Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karen atas dan izin-nyalah kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan pada semester I tahun
ajaran 2018 dengan judul “Materi Sebagai Faktor Pendidikan”.
Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi penyajian maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat kami perlukan, demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN
KELOMPOK II
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, setiap individu mempunyai kemampuan untuk belajar. Proses semacam ini
dialaminya sejak lahir sampai tumbuh dewasa. Adanya suatu kegiaatan belajar tidak lepas dari pada
tujuan yang hendak dicapai yakni agar mampu mengadakan perubahan-perubahan dalam diri
masing-masing individu.
Adapun tantangan yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar amat banyak,khususnya
pada lembaga pendidikan. Untu itu diharuskan dan dituntut agar siswa berhasil dalam studinya
tersebut.
Kalau dilihat lebih jauh tentang bernagai upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah
tersebut,seolah-olah masih terjadi ketidakpuasan terhadap siswa dikarenakan tidak sesuai dengan
tujuan belajar itu sendiri. Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama agar nantinya siswa dapat
mengetahui serta memahami tentang berbagai metode yang harus dijalani sehingga nantinya akan
membuahkan hasil yang memuaskan.
Dalam proses belajar mengajar sangatlah diperlukan suat metode yang pas untuk
diterapakan dalam kegiatan belajar agar siswa dapat mencapai suatu keberhasilan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas,maka dalam makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang
perlu diangkat:
a. Apa yang dimaksud dengan materi pendidikan?
b. Jenis-jenis materi pendidikan?
c. Apa saja cakupan materi pendidikan?
d. Urutan materi pendidikan?
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah,adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah:
a. Mengtahui pengertian materi pendidikan
b. Mengetahui jenis-jeis materi pendidikan
c. Mengetahui cakupan materi pedidikan
d. Mengetahui urutan materi pendidikan
1.4 Manfaat
a. Bagi penulis
Sebagai bahan latihan untuk menulis karya ilmiah
b. Bagi pembaca
Sebagai bahan referensi mengenai materi sebagai faktor pendidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan keseluruhan
adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pendidikan. Materi pendidikan
hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus,yakni perencanaan,prediksi dan
proyeksi tentang apa yang akan dilaakuan pada saat kegiatan pembelajaran.
Materi pendidikan biasa disebut juga isi atau kandungan pendidikan dan kurikulum. Materi
pendidikan ialah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian,tujuan pendidikan tidak akan tercapai sebagaimana
mestinya tanpa pembekalan anak didik dengan materi pendidikan. Bila rumusan tujuan pendidikan
berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya,tentu saja materi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu jga berbeda. Materi pendidikan dalam masyarakat sekuler mesti berbeda dari
materi pendidikan dalam masyarakat yang religius. Begitu pula,materi pendidikan masyarakat
imdustri harus berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat agraris.(Sudarto,2016)
Sehubung dengan itu,perlu ditegaskan bahwa materi pendidikan bukan hanya pengetahuan
atau bidang-bidang ilmu tertentu yang ditransfer kepada anak didik. Disinilah terletak perbedaan
utama antara pendidikan dan pengajaran. Dalam pengajaran yang ditransfer kepada anak didik
hanya terfokus pada unsur pengetahuan (ranah kognitif) saja. Sedangkan dalam
pendidikan,pengatahuan hanya sebagian dari materi yang mesti diberikan kepada anak didik.
4
2.2 Jenis-Jenis Materi Pendidikan
a) Fakta
Fakta adalah segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran,meliputi nama-nama
objek,peristiwa sejarah,lambang,nama tempat,nama orang,nama bagian atau komponen
suatu benda,dan sebagainya. Contoh dalam materi pembelajaran sejarah yaitu “Peristiwa
Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945”
b) Konsep
Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran,meliputi definisi,pengertian,ciri khusus,hakikat,inti/isi dan
sebagainya. Contoh atom adalah suatu susunan dasar materi,yang terdiri atas inti inti atom
serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
c) Prinsip
Prinsip adalah berupa hal-hal utama,pokok dan memiliki posisi terpenting meliputi
dalil,rumus,adagium,postulat,paradigma,teorema,serta hubungan antar konsep yang
menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh perilaku menyimpang timbul karena tidak
adanya nilai atau norma yang dapat di taati secara teguh,diterima secara luas, dan mampu
mengikat serta mengendalikan masyarakat.(Durhakim,1897)
d) Prosedur
Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan
suatu aktivitas dan kronologis suatu sistem. Contoh praktik penelitian ilmiah,dsb.
e) Sikap atau nilai
Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek siakp, misalnya nilai kejujuran,kasih
sayang,tolong-menolong,bekerja,semangat dan minat belajar,dsb. Contoh aplikasi sosial
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam mengahadapi fenomena
sosial yang bervariasi.
5
2.3 Cakupan Materi Pendidkan
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pendidkan harus memperhatikan
beberapa aspek berikut:
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untik mengtahui apakah materi yang
akan diajarkan terlalau banyak, terlalau sedikit, atau terlalau memadai sehingga terjadi kesesuaian
dengan kompetensi dasar yang ingin di capai.(Panduan Pwmbangian Materi Pembelajaran)
Selain itu, isi juga harus memperhatikan orinsip yang berhubungan dengan keluasan dan
kedalaman materi. Keluasan materi, berhubungan degan materi-materi yang dimasukkan ke dalam
materi pembelajaran. Sedangkan, kedalaman materi menyeluruh detail tentang konsep-konsep yang
terkandung didalamnya yang bisa dipelajari oleh peserta didik. Sebagai contoh, proses fotosintsesis
dapat diajarkan di SD,SMP,SMA serta perguruan tinggi. Namun, keluasan dan kelancaran pada setiap
jenjang pendidikan akan semakin luas aspek-aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin
detail pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek reaksi kimia disinggung sedikit tanpa
menampilkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari dan di perguruan tinggi
reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.
6
2.4 Urutan Materi Pendidikan
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa urutan
yang tepat, jika diantara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat
prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempeajarinya. Misalnya, materi
operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan
mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta
didik akan mengalami kesulitan mempelajari pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.
Materi pembelajran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat
diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu pendekatan prosedurnal dan pendekatan hierarkis.
a) Pendekatan prosedurnal
Urutan materi pembelajaran secara prosedurnal menggambarkan langkah-langkah secara urut
sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatau tugas. Misalnya langkah-langkah dalam
melaksanakan “Penelitian Ilmiah”. Contoh : urutan prosedurnal (tata cara). Prosedur
penelitian tersebut dapat disajikan dalam materi pembelajaran sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran : menyusun rancangan penelitian
2. Urutan materi:
Menentukan topik penelitian
Perumusan masalah, judul, dan pertanyaan-pertanyaan penelitian
Menetapkan tujuan penelitian
Menentuak hipotesis
Memilih subjek penelitian (populasi dan sampel)
Mengenali jenis data penelitian
Menentukan metodologi penelitian
b) Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus di pelajari
dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya. Contoh : urutan hierarkis
(berjenjang)
7
Misalnya menyusun rancangan penelitian, peserta didik terlebih dahulu harus memepelajari
konsep-konsep dasar ilmu pengtahuan yang mencakup:
Kenyataan
Fakta
Fenomena atau gejala
Masalah
Data
Bukti
Asumsi
Hipotesis
Generalisasi
Proposisi
Teori
Konsep
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
3.2 Saran
Agar pengajar dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, maka
dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi
pendidikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
https//www.slideshare.net/mobile/MadeRaiAdnyana/materi-sebagai-faktor