Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JIHAN PUTRI MAHARANI

NIM : 22022087

MATKUL : PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


PRODI : PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

“ PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK “

A. Perkembangan Motorik Kasar


Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak dengan melibatkan kelompok otot-
otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Contoh gerakan motorik kasar
anak adalah merangkak, berlari, melompat, melempar, dan lainnya.

Mengapa perkembangan motorik sangat penting? Setidaknya ada beberapa alasan, di


antaranya:
1. Mampu meningkatkan perkembangan kognitif (kecerdasan) anak
2. Membangun rasa percaya diri dan kemandirian pada anak
3. Meningkatkan tingkat fokus anak terhadap suatu objek
4. Membantu mempererat hubungan orang tua dan anak
5. Mampu merangsang kreativitas dan imajinasi yang luas

Perkembangan motorik anak terbagi ke dalam beberapa tahapan usia, yaitu:


1. Usia 0-3 Bulan

Ketika memasuki usia 3 bulan, anak akan belajar untuk mengangkat kepala dan dadanya dari
lantai. Pada usia ini, anak masih menggenggam erat jemarinya. Untuk melatih motorik
halusnya, Bunda dapat memberikan benda yang dapat digenggam anak, memberikan sentuhan
halus pada jarinya, atau menyilangkan tangan anak untuk menguatkan otot lengannya.

2. Usia 4-6 Bulan

Pada usia ini, anak mulai bisa memiringkan badannya ke kanan dan kiri, tengkurap,
menggulingkan badan, serta menggunakan tangan untuk membantunya duduk. Sementara itu,
anak akan mulai mengeksplorasi mainan dengan menggenggam serta menggapainya, dan hal
ini menunjukkan perkembangan motorik halus anak.

3. Usia 7-9 Bulan


Anak sudah terlihat lebih kuat dengan kemampuan meraih mainan sendiri tanpa jatuh. Selain
itu, Ia sudah bisa merangkak, duduk, dan belajar berdiri sendiri. Sementara motorik halusnya
terus berkembang dengan kemampuan menggapai mainan dengan dua tangan, serta mengambil
benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan jari telunjuknya.

4. Usia 10-12 Bulan

Pada rentang usia 10-12 bulan, motorik kasar anak semakin meningkat, yang dimana ia sudah
pandai berdiri dan melangkahkan kaki untuk belajar berjalan. Selain itu, ia juga sudah mampu
duduk tanpa topangan di belakangnya dan memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan.

Sedangkan tanda berkembangnya motorik halus anak dapat Bunda lihat dari cara anak
mempertahankan keseimbangan dengan posisi duduknya, saat ia melempar bola, dan bertepuk
tangan.

5. Usia 1-2 Tahun


Di usia ini, motorik kasar anak terus berkembang, yang dimana ia sudah mampu berjalan
dengan baik, berjalan mundur, naik tangga, menarik dan mendorong benda berat, serta berdiri
di kursi tanpa pegangan. Begitu juga dengan kemampuan motorik halusnya anak sudah dapat
menyusun menara dari balok, mencoret-coret, dan belajar melepas pakaiannya. Jika Bunda
ingin mengetahui lebih lanjut perkembangan anak pada usia ini, baik perkembangan sosial,
emosional, dan bahasa.

6. Usia 2-3 Tahun

Pertumbuhan anak semakin kuat di usia ini. Dan motorik kasar anak terus meningkat, yang
ditunjukkan dengan kemampuannya dalam menaiki tangga, menendang bola, membuka dan
memakai pakaian sendiri, memungut dan membawa benda kecil dengan mudah. Selain itu,
kemampuan motorik halusnya juga semakin berkembang, yang dimana ia sudah dapat
menggunting kertas, membuat lingkaran serta mencoret sesuai keinginan, dan banyak lainnya.

7. Usia 3-4 Tahun


Pada usia ini anak sudah bisa berjalan dengan mengayunkan tangan, mampu menuruni tangga
dengan dua kaki. Selain itu, peningkatan motorik kasar anak ditunjukkan dengan
kemampuannya dalam berdiri di salah satu kaki selama 5-10 detik, melompat, dan memanjat.
Sementara itu, motorik halus anak pun ikut menunjukkan kemajuan, yang dimana anak sudah
pandai meronce, menyusun puzzle, dan menuangkan cairan ke dalam botol dengan hati-hati,
serta banyak lainnya.

B. Cara Menstimulasi Perkembangan Motorik Anak


Anak secara bertahap akan melalui fase-fase perkembangan motorik, Bunda yang ikut
mendampingi pasti akan menambah rasa percaya diri dan kasih sayang dalam diri anak. Ada
beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menstimulasi motorik anak, yaitu:

1. Melatih Tengkurap
Salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar Si Kecil adalah dengan
melatih Si Kecil untuk tengkurap. Pada usia 6 minggu hingga 1 bulan, Bunda harus menahan
bagian kepala dan leher ketika menggendong anak. Sekitar usia 1-3 bulan, sesekali
membalikkan badan anak atau membuatnya tengkurap untuk melatih kekuatan otot lehernya.
Selain itu, anak akan belajar mengangkat kepala dan dada bertumpu pada kedua tangannya dan
dengan sendirinya ia akan belajar tengkurap. Gerakan ini diperlukan untuk melatih otot-otot
leher anak.

2. Melatih Merangkak

Selain tengkurap, Bunda juga dapat menstimulasi perkembangan motorik kasar Si Kecil
dengan melatihnya untuk merangkak. Setelah anak mulai belajar tengkurap, di usia sekitar 6
bulan, anak akan mulai mencoba berguling-guling dan merangkak agar bisa berpindah tempat.
Bunda bisa mendorong atau menstimulasinya dengan memperlihatkan mainan agar Si Kecil
tertarik menghampiri sambil merangkak. Tempatkan pula bantal sebagai penghalang untuk
melatih ketangkasan dan rasa percaya diri anak ketika merangkak. Apabila dirasa anak belum
mampu merangkak, Bunda juga bisa melakukan beberapa cara untuk melatihnya.

3. Melatih Duduk

Cara untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar anak selanjutnya adalah melatih anak
untuk duduk. Tahapan melatih duduk pada Si Kecil di sekitar usia 4-7 bulan, tepatnya saat anak
sudah bisa berguling-guling dan menahan kepala dengan kuat. Di usia 8 bulan, bahkan anak
sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan.

4. Melatih Berjalan

Salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar anak yang terakhir adalah
dengan melatih anak untuk berjalan. Ketika anak sudah usia 9-12 bulan, maka ia akan belajar
melangkah untuk pertama kali. Sebelum berjalan, pada usia 8 bulan anak akan mencoba fase
berdiri dengan berpegangan pada benda-benda yang berada di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai