Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAYI DAN ANAK


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Daur Hidup
yang diampu oleh Bapak Dr.Sunarto Kadir, S.KM., M.KES)

Oleh :

KELOMPOK 1
Nurlila P. Aswin : 811416058

Dika Syafitri: 811416061

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengala
man bagi para pembaca, Untuk ke depan nya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah 
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalam
anpenulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo,Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
1.1 Latar
Belakang........................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1 Pengertian motorik kasar dan motorik halus .........................................................................


2.2 perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12
bulan .......................................................
2.3 Perkembangan motorik halus pada bayi usia 0-12
bulan ........................................................
2.4 Perkembangan motorik kasar pada anak usia 1-6
tahun.........................................................
2.5 perkembangan motorik halus pada anak usia 1-6
tahun..........................................................
2.6 perkembangan verbal pada bayi dari usia 0-12 bulan...........................................................
2.7 perkembangan verbal pada anak dari usia 1-6
tahun..............................................................
2.8 perkembangan sosial pada bayi dari usia 0-12
bulan...............................................................
2.9 perkembangan sosial pada anak dari usia 1-6
tahun................................................................
2.10 Instrumen penilaian perkembangan anak dan
bayi................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang menurut Gallahue adalah suatu
dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain,
gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu tindakan yang didasrkan oleh proses
motorik. Karena motorik (motor) menyebabkan terjadinya suatu gerak (movement), maka
setiap penggunaan kata motorik selalu dikaitkan denga gerak dan didalam penggunaan
sehari-hari sering tidak dibedakan antara motorik dengan gerak. Namun yang harus selalu
diperhatikan adalah bahwa gerak yang dimaksudkan disini bukan hanya semata-mata
berhubungan dengan gerak seperti yang kita lihat sehari-hari, yakni geraknya anggota
tubuh (tangan, lengan, kaki, dan tungkai) melalui alat gerak tubuh (otot dan rangka).
Tetapi gerak yang didalamnya melibatkan fungsi motorik seperti otak, saraf, otot dan
rangka.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah
gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh
anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan
motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik
anak, Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan
sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus
atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret,
menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut
sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ dan fungsi system susunan
saraf pusat atau otak. Sistem susunan saraf pusat yang sangat berperanan dalam
kemampuan motorik dan mengkoordinasi setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin
matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak
dibagi menjadi Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat,
naik turun tangga. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti
menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan
benda-benda atau alat-alat mainan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan motorik kasar dan motorik halus ?
2. Bagaimana perkembangan motorik Kasar Pada Bayi dari usia 0-12 Bulan ?
3. Bagaimana perkembangan Motorik halus pada bayi dari usia 0-12 bulan ?
4. Bagaimana perkembangan motorik kasar pada anak dari usia 1-6 Tahun ?
5. Bagaimana perkembangan motorik halus pada anak dari usia 1-6 tahun ?
6. Bagaimana perkembangan verbal pada bayi dari usia 0-12 bulan ?
7. Bagaimana perkembangan verbal pada anak dari usia 1-6 tahun?
8. Bagaimana perkembangan sosial pada bayi 0-12 bulan?
9. Bagaimana perkembangan sosial pada anak 0-12 bulan ?
10. Bagaimana penilaian instrumen pada perkembangan bayi dan anak ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui motorik kasar dan motorik halus
2. Untuk mengetahui perkembangan motorik kasar pada bayi dari usia 0-12 bulan
3. Untuk mengetahui perkembangan motorik halus pada bayi dari usia 0-12 bulan
4. Untuk mengetahui perkembangan motorik kasar pada anak dari usia 1-6 tahun
5. Untuk mengetahui perkembangan motorik halus pada anak dari usia 1-6 tahun
6. Untuk mengetahui perkembangan verbal pada bayi dari usia 0-12 bulan
7. Untuk mengetahui perkembangan verbal pada anak dari usia 1-6 tahun
8. Untuk mengetahui perkembangan sosial pada bayi dari usia 0-12 bulan
9. Untuk mengetahui perkembangan sosial pada anak dari usia 1-6 tahun
10. Untuk mengetahui penilaian instrumen pada perkembangan bayi dan anak

BAB II
PEMBAHASAN

.1. Pengertian Perkembangan Motorik Kasar Dan Halus


Perkembangan motorik di artikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan
pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak ini secara jelas di bedakan
menjadi gerak kasar dan halus.
Perkembangan motorik adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung
melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang
mampu menggerakkan dan proses persyarafan yang menjadikan seseorang mampu
menggerakan tubuhnya. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan motorik merupakan perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai
umur lima tahun yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan keterampilan motorik.
Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik halus
adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh
otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakian didalam motorik halus tidak membutuhkan
tenaga akan tetapi membutuhkan koordinhasi yang cermat serta teliti.
motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot kecil atau halus 
gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang 
memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak
motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan otot-otot kecil seperti jari-jemari
dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan tangan
Motorik kasar ini, berasal dari kata motoric dan kasar. Motorik itu sendiri merupakan
sekumpulan kemampuan untuk menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik
gerakan
kasar maupun gerakan halus. Kemampuan yang termasuk dalam motorik ini antara lain me
ngangkat kepala, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, memegang benda dan lain
sebagainya. Keampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh
sehingga latian untuk aspek motorik ini perlu di perhatikan
Sedangkan secara istilah motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-
otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang di pengaruhi oleh kematan
gan anak itu sendiri Aspek motorik kasar dapat di kembangkan juga melalui kegiatan berm
ain. Misalnya pada anak yang berlari bermain bola dengan menendang dan menangkapnya
Pada awalnya ia belum bisa menjaga keseimbangan yang baik, tapi lama-kelamaan
menjadi lebih terampil berlari, menendang. Motorik kasar merupakan area terbesar
perkembangan
di usia batita. Karena, motorik kasar ini merupakan tanda yang paling terlihat pada pertum
buhan fisik seorang anak.

2.2. Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Dari Usia 0-12 Bulan
a) Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 0-3 Bulan
 Jika di telungkupkan, kepalanya akan bergoyang-goyang lantaran otot lehernya
belum kuat menyangga kepalanya.
 Usia 1 bulan mulai belajar menggerakkan kaki dan tangannya ke atas.
 Usia 3 bulan mulai belajar memiringkan badan.
b) Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 4-5 Bulan
 Mampu menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi lain dengan mudah tanpa
bergetar.
 Mampu menjaga kepala tetap stabil saat dalam posisi duduk.
 Mengangkat dada saat tengkurap dan melihat ke depan dengan tegak.
 Mulai berguling dari posisi telentang ke tengkurap.
c) Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 6-7 Bulan
 Mampu menyangga tubuh dengan satu lengan.
 Duduk tanpa disangga.
 Menggunakan ototnya untuk meluruskan tungkai bawah tanpa bergetar sehingga ia
dapat menyangga tubuhnya dengan stabil saat didirikan.
 Dapat berguling dari posisi tengkurap ke telentang.
d) Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 8-9 Bulan
 Dapat duduk sampai 10 menit, condong ke depan tanpa jatuh meski belum bisa
miring atau memutar pinggang.
 Mencoba merangkak saat ditengkurapkan, namun adakalanya ia malah bergerak
mundur karena otaknya belum bisa memilih otot yang digunakan untuk maju atau
mundur.
e) Perkembangan motorik kasar pada bayi usia 9-10 bulan
 Mulai merangkak dengan menarik dirinya maju menggunakan tangan, tapi perut
belum sepenuhnya terangkat dari lantai
 Bisa ngesot menggunakan pantat untuk bergerak ke tempat yang diinginkan.
 Dapat mengangkat dirinya untuk berdiri dengan seimbang dan duduk lagi tanpa
terjatuh.
 Mampu memutar punggung untuk melihat sekelilingnya.

f) Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 10-12 Bulan


 Mulai mengangkat kakinya, seakan-akan ingin berjalan saat berdiri berpegangan
tangan orangtua. Tapi ia masih merangkak untuk bergerak ke sana-kemari,
merangkaknya semakin cepat/lincah, dengan menggunakan lengan/tangan, seluruh
perut sudah terangkat dari lantai saat merangkak.
 Dapat memiringkan tubuh saat duduk tanpa terjatuh, juga bisa memutar punggung
ke belakang untuk meraih sesuatu
2.3. Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Dari Usia 0-12 Bulan
a) Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Usia 0-2 Bulan
 Saat lahir bayi mempunyai refleks menggenggam. Berangsur-angsur refleks ini akan
hilang dan tangannya terbuka sepanjang waktu.
 Jangkauan pandangannya hanya 20-25 cm, baru bisa membedakan terang-gelap, dan
dapat mengikuti gerakan objek ke arah tengah mata (puncak hidung).
 Di usia 2 bulan mulai bereaksi terhadap bunyi-bunyian.
b) Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Usia 3-5 Bulan
 Mulai suka memasukkan jari-jarinya ke mulut.
 Menggenggam mainan yang di berikan kepadanya dengan cara membuka telapak
tangan, menekuk kelingking ke arah telapak tangan.
 Suka menarik rambut orangtuanya, pakaian atau selimut.
c) Perkembangan motorik halus pada bayi usia 6-7 bulan
 Mampu memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya
 Meraih balok dengan jari, bukan dengan telapak tangan seperti sebelumnya.
 Memegang balok dengan satu tangan.
 Menerima benda yang diberikan dengan tangan lainnya.
d) Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Usia 8-9 Bulan
 Mulai bisa membuka halaman buku, meski beberapa halaman sekaligus terbuka.
 Memegang balok dengan kedua tangan lalu memukulkan keduanya. 
 Memegang benda dengan jempol dan jarinya
e) Perkembangan motorik halus pada bayi usia 10-12 bulan
 Dapat mengarahkan jari telunjuk pada benda yang dikehendaki.
 Dapat mengambil benda-benda kecil karena koordinasi mata dan tangannya sudah
baik. 
 Senang dengan permainan mengambil dan menjatuhkan benda karena kemampuan
menggenggam dan melepaskan benda yang di pegangnya, ia juga sudah bisa melem
par.
 Memegang dua balok dengan satu tangan dan menyusunnya ke atas. 
2.4. Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Dari Usia 1-6 Tahun
a) Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 1-2 Tahun
 Merangkak 
 Berdiri dan berjalan beberapa langkah
 Berjalan cepat
 Cepat-cepat duduk agar tidak jatuh
 Merangkak di tangga
 Berdiri di kursi tanpa pegangan
 Menarik dan mendorong benda-benda berat
 Melempar
b) Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 2-3 Tahun
 BerjalanDapat berjalan dengan 2 kaki ke atas tangga
 BerlariBerlari dengan berbelok- belok dan dapat berhenti dengan cepat
 MelompatMelompat dan berpijak menggunakan 2 kakinya 
 MemanjatMampu memanjat ke atas dengan peralatan meskipun tidak dapat turun
kebawah
c) Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 3-4 Tahun
 Berjalan
Berjalan dengan mengayunkanan tangan, berjalan dengan menggunakan satu
kakisecara bergantian, dan berjalan menuruni tangga dengan dua kaki dalam
tiaplangkah. Berdiri di atas salah satu kaki selama 5-10 detik, Berdiri di atas
kakilainnya selama beberapa saat
 Berlari
Berlari dengan pelan, lebih mampu mengontrol memulai berjalan dan
berhenti,Berlari berputar-putar tanpa kendala
 Melompat
Melompat dengan kedua kaki atau melompati benda, melompat ke depan dengandua
kaki 4 kali, melompat dengan salah satu kaki 5 kali, melompat dengansebelah kaki
lainnya dalam satu lompatan
 Memanjat
Memanjat dan menuruni tangga, meluncur, dan memanjat pohon.
d) Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun
 Anak dapat berjalan pada garis lurus ke depan atau ke belakang
 Berjalan di atas papan keseimbangan
 Dapat melompat sambil berlari
 Melompat di tempat dengan 1 kaki
 Melompat ke depan 10 kali tanpa terjatuh
 Mampu berlari, menikung dan berhenti secara efektif/terkontrol.
e) Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 5-6 Tahun
 Dapat berlari dengan kecepatan12 kaki permenit
 Mencangklong lebih lancar
 Melompat dengan tepat
 Melangkah dengan irama
 Berjalan
 Dapat meniru gaya binatang dan suara binatang

2.5.Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Dari Usia 1-6 Tahun

a) Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 1-2 Tahun


 Mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk
 Membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan 
 Menyusun menara dari balok
 Memindahkan air dari gelas ke gelas lain
 Belajar memakai kaus kaki sendiri
 Menyalakan TV dan bermain remote
 Belajar mengupas pisang
 Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta keliling rumah
 Dapat mengatakan 5-10 kata
 Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
b) Perkmbangan Motorik Halus Pada Anak Usia 2-3 Tahun
 Memotong dan Menempel
 Memegang kertas dan gunting dengan dengan benar (menggunting dengan 2tangan )
 Makan dengan sendok
 Melepas pakaian dengan hal yang paling mudah
 Mencorat coret sesuai dengan keinginan
 Membuat garis atau lingkaran
 Berusaha membuat huruf kapital secara sederhana dengan meniru
c) Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 3-4 Tahun
 General Membuka pintu, membangun menara, menghantam, berguling,
membentuk, dan membuka halaman buku
 Targeting Merangkai manik-manik, menyusun puzzle dengan gambar benda utuh
atau hanya bagian tertentu saja (misalnya ekor anjing). 
 Cut And Paste Mengoles lem pada bidang tempel, menggunakan jari telunjuk atau
kuas untukmeratakan lem, masih agak kesulita dalam menggunakan gunting.
 Self Help Menuangkan cairan ke dalam botol dengan hati-hati, bisa memakai baju
namunmasih membutuhkan bantuan dalam mengancingkan kacing baju
maupunresleting, dan makan sendiri.
 Graphic Tools Mencoba memegang pensil untuk menulis, membuat lingkaran,
membuat garistegak dan mendatar, membuat persegi dengan bentuk yang belum
beraturan
d) Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun
 Menggunting mengikuti garis lurus dan melengkung ataupun zigzag
 Menempel stiker di tempat yang diminta
 Mengoordinasikan jari-jari tangan dan mata Menggambar, melukis
 Membentuk dengan bahan seperti lilin dan semacamnya
 Membuat bentuk segi empat
 Menyelesaikan pasel 4 keping
 Membuat bentuk berlian
 Menulis huruf kapital.
e) Perkembangan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun
 Dapt mengurus diri sendiri antara lain makan, berpakaian, mandi danmenyisir
rambut,mencuci tangan dan dapat mengikat tali sepatu sendiri
 Dapat membuat bentuk dengan menggunakan tanah liat plastisin sepertikue dan
cacing
 Meniru membuat garis tegak, datar dan lingkaran
 Meniru melipat garis sederhana
 Menggambar orang terdiri dari dua bagian (badan dan kepala)
 Meniru melipat kertas sederhanaBelajar menggunting
2.5. Perkembangan Verbal Pada Bayi Dari Usia 0-12 Bulan
a) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 0-1 Bulan
 Bayi juga sudah dapat meniru ekpresi muka
 Membantunya memperkuat dan melatih otot-otot mulut, bibir dan lidahnya untuk
mendukung keterampilan bicara sang bayi
 Bayi akan menggunakan bahasa tubuh untuk memberitahu ibu apa yang di inginkan
oleh bayi. Kala gembira, dia akan bergerak-gerak dari kepala sampai kaki.
Sementara saat mengantuk, dia akan menguap dan menggosok-gosok matanya.  
b) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 1-2 Bulan
 Bayi mulai mampu mendengar suara dan mencari sumber suara dan berusaha
mengenalinya
c) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 2-3 Bulan
 Bayi dapat membedakan mana suara Mama dan Papa
 Bayi sudah memerhatikan bahasa tubuh orang lain
 Bayi memerhatikan suara orang di sekitar, mimik wajah, senyum dan tawa.
 Orang tua mulai mengajak amaknya berbincang dan anaknya pun merespon seperti :
memberikan senyuman, mengkedipkan mata
d) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 3-4 Bulan
 Bayi mulai dapat berceloteh dan menirukan suara yang dia dengar dengan
memperhatikan pergerakan bibir lawan bicaranya dan menirukannya
 Apat mulai berceloteh dengan memadukan konsonan dan vokal seperti ‘pa-pa’ atau
‘ya-ya’. Vokal “a” adalah huruf yang paling sering dilafalkan bayi lebih dulu
 Bayi mulai menyukai kemampuannya membuat bunyi-bunyi dan mendengar suara
itu di telinganya sendiri
e) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 4-5 Bulan
 Bayi mulai merespon saat memanggil namanya.
 Bayi juga memekik gembira ketika lawan bicara mengucapkan sesuatu yang
menurutnya aneh atau lucu.
 Orang tua tidak boleh menggunakan bahasa bayi seperti ‘mimik cucu’ untuk ‘minum
susu’ misalnya, karena bayi anda akan mengira bahwa kata-kata tersebut benar
pengucapannya.
f) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 5-6 Bulan
 Bayi sudah bisa menggabungkan antara bahasa tubuh dan suara yang di ucapkannya
g) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 6-7 Bulan
 Bayi mulai memberikan respon seperti gerakan tubuh. Contohnya : jika lawan bicara
meminta untuk di cium jauh maka bayi akan memberikannya,
 Bayi akan mengulangi kata-kata yang dia dengar
 Bayi mulai mengetahui intonasi atau nada biscara tinggi.
 Bayi sudah memahami jika namnya di panggil
h) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 7-8 Bulan
 Pada saat bayi 8 bulan orang tua mulai lebih banyak untuk memperkenalkan kosa
kata yang baik kepada sang baik
 Orang tua bisa membacakan cerita pada bayi untuk meningkatkan bonding dan
kemampun bahasa dan komunikasinya
i) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 8-9 Bulan
 Sang bayi mulai mengerti jika dia tidak menyukai sesuatu
 Bayi mulai berceloteh sendiri walaupun tidak jelas
j) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 9-10 Bulan
 Bayi mulai mengetahui nama binatang
 Mulai memanggila orang tua dengan sebutan ayah dan bunda
k) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 10-11 Bulan
 Bayi mulai mmilih makanan dan mengatakannya dengan kata “ tidak atau No”
 Bayi mulai suka membuka buku dan melihat-melihat gambar
l) Perkembangan Verbal Pada Bayi Usia 11-12 Bulan
 Bayi mulai paham dengan apa yang lawan bicaranya katan sehingga dia akan
merespon contohnya “ Balikkan bola itu ke ayah “ maka sang bayi itu akan
mengembalikn bolanya ke ayahnya
 Bayi mulai mengucapkan 1 kosa kata yang jelas
 Orang tua pada saat ini membantu anak untuk memperbanyak kosa katanya

2.6. Perkembangan Verbal Pada Anak Dari Usia 1-6 Tahun


a) perkembangan verbal pada anak usia 1-2 tahun
 Bernyanyi, Si Kecil pasti senang diajak bernyanyi. Lakukan sambil bertepuk tangan
dengan gembira. Ibu dapat memilihkan lagu anak sederhana yang mudah ditirukan
oleh si Kecil.
 Bercerita, Mengajak si Kecil bercerita akan menambah kemampuannya berbahasa.
Ajak ia bercerita tentang aktivitasnya sehari-hari, tentang kejadian yang
membuatnya senang maupun sedih. Gunakan kalimat sederhana agar mudah
dimengerti olehnya.
 Membaca buku, Pilih buku cerita bergambar saat ingin membacakan cerita untuk si
Kecil. Saat membacakan cerita, tunjukkan nama-nama benda atau hewan di dalam
buku cerita. Orang tua bisa mengulanginya dua sampai tiga kali dalam menunjuk
benda atau hewan yang dimaksud agar mudah dimengerti dan diingat oleh si Kecil.
 Berikan instruksi, Memberi instruksi kepada si Kecil untuk melakukan sesuatu
juga bisa menjadi stimulasi kemampuan berbicaranya. “Dek, ambilkan Bunda jepit
rambut!” Dari sini si Kecil juga akan belajar mengenal benda dan juga belajar
bertanya jika ia tidak mengetahuinya, misalnya “di mana?” atau “ini iya?”
 Beri pertanyaan, Memberi pertanyaan kepada si Kecil akan mengasah
kemampuannya berbicara. Tanyakan hal-hal yang sederhana, misalnya “Adek tadi
main sama siapa?” atau “Adek mau minum, ya?”
b) Perkembangan Verbal Pada Anak Usia 2-3 Tahun
 Mulai meniru gerakan berdoa/sembahyang sesuai dengan agamanya
 Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima kasih, maaf, dsb
 Memainkan kata/suara yang didengar dan diucapkan berulang- ulang
 Hafal beberapa lagu anak sederhana
 Memahami cerita/dongeng sederhana
 Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas meja, ambil mainan
dari dalam kotak
 Menggunakan kata tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana).
 Menggunakan 3 atau 4 kata untuk memenuhi kebutuhannya (misal, mau minum air
putih)
c) Perkembangan Verbal Pada Anak Usia 3-4 Tahun
 Mulai Menguasai lebih dari 1.000 kosakata.
 Tata bahasa meningkat pesat. Misal, anak dapat mengatakan, "Aku mau mimun
susu”
 Menyebut warna maupun penggunaan benda. Contoh, "Gelas untuk minum."
 Orang tua mulai  menerangkan secara sederhana sebab-akibat dan kata yang
berlawanan.
 Sering menggunakan kalimat tanya, sejalan dengan perkembangan kognitifnya yang
selalu ingin tahu tentang segala hal.
 kerap berbicara tentang diri sendiri, pengalamannya bergaul dengan teman sebaya
dan hubungannya dengan anggota keluarga yang lain.
d) Perkembangan verbal pada anak usia 4-5 tahun
 Berbicara lancar dengan kalimat sederhana.
 Menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda, binatang, tanaman yang
mempunyai warna, bentuk, atau menurut ciri-ciri tertentu.
 Bercerita tentang kejadian di sekitarnya secara sederhana.
 Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (2-3 gambar)
 Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri.
 Mengikuti 1 sampai dengan 2 perintah sekaligus.
 Membuat sebanyak-banyaknya kata dari suku kata awal yang disediakan dalam
bentuk lisan seperti; ma mama, mallu, marah, dan sebagainya
e) Perkembangan verbal pada anak usia 5-6 tahun
 Anak dapat berbicara dengan lancar dan menggunakan bahasa deskriptif.
 Mampu mengatakan nama lengkap, umur, tanggal lahir dan alamat rumah.
 Suka lelucon, lagu-lagu dan sajak. Mampu menyanyikan lagu atau membacakan
puisi
dari ingatan mereka, dan untuk menceritakan kisah sederhana dengan menggunakan
kalimat lengkap.
 Kosakata anak berkembang pesat. Si Kecil akan tahu sekitar 5.000 kata pada saat ber
umur 5 tahun.
 Memperhatikan kata-kata baru dan asing, dan akan menanyakan maknanya. Tips:
sediakan kamus di rumah bila perlu.
 Dapat meniru aksen orang lain yang ia dengar.
2.7. Perkembangan Sosial Pada Bayi usia 0-12 Bulan
a) Perkembangan Sosial Pada Bayi usia 0-3 Bulan
 Bayi dapat berinteraksi dengan keluarga
 Mengajak si bayi untuk mengenali benda-benda atau wrna
 Kepala sang bayi mulai tegak
b) Perkembangan Sosial Pada Bayi usia 3-4 Bulan
 Mulai menggerutukan kepalanya kepada siapa saja
 Mulai melihat orang sekitar untuk di kenalinya
 Mulai tersenyum sendiri
c) Perkembangan sosial pada bayi usia 4-5 bulan
 Mulai mengenali suara orang tua dan keluarganya
d) Perkembangan Sosial Pada Bayi Usia 6-7 Bulan
 Menagajak bayi berkeliling sekitaran rumah dan mengenalkan bayi kepad bayi yang
lain
 Bayi mulai berbicra dengan bayi yang walaupun tidak jelas
 Mengajak mereka bersalaman atau menepuk tangan
e) Perkembangan Sosial Pada Bayi Usia 8-9 Bulan
 Senang di ajak bermain oleh seseorang
 Mulai mengerti ketika seseorang akan pergi dengan melambaikan tangan
 Senang bergabung dalam aktivitas orang tua
f) Perkembangan Sosial Pada Bayi Usia 10-12 Bulan
 Mulai memberikan ciuman kepada seseorang jika di minta
 Mulai menangis atau takut jika di ambil orang yang baru dia lihat
 Terkadang mulai malu terhadap orang sekitar

2.8.Perkembangan Sosial Pada anak usia1-6 Tahun


a) Perkembangan Sosial Pada Anak Usia 1-2 Tahun
 Berinteraksi dengan orang lain
 Mulai mengungkapkan keinginan
 Mulai mengenali orang-orang sekitar
 Mulai merasakan kebersamaan
 Menutut kepemilikan
 Mengembangan hubungan dengan lebih banyak orang
b) Perkembangan Sosial Pada Anak Usia 3-4 Tahun
 Mengingat dan membutuhkan teman
 Mulai berimajinasi
 Mulai ada rasa empati
 Mulai marah jika barangnya di pegang oleh temannya
 Jika marah mulai memberontak
 Mulai banyak keinginan untuk membeli mainan yang di sukai
c) Perkembangan Sosial Pada Anak Usia 5-6 Tahun
 Mulai bergaul dengan anak-anak kompleks
 Mampu bergiliran atau mengantri
 Menunjukkan perhatian dalam ( mengeksplorasi/menjelajahi)
 Pola pertemanan anak mulai stabil
 Anak mulai memahami aturan
 Anak mulai percaya diri
 Pengetahuan mulai luas
 Mulai adanya rasa ragu pada anak tersebut
2.9 Penilaian Instrumen Pada Perkembangan Bayi Dan Anak
a) Tahap-tahap penilaian perkembangan anak
 Anamnesis Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena
kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai factor. Dengan anamnesis
yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat diketahui
 Skrining gangguan perkembangan anakPada tahap ini dianjurkan digunakan
instrument-instrumen untuk skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak,
misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Develop mental Screening Test), tes
IQ, atau te psikologik lainnya
 Evaluasi lingkungan anakTumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara factor
genetic dengan lingkungan biopsiko psikososial. Oleh karena itu untuk deteksi dini, 
kita jika harus melakukan evaluasi lingkungananak tersebut. Misalnya dapat
digunakan HSQ (Home Screening Questionaire)
 Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak Tes penglihatan untuk anak umur
kurang dari 3 tahun dengan tes fiksasi, umur 2 ½ tahun-3 tahun dengan kartu gambar
dari Allen dan di atas umur 3 tahun dengan huruf E. Juga di periksa apakah ada strab
ismus dan selanjutnya periksa kornea dan retina. Sedangkan skrining pendengaran n
ak, melalui anamnesis atau menggunakan audio meter kalau ada alatnya. Disamping
itu juga dilakukan pemeriksaan bentuk telinga, hidung, mulut dan tenggorokan untuk
mengetahui adanya kelainan bawaan
 Evaluasi bicara dan bahasa anak Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui
apakah kemampuan anak berbicara masih dalam batas normal atau tidak. Karena
kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada/tidak
adanya
kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang di berikan,
emosi anak
 Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan fisik di perlukan agar di ketahui apakah terdapat
kelainan fisik yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Misalnya berbagai
sindrom, penyakit jantung bawaan, tanda-tanda penyakit defisiensi dll
 Pemeriksaan neurology Anamnesis masalah neurology dan keadaan-keadaan yang
diduga dapat mengakibatkan gangguan neurology, seperti trauma lahir, persalinan
yang lama, asfiksia berat disebutnya.Kemudian di lakukan tes/pemeriksaan
neurology yang teliti, maka dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan,
misalnya kalau ada lesi intracranial, palsi serebralis, neuropati perifer, penyakit-
penyakit degeneratif
 Evaluasi penyakit penyakit metabolic, Salah satu penyebab gangguan perkembang
an pada anak adalah penyakit metabolic. Dari anamnesis dapat di curigai adanya pen
yakit metabolic, apabila ada anggota keluarga lainnya yang terkena penyakit yang
sama. Adanya tanda klinis seperti ramput yang pirang di curigai adanya PKU (pheny
lketonuria), di samping itu di perlukan pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai
dengan kecurigaan kita
 Integrasi dari hasil penemuan. Berdasarkan dari hasil anamnesis dan semua pemer
iksaan tersebut di atas, di buat suatu kesimpulan diagnosis dari gangguan perkemban
gan tersebut. Kemudiaan di tetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana dan
prognosisnya.

BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Dalam setiap usia memiliki ciri-ciri perkembangan fisik sendiri-sendiri baik dari
motorik kasar maupun halusnya. Seperti pada anak usia 0-1 tahun pada motorik kasarnya
anak baru dapat merangkak dan belum bisa berdiri secara mandiri, pada motorik halusnya
anak dapat menjepit  barang dengan jarinya. Berbeda dengan anak usia 2-1 tahun yang
sudah dapat berjalan secara mandiri dan mulai mengeksplorasi/menjelajahi
lingkungannya.
Perkembangan fisik mencakup perkembangan motorik kasar (otot besar) dan motorik
halus (otot kecil). Yang dimaksud motorik adalah semua gerakan yang mungkin
didapatkan oleh seluruh tubuh. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, yang lebih menggunakan
otot-otot besar.
Tujuan dari pengembangan motorik yaitu melakukan aktivitas fisik secara
terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan,
kelincahan dan melatih keberanian.Dan untuk mengekspresikan diri dan berkreasi dengan
berbagai gagasan dan imajinasi dengan menggunakan berbagai media menjadi suatu karya
seni
Setiap perkembangan fisik motorik pada anak mempunyai karakterisitik yang
berbeda-beda, sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya. Semakin bertambah usia
anak maka keterampilan motoriknya pun semakin meningkat. Pada dasarnya anak suka
sekali belajar, asalkan pembelajaran dilakukan dengan cara bermain yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Sugiyanto,dkk.Perkembangan  dan Belajar  Motorik .Departemen


pendidikandan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta didik). CV


PustakaSetia. Bandung
http://pembelajaran-anak.blogspot.com/2008/11/latihan-motorik-halus.html (diakses pada
kamis,4 okt 2018)

Kusmaedi, Nurlan dan Husdarta. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta didik


(Olahraga dan Kesehatan). CV Alfabeta. Bandung

Anda mungkin juga menyukai