Anda di halaman 1dari 14

Makalah

GERAK SEBAGAI KEBUTUHAN ANAK DAN


PENTINGNYA PENDIDIKAN JASMANI

Mata Kuliah : Azas dan Falsafah Penjas


Dosen Pengampu: Suryani, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 4:

ARJUHERMANJUPRIWALOINDI : NIM (H123011)


MUHAMMAD JIHAL ALFATH : NIM (H123046)
DITOSULEMAN : NIM (H123021)
JIOFANI : NIM (H123035)
EVI WULANDARI : NIM (H123024)
LISGITACAHYANI : NIM (H123039)
FEBYAULIASRIARFITA : NIM (H123027)
DIASAZZAHRA : NIM (H123018)

PRODI PENJASKESREK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Gerak Sebagai Kebutuhan Anak.....................................................................3
1. Pengertian Gerak..............................................................................................3
2. Tahapan Perkembangan Gerak pada Anak......................................................3
3. Fungsi Gerak Sebagai Kebutuhan Anak..........................................................4
4. Dampak Kurang Gerak Pada Anak..................................................................5
B. Pentingnya Pendidikan Jasmani Pada Anak....................................................6
1. Pengertian Pendidikan Jasmani........................................................................6
2. Tujuan Pendidikan Jasmani..............................................................................6
3. Manfaat Pendidikan Jasmani Bagi Anak..........................................................7
4. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Gerak Sebagai Kebutuhan Anak.......8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya


sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul gerak sebagai
kebutuhan anak dan pentingnya pendidikan jasmani. Penulismengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah azaz dan falsafah yangtelah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Sehinggamakalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Makalah ini disusun sebagai
tugas yang menjadi kesepakatan dalam kontrak perkuliahan. Dengan demikian
penulis berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca dalam memahami tentang wanita dan olahraga.Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu penyusunmengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun,untuk kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.kendari,7
november 2023-2024

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menjadikan gerak sebagai kebutuhan anak adalah bahwa gerakan fisik
penting untuk perkembangan optimal anak. Anak yang aktif secara fisik memiliki
tubuh yang lebih sehat, kebugaran fisik yang baik, meningkatkan kemampuan
motorik, dan mengembangkan keterampilan sosial. Gerakan juga dapat membantu
meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, serta meningkatkan kepercayaan diri
dan rasa percaya diri anak.Selain itu, gerakan juga memainkan peran penting
dalam pengembangan otak anak. Aktivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh
dapat memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan pasokan oksigen ke otak,
yang secara positif mempengaruhi fungsi kognitif anak, termasuk pemikiran,
pemecahan masalah, memori, dan pemahaman konsep.Pendidikan jasmani juga
dianggap penting karena melibatkan pendidikan keseluruhan individu. Dalam
pendidikan jasmani, anak-anak diajarkan untuk merawat tubuh mereka dengan
mempraktikkan kegiatan fisik yang baik dan olahraga yang sesuai dengan
kemampuan mereka. Pendidikan jasmani juga mengajarkan nilai-nilai penting
seperti kerjasama, sikap sportif, fair play, kejujuran, dan tanggung jawab.Selain
itu, pendidikan jasmani juga dapat membantu anak untuk memiliki gaya hidup
sehat yang berkelanjutan. Melalui pendidikan jasmani, anak-anak diajarkan
tentang pentingnya pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, dan menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan rekreasi.Dengan memasukkan gerakan
sebagai kebutuhan anak dan memberikan pendidikan jasmani yang berkualitas,
anak-anak akan memiliki dasar yang kuat untuk tumbuh menjadi individu yang
sehat secara fisik dan mental, serta memiliki gaya hidup yang seimbang dan
berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan anak dalam gerak dan mengapa penting untuk memenuhi
kebutuhan tersebut
2. Apa saja manfaat pendidikan jasmani bagi anak-anak?

1
3. Bagaimana cara mengintegrasikan gerak dalam kegiatan pendidikan anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pentingnya memenuhi kebutuhan anak terhadap gerak dalam
proses tumbuh kembang dan perkembangan motoriknya.
2. Mengajukan argumen mengenai manfaat pendidikan jasmani dalam
meningkatkan kualitas hidup anak-anak.
3. Memberikan informasi mengenai cara-cara mengintegrasikan gerak dalam
kegiatan pendidikan anak untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerak Sebagai Kebutuhan Anak


1. Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda dari satu tempat ke tempat lain
dalam rentang waktu tertentu. Gerak dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk
dan arah, seperti gerak lurus, gerak melingkar, gerak acak, dan lain-lain. Gerak
juga merupakan salah satu karakteristik dari kehidupan, dimana hampir semua
makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Gerak juga dapat diukur
dan dianalisis menggunakan konsep-konsep fisika, seperti jarak, waktu,
kecepatan, percepatan, dan lain-lain.
2. Tahapan Perkembangan Gerak pada Anak
Perkembangan gerak pada anak dapat dibagi menjadi beberapa tahapan
berikut:
1. Tahap Perkembangan Motorik Kasar (0-2 tahun):
- Pada usia 0-6 bulan, bayi akan menggerakkan lengan dan kakinya secara
refleksif. Mereka mulai mengangkat kepala dan meraih benda di dekatnya.
- Pada usia 6-12 bulan, bayi dapat berguling, duduk dengan bantuan, merayap
atau merangkak, berdiri dengan dukungan, dan berjalan dengan bantuan.
- Pada usia 12-24 bulan, anak sudah dapat berjalan tanpa bantuan, naik tangga
dengan dukungan, menendang bola, dan mengangkat benda-benda kecil.
2. Tahap Perkembangan Motorik Halus (2-6 tahun):
- Pada usia 2-3 tahun, anak dapat memasukkan bentuk-bentuk sederhana ke
dalam lubang yang sesuai, memegang pensil dengan tangan, dan membangun
menara dari balok.
- Pada usia 3-4 tahun, anak dapat menggambar garis lurus, melipat kertas,
menggunakan gunting, dan menangkap bola kecil dengan tangan.
- Pada usia 4-5 tahun, anak dapat menggambar bentuk-bentuk sederhana,
mengikat tali sepatu, dan berjalan di atas garis dengan seimbang.

3
- Pada usia 5-6 tahun, anak dapat menggambar manusia dengan detail,
mengayunkan lompatan jauh, dan menulis huruf-huruf sederhana.
3. Tahap Perkembangan Motorik Halus (6-12 tahun):
- Pada usia 6-8 tahun, anak sudah dapat menulis huruf dan angka dengan lebih
baik, mengikat dasi, dan bermain alat musik.
- Pada usia 8-10 tahun, anak dapat memainkan olahraga yang lebih kompleks
seperti bola basket, bermain piano, dan menulis dengan tangan yang lebih
terampil.
- Pada usia 10-12 tahun, anak sudah dapat menuliskan catatan, memainkan alat
musik seperti gitar, dan bermain olahraga yang lebih intens seperti sepak bola
atau bulu tangkis.
Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, oleh karena
itu tahapan-tahapan ini bersifat umum dan dapat bervariasi antara satu anak
dengan anak lainnya.
3. Fungsi Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
Gerak memiliki berbagai fungsi penting sebagai kebutuhan anak, antara
lain:
1. Perkembangan fisik: Gerakan membantu membangun dan menguatkan otot
anak, sehingga membantu pertumbuhan dan perkembangan fisiknya secara
keseluruhan.
2. Keterampilan motorik: Melalui gerakan, anak dapat mengembangkan
keterampilan motorik kasar (seperti berlari, melompat, dan memanjat) serta
keterampilan motorik halus (seperti menulis, menggambar, dan mengikat tali
sepatu). Keterampilan motorik ini penting untuk kehidupan sehari-hari dan
kesuksesan dalam aktivitas belajar.
3. Kesehatan dan kebugaran: Gerakan membantu menjaga kesehatan dan
kebugaran anak. Dengan rutin bergerak, anak akan memiliki tubuh yang lebih
kuat, sistem pernapasan yang lebih baik, dan sistem kekebalan tubuh yang
lebih kuat.
4. Kognisi dan pemahaman dunia: Melalui gerakan, anak dapat mulai memahami
konsep ruang, waktu, jarak, ukuran, arah, dan kecepatan. Gerakan juga

4
membantu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, pemikiran
kreatif, dan pemahaman konsep-konsep matematika dan ilmiah.
5. Koordinasi dan kontrol tubuh: Gerakan membantu anak mengembangkan
koordinasi dan kontrol tubuh yang baik. Hal ini penting untuk memungkinkan
anak menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari dengan baik, seperti makan,
berpakaian, dan berbagai kegiatan fisik lainnya.
6. Kebugaran mental: Gerakan juga berkontribusi pada kebugaran mental anak.
Aktivitas fisik dapat membantu anak merasa lebih rileks, mengurangi stres,
meningkatkan konsentrasi, kinerja kognitif, dan memperbaiki suasana hati.
7. Sosialisasi dan interaksi: Banyak gerakan dilakukan dalam bentuk permainan
atau aktivitas kelompok, yang juga membantu anak belajar untuk
bersosialisasi, berinteraksi, dan bekerja sama dengan teman sebaya. Gerakan
juga dapat memperkuat ikatan sosial anak dengan teman dan keluarganya.
Dengan demikian, gerak penting sebagai kebutuhan anak karena berperan
dalam perkembangan fisik, keterampilan motorik, kesehatan, kognisi, koordinasi,
kebugaran mental, serta sosialisasi dan interaksi sosial anak.
4. Dampak Kurang Gerak Pada Anak
Kurang gerak pada anak dapat memiliki beberapa dampak negatif pada
kesehatan mereka, termasuk:
1. Kelebihan berat badan atau obesitas: Kurang gerak dapat menyebabkan anak
memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Kurangnya aktivitas fisik
membuat tubuh anak sulit membakar kalori yang dikonsumsi, sehingga kalori
menjadi kelebihan lemak di dalam tubuh.
2. Masalah kesehatan mental: Kurang gerak juga dapat berdampak pada
kesehatan mental anak. Aktivitas fisik yang cukup membantu meningkatkan
hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Kurang gerak bisa membuat anak lebih rentan mengalami depresi, kecemasan,
dan gangguan suasana hati lainnya.
3. Penurunan keterampilan motorik: Gerakan dan aktivitas fisik membantu
meningkatkan keterampilan motorik anak, seperti keseimbangan, koordinasi,
dan ketangkasan. Ketidakaktifan bisa menghambat perkembangan motorik

5
anak, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam bermain,
berinteraksi, dan belajar.
4. Penurunan kebugaran dan daya tahan tubuh: Kurang gerak membuat anak
lebih rentan terhadap penurunan kebugaran tubuh dan daya tahan tubuh yang
rendah. Ini dapat memengaruhi performa fisik mereka dalam beraktivitas
sehari-hari, merasa lelah dengan cepat, dan memiliki risiko yang lebih tinggi
terkena penyakit.
5. Gangguan tidur: Ketika anak tidak cukup bergerak selama hari, mereka
mungkin mengalami sulit tidur. Aktivitas fisik membantu melepaskan energi
dan mengurangi kegelisahan, sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur
anak.
Penting bagi orang tua dan pendidik untuk mendorong anak-anak untuk
memiliki gaya hidup aktif dengan melibatkan mereka dalam aktivitas fisik yang
bervariasi, seperti bermain di luar, bermain olahraga, berjalan-jalan, atau
berpartisipasi dalam kegiatan fisik lainnya.

B. Pentingnya Pendidikan Jasmani Pada Anak


1. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi fisik dan keterampilan motorik peserta didik melalui
berbagai aktivitas jasmani, olahraga, dan permainan. Pendidikan jasmani juga
berfokus pada pembentukan nilai-nilai moral, pendidikan karakter, dan
pengembangan kecakapan hidup sehat serta pola hidup aktif.
2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan individu melalui pengembangan fisik, mental, sosial, dan
emosional. Beberapa tujuan khususnya antara lain:
1. Meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik: Melalui pendidikan jasmani,
individu akan diajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran
fisik melalui olahraga dan aktivitas fisik.
2. Meningkatkan keterampilan motorik: Pendidikan jasmani bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan motorik dasar seperti berlari, melompat, dan

6
melempar sehingga individu dapat berpartisipasi dengan baik dalam aktivitas
fisik dan olahraga.
3. Mengembangkan kemandirian: Dalam pendidikan jasmani, individu diajarkan
untuk bekerja dalam kelompok, memimpin, mengambil keputusan, dan
tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, yang semuanya berkontribusi
pada perkembangan kemandirian.
4. Mengembangkan sikap positif terhadap aktivitas fisik: Pendidikan jasmani
bertujuan untuk memupuk kehidupan aktif sepanjang hayat dengan
mengembangkan sikap positif terhadap aktivitas fisik dan olahraga.
5. Meningkatkan pengetahuan tentang kebugaran dan nutrisi: Pendidikan jasmani
memberikan pengetahuan tentang pentingnya kebugaran dan nutrisi yang
seimbang dalam menjaga kesehatan
1. dan kualitas hidup yang baik.
6. Fasilitas untuk pembelajaran lintas disiplin: Pendidikan jasmani
memungkinkan kolaborasi dengan mata pelajaran lain seperti sains,
matematika, seni, dan ilmu sosial, yang berkontribusi pada pengembangan
kemampuan interdisipliner.
7. Meningkatkan kemampuan sosial: Melalui pendidikan jasmani, individu
dipersiapkan untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerja dalam tim,
menghormati perbedaan, dan membangun hubungan sosial yang sehat.
8. Membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental:
Aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani dapat membantu mengurangi stres
dan meningkatkan kesejahteraan mental dengan membebaskan endorfin,
hormon kebahagiaan.
Tujuan ini berlaku untuk individu dari segala usia dan latar belakang, dan
penting dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas.
3. Manfaat Pendidikan Jasmani Bagi Anak
Pendidikan jasmani memiliki banyak manfaat bagi anak, antara lain:
1. Kesehatan fisik: Pendidikan jasmani membantu meningkatkan dan memelihara
kesehatan fisik anak. Aktivitas fisik yang dilakukan dalam pendidikan
jasmani, seperti berlari, bermain bola, atau senam, dapat membantu

7
mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit
lainnya yang berhubungan dengan kurangnya aktivitas fisik.
2. Perkembangan motorik: Pendidikan jasmani membantu mengembangkan
keterampilan motorik anak, baik motorik halus maupun motorik kasar.
Permainan dan latihan yang melibatkan gerakan tubuh dapat membantu anak
meningkatkan kemampuan koordinasi, keseimbangan, kelenturan, kecepatan,
dan kekuatan otot.
3. Penyelesaian konflik: Pendidikan jasmani melibatkan interaksi sosial yang
positif antara anak-anak. Dalam bermain tim atau berpartisipasi dalam
aktivitas kelompok, anak belajar untuk bekerja sama, menghormati perbedaan,
dan menghargai kerja tim. Hal ini membantu mereka belajar menyelesaikan
konflik dengan cara yang konstruktif.
4. Kesejahteraan mental: Aktivitas fisik yang dilakukan dalam pendidikan
jasmani dapat mempengaruhi kesejahteraan mental anak. Olahraga dapat
membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, meningkatkan konsentrasi,
dan mengurangi risiko depresi. Selain itu, partisipasi dalam pendidikan
jasmani juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak.
4. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
Pendidikan jasmani memiliki hubungan erat dengan gerak sebagai
kebutuhan anak. Berikut ini adalah beberapa hubungan yang dapat dijelaskan:
1. Perkembangan motorik: Gerakan dan aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani
membantu anak mengembangkan kemampuan motoriknya, seperti
keterampilan berjalan, lari, melompat, dan melempar. Ini penting untuk
membangun koordinasi, keseimbangan, dan keterampilan motorik halus
sehingga anak dapat menghadapi aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
2. Kesehatan dan kebugaran: Gerakan dalam pendidikan jasmani membantu
meningkatkan kebugaran dan kesehatan anak. Aktivitas fisik yang teratur
membantu mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung, dan gangguan
lainnya. Selain itu, gerakan juga membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan sistem tubuh, termasuk tulang dan otot.
3. Kemandirian dan pengembangan sosial: Melalui gerakan dalam pendidikan
jasmani, anak belajar untuk mandiri dan bekerja sama dalam kelompok.

8
Mereka belajar mengatur waktu, mengikuti aturan, dan menghormati batas-
batas yang ditetapkan. Gerakan juga dapat membantu anak membangun
keterampilan sosial dan memperluas jaringan pertemanan melalui interaksi
dengan teman sebaya.
4. Konsentrasi dan pembelajaran: Gerakan dalam pendidikan jasmani dapat
meningkatkan konsentrasi anak, memperbaiki mood, dan mengurangi stres.
Aktivitas fisik yang teratur membantu melibatkan otak dan memperbaiki
sirkulasi darah, yang berdampak positif pada kemampuan anak dalam
memahami dan memproses informasi. Sebagai hasilnya, anak dapat lebih baik
dalam belajar dan memperoleh pengetahuan baru.
Dalam keseluruhan, gerakan dalam pendidikan jasmani sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan anak dalam perkembangan motorik, kesehatan,
kemandirian, dan pengembangan sosial mereka. Aktivitas fisik yang teratur dapat
meningkatkan kualitas hidup anak dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan
yang sehat dan aktif di masa depan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi gerak sebagai kebutuhan anak dan pentingnya
pendidikan jasmani adalah bahwa gerakan adalah bagian penting dari
perkembangan anak. Anak-anak perlu terlibat dalam kegiatan fisik dan gerakan
untuk mengembangkan kekuatan tubuh, koordinasi, keterampilan motorik, dan
kesehatan secara keseluruhan.
Pendidikan jasmani juga memberikan manfaat yang penting bagi anak-anak.
Melalui pendidikan jasmani, mereka belajar tentang kehidupan sehat dan
menerapkan pola hidup aktif. Ini membantu mereka untuk memahami pentingnya
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh mereka.
Selain itu, pendidikan jasmani juga membantu dalam pengembangan
keterampilan sosial, seperti kerjasama dalam tim dan menghormati perbedaan
orang lain. Melalui permainan dan olahraga, anak-anak belajar tentang aturan, fair
play, dan menghormati lawan.
Kesimpulannya, gerakan adalah kebutuhan fundamental bagi perkembangan
anak-anak dan pendidikan jasmani memberikan manfaat penting dalam
memastikan mereka tumbuh menjadi individu yang sehat, aktif, dan memiliki
keterampilan sosial yang baik.
B. Saran
Sediakan waktu yang cukup untuk kegiatan fisik setiap hari di luar ruangan.
Anak-anak perlu mengembangkan keterampilan motorik, daya tahan fisik, dan
koordinasi tubuh mereka melalui berbagai jenis aktivitas luar ruangan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hughes, F. (2005). Perkembangan motorik anak. Jakarta: EGC.

Suryanto, T. & Purwanto, E. (2011). Perkembangan motorik kasar pada anak usia
dini. Jakarta: Galangpress Group.

Wirawan, A. E. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Burton, L.J., & Pearsall, S. (2017). Physical Education for Young People: The
USA and the UK. Routledge.

Corbin, C.B., Pangrazi, R.P., & Le Masurier, G. (2017). Physical Education:


Moving for a Lifetime. Human Kinetics.

Cothran, D.J., Kulinna, P.H., & Garn, A.C. (2015). Designing Effective
Instruction for Physical Education. Human Kinetics.

11

Anda mungkin juga menyukai