4. Jelaskan perbedaan perkmbangan motorik antara anak perempuan dan anak laki-laki !
Secara umum, keterampilan motorik anak laki-laki berkembang lebih cepat daripada anak
perempuan. Kemampuan motorik kasar seperti berjalan, berlari, dan menyeimbangkan tubuh
lebih cepat dikuasai anak laki-laki. Sebaliknya, anak perempuan lebih cepat menguasai
kemampuan motorik halus seperti menggambar dan menulis.
5. Amati 2 sampai 5 anak berusia 4 – 6 tahun yang ada di kelas Anda atau pada anak sendiri,
apabila sudah berkeluarga, atau pada keponakan Anda.
a. Catat karakteristik yang muncul dari anak-anak tersebut !
Kebetulan saya sebagai pendidik, saya mempunyai 21 Murid. Kali ini saya akan membahas 5
anak didik saya yang mempunyai karakteristik berbeda. (Zea, Alin, Nyimas, Adham, Fatih).
Pertama, (Zea) dia adalah seorang murid yang mempunyai sifat yang berbeda dari anak pada
umumnya, bahwasannya anak yang lain bisa normal seperti layaknya anak – anak seusianya.
(Zea) ini mmpunya kelebihan yaitu dapat melihat hal – hal yang tidak bisa dilihat dengan
mata (Indigo). Tetapi dia tidak kalah sama anak – anak lain, dia sangat ceria, senang saat bu
guru memberi tugas sekolah. Ia pintar dan pandai, karena kedua orang tuanya selalu
mendidiknya dengan baik. Kedua, (Alin) dia adalah anak yang superr cerdas menurut saya,
susianya yang masih Balita sudah bisa membaca dan mahir melafalkan huruf abjad, kosa
katanya pun sangat jelas, dia selalu di bimbing sama ibunya setiap diberi tugas BDR dari ibu
Guru. Ketiga, (Nyimas) dia sebenarnya pintar, tetapi dia mudah terpengaruh oleh teman yang
lain, sehingga tugas yang seharusnya ia kerjakan jadi tertinggal. Dan perlu dampingan btul
oleh orang tuanya. Keempat, (Adham) dia adalah anak hyperaktif sekai, benar-benar tidak
bisa diam saat dirumah maupun di sekolah. Selalu ada saja yang dia lakukan. Tetapi dia
mengerti jika mendapat tugas tak lupa ia kerjakan. Kelima, (Fatih) dia sangat pendiam.
Bicara pun ia jarang. Si fatih memang sangat membutuhkan pendamping seperti orang tua
tetapi orang tuanya sibuk bekerja akhirnya, dia bersama kakaknya yang masih kecil, dia
sangat perlu diajak brkomunikasi.
b. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan pendapat Piaget !
Memasuki tahap kedua yaitu : anak usia 2-4 Tahun anak –anak mulai mengembangkan daya
ingat dan imajinasi. Karakteristik, yang muncul pada anak di tahap perkembangan kognitif ini
si anak juga mulai memahami ssuatu secara simbolik, misalnya denagn mengumpulkan
benda-benda berdasarkan kriteria. Sebagai contoh, mengumpulkan semua mainan berwarna
merah. Lalu memasuki usia 4-7 tahun, anak juga sudah mulai bisa mengutarakan
pemikirannya. Maka dapat di simpulkan perbedaan nya adalah pada pengamatan yang saya
lakukan adalah anak sudah dapat menggunakan imajinasi nya namun menurut piaget,
perkembangan karakteristik dan kemampuan kognitif pra operasional masih belum sesuai
tahapan.
6. Coba perhatikan lima orang murid d kelas Anda yang menunjukkan kemampuan untuk
menyatakan pengertiannya, walaupun sedikit, atas kesulitan teman lainnya. Jabarkan
perbedaan jika ada, yang diperhatikan masing-masing murid tersebut di dan
pengekspresian empatinya. Mengapa bisa terdapat perbedaan ?
Saya mengamati 5 murid saya waktu itu, 3 anak sedang bermain di kelas. Dan 2 anak sedang
bermain di luar kelas, pada saat itu ada salah 1 anak yang jatuh di tangga sekolah.. 3 anak yang
bermain tadi kaget / sock melihat temannya terjatuh dan menangis,, lalu mereka membantunya
untuk berdiri.. dan bertanya “awakmu gapopo?” meskipun sekedar bertanya seperti itu, berarti
mereka mempunyai rasa empati terhadap yang lain. Sedangkan, 2 anak yang bermain tadi,
sebenarnya juga mendengar bahwa salah 1 temannya terjatuh. Tetapi mereka berdua pura-pura
tidak mendengar dan bahkan malah mentertawakan teman yang terjatuh, rasa pedulinya pun
belum muncul pada anak 2 tersebut. Mengapa berbeda?? Ia, karena setiap masing – masing anak
mempunyai karakteristik yang berbeda dan rasa empati yang berbeda pula.
7. Mengapa keterampilan motorik halus dapat membuat anak mandiri ?
Karena, melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka,
melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan
pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang
perkembangan rasa percaya diri.
Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.
Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,
menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul
dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat
bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan).
YUNI LUTFIANA