DOSEN PENGAMPU
ASMAYAWATI, M.Pd.
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmat-Nya, kami kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk
Mendeskripsikan Konsep Dasar Teori Pengembangan Motorik dan Bahasa AUD pada mata
kuliah Pengembangan Motorik dan Bahasa Anak.
Dalam proses penyusunannya, tak lepas dari bantua, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa, maupun isi, sehingga
penyusun secara terbuka menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami khususnya.
Penyusun,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Anak Usia Dini (AUD) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak-anak memiliki
kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dan lingkungan. Masa peka
adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik maupun psikis sehingga siap untuk
merespon semua stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Maka pendidikan sangat penting
untuk membantu mengembangan semua potensi atau kemampuan yang dimiliki anak agar
berkembang dengan baik. Sekolah adalah wadah pendidikan untuk mengembangkan segala
potensi yang ada pada anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Menjadi
kewajiban bagi pendidik untuk memberikan dan mengupayakan layanan bimbingan, bantuan
serta rangsangan terhadap kebutuhan anak. Kebutuhan anak yang terpenuhi dengan baik
memungkinkan kemampuan anak dapat berkembang secara optimal. Berdasarkan kurikulum
2009 kemampuan yang dikembangkan meliputi 5 bidang pengembangan yaitu nilai-nilai
agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Kemampuan-
kemampuan tersebut akan sangat berguna bagi anak untuk memasuki jenjang pendidikan dan
kehidupan selanjutnya. Kemampuan motorik halus merupakan bagian dari kemampuan fisik
motorik dimana kemampuan fisik motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok otot-otot
besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Jadi, gerakan motorik kasar anak
balita meliputi merangkak, berlari, melompat, melempar, dan menangkap bola.
Motorik halus menurut Ismail (2009:84) adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian-
bagian tubuh tertentu, yang tidak membutuhkan tenaga besar tetapi hanya melibatkan
sebagian anggota tubuh yang dikoordinasikan dengan seimbang. Contoh dari motorik halus
yaitu menggenggam, memasukkan benda ke dalam lubang, membalik halaman atau lembaran
buku, meniru membuat garis, menggambar, melipat, menggunting, menempel, merangkai dan
menyusun.
Berkomunikasi sebagai kebutuhan dasar bagi setiap anak karena merupakan mahkluk
sosial yang harus hidup berdampingan dengan sesamanya. Anak selalu menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa,
sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Melalui berbahasa,
komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik sehingga anak dapat membangun hubungan.
Tidak heran bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak.
Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
Bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia
belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami
dengan baik. Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan
bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang
lebih tinggi.
BAB II
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN MOTORIK DAN BAHASA AUD
Kemampuan motorik anak berbeda setiap usia, sehingga kita perlu memantau sejauh
mana daya jangkau anak dalam menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Berikut
penjelasan seputar kemampuan motorik kasar dan halus anak usia dini, mulai 1-5 tahun.
Perkembangan anak usia dini: 1-2 tahun
Pada anak usia 1-2 tahun, perkembangan motorik halus dan kasarnya meliputi:
Motorik kasar
Dari aspek motorik kasar, anak usia 1 tahun sudah bisa berdiri sendiri meski belum
terlalu lama. Untuk berjalan, anak mulai belajar dan berlatih mulai usia 11 bulan dan
lancar di usia 18 bulan. Berdasarkan grafik dari Denver II, anak usia 12 bulan atau 1
tahun sudah bisa memindahkan tubuhnya, mulai dari berguling, tengkurap, lalu berusaha
berdiri sendiri. Mendekati usia 2 tahun, perkembangan motorik anak usia dini semakin
baik dengan kemampuannya untuk melompat, menendang, sampai melempar bola.
Motorik halus
Si kecil sering mengambil barang yang ada di hadapannya? Itu termasuk ke dalam
perkembangan motorik halus pada anak usia dini. Di usia 1 tahun, anak sudah bisa
meraih atau mengambil benda yang ada di dekatnya. Selain itu, ia juga sudah bisa
menggenggam benda di tangannya. Namun masih butuh waktu untuk belajar
memasukkan mainan ke dalam tempatnya. Menjelang usia 2 tahun, ia sudah bisa
menyusun balok sampai 6 tingkat, menyusun benda secara vertikal, dan membuka
lembaran buku.
d. Faktor lingkungan
Tidak hanya faktor medis yang bisa menyebabkan perkembangan motorik anak usia dini
terganggu, tapi lingkungan dan faktor kebiasaan. Beberapa di antaranya:
Infeksi (misalnya, meningitis, ensefalitis, sitomegalovirus)
Cedera kepala
Malnutrisi atau gizi buruk
Rakitis atau kelainan tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D, kalsium dan
fosfat
Obesitas dan hip dysplasia belum terbukti menghambat perkembangan jalan anak
Baby walker sedikit berpengaruh pada perkembangan jalan anak
Kebiasaan menaruh anak di boks bayi
Dalam kasus yang sangat ekstrem, kebiasaan atau tradisi menaruh anak di atas kasur
atau boks bayi membuat kemampuan motorik kasar anak tidak terlatih.
Bagaimana cara mengasah perkembangan motorik anak di usia dini
Kalau Anda merasa kemampuan motorik anak balita harus dilatih, ada beberapa cara
yang bisa dilakukan.
Sebaiknya, latih anak motorik si kecil sesuai dengan usia agar tidak menimbulkan
gangguan tumbuh kembang anak.
e. Melatih Motorik Kasar pada AUD
Di usia 1-2 tahun, anak sedang senang belajar berjalan dan berlari. Anda bisa melatih
motorik kasar si kecil dengan mengajaknya ke ruang yang lebih luas seperti taman
kota. Bila si kecil terlihat tidak percaya diri atau ogah-ogahan saat belajar jalan,
pancing dia untuk melangkah dengan menyimpan mainan di jarak yang tidak bisa dia
jangkau. Ini cara yang sama ketika memancing anak merangkak. Ketika ia berusaha
untuk meraih mainan tersebut, beritahu arahnya. Apakah ke kanan atau ke kini. Selain
sebagai terapi anak terlambat jalan, ini juga bermanfaat untuk melatih koordinasi
antara tangan dan otak anak.
BAB III
PENUTUP
Orang tua perlu waspada ketika anak usia 18 bulan belum bisa berjalan sama sekali.
Untuk menentukan kemampuan anak berjalan, perhatikan keterampilan motorik anak. Hal
penting lain yang perlu diingat adalah anak yang lahir prematur memiliki garis perkembangan
berbeda dengan anak yang lahir di usia kehamilan yang sesuai. Pakai usia koreksi yang sesuai
dengan tanggal lahir asli anak. Jadi, kalau usia anak 14 bulan tapi Anda melahirkan 3 bulan
lebih awal, berarti usia anak yang sesuai dengan perkembangannya adalah 11 bulan.
Bila usia anak sesuai dengan hari perkiraan lahir, Anda perlu mewaspadai beberapa hal di
bawah ini sebagai tanda anak terlambat jalan.
Tidak bisa berdiri sendiri
Tidak bisa menarik sesuatu, seperti tali, taplak meja, atau mainan
Tidak bisa bangkit dari duduk
Tidak bisa mendorong mainan sambil berdiri
Anak usia 18 bulan belum bisa jalan sama sekali
Anak berjalan dengan tumit
Bahasa merupakan bagian penting dalam kehidupan. Dengan adanya bahasa, satu
individu dengan individu lain akan saling terhubungkan melalui proses berbahasa.
Segera ke dokter untuk konsultasi masalah perkembangan motorik anak usia dini.