orangtua/ wali murid dapat mendampingi anak calistung di Surya Marta khususnya kelompok TK
belajar calistung di rumah sesuai dengan cara yang B. Hasil penelitian tersebut akan diperoleh data
diajarkan kepada anak. Permendikbud Nomor 30 mengenai pembelajaran calistung pada anak di KB
Tahun 2017 menjelaskan bahwa keluarga sebagai Surya Marta Kelurahan Suryodiningratan
lingkungan pendidikan pertama dan utama Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta.
memegang peranan penting dalam mewujudkan
PAUD yang berkualitas. Ternyata terlihat lulusan Waktu dan Tempat Penelitian
dari KB Surya Marta tersebut dapat membaca Penelitian mengenai pembelajaan calistung
menulis dan berhitung. dilaksanakan di Kelompok Bermain Surya Marta
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan khususnya kelompok TK B yang beralamatkan di
oleh peneliti, penelitian menginginkan Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan
pembelajaran calistung yang ada di KB Surya Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Pemilihan lokasi
Marta ini dapat menjadi wawasan bagi sekolah- ini karena belum pernah dilakukan penelitian
sekolah lain, guru, dan orang tua. Dengan itu mengenai pembelajaran calistung di KB Surya
peneliti tertarik untuk membahas permasalahan ini Marta pada anak usia 5-6 tahun sehingga peneliti
dengan judul “Pembelajaran Membaca Menulis memiliki keinginan untuk melakukan penelitian di
dan Berhitung (Calistung) Kelompok TK B Usia KB ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan
5-6 Tahun di KB Surya Marta”. Agustus 2020 sampai dengan penelitian ini selesai
dan mendapatkan data yang lengkap. Penelitian ini
METODE PENELITIAN diawali dengan observasi, kemudian wawancara
Jenis Penelitian dan penelitian di KB Surya Marta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Metodologi kualitatif sebagai Target/Subjek Penelitian
prosedur penelitian yang menghasilkan data Subjek dari penelitian ini adalah sebagai
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari berikut:
orang-orang dan periaku yang dapat diamati 1. Kepala sekolah yang dianggap sebagai pihak
(Bodgan dan Tyler (dalam Moleong, 2018: 4). yang bertanggungjawab pada KB Surya Marta
Jenis penelitian yang digunakan dalam dan pihak yang mengetahui situasi sekolah.
peneitian ini adalah deskriptif. Whitney (dalam 2. Guru kelas TK B yang dianggap sebagai pihak
Moelong, 2007: 11) berpendapat bahwa metode yang mengetahui kegiatan pembelajaran
deskriptif adalah pencarian fakta dengan calistung.
interpretasi yang tepat. Data yang dikumpulkan Objek dari penelitian ini adalah pembelajaran
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- calistung di KB Surya Marta.
angka.. Data tersebut berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, Prosedur
dokumen pibadi, catatan atau memo, dan dokumen Dalam penelitian ini, penulis akan menguji
resmi lainnya Moleong (2018: 11). Semua data keabsahan data menggunakan triangulasi. Wiliam
yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi Wiersma dalam Sugiono (2012: 372) menjelaskan
kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Penelitian bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas
kualitatif berorientasi pada teori yang sudah ada dapat diartikan sebagai pengecekan data dari
(Moleong, 2018: 14). Landasan teori berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus berbagai waktu. Triangulasi yang digunakan
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan, dalam penelitian pembelajaran calistung pada
memberikan gambaran umum latar penelitian dan kelompok TK B usia 5-6 tahun di KB Surya Marta
sebagai hasil pembahasan hasil penelitian. ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi
Dengan demikian penelitian ini akan teknik.
mendeskripsikan penerapan pembelajaran
Pembelajaran Membaca Menulis.... (Amalia Ayu Suprapto) 57
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
Data kesimpulan atas temuannya. Adapun kisi-kisi
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian adalah sebagai berikut.
teknik pengumpulan data dokumentasi, dan
wawancara. Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
a. Wawancara Pembelajaran Calistung pada Kelompok TK B
Metode wawancara digunakan untuk Usia 5-6 Tahun di KB Surya Marta
mengumpulkan data dan informasi yang No. Aspek Sumber Metode
diperlukan. Wawancara merupakan pertemuan Data
dua orang untuk bertukar informasi dan ide 1. Perencanaan Kepala Wawancara,
melalui tanya jawab, sehingga dapat pembelajaran sekolah, dokumentasi
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu calistung di guru,
(Nasution, 2014: 113). Wawancara digunakan KB Surya siswa-
untuk mengumpulkan data dan informasi yang Marta siswi di
diperlukan. Sebelum melakukan wawancara KB Surya
peneliti menyiapkan panduan wawancara yang Marta
berisikan sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan 2. Pelaksanaan Kepala Wawancara,
yang harus dijawab atau direspon oleh responden pembelajaran sekolah, dokumentasi
(Ghony, 2012: 176). calistung di guru,
b. Dokumentasi KB Surya siswa-
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa Marta siswi di
yang sudah berlalu, dokumen ini bisa dalam KB Surya
bentuk tulisan, gambar, maupun sebuah karya dari Marta
seseorang. Dokumentasi ini akan memberikan 3. Evaluasi Kepala Wawancara,
tambahan informasi dan memperkuat data dalam pembelajaran sekolah, dokumentasi
penelitian. Dokumentasi ini akan memberikan calistung di guru,
tambahan informasi dan memperkuat data dalam KB Surya siswa-
penelitian yang berkaitan dengan kegiatan Marta siswi di
pembelajaran calistung di KB Surya Marta yang Surya
sudah diperoleh Marta
Instrumen Penelitian 4. Faktor Kepala Wawancara,
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi pendukung sekolah, dokumentasi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu dan guru,
sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai sebagai penghambat siswa-
instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh pembelajaran siswi di
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang calistung di KB Surya
selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap Surya Marta Marta
peneliti sebagai instrumen meliputi validasi
terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, Teknik Analisis Data
penguasaan wawasan terhadap bidang yang akan Teknik analisis data pada penelitian
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek deskriptif kualitatif ini adalah teknik analisis data
penelitian, baik secara akademik, maupun dari Miles dan Huberman yaitu (1) Pengumpulan
logistiknya (Sugiyono, 2018: 222). Sugiyono, data, (2) Reduksi data, (3) Pengumpulan data, dan
(2018: 222) mengemukakan peneliti sebagai (4) Penarikan kesimpulan.
human instrument berfungsi menetapkan fokus HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
Hasil penelitian ini mendeskripsikan
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
tentang pembelajaran membaca, menulis,
58 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-9 2020
berhitung (calistung) pada kelompok TK B di KB suatu pembelajaran membaca, menulis, dan
Surya Marta. Adapun hasil penelitian ini adalah berhitung permulaan.
sebagai berikut: a. Membaca
1. Perencanaan Kegiatan membaca dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil penelitian, KB Surya Marta kegiatan rutin setiap hari Rabu pada kelas B.
telah melakukan perencanaan pembelajaran Kegiatan membaca buku bersama dilakukan
calistung dengan merancang dan mempersiapkan sebelum pembelajaran dimulai, dilaksanakan
segala sesuatu sebelum pelaksanaan pembelajaran selama 15-20 menit. Untuk kegiatan membaca
calistung berlangsung. Perencanaan ini insidental, setiap anak yang sudah selesai
memperhatikan komponen-komponen mengerjakan tugas yang diberikan guru, kemudian
pembelajaran yang meliputi kurikuum, siswa, diarahkan ke pojok baca di kelas untuk membaca
guru, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran buku cerita dan bermain APE yang tersedia dalam
calistung. Perencanaan pembelajaran calistung menunjang pembelajaran calistung. Sekolah juga
sudah sesuai dengan pendapat yang dikemukakan mengadakan GERNAS BAKU bersama orangtua
oleh Ahmad Susanto (2017: 168), bahwa yang dilakukan setahun sekali.
pembelajaran perlu direncanakan agar dalam b. Menulis
pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung Kegiatan menulis dapat dilihat di TK B saat
dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai kegitan pembelajaran harian.. Kegiatan menulis
dengan yang diharapkan. lebih sering dilakukan di lembar kerja. Selain di
Perencanaan kurikulum di KB Surya Marta lembar kerja anak juga menulis di papan tulis.
yaitu menggunakan kurikulum 2013. Pada Pada awal kegiatan anak diminta menulis nama
kurikulum kelas TK B anak usia 5-6 tahun, untuk hari, tanggal, bulan, dan tahun serta apa yang akan
mengembangkan kemampuan anak dalam dipelajari. Kegiatan itu dilakukan secara bergilir
membaca, menulis, dan berhitung. Perencanaan dan ditunjuk oleh guru. Untuk pengenalan huruf,
kurikulum di KB Surya Marta juga mencakup KB Surya Marta menggunakan kartu huruf, balok
program semester (Prosem), RPP bulanan, RPP huruf, dan huruf timbul yang berwarna-warni.
Mingguan, dan RPP Harian. c. Berhitung
Perencanaan tenaga pendidik dan Salah satu kegiatan dalam pembelajaran
kependidikan mencakup strukur organisasi calistung di TK B adalah berhitung. Berhitung
sekoah, kualifikasi staff, dan perencanaan guru tentunya dapat dilakukan saat anak berada di
piket serta jobdesknya. Perencanaan peserta didik dalam kelas maupun luar kelas. Kegiatan
mencakup penerimaan peserta didik, pencatatan berhitung yang dilakukan secara berulang-ulang
peserta didik, penentuan rombel kelas dan adalah ketika anak berbaris di depan kelas. Ketika
orientasi satu minggu sebelum masuk sekolah dan masuk kelas setiap anak menyebutkan nomor
satu minggu pertama masuk sekolah untuk urutan barisan mereka sambil “tos” kepada ibu
pengenalan lingkungan sekolah secara guru. Di dalam kelas, anak menghitung teman
menyenangkan. Perencanaan fasilitas dan yang hadir dan tidak hadir. Di luar kelas, anak
peralatan KB Surya Marta yang menunjang bermain engklek yang sudah diberi angka sambil
pelaksanaan pembelajaran calistung adalah buku- menyebutkan angka yang mereka pijak.
buku cerita, kartu angka bergambar, kartu huruf, Metode adalah cara-cara yang digunakan
balok angka dan huruf, alat pengecap angka dan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
huruf, dan pohon berhitung. disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
2. Pelaksanaan telah disusun tecapai secara optimal (Wina
Pembelajaran calistung di KB Surya Marta Sanjaya, 2008: 147). Sedangakan metode
sama seperti yang diungkapkan oleh Hidayat pembelajaran menurut Ahmad Susanto (2017:
(2003: 123) menjelaskan bahwa calistung adalah 120) adalah suatu cara atau prosedur yang
ditempuh pendidik dalam mengelola pembelajaran
Pembelajaran Membaca Menulis.... (Amalia Ayu Suprapto) 59
yang efektif dan efisien. Sehingga pemahaman dan e) Pemberian Tugas
penguasaan metode pembelajaran merupakan hal Metode pemberian tugas dilakukan setiap
yang perlu dimiliki seorang pendidik. Menurut hari. Guru cenderung menggunakan lembar kerja
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (2001: 10), ketika kegiatan pembelajaran di kelas. Anak-anak
ada beberapa metode pembelajaran yang dapat diminta mengerjakan tugas pada lembar kerja yang
diterapkan untuk anak usia dini, yaitu bercerita, diberikan guru kemudian dikumpulkan pada hari
bernyanyi, berdarmawisata, bermain peran, yang sama. Biasanya tugas mengenai
peragaan/demonstrasi, pemberian tugas, proyek, pembelajaran calistung adalah menebalkan angka,
pembiasaan, bercakap-cakap, dan latihan. menulis nama bilangan, dan menebalkan kata.
Berdasarkan beberapa metode yang telah f) Pembiasaan
disebutkan di atas, metode yang digunakan guru Metode pembiasaan pada kelompok TK B
KB Surya Marta dalam pembelajaran calistung yang dilakukan yaitu pembiasaan berbaris didepan
yaitu: kelas sambil berhitung secara berurutan,
a) Bercerita menghitung teman yang hadir, dan yang tidak
Metode bercerita hampir setiap hari dilakukan hadir. Membaca buku di pojok baca setelah selesai
dalam setiap kegiatan pembelajaran misalnya pada mengerjakan tugas juga hal yang dibiasakan oleh
saat akan memulai proses pembelajaran. Seperti guru.
yang dilakukan oleh guru, bercerita menggunakan g) Bercakap-cakap
buku cerita dengan judul “Burung Gagak yang Metode bercakap-cakap dilakukan pada saat
Cerdik”. Setelah membacakan cerita selesai, anak diskusi tema, dilakukan pada kegiatan awal
diminta untuk menceritakan kembali apa yang sebelum pemberian tugas, dengan istilah lain
diceritakan oleh guru kepada teman-teman. adalah apersepsi.
b) Bernyanyi Pengorganisasian tenaga pendidik dan
Metode bernyanyi dapat dilihat pada kegiatan kependidikan dimulai dari pendataan tenaga
pembelajaran di kelas B. Setiap hari Senin, anak- pendidik dan kependidikan, pelaksanaan struktur
anak mengikuti intra musik. Dalam intra musik, organisasi, dan pelaksanaan kegiatan pengayaan.
anak-anak diajarakan untuk bernyanyi dan Pengorganisasian peserta didik di KB Surya Marta
membaca not. meliputi penerimaan, pencatatan, dan pelaporan
c) Bermain peran peserta didik. Pengorganisasian peserta didik
Metode dramatisasi dapat dilihat pada disesuaikan dengan tingkatan usia dan
kegiatan pembelajaran di kelas B. Guru kemampuan peserta didik. Pengorganisasian
memberikan kegiatan bermain peran pada fasilitas pendidikan mencakup buku-buku cerita,
kegiatan pembelajaran di kelas tergantung tema pohon berhitung, balok angka dan huruf, kartu
yang sedang diberikan. Pada event tertentu seperti angka bergambar, kartu huruf, serta media
Paskah, anak dibuat kelompok drama untuk tampil pengecap angka dan huruf.
pada acara tersebut. 3. Evaluasi
d) Peragaan/ demonstrasi Melalui pembelajaran calistung, sasaran di
Metode peragaan biasaanya dilakukan pada KB Surya Marta sudah tercapai, dapat dilihat dari
kegiatan pembelajaran di kelas. Pada saat proses respon dan hasil yang menyertainya seperti anak
pembelajaran, guru memberikan contoh cara merasa senang ketika diberikan materi
membuat bentuk huruf maupun angka di papan pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung
tulis kemudian anak-anak menirukannya di buku dengan berbagai metode yang menyenangkan.
tulis masing-masing. Selain itu, dalam kegiatan Selain itu hasil dari pembelajaran calistung yang
drama berperan seolah-olah sedang di rumah, ibu diberikan adalah anak-anak kelompok TK B sudah
guru memberikan contoh kepada anak mengenai bisa memahami serta membedakan angka dan
suara ibu, ayah, atau hal lain mengenai objek yang huruf sehingga dalam hal membaca, menulis, dan
akan diperagakan. berhitung sebagian besar sudah lancar. Lulusan
60 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-9 2020
dari KB Surya Marta dapat diterima di SD dengan calistung di TK Surya Mart. Hambatan yang
respon yang baik pula. dialami yaitu mood anak dan keterbatas waktu
Dalam pelaksanaan pembelajaran calistung dalam pelaksanaan pembelajaran. Untuk kegiatan
dapat berjalan dengan baik, materi yang dapat pembelajaran calistung, waktu yang efektif hanya
diterima oleh anak dan metode yang digunakan pada hari kamis dan jumat dikarenakan hari yang
yang diterima dengan baik oleh anak-anak. lain waktu pembelajaran dikurangi untuk kegiatan
Evaluasi tenaga pendidik dan kependidikan di KB intra dan ekstrakulikuler. Selain itu, mood anak
Surya Marta meliputi kualifikasi staff sesuai yang kadang tidak stabil dan berubah-ubah
dengan target dan pelaksanaan program membuat pembelajaran calistung terhambat.
pengayaan bagi guru sudah berjalan dengan baik.
Evaluasi pembelajaran di KB Surya Marta SIMPULAN DAN SARAN
melalui recalling, satu bulan sekali evaluasi anak Simpulan
secara keseluruhan, tiga bulan sekali konsultasi Pelaksanaan pembelajaran calistung di KB
dengan orangtua, dan enam bulan sekali pelaporan Surya Marta dimulai dari prencanaan
dengan orangtua menggunakan raport. Siswa pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
sangat senang dan antusias dalam pembelajaran evaluasi pembelajaran, serta didukung oleh faktor
calistung yang diberikan. Evaluasi fasilitas dan pendukung, faktor penghambat, dan respon siswa.
peralatan yang ada di KB Surya Marta sudah Perencanaan pembelajaran calistung di KB
memadai dan sudah mendukung pembelajaran Surya Marta dimulai pada tahun 2019 sebagai
calistung. apresiasi masukan dari orangtua siswa. Sasaran
4. Faktor Pendukung dan Penghambat pembelajaran calistung adalah peserta didik, guru,
Berdasarkan penelitian, faktor pendukung orangtua, dan masyarakat. Semua komponen
pembelajaran calistung di KB Surya Marta yaitu: tersebut menyatu dan saling berpengaruh dalam
a. Tenaga Pendidik mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran.
Tenaga pendidik di TK Surya Marta selalui Perencanaan pembelajaran calistung meliputi
diberikan program pengayaan seperti penataran, Prosesm, RPP Bulanan, RPPM, dan RPPH.
workshop, bimtek, dan seminar untuk menambah Pelaksanaan pembelajaran calistung di KB
kompetensi mengajar sehingga pengetahuan dari Surya Marta dimulai dari kegiatan pagi, inti,
tenaga pendidik semakin bertambah dan terasah. istirahat dan penutup. Materi pembelajaran
b. Orangtua yang mendukung calistung mencakup materi membaca, menulis,
Kegiatan pembelajaran di KB Surya Marta dan berhitung. Materi tersebut dilaksanakan
tidak lepas dari peran orangtua yang mendukung. dengan beberapa metode pembelajaran yaitu,
Orangtua di KB Surya Marta sangat aktif dan metode bercerita, bernyanyi, bermain peran,
mendukung kegiatan calistung di sekolah maupun peragaan/demonstrasi, pembiasaan, dan bercakap-
dirumah. Di sekolah, orangtua membuat pojok cakap.
baca orangtua guna menciptakan sinergitas dengan Evaluasi pembelajaran calistung di KB Surya
anak. Sedangkan di rumah, orangtua memberikan Marta melalui pengamatan proses belajar siswa di
les khusus calistung kepada anak. kelas B. Evaluasi tersebut dilakukan setiap tiga
c. Fasilitas yang mendukung bulan untuk konsultasi dan nantinya akan
Fasilitas dan APE yang ada di KB Surya dilaporkan kepada orangtua setiap enam bulan
Marta sudah mendukung pembelajaran calistung. sekali dalam bentuk raport.
Fasilitas tersebut diantaranya adalah buku-buku Penelitian ini memiliki beberapa faktor
cerita, kartu angka bergambar, kartu huruf, balok pendukung diantaranya tenaga pendidik yang
angka dan huruf, alat pengecap angka dan huruf, diberikan program pengayaan, dan orangtua siswa
dan pohon berhitung. yang mendukung dalam pembelajaran calistung,
Kepala sekolah dan para guru mengakui serta fasilitas pembelajaran calistung yang
bahwa terdapat hambatan dalam pembelajaran mendukung. Adapun faktor penghambat dari
Pembelajaran Membaca Menulis.... (Amalia Ayu Suprapto) 61
pembelajaran calistung ini adalah mood anak dan pembelajaran agar pembelajaran calistung
keterbatasan waktu yang efektif dalam dapat tersampaikan pada anak dengan
pelaksanaan pembelajaran calistung hanya dua maksimal.
hari dalam seminggu dikarenakan hari yang lain
untuk kegiatan intra dan ekstakulikuler. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian, respon siswa
terhadap pembelajaran calistung di KB Surya Aisyah, Siti. dkk. (2010). Perkembangan Konsep
Marta sangat baik, siswa antusias dalam mengikuti dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
setiap kegiatan pembelajaran calistung sehingga Jakarta: Universitas Terbuka
siswa cepat memahami. Terbukti dengan lulusan
dari KB Surya Marta yang mendapat apresiasi dari Hidayat, Heri. (2003). Aktifitas Mengajar Anak
SD yang menerima. TK. Bandung: Katarsis
Manfaat yang dirasakan orang tua dari
adanya ekstrakurikuler kemataraman di TK ABA Igrea, S. & Sri, L. (2012). Pedoman bagi Guru dan
Kauman Wates ini banyak sekali. Salah satunya Orangtua Pembelajaran Interaktif dan 100
menjadikan anak lebih tahu dan mengenal Permainan Kreatif untuk PAUD. Yogyakarta:
khususnya dengan budayanya sendiri. ANDI
Saran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Setelah melaksanakan penelitian terkait
Nomor 137 Tahun 2014, tentang Standar
dengan penerapan pembelajaran calistung di KB
Penilaian dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Surya Marta, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
Siswoyo. Dwi, dkk. (2008). Ilmu Pendidikan.
1. Perlunya penyusunan jadwal kegiatan
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
pembelajaran calistung di KB Surya Marta
sehingga dalam penyampaian materi
Susanto, Ahmad. (2014). Perkembangan Anak
pembelajaran calistung akan lebih terstruktur.
Usia Dini. Jakarta: Kencana Predana Media
2. Perlunya menambah jumlah media
Group
pembelajaran yang berfungsi untuk
.
meningkatkan kemampuan calistung anak,
Syah, M. (2013). Psikologi pendidikan. Bandung:
mengingat jumlah anak di KB Surya Marta
PT Remaja Rosdakarya.
yang cukup banyak sehingga media
pembelajarannya pun harus sebanding dengan
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran
jumlah anak.
Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
3. Perlunya ruang kesadaran tenaga pendidik
dalam mengontrol waktu dalam kegiatan

Anda mungkin juga menyukai