Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KESEHATAN REPRODUKSI ANAK


“Perkembangan Motorik Kasar dan Halus”

Dosen Pengampu:
SISKA DHEWI, SKM.,M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Aulia Anggriani Rachman (2107010025)
2. Ira Mahrisa (2107010061)
3. Siska (2107010045)
4. Nuraini (2107010075)
5. Ghina Tauhida (2107010080)
6. Bagus Arya N (2107010246)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY BANJARMASIN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji marilah senantiasa kita ucapkan atas limpahan
rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan
kepada kami.
Sholawat serta salam juga kami hadiahkan kepada baginda nabi kita Muhammad
SAW. Semoga kita semua dan orang-orang terdekat kita mendapat syafa’at beliau kelak,
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi Anak dan makalah ini mengangkat
Judul “Perkembangan Motorik Kasar dan Halus”
Kami ucapkan ucapkan terima kasih kepada ibu Siska Dhewi, SKM., M.Kes selaku
dosen mata kuliah, dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah
dari awal selesai.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami dapatkan, oleh karena itu dengan
kerendahan hati, kami memohon maaf atas segala kekurangan. Kami juga sangat
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk bahan pertimbangan perbaikan
makalah.

Banjarmasin, 30 Oktober 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
2.1 Definisi Motorik Kasar .......................................................................................... 2
2.2 Definisi Motorik Halus ........................................................................................... 2
2.3 Perbedaan Motorik Kasar dan Halus .................................................................... 2
2.4 Tahap Perkembangan Motorik Kasar Halus Anak .............................................. 3
2.5 Kegiatan Yang Dapat Meningkatkan Motorik Kasar Berdasarkan usia ............ 4
2.6 Kegiatan Yang Dapat Meningkatkan Motorik Halus Berdasarkan Usia............. 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8
3.2 Saran....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia dalam tumbuh kembangnya memiliki beberapa tahapan. Manusia tidak


semerta-merta langsung menjadi dewasa, namun berproses dari bayi, anak-anak, remaja,
dewasa dan lansia pada akhirnya meninggal. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
meliputi beberapa aspek perkembangan yaitu kognitif, psikologis, fisik motoric, bahasa, dan
social emosional.
Perkembangan anak usia dini adalah peletakan dasar pada masa keemasan anak usia
dini akan mudah menerima stimulus yang diberikan pendidik. Salah satu kemampuan anak
yang sedang berkembang saat usia 9 sampai 12 bulan yaitu kemampuan motoric.
Perkembangan motoric terbagi menjadi dua yaitu Motorik Kasar dan Motorik Halus. Motorik
kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu. Sedangkan Motorik
Halus memerlukan koordinasi tangan dan mata. Perkembangan Motorik merupakan salah
satu kemampuan dasar yang perlu dimiliki anak untuk dikembangkan dengan optimal.
Pada anak-anak tertentu, latihan tidak selalu dapat membantu memperbaiki
kemampuan motoriknya. Sebab ada anak yang memiliki masalah pada susunan syarafnya
sehingga menghambatnya keterampilan motoric tertentu. Ada beberapa penyebab yang
mempengaruhi perkembangan motoric anak yaitu factor genetic, kekurangan gizi,
pengasuhan serta latar belakang budaya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Motorik Kasar?
2. Apa definisi dari Motorik Halus?
3. Apa saja perbedaan Motorik Kasar dan Motorik Halus?
4. Bagaimana Tahap Perkembangan Motorik Halus Anak?
5. Apa saja kegiatan yang dapat meningkatkan Motorik Kasar pada Anak berdasarkan
Usia?
6. Apa saja kegiatan yang dapat meningkatkan Motorik Halus pada Anak berdasarkan
Usia?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Untuk mengetahui apa itu Motorik Kasar
2. Untuk mengetahui apa itu Motorik Halus
3. Untuk mengetahui apa saja perbedaan Motorik Kasar dan Motorik Halus
4. Untuk mengetahui Tahapan Perkembangan Motorik Anak
5. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan Motorik Kasar pada
Anak berdasarkan Usia
6. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan Motorik Halus pada
Anak berdasarkan Usia

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Motorik Kasar

Motorik kasar dapat diartikan sebagai suatu keterampilan atau kemampuan yang melibatkan
gerakan seluruh tubuh. Kegiatan yang membutuhkan otot inti, seperti kaki dan lengan yang masuk dalam
motorik kasar. Kemampuan dalam duduk, berdiri, berlari juga berjalan sendiri membutuhkan keterampilan
dari motorik kasar.Oleh karena itu, jika terus dilatih, anak akan mulai mengembangkan
kemampuannya, seperti bersepeda hingga berenang. Selain itu, anak juga akan
mengembangkan berbagai kemampuan lainnya saat menggunakan motorik kasar.

Pada saat melakukan gerakan saraf motorik kasar, maka akan terjadi keseimbangan pada tubuh, koordinasi
antar anggota tubuh yang digerakkan atas perintah kerja otak. Oleh sebab itu, saraf motorik kasar yang
bekerja dengan baik, menandakan bahwa otak juga bekerja dan berkembang dengan baik. Perkembangan
motorik kasar anak juga akan berbeda seiring dengan bertambahnya umur. Pada umumnya,
ketika anak berusia 3-6 bulan, maka anak sudah bisa belajar untuk mengangkat tangan dan
kakinya.

2.2 Definisi Motorik Halus

Pengertian motorik halus secara umum adalah kemampuan melakukan gerakan serta tugas
sehari-hari. Motorik halus ini dibutuhkan sebagai kegiatan yang membutuhkan otot-otot halus
maupun otot kecil yang berasal dari pergelangan tangan dan tangan. Otot-otot ini berperan
penting dalam kegiatan yang berhubungan langsung dengan jari dan tangan.

Kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus tersebut di antaranya ialah Memegang
pensil, memotong, bermain dengan lego, mengancing pakaian, dan menulis.Motorik halus
pada anak akan berkembang sesuai umurnya. Biasanya, pengkategorian umur ini dimulai dari
usia 0-6 bulan, yang dimana anak akan mulai mengamati pergerakan jarinya. Selain itu,
mereka mulai memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya. Pada umur ini, seorang
anak juga akan mulai memegang tangan dan mengambil mainan.

Pada usia 6 bulan – 1 tahun, anak akan mulai meremas berbagai benda dan mereka akan
mulai memasukkan sesuatu pada wadah. Di umur ini anak akan mulai belajar membalik
lembaran buku dan memegang makanan.Dengan latihan yang beragam, motorik halus anak
kemudian akan berkembang dengan pesat. Anak perlahan juga akan mulai memegang pensil,
menggunting, serta bermain lego. Maka dari itu, sudah seharusnya kalau orang tua memiliki
peran penting dalam menjaga pertumbuhan anak terutama pada motorik halusnya.

2.3 Perbedaan Motorik Kasar dan Halus

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saraf motorik halus dan kasar
memiliki perbedaan.

2
1. Keterampilan motorik kasar merupakan gerakan yang melibatkan otot-otot besar tubuh,
seperti kaki, tangan, dan lengan. Contoh, saat anak merangkak, berjalan, melompat,
berlari, dan sebagainya.
2. Sementara keterampilan motorik halus lebih pada gerakan otot-otot kecil yang biasanya
melibatkan tangan dan jari. Contoh, saat si kecil mengambil finger food dengan telunjuk
dan ibu jarinya.

2.4 Tahap Perkembangan Motorik Anak

Beberapa tahap perkembangan motorik anak :

1. Perkembangan Motorik Anak Usia Dini 1 Tahun

Saat seorang anak mencapai umur 1 tahun, ia kemudian akan memiliki kontrol
yang lebih baik pada jari-jari mungilnya serta lebih mampu dalam mengontrol otot
tangan dengan lebih baik jika dibandingkan dengan sebelumnya.Selain itu,
keingintahuan si kecil juga akan membuatnya lebih bersemangat dalam mempelajari
dunia sekitar yang biasanya berkaitan dengan benda. Biasanya benda yang dimaksud
itu bisa berupa alat musik yang dapat Ia goyangkan serta pukul kemudian akan
membuatnya senang,

Bukan hanya itu saja, beberapa mainan seperti mainan dengan kancing, roda,
serta bagian yang berwarna-warni lainnya yang bergerak juga dapat menarik perhatian
anak usia dini 1 tahun. Tumpukan balok juga kemudian menjadi permainan favorit di
usia ini, terutama bagian di mana ia akan merobohkan menara yang Ibu serta si kecil
bangun bersama.Dengan beragamnya kegiatan tersebut, maka kemampuan motorik
halus anak dapat berkembang lebih cepat. Hal ini dapat terjadi karena orang-orang
disekitarnya sangat pandai untuk mengajarkannya.

2. Perkembangan Motorik Anak Usia 2 Tahun

Pada usia 2 tahun, si kecil sudah lebih mampu dalam menggerakan jari-jarinya
secara mandiri dan biasanya digunakan pada tugas yang cukup sulit, seperti
memegang peralatan makan orang dewasa, memotong menggunakan gunting yang
aman bagi anak, dan kemudian akan membuat gambar yang lebih rumit serta presisi.

Selain itu, ia sekarang juga berkembang berdasarkan apa yang dipelajari di


tahun pertamanya, dan kamu juga akan melihatnya kini menjadi lebih mandiri dalam
berbagai kegiatan, dan akan berinisiatif mencoba lebih banyak tugas serta aktivitas
sendiri. Oleh sebab itu, ketika anak sudah melakukan banyak hal, sebaiknya orang tua
tetap memerhatikan agar sang anak tidak celaka.

3. Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun


Menginjak usia tiga tahun, perkembangan motorik halus pada si kecil telah
berubah secara signifikan. Ia sudah dapat mendengarkan apa yang Ibu atau Ayah
katakan serta memahami percakapan, cerita, serta lirik lagu.
Sepanjang tahun, coretan anaknya perlahan-lahan mulai terlihat seperti huruf yang
mulai dapat dikenali atau dibaca.

3
Tidak hanya itu, ia mungkin mulai memiliki kemampuan untuk menyusun “huruf-
huruf” serta membuat kata-kata. Oleh karena itu, si kecil juga mulai menjadi sadar
akan kegunaan menulis serta mulai meminta orang dewasa untuk menuliskan kata-
kata untuknya.
4. Perkembangan Motorik Anak Usia 4 Tahun
Menginjak usia 4 tahun, si kecil akan mulai terlibat dalam permainan aktif
dalam jangka waktu tertentu. Ia kini telah memiliki kontrol lebih kepada benda-benda
yang ada disekitarnya dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Selain itu, kamu akan melihat bahwa ia mulai mampu melempar, menangkap,
menendang, serta memantulkan bola. Peningkatan terhadap kontrol jarinya juga
memungkinkan anak untuk dapat memegang alat tulis dengan menggunakan
pegangan tripod yang lebih baik (yaitu dengan menggunakan tiga jari).
Kemajuannya dalam mengkoordinasi mata serta tangannya juga akan memudahkan
dirinya dalam menyelesaikan mainan puzzle yang lebih kompleks, memainkan benda
yang memiliki bagian-bagian kecil (lego), serta dapat menggunakan pakaian tanpa
harus dibantu terlebih dahulu.
5. Perkembangan Motorik Anak Usia 5 Tahun
Pada usia ini, si kecil akan penuh dengan energi serta memiliki minat kepada
banyak permainan serta lingkungan yang aktif. Hal ini dapat terjadi karena Ia sudah
memiliki kemampuan motorik halus yang meningkat terutama dalam
menyeimbangkan serta mengkoordinasikan gerakan yang memungkinkan dirinya
dapat melakukan berbagai macam kegiatan bermain dengan menggunakan bola.
Tidak hanya itu, ia juga dapat menggunakan jari-jarinya untuk berbagai kegiatan yang
lebih kompleks, seperti mengendalikan alat tulis serta melukis, mengenakan serta
melepas pakaian, menggerakkan boneka, dan sebagainya.
2.5 Kegiatan Yang Dapat Meningkatkan Motorik Kasar Pada Anak Berdasarkan Usia
Keterampilan motorik kasar adalah suatu kemampuan untuk mengontrol gerakan otot-
otot besar. Misalnya otot lengan, kaki, atau otot di seluruh tubuhnya. Gerakan motorik kasar
ini berbeda dengan motorik halus yang meliputi pergelangan tangan, tangan, jari tangan, kaki,
dan jari kaki.
Keterampilan motorik kasar memungkinkan anak untuk duduk, merangkak, berdiri,
berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya. Tentu keterampilan ini perlu diasah karena akan
diperlukan anak dalam hal kemandirian untuk membantu mengurus dirinya kelak. Nah, Anda
sebagai orang tua dapat mengasah keterampilan motorik kasar anak melalui berbagai
aktivitas, dan ini harus disesuaikan dengan usia serta perkembangan sang anak. Berikut
adalah contoh-contoh permainan atau aktivitas yang bisa dilakukan:
1. Latihan Motorik Kasar Anak Usia 12–18 Bulan
Pada usia ini, Anda dapat melatih keterampilan motorik kasar anak dengan aktivitas
seperti:

1) Melatih anak berjalan dengan cara ‘mentitah’ ataupun memberi mainan yang
dapat didorong-dorong oleh anak.
2) Membuat terowongan dari kardus bekas agar anak dapat merangkak keluar
masuk.

4
3) Melatih anak melakukan gerakan jongkok-berdiri dengan menaruh mainan di
lantai. Gerakan ini dapat melatih keseimbangannya.

2. Latihan Motorik Kasar Anak Usia 18–24 Bulan


Ini contoh permainan yang dapat Anda lakukan kepada anak agar motorik kasarnya
terasah:

1) Mengajak anak melempar atau menendang bola.


2) Ajari bermain sepak bola di taman.
3) Biarkan anak Anda membantu menyapu, memasukkan pakaian kotor ke
keranjang pakaian, dan membereskan mainan.
4) Mengajari anak cara naik dan turun tangga dengan memegang salah satu
tangannya atau memintanya berpegangan pada pegangan tangga.
5) Bermain kuda goyang.

3. Latihan Motorik Kasar Anak Usia 2–3 Tahun


Untuk mengasah motorik kasar anak pada usia ini, caranya adalah sebagai berikut:

1) Bermain perosotan, ayunan, dan permainan lain di taman.


2) Bermain lompat katak.
3) Bermain sepeda roda tiga.
4) Melatih anak memanjat di arena bermain yang menggunakan tiang-tiang atau
gelang panjatan.

4. Latihan Motorik Kasar Anak Usia 3–4 Tahun


Pada anak usia 3–4 tahun, Anda bisa melakukan aktivitas ini untuk mengembangkan
motorik kasarnya:

1) Bermain sepeda roda tiga.


2) Taruh beberapa benda di lantai dan minta anak untuk berlari di antara
rintangan tersebut.
3) Ajari anak melempar bola ringan ke atas.
4) Bermain hula hoop.
5) Berenang.

5. Latihan Motorik Kasar Anak Usia 4–5 Tahun


ara menstimulasi motorik kasar anak usia 4–5 tahun adalah sebagai berikut:

1) Bermain lompat tali.


2) Berjalan di papan keseimbangan.
3) Ajari anak bermain melompat dengan satu kaki, seperti bermain engklek.
4) Bemain sepak bola atau lempar bola.
5) Berenang.

6. Latihan Motorik Kasar Anak Usia 5–6 Tahun


Ada berbagai permainan seru yang dapat mengasah motorik kasar anak usia 5–6
tahun, di antaranya:

1) Ajari anak menggunakan sepeda roda dua.

5
2) Menari.
3) Bermain lompat tali.
4) Bermain kasti atau baseball.
5) Bermain sepak bola.
6) Berenang.
7) Melakukan aktivitas olahraga atau aktivitas fisik lainnya di luar rumah

2.6 Kegiatan Yang Dapat Meningkatkan Motorik Halus Pada Anak Berdasarkan Usia

1. Anak Usia Dini

Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk membantu
mengembangkan keterampilan motorik halus si kecil saat berusia 1 tahun:

1) Bantu si kecil dalam mengisi serta mengosongkan wadah dengan benda


dengan berbagai bentuk serta ukuran merupakan salah satu kegiatan yang
dapat dilakukan untuk mengasah keterampilan motorik halus anak usia dini.
2) Duduklah secara berhadapan dengan si kecil kemudian ajak si kecil untuk
menggelindingkan bola ke arah Ibu.
3) Mintalah si kecil menunjuk berbagai bagian tubuh saat Ibu mengucapkan
nama bagian tubuh tersebut.
4) Bantu si kecil menciptakan bentuk seperti bola dan ular dengan play dough.
5) Tunjukkan kepadanya foto keluarga serta minta ia menunjukkan anggota keluarga
yang berbeda
6) Bermainlah ‘cilukba’ dengannya kemudian ajak ia menirukan tindakanmu
7) Sembunyikan mainan pada bawah kain serta biarkan Ia menemukannya sendiri.

2. Anak Usia 2 Tahun

Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus anak pada
usia 2 tahun, di antaranya:

1) Ajak si kecil membangun menara dengan dengan menggunakan balok


2) Tempatkan makanan kecil, seperti kacang polong ataupun jagung pada piring serta
biarkan si kecil menggunakan garpu bayi untuk memakannya, yang kemudian akan
membantunya dalam menguasai koordinasi antara mata dan tangannya.
3) Menyanyikan lagu anak-anak dan membantu si kecil untuk mencuci tangan.
4) Libatkan juga ia dalam mengatur meja makan (saat menempatkan alat makan dan
piring miliknya sendiri di atas meja).
5) Tunjukkan kepadanya tentang bagaimana cara melipat serbet besar serta ajak mereka
meniru serta mencontoh apa yang kamu lakukan.
6) Letakkan playdough dengan warna-warna yang berbeda di atas meja agar si kecil
dapat membuat berbagai bentuk seperti ular dan bola.
3. Anak Usia 3 Tahun
Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil
saat ia berada di usia 3 tahun di antaranya:
1) Berikan ia senar atau tali serta manik-manik besar dan bantu ia dalam memasang
manik-manik tersebut.

6
2) Bantu si kecil untuk menyendok pasir atau kerikil-kerikil dari satu wadah untuk
dipindahkan ke wadah lainnya.
3) Ajak si kecil untuk membuat bentuk yang lebih kompleks dengan menggunakan play
dough, misalnya dengan membuat kue yang berlapis-lapis.
4) Tunjukkan bagaimana caranya menumpuk-numpuk gelas plastik dengan berbagai
warna serta memintanya untuk dapat mengulang kegiatan tersebut.
5) Tuliskan namanya di atas kertas serta mintalah ia menempelkan stiker pada garis di
masing-masing huruf.
6) Mintalah si kecil mengambil potongan-potongan kertas dengan memanfaatkan pinset.
4. Anak Usia 4 Tahun
Kegiatan yang akan membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil
saat berusia 4 tahun, di antaranya:
1) Bimbing anak saat menuangkan air ke dalam cangkirnya sendiri.
2) Bantu anak saat menggunakan gunting khusus anak yang aman agar dapat memotong
gambar dari majalah dan menempelkannya di lembaran yang terpisah.
3) Lempar bola kecil kepadanya dari dekat serta minta ia untuk melemparkannya
kembali kepadamu.
4) Buat aktivitas dengan menempelkan pasta yang belum dimasak ke bagian atas
lembaran kertas untuk kemudian membuat benda yang sudah dikenal (misalnya saja
dengan menggambar rumah serta menempelkan pasta di dalam garis)
5) Tempatkan pasir ke dalam wadah serta mintalah si kecil menggambar garis atau
bentuk tertentu di pasir tersebut menggunakan jarinya.
5. Anak Usia 5 Tahun
Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil
saat ia berusia 5 tahun, di antaranya:
1) Ajak anak untuk turut membantu menyiapkan meja makan saat menjelang makan
malam
2) Minta si kecil untuk mempersiapkan diri untuk mandi dengan melepaskan pakaiannya
sendiri
3) Tempatkan beberapa play dough dengan warna-warna yang berbeda di atas meja serta
mintalah si kecil untuk dapat membuat wajah dengan semua detailnya (mulai dari
mata, hidung, mulut serta telinga)
4) Biarkan ia untuk membuat gambar yang mencakup bagian detail. Misalnya saja,
lingkungan pantai dengan gambar matahari, air, pasir, serta orang-orang di dalamnya.
5) Tunjukkan kepadanya bagaimana caranya memainkan alat-alat musik yang berbeda
yang kemudian membutuhkan gerakan lengan yang berbeda. Misalnya saja, pada
drum serta piano.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan motorik kasar dan halus adalah salah satu aspek penting dalam tumbuh
kembang anak. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot besar, seperti
berjalan, berlari, dan melompat. Motorik halus adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot
kecil, seperti memegang pensil, menggunting, dan makan sendiri.

Perkembangan motorik kasar dan halus anak biasanya mengikuti tahapan tertentu sesuai
dengan usianya. Pada tahap awal, anak akan belajar mengendalikan gerakan tubuhnya, seperti
berguling, duduk, dan berdiri. Pada tahap selanjutnya, anak akan mulai mengembangkan
gerakan yang lebih kompleks, seperti berjalan, berlari, dan melompat.

3.2 Saran

Orang tua dan pengasuh memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan motorik
kasar dan halus anak. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dilakukan:

1. Berikan kesempatan anak untuk bergerak bebas. Biarkan anak bermain dan
mengeksplorasi lingkungannya.
2. Sediakan lingkungan yang aman dan mendukung. Pastikan anak memiliki ruang yang
cukup untuk bergerak dan bermain tanpa membahayakan dirinya.
3. Dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik. Ajak anak bermain di luar ruangan,
berenang, atau mengikuti kelas olahraga
4. Merikan contoh yang baik. Orang tua dan pengasuh harus menjadi contoh yang baik
dalam hal aktivitas fisik.

Dengan dukungan yang tepat, anak akan dapat mengembangkan kemampuan motorik
kasar dan halusnya dengan optimal. Kemampuan ini penting untuk mendukung kemandirian
dan kesiapan anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Berikut adalah beberapa contoh
aktivitas yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan motorik kasar dan halus
anak:

1. Motorik kasar

1) Berjalan, berlari, melompat


2) Bermain sepeda, berenang, memanjat
3) Menari, bermain bola, bermain dengan mainan yang menuntut gerakan tubuh

2. Motorik halus

1) Memakan sendiri, memakai dan melepas baju sendiri


2) Menggambar, mewarnai, menggunting
3) Meronce, bermain puzzle, bermain lego

8
Dengan melakukan aktivitas yang beragam, anak akan dapat mengembangkan kemampuan
motorik kasar dan halusnya secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Admingenbest. (2022, November 11). Keterampilan Motorik Halus dan Kasar Anak, . Retrieved from
genbest: https://genbest.id/articles/keterampilan-motorik-halus-dan-kasar-anak-apa-
bedanya#:~:text=Keterampilan%20motorik%20kasar%20merupakan%20gerakan,biasanya%
20melibatkan%20tangan%20dan%20jar
Author, O. (2019, mei 21). Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya.
Retrieved from orami.: https://www.orami.co.id/magazine/tahapan-perkembangan-
motorik-kasar-anak-berdasarkan-usianya

MSc, d. N. (2022, Mei 23). Asah Keterampilan Motorik Kasar Anak dengan Permainan. Retrieved
from klikdokter: https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/asah-keterampilan-
motorik-kasar-anak-dengan-permainan-ini
R, R. (2021). erbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar Serta Tahapan Perkembangan Motorik.
Retrieved from gramedia: https://www.gramedia.com/literasi/motorik-halus-adalah/

Anda mungkin juga menyukai