Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Motorik Anak Usia

Dini (1-5 Tahun) yang Perlu


Diketahui Orangtua

Kemampuan motorik anak balita merupakan salah satu aspek dalam


perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan. Kemampuan motorik
dibagi menjadi dua yaitu kemampuan motorik kasar dan halus. Bagaimana
perkembangan balita anak usia 1-5 tahun dari aspek motoriknya? Berikut
penjelasan lengkap seputar kemampuan motorik anak usia 1-5 tahun.
Apa itu perkembangan motorik di anak usia dini?

Mengutip dari Help Me Grow, kemampuan motorik adalah kegiatan yang


melibatkan anak menggunakan otot-otot dalam tubuhnya. Motorik anak
balita dibagi menjadi dua, motorik kasar dan halus.
Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok otot-
otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Jadi, gerakan
motorik kasar anak balita meliputi merangkak, berlari, melompat, melempar,
dan menangkap bola.
Lalu bagaimana dengan motorik halus? Melansir dari Understood, motorik
halus adalah gerakan motorik anak balita yang melibatkan otot-otot kecil
dalam tubuh anak, seperti tangan, jari, dan pergelangan tangan.
Contoh gerakan motorik halus anak, antara lain mencoret kertas,
menggambar, menggoyangkan jempol, dan menyusun balok menjadi menara.
Selain motorik, kegiatan ini juga termasuk dalam perkembangan kognitif
balita.

Bagaimana perkembangan motorik anak usia dini?


Kemampuan motorik anak balita berbeda setiap usia, sehingga Anda perlu
memantau sejauh mana daya jangkau si kecil dalam menggunakan otot-
ototnya untuk bergerak.
Berikut penjelasan seputar kemampuan motorik kasar dan halus anak usia
dini, mulai 1-5 tahun.
Perkembangan anak usia dini: 1-2 tahun
Pada anak usia 1-2 tahun, perkembangan motorik halus dan kasarnya
meliputi:
Motorik kasar

Dari aspek motorik kasar, anak usia 1 tahun sudah bisa berdiri sendiri meski
belum terlalu lama. Untuk berjalan, anak mulai belajar dan berlatih mulai usia
11 bulan dan lancar di usia 18 bulan.
Berdasarkan grafik dari Denver II, anak usia 12 bulan atau 1 tahun sudah bisa
memindahkan tubuhnya, mulai dari berguling, tengkurap, lalu berusaha berdiri
sendiri.
Mendekati usia 2 tahun, perkembangan motorik anak usia dini semakin baik
dengan kemampuannya untuk melompat, menendang, sampai melempar
bola.
Motorik halus

Si kecil sering mengambil barang yang ada di hadapannya? Itu termasuk ke


dalam perkembangan motorik halus pada anak usia dini.
Di usia 1 tahun, anak sudah bisa meraih atau mengambil benda yang ada di
dekatnya. Selain itu, ia juga sudah bisa menggenggam benda di tangannya.
Namun masih butuh waktu untuk belajar memasukkan mainan ke dalam
tempatnya.
Menjelang usia 2 tahun, ia sudah bisa menyusun balok sampai 6 tingkat,
menyusun benda secara vertikal, dan membuka lembaran buku.
Perkembangan anak usia dini: 2-3 tahun
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai perkembangan kemampuan motorik
kasar dan halus untuk anak usia 2-3 tahun.
Kemampuan motorik kasar

Di usia 2 tahun atau 24 bulan, anak semakin aktif yang menandakan


kemampuan motorik kasarnya berkembang dengan baik.
Dalam grafik perkembangan anak Denver II ditunjukkan bahwa motorik anak
balita masuk kategori sangat baik, ketika ia sudah mampu berjalan mundur,
berlari, melempar bola, bahkan melompat.
Ia juga sudah bisa mengambil barang di lantai dengan menekuk lututnya
seperti sedang squat atau jongkok.
Di usia anak 30 bulan atau 2 tahun 6 bulan, si kecil sudah belajar
menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama 1-2 detik. Ini
merupakan salah satu kemampuan motorik anak balita.

Kemampuan motorik halus

Bagaimana dengan kemampuan motorik halus anak usia 2 tahun? Tanda anak
memiliki kemampuan motorik halus yang baik adalah senang melakukan
coretan anak di buku atau media lain yang sering ia gunakan.
Di usia ini, mata dan jari anak sudah bisa berkoordinasi dengan baik, sehingga
coretan anak semakin jelas dan bisa membuat suatu bentuk meski belum jelas.
Selain itu, di grafik Denver II juga menunjukkan bahwa kemampuan motorik
halus anak pada usia 2 tahun 6 bulan sudah semakin mahir menyusun balok
kayu menjadi sebuah menara. Awalnya hanya 2-4 tingkat, kini bertambah
menjadi 6 hingga 8 tingkat.
Perkembangan motorik anak usia dini: 3-4 tahun
Perkembangan motorik anak balita 3-4 tahun untuk kemampuan motorik
kasar dan halus, yaitu:

Kemampuan motorik kasar

Ketika usia anak 3 tahun dan gerakan anak semakin aktif, itu tanda
kemampuan motorik kasarnya berkembang dengan baik.
Grafik Denver II menunjukkan bahwa di usia 3 tahun, anak sudah cukup lancar
menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama 1-2 detik.
Bahkan ia sedang berusaha menambahkan durasinya 1 detik, menjadi 3 detik.
Kemampuan motorik kasar anak usia 3 tahun sudah mampu memanjat dan
berlari sesuai dengan keinginannya.
Tangga juga menjadi tempat bermain untuk menaiki satu anak tangga ke anak
tangga lainnya.

Kemampuan motorik halus

Bila si kecil semakin sering mencoret dan asyik bermain dengan krayon, itu
tanda kemampuan motorik anak berkembang dengan baik.
Di usia 3 tahun, anak mulai belajar meniru atau menyalin gambar orang lain,
seperti bentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan lainnya.
Di usia balita 42 bulan atau 3 tahun 6 bulan, anak mulai belajar menggambar
orang dengan 6 bagian tubuh, seperti kepala, tangan, kaki, jari, mata, hidung,
telinga.
Cara anak memegang krayon juga semakin baik, yaitu mengapit krayon di
antara jempol dengan jari lain.
Menyusun balok salah satu kemampuan motorik halus yang dimiliki anak usia
3 tahun. Ia sudah mampu menyusun balok menjadi sebuah menara dengan
memakai 6-8 balok lebih tinggi. Ini adalah cara agar anak tetap fokus.

Perkembangan motorik anak usia dini: 4-5 tahun


Berikut kemampuan motorik kasar dan halus pada anak usia 4-5 tahun.

Kemampuan motorik kasar

Seberapa aktif balita usia 4 tahun bergerak? Di usia ini anak sudah bisa
menyeimbangkan tubuhnya ketika berlari, sehingga risiko terjatuh lebih kecil
dibanding usia sebelumnya.
Imajinasi anak juga bermain ketika sedang berlari, terkadang ia
membayangkan sedang menggiring bola di tengah lapangan dalam sebuah
pertandingan.
Sejalan dengan itu, grafik Denver II menunjukkan bahwa keseimbangan anak
juga semakin baik. Ia mampu mengangkat satu kaki selama 1-4 detik tanpa
terjatuh. Si kecil juga bisa melompat-lompat sambil berjalan layaknya kelinci.

Kemampuan motorik halus

Kemandirian anak dan fokus akan semakin baik saat melakukan kegiatan di
usia 4 tahun. Di usia ini, anak sudah mampu menggunting kertas mengikuti
pola atau garis putus-putus sebagai panduannya.
Selain itu, anak juga sudah mampu meniru gambar yang dibuat oleh orang
lain, bahkan mulai mencoba menggambar manusia, lengkap dengan anggota
tubuh. Sebagai contoh, kepala, tangan, kaki, jari, mata, telinga, hidung, dan
mulut.
Ia juga sudah bisa memegang sendok sendiri ketika menyantap makanan
balita. Bahkan, jadwal makan anak juga lebih teratur.

Masalah perkembangan motorik anak usia dini

Di usia 1 tahun, masalah perkembangan motorik yang sering ditemui adalah


kondisi anak yang sulit atau takut untuk berjalan. Apa penyebab anak
terlambat jalan? Melansir dari Patient, ada beberapa hal yang menjadi
penyebab anak terlambat jalan, yaitu:
Pengaruh kemampuan motorik

Dalam beberapa kasus, anak terlambat jalan dipengaruhi kemampuan motorik


dari faktor genetik. Jika anak terlambat jalan, kemungkinan ada anggota
keluarga yang mengalami hal sama sebelumnya.
Ini bukan berarti anak cacat atau ketinggalan. Semua kemampuan motorik
berjalan baik dan normal, hanya saja terlambat dibanding teman lain dan ini
tidak bahaya.
Selain itu, anak terlambat jalan juga bisa disebabkan gangguan
perkembangan. Bisa jadi anak tidak hanya terlmbat berjalan, tapi juga
terlambat dalam perkembangan motorik kasar, halus, bahasa, dan
kemampuan sosial.
Patient menjelaskan bahwa kondisi ini bisa dipengaruhi oleh hipotonia
(rendahnya tonus otot yang membuat tubuh lebih lemas) dan dysmorphic
(gangguan psikologis ketika seseorang cemas pada tampilan fisik dan merasa
memiliki kelainan fisik). Ini dapat menyebabkan anak terlambat jalan.
Faktor lingkungan

Tidak hanya faktor medis yang bisa menyebabkan perkembangan motorik


anak usia dini terganggu, tapi lingkungan dan faktor kebiasaan. Beberapa di
antaranya:
 Infeksi (misalnya, meningitis, ensefalitis, sitomegalovirus)
 Cedera kepala
 Malnutrisi atau gizi buruk
 Rakitis atau kelainan tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D, kalsium
dan fosfat
 Obesitas dan hip dysplasia belum terbukti menghambat perkembangan jalan
anak
 Baby walker sedikit berpengaruh pada perkembangan jalan anak
 Kebiasaan menaruh anak di boks bayi
Dalam kasus yang sangat ekstrem, kebiasaan atau tradisi menaruh anak di
atas kasur atau boks bayi membuat kemampuan motorik kasar anak tidak
terlatih.

Bagaimana cara mengasah perkembangan motorik


anak di usia dini
Kalau Anda merasa kemampuan motorik anak balita harus dilatih, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan.
Sebaiknya, latih anak motorik si kecil sesuai dengan usia agar tidak
menimbulkan gangguan tumbuh kembang anak. Berikut cara melatih motorik
anak balita usia 1-5 tahun:
Anak usia 1-2 tahun
Bagaimana cara mengasah perkembangan motorik halus anak usia dini?
Berikut beberapa yang bisa dilakukan:
Melatih motorik kasar

Di usia 1-2 tahun, anak sedang senang belajar berjalan dan berlari. Anda bisa
melatih motorik kasar si kecil dengan mengajaknya ke ruang yang lebih luas
seperti taman kota.
Bila si kecil terlihat tidak percaya diri atau ogah-ogahan saat belajar jalan,
pancing dia untuk melangkah dengan menyimpan mainan di jarak yang tidak
bisa dia jangkau. Ini cara yang sama ketika memancing anak merangkak.
Ketika ia berusaha untuk meraih mainan tersebut, beritahu arahnya. Apakah ke
kanan atau ke kini. Selain sebagai terapi anak terlambat jalan, ini juga
bermanfaat untuk melatih koordinasi antara tangan dan otak anak.
Melatih motorik halus

Anak usia 1-2 tahun sedang gemar dengan banyak warna, Anda bisa
memanfaatkannya untuk melatih motorik halus dengan menggambar.
Mengutip dari Understood, menggambar bisa meningkatkan koordinasi
antara mata dan tangan ketika menggenggam krayon atau pensil warna.
Berlatih memegang alat warna juga cara agar si kecil berlatih dalam
mengontrol pemakaian benda yang dipegangnya.
Anda juga bisa memberikan camilan sehat untuk anak agar ia bisa berlatih
menggenggam sesuatu.
Anak usia 2-3 tahun
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar
dan halus anak usia dini 2-3 tahun, adalah:
Melatih motorik kasar

Di usia 2 tahun, anak sangat tertarik dengan tarian dan nyanyian. Untuk
melatih motorik kasar si kecil, Anda bisa mengajaknya untuk bermain perang-
perangan di halaman atau taman.
Bagi peran bersama anak, misalnya anak menjadi tahanan dan Anda menjadi
penangkap. Lalu biarkan anak Anda berlarian saat berusaha ditangkap.
Melatih motorik halus
Jadikan anak dan alat warna sebagai teman. Anda bisa melatih motorik halus
anak dengan mengajaknya menggambar bersama memakai krayon atau pensil
warna.
Biarkan si kecil berekspresi dengan coretan yang ia buat, secara perlahan beri
contoh bentuk gambar yang jelas. Misalnya, gambar kucing, dinosaurus, atau
tempat makan yang sering ia gunakan.
Anak usia 3-4 tahun

Sumber: My Kids Time


Berikut cara melatih kemampuan motorik kasar dan halus anak usia 3-4 tahun:
Melatih motorik kasar anak
Anda merasa si kecil terlalu sering berdiam diri dan motorik kasarnya kurang
terasah? Ajak anak ke taman bersama temannya dan biarkan mereka berlarian
dan memanjat.
Di usia ini, anak sudah merasa senang bermain dengan teman sebaya.
Sehingga kehadiran anak seusianya bisa memancing si kecil untuk lebih
bergerak aktif.
Namun, pastikan untuk tetap melakukan pengawasan terhadap kegiatan anak
dan pastikan tempat bermain anak dalam kondisi aman.
Melatih motorik halus anak

Bila Anda melihat kemampuan motorik halus anak perlu diasah, ada beberapa
cara yang bisa dilakukan, salah satunya bermain lilin.
Dalam situs Understood dijelaskan bahwa gerakan membentuk lilin,
memotong, dan mencetak lilin merupakan contoh motorik halus yang bisa
dilatih dan dikembangkan kembali.
Kegiatan ini juga termasuk dalam melatih sensori dan menghindari gangguan
belajar pada anak.
Anak usia 4-5 tahun
Cara melatih kemampuan motorik kasar dan halus pada usia balita 4-5 tahun
yaitu:
Melatih motorik kasar

Tidak perlu mencari kegiatan di luar rumah, Anda bisa melatih motorik kasar
anak dengan menari.
Putar lagu kesukaan si kecil, lalu buat gerakan-gerakan lincah yang sesuai
irama agar anak bisa mengikuti. Menari mampu membantu dalam hal
keseimbangan dan koordinasi dalam setiap gerakannya.
Melatih motorik halus

Sponge bisa menjadi alat untuk melatih motorik anak balita. Alat penunjang
lain yang dibutuhkan adalah air, sponge bersih, dan dua mangkuk. Cara
bermainnya, isi 1 mangkuk dengan air dan biarkan piring satunya dalam
keadaan kosong.
Setelah itu, biarkan anak Anda untuk merendam spons ke dalam mangkuk
berisi air dan pindahkan ke mangkuk yang kosong. Permainan sederhana ini
bisa meningkatkan perkembangan motorik anak di usia dini.

Kapan harus khawatir dan membawa anak ke dokter?

Orang tua perlu waspada ketika anak usia 18 bulan belum bisa berjalan sama
sekali. Untuk menentukan kemampuan anak berjalan, perhatikan keterampilan
motorik anak.
Hal penting lain yang perlu diingat adalah anak yang lahir prematur memiliki
garis perkembangan berbeda dengan anak yang lahir di usia kehamilan yang
sesuai.
Pakai usia koreksi yang sesuai dengan tanggal lahir asli anak. Jadi, kalau usia
anak 14 bulan tapi Anda melahirkan 3 bulan lebih awal, berarti usia anak yang
sesuai dengan perkembangannya adalah 11 bulan.
Bila usia anak sesuai dengan hari perkiraan lahir, Anda perlu mewaspadai
beberapa hal di bawah ini sebagai tanda anak terlambat jalan.
 Tidak bisa berdiri sendiri
 Tidak bisa menarik sesuatu, seperti tali, taplak meja, atau mainan
 Tidak bisa bangkit dari duduk
 Tidak bisa mendorong mainan sambil berdiri
 Anak usia 18 bulan belum bisa jalan sama sekali
 Anak berjalan dengan tumit
Segera ke dokter untuk konsultasi masalah perkembangan motorik anak usia
dini.

Anda mungkin juga menyukai