Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KREATIVITAS GERAK ANAK USIA DINI SERTA RANCANGAN

PEMBELAJARAN SENI UNTUK ANAK USIA DINI

Dosen pengampu : Rahel Maga Haingu, M.Pd

Di susun oleh

Kelompok 6 :

Yasinta Boka 83822207055

Koresi Dangga Uma 83822207046

Maria A.Mere 838222070

Yusmiati Lende 838222070

Riskyard G.Yawu 838222070

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIFERSITAS KATOLIK WEETEBULA
(UNIKA) WEETEBULA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dekapan kasih-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah dengan judul “kreativitas gerak anak
usia dini serta rancangan pembelajaran seni AUD” di susun sebagai salah satu tugas mata
kuliah PEMBELAJARAN SENI ANAK USIA DINI di Universitas Katolik (UNIKA)
Weetebula.

Berbekal pengetahuan yang di dapat, penulis berusaha menyajikan makalah ini,


walaupun masih terdapat banyak kekurangan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi dunia pendidikan umumnya Universitas katolik (UNIKA) Weetebula dan
khususnya Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) serta
memberikan setitik terang bagi pihak yang membaca.
DAFTAR ISI

COVER DEPAN.....................................................................................................................I
KATA PENGANTAR............................................................................................................ II
DAFTAR ISI........................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A...Latar Belakang............................................................................................................. 1
B...Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C...Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II ISI...............................................................................................................................
A...Pengertian kreativitas gerak dan rancangan pembelajaan............................................2
B...Pengertian rancangan pembelajaran.............................................................................2

BAB III PENUTUP................................................................................................................


A...Kesimpulan...................................................................................................................6
B...Saran.............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kreativitasi gerak anak usia dini, dipengaruhi oleh kualifkasi gerak yang terjadi
pada masa bayi. Pada masa bayi seorang anak mulai belajar berjalan , memegang suatu
objek dan mulai memainkanya. Kemampuan tersebut merupakan modal dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Dengan kemampun gerak yang sederhana tersebut, telah
memungkinkan bagi anak untuk melakukan aktivitas fisik yang menuntut kemampuan
menjelajahi ruang yang lebih luas. Anak dapat berpindah dari satu tempat ketempat lain
dan menangkap suatu objek , seperti bola, kemudian menggunakanya untuk bermain-
main dengan teman sebaya. Kesempatan melakukan aktivitas tersebutb sangat
menentukan perkembangan pola gerak selanjutnya.
Pada usia kanak-kanak, kreatifitas gerak yang terjadi adalah beupa peningkatan
kualitas pola gerak yang telah yang dikuasai pada masa bayi, serta peningkatan variasi
berbagai macam gerak kasar, kemudian berjalan dan memegang akan semakin baik dan
dapat dilakukan dengan berbagai macam variasi gerak.
Peningkatan kemampuan kreatifitas gerak terjadi seiring dengan peningkatan
kordinasi mata, tangan dan kaki. kualifikasi gerak akan berkembang lebih optimal apabila
anak memiliki kesempatan cukup besar untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk
gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan gerakan. Peningkatanj kemampuan gerak
terjadi seiring dengan peningkatankemampuan kordinasi mata, tangan dan kaki.
Perkembangan gerak akan berkembang lebih optimal apabila anak memiliki kesempatan
cukup besar untuk melakukan aktifitas fisik dalam bentuk gerakan gerakan yang
melibatkan keseluruhan bagian andggota tubuh.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yanng dimaksud dengan kreatifitas gerak serta rancangan pembelajaran seni
2. Bagaimana prinsip prinsip kreativitas gerak dan karakteristik gearak AUD
3. Apa sajakah macam macam gerak anak

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kreatifitas gerak anak usia dini serta rancangan
pembelajaran seni AUD
BAB II

ISI

A. KREATIVITAS GERAK ANAK USIA DINI


1. Pengertian Kretaivitas gerak
Kretivitas merupakan kemampuan seseorang dalakm melakukan suatu gerakan
sesuai dengan usia dan tahap perkembanganya..
Kreativitas gerak merupakan sebuah kemampuan yang bisa dimililki oleh anak
usia dini. Kemampuan yang dapat menghasilakan sebuah gerakan melalui
imajinasi. Anak bergerak secara bebas sesuai ide atau gagasan baru yang anak
ketahui. Kretivitas gerak dilakukan oleh anak adalah murni tanpa harus meniruksn
orang dewasa.
gerak adalah suatu aktivitas yang didasari oleh motorik. Proses motorik ini
melibatkan sebuah sistem pola gerakann yang terkordinasi (otak, saraf, otot dan
rangka) dengan proses mental yang sangt kompleks yang disebut seebagai proses
dcipta gerak.
Kemampuan gerak dasar sudah di mulai sejak anak berada dalam kandungan
sampai lahir.pada saat lahir bayi mulai menggerakan tangannya kemudan menarik
dan menjulurkan kakinya, memutar badan kesamping, tengkurap, merangkak,
merambat untuk berdiri dan berjalan hingga berlari.
Adapun gerak dasar anak usia dini adalah sbb
 Gerak Lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerakan yang memindahkan tubuh atau berat
badan dari satu tempat ketempat lain dan biasaannya membutuhkan ruang
yang cukup lebar dan luas seperti jalan , jinjit, lari, loncat, dan lompat
serta gerak meluncur, menggeser ke kanan dan kekiri.
 Gerak Non Lokomotor
Gerak non lokomotor adalah gerak yang dikukan ditempat tanpa
menggunakan ruang yang lebar dan luas seperti membungkuk, bergoyang,
berputar, dan meliuk.
 Gerak manipulatif
Gerakan manipulatif adalah gerakan yang dilakukan apabila anak
menghadapi berbagai macam objek dan cendrung mengarah pada
kordinasi antara mata dan kaki,mata dan tangan, seperti mendorong,
memukul, memantul, melempar, menendang, berguling, menerima,
menangkap, menari.
2. Prinsip prinsip dasar gerak anak usia dini
 Anak usia TK sudah memiliki kemampuan melihat dengan fokus yang
benar sehingga dapat memberikan aktivitas melempar bola. Anak telah
memiliki kemampuan melihat bola dilempar kearahnya dan ditangkap oleh
tanganya.
 Anak usia TK sudah bisa melakukan serangkaian gerakan secara
berkelanjutan misalnya gerakan menangkap melempar dan menendang.
 Melakukan gerakan oposisi. Gerakan oposisis adalah gerakan seperti
berjalan atau berlari dimana posisi tangan kanan diayunkan kedepan
dikordinasikan dengan langkah kaki kanan kedepan. Gerakan ini dapat
dilatih dalam kegiatan baris berbaris
3. Karakteristik gerak anak usia dini
Karakteristik gerak anak usia dini berdasarkan usia 0-5 tahun sebagai berikut
1. Karakteristik gerak anak usisa 0-1 tahun
 Bermain main dengan tangan
 Mencoba meraih suatu barang
 Melempar benda atau barang yang ada ditangan
 Menahan baranng yang ada ditanganya
 Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan didepan mata
 Mengangkat kepala ketika ditengkurapkan
 Mencoba merangkak
 Mencoba berdiri sendiri dengan berpegangan
 Berjalan jika dipegangi
2. Karakteristik gerak anak usia 1-2 tahun
 Meletakan tutup gelas diatas gelas
 Mencoret coret
 Menyusun balok dua sampai tiga balok
 Mencoba makan sendiri
 Senang mendengarkan musik dan mengikuti irama musik
 Latihan berjalan tanpa di pegang
 Belajar mundur satu sampai tiga langkah
 Naik turun tangga dengan berpegangan
 Memanjat kursi orang dewasa
 Merangkak naik tangga
 Mulai meloncat dan melompat walaupun sederhana
3. Karakteristik gerak anak usia 2-3 tahun
 Mengaduk air digelas dengan sendok
 Menggambar garis lurus
 Berjalan mundur
 Berjalan lurus
 Menyusun balok tiga sampai lima balok
 Naik turun tangga
 Memanjat
 Melompat dengan bertolak dua ikaki sekaligus
4. Karakteristik gerak anak usia 3-4 tahun
 Meremas kertas
 Memakai dan membuka pkian dan sepatu sendiri
 Menggambar garis lingkaran
 Menyusun menara empat sampai tujuh balok
 Mengekspresikan gerak tari dengan irama sederhana
 Melempar bola
 Sudah bisa berjalan dengan baik
 Berlari dengan baikmelompat ditempat
 Melompat dengan satu kaki bergantianmerayap dan merangkak lurus
kedepan
5. Karakteristik gerak anak usia 4-5 tahun
 Menempel
 Sudah bisa menyusun potongan potongan gambar
 Makin terampil menggunakan jari tangan(mewarnai dengan rapi)
 Mengancingkan baju
 Menggambar dengan gerakan naik turun bersambung 9 seperti gunung
atau bukit)
 Menarik garis lurus, lengkung dan miring.
 Melempar dan menangkap bola
 Memanjat dan bergelantungan
 Berjalan dengan berbagai variasi misalnya maju ata mundur
B. Rancangan Pembelajaran seni anak usia dini
a. Pengertian Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran adalah: segala persiapan yang dilakukan
oleh kita sebagai guru atau pendidik untuk memulai pembelajaran seni
ditaman kanak- kanak sehingga arah tujuan materi, metode dan teknik serta
evaluasi menjadi jelas dan sistematis. Perencanaaan program pembelajaran
mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi
pembelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan
merumuskan sumber belajar atau media pembeljaran yang digunaakan serta
merumuskan asesmen hasil belajar.
Fungsi dari rancangan pembelajaran adalah sebagai pedomaan
kegiatan guru dalam mengajar dan pedomaan anak dalam kegiatan belajar.
b. Konsepsi Pembelajaran Seni dalam pendidikan Anak Usia Dini
 . Pembelajaran Seni sebagai stimulus untuk membentuk potensi
seni pada anak usia dini
Berbeda dengan seni pada pembelajaran jenjang pendidikan sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang sifatnya
pengembangan potensi seni, seni pada anak usia dini cenderung bersifat untuk
menstimulus potensi seni yang ada. Hal ini diartikan seni sebagai rangsangan
yang digunakan oleh pendidik untuk merangsang potensi seni yang ada dalam
diri anak-anak sehingga potensi seni yang ada kemudian terbangun untuk
dapat dikembangkan. Hal ini tentu akan sangat bergantung dari bagaimana
pendidik sensitif untuk mampu melihat potensi-potensi yang ada dalam diri
anak khususnya potensi seninya. Seni berkaitan dengan pengembangan
potensi memiliki relevansi yang sangat erat, anak usia dini sebagai jenjang
pertumbuhan yang penting memiliki hakekat pembelajaran yang harus
menyesuaikan dengan kebutuhan anak itu sendiri, sehingga menjadi tanggung
jawab bagi orang tua danpendidik untuk mampu mengakomodir kebutuhan
anak tersebut dalam proses belajarnya terutama dalam asfek-asfek
perkembangn kognitif, psikomotorik, sosial-emosional dan bahasanya
(Mulyani, 2017). Seni kemudian dapat menjadi jembatan bagi pendidik untuk
merangsang potensi-potensi dalam asfek-asfek perkembang tersebut.
Sehingga pendidik harus jeli dan mampu melihat situasi dalam proses tersebut.
Karena pendidik pada jenjang pendidikan anak usia dini memiliki tanggung
jawab yang cukup berat, karena pada masa-masa ini anak berada pada masa
keemasan pertumbuhannya, sehingga pendidik harus mampu mengarahkan
anak untuk mengembangkan potensi terutama dalam penguatan karakternya,
sehingga anak usia dini tidak saja berkembang pada asfek kognitifnya, namun
juga memiliki karakter yang baik seiring tumbuh kembang fisik dan psikisnya.
 Pembelajaran seni sebagai bentuk rekreasi pada anak usia dini
Konsep kedua dalam pembelajaran seni bagi anak usia dini adalah seni sebagai
rekreasi bagi anak. Pada masa awal-awal pertumbuhannya, anak cenderung lebih
senang bermain, karena melalui bermain anak-anak mengenal dunia beserta isinya,
melalui bermain anak membangun dunia dan pemahamannya akan lingkungan
sosialnya. Sehingga seni dalam hal inimenjadi media bermain kaitannya dengan
rekreasi sebagai hiburan. Rekreasi secara makna menurut beberapa ahli (dalam
Kusumawati & Anggraini, 2020) memiliki arti sebuah kegiatan yang dilakukan
pada waktu-waktu tertentu yang ditujukan untuk penyegaran kembali fisik dan
psikis melalui hiburan-hiburan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka seni dalam
konteks rekreasi pada anak usia dini memiliki pengertian sebagai penyegaran
kembali fisik dan psikis anak-anak disaat mereka lelah dalam belajar. Hal ini
tentu menjadikan seni sebagai bagian dari mental health bagi anak-anak disaat
jenuh dengan berbagai pembelajaran eksakta yang diterima. Melalui proses
mewarnai, bernanyi dan menari menjadikan seni pada anak-anak sebagai media
hiburan mereka, selain juga seni pada saat bersifat sebagai hiburan menjadi media
komunikasi anak-anak dalam menyampaikan apa yang menjadi pemikiran mereka
tentang dunianya. Pada saat itu pula seni menjadi media anak dalam bersosialisasi
dan belajar berinteraksi dengan sesamanya saat bersama-sama menikmati proses
kesenian.
c. Bentuk-bentuk seni dalam pembelajaran seni anak usia dini
Pembelajaran seni pada anakanak tentu berpusat pada pemaknaan seni
menurut anak-anak itu sendiri, dan bentuknya tentu kembali pada minat dan
respon mereka terhadap seni-seni yang ada. Namun secaraumum dalam
konteks seni secara empiris, bentuk-bentuk seni tersebut terbagi atas media
yang menjadi sarana individu dalam mengekspresikan sisi keseniannya.
Berdasarkan bentuk medianya, seni terbagai atas seni rupa, seni suara, seni
gerak, dan seni sastra. Seni rupa merupakan bentuk seni yang menggunakan
media-media rupa baik dua dan tiga dimensi seperti lukisan, patung, dsb. Seni
suara merupakan bentuk seni yang dimediakan melalui bunyi-bunyi yang
berasal dari makhluk hidup ataupun dari alat-alat tertentu. Seni gerak
merupakan seni yang menggunakan sarana gerakangerakan dinamis seperti
seni tari. Sedangkan seni sastra menggunakan media tulisan-tulisan yang
indah baik bentuk, penggunaan kosakata dan pelafalannya. Seni drama
menggunakan media peran melalui penggabungan kegiatan media suara dan
gerak yang dinamis. Berkaitan dengan hal tersebut maka bentuk-bentuk seni
pada pembelajaran seni anak usia dini tentu merujuk kepada bentuk-bentuk
tersebut namun tentu akan lebih sederhana dibandingkan jenjang pendidikan
selanjutnya. Misalkan pada sisi seni rupa maka pembelajaran seni seperti pada
kegiatan mewarnai bentuk-bentuk yang sudah ada dan disediakan oleh
pendidik, atau menggambar bentuk sederhana kemudian diwarnai. Pada sisi
seni suara anak-anak usia dini ajak bernyanyi dengan lagulagu anak-anak.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kreativitas merupakan kemampuan dalam melakukan suatu gerakan sesuai dengaan usia
dan tahap perkembanganya. Kreativitas gerak merupakan kemampuan yang dimilki anak
usia dini untuk menghasilkan gerakan melalui imajinasi. Gerak adalah suatu aktivitas
yang didasari oleh motorik.
Adpun gerak dasar anak usia dini antarlain gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan
gerak manipulatif.
Rancangan pembl ajaran adalah segala persiapan yangi dilakukan oleh kita sebagai guru
atau pendidik untuk memulai pembelajaran seni ditaman kanak kanak. Adapun fungsi
seni bagi anak usia dini adalah fungsi ekspresi, fungsi komunikasi, fungsi pengembangan
bakat dan fungsi kreativitas.
DAFTAR PUSTAKA

Buku asesmen anak usia dini;

1992.SENI-Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni.Edisi 11/03.Yogyakarta BP-ISI

Anda mungkin juga menyukai