Anda di halaman 1dari 7

RESUME VII

PEMBELAJARAN PKN SD

HAKIKAT,TUJUAN, JENIS DAN UNSUR KURIKULUM

Dosen Pengampu :

Yulfia Nora, S.Pd,M

Disusun Oleh

DIVIA OKTA PAGANI (2110013411060)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bung Hatta

2022
A. PEMBAHASAN
1. HAKIKAT KURIKULUM
Secara etimologis istilah kurikulum yang dalam bahasa Inggris ditulis
‘curriculum’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘curir’ yang berarti ‘pelari’, dan
‘curere’ yang berarti ‘tempat berpacu’. Tidak heran jika dilihat dari arti
harfiahnya, istilah kurikulum tersebut pada awalnya digunakan dalam dunia
Olah raga, seperti bisa diperhatikan dari arti “pelari dan tempat berpacu”,
yang mengingatkan kita pada jenis olah raga Atletik. Sementara Unruh dan
Unruh (1984) mengemukakan bahwa “curriculum is defined as a planfor
achievingintendedlearning outcomes:a plan concerned with  purposes,with
what isto be learned,and with theresult ofinstruction”.Ini berarti  bahwa
kurikulum merupakan suatu rencana untuk keberhasilan pembelajaran yang di
dalamnya mencakup rencana yang berhubungan dengan tujuan, dengan apa
yang harus dipelajari, dan dengan hasil dari pembelajaran. Undang undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  pasal 1 ayat (19)
yang berbunyi; “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman  penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”
Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum, maka
secara teoretis kita agak sulit menentukan satu pengertian yang dapat
merangkum semua pendapat. Oleh karena itu secara lebih luas Said Hamid
Hasan dalam Kurikulum dan Pembelajaran, mengklasifikasikan pengertian
kurikulum didasarkan pada empat dimensi atau cara pandang yang saling
berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu: (1) kurikulum
sebagai suatu ide/gagasan; (2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang
sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; (3)
kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis; dan (4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
2. TUJUAN KURIKULUM
Tujuan kurikulum pada hakikatnya adalah tujuan dari setiap program
pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik. Mengingat kurikulum
adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka tujuan kurikulum harus
dijabarkan dari tujuan umum pendidikan. Dalam sistem pendidikan nasional,
tujuan umum pendidikan dijabarkan dari falsafah bangsa, yakni Pancasila.
Pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan meningkatkan kualitas
manusia indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja
keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat
jasmani dan rohani.
Di lihat dari hirarkisnya tujuan pendidikan terdiri atas tujuan yang sangat
umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat di ukur.
Tujuan kurikulum di bagi menjadi empat yaitu:

a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)


TPN adalah tujuan umum yang sarat dengan muatan filosofis.TPN
merupakan sasaran akhir yang harus di jadikan pedoman oleh setiap usaha
pendidikan artinya setiap lembaga dan penyelenggaraan itu,baik
pendidikan yang di selenggarakan oleh lembaga pendiddikan
formal,informal maupun non formal.tujuan pendidikan umum biasanya di
rumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan
hidup dan filsafat suatu bangsa yang di rumuskan oleh pemerintah dalam
bentuk undang-undang.TPN merupakan sumber dan pedoman dalam
usaha penyelenggaraan pendidikan.
Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional yang bersumber dari sitem
nilai pancasila di rumuskan dalam undang-undang No.20 tahun 2003,
pasal 3, yang merumusakan bahwa pendidkan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan khidupan
bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia,sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Tujuan Institusional (TI)


Tujuan institusional adalah tujuan yang harus di capai oleh setiap
lembaga pendidikan. Dengan kata lain tujuan ini dapat di definisikan
sebagai kualifikasi yang harus di miliki oleh setiap siswa setelah mereka
menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga
pendidikan tertentu.tujuan institusional merupakan tujuan antara untuk
mencapai tujuan umum yang di rumuskan dalam bentuk kompetisi lulusan
setiap jenjang pendidikan. Seperti misalnya Standar kompetensi
pendidikan dasar, menengah, kejuruan dan jenjang pendidikan tinggi.
Berikut contoh tujuan institusinal, seperti yang tertuang dalam peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional pendidikan
Bab 5 pasal 26 yang menjelaskan bahwa Standar kompetensi lulusan pada
jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetauan, kepribadian,akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Tujuan Kurikuler (TK)


Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus di capai oleh setiap bidang
studi atau mata pelajaran.tujuan kurikuler dapat di definisikan sebagai
kualifikasi yang harus di miliki anak didik setelah mereka menyelesaikan
suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan.tujuan
kurikuler juga pada dasarnya merupakan tujuan untuk mencapai tujuan
lembaga pendidikan.dengan demikan, setiap tujuan kurikuler harus dapat
mendukung dan di arahkan untuk mencapai tujuan konstisional.
Pada peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tntang Standar Nasional
pendidikan pasal 6 di nyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan,dan khusus pada jenjang pendidikan menengah terdiri
atas:

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.


2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan keprinabian.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Kelompok mata pelajaran estetika.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan.

d. Tujuan Pembelajaran atau Instruksional (TP)


Tujuan pembelajaran atau instruksional merupakan tujuan yang paling
khusus.tujuan pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang di
harapkan dapat di miliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses
merupakan syarat mutlak bagi guru.

3. JENIS-JENIS KURIKULUM
Bahwasanya ada 3 macam jenis-jenis kurikulum, yaitu sebagai berikut:
a. Separate Subject Curriculum
Separate subject curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang
terdiri atas mata pelajaran yang terpisah-pisah. Istilah lain dari kurikulum
ini ialah kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu, dikatakan
demikian karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam
bentuk subject atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang
lainnya. Penyusunannya didasarkan atas pengalaman dan kebudayaan
umat manusia sepanjang masa, lalu disederhanakan dan disusun secara
logis, kemudian disesuaikan dengan umur dan perkembangan anak didik.
Pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman itu dituangkan ke
dalam kurikulum dari suatu lembaga pendidikan (Sekolah); dibagi-bagi
menurut keperluan setiap tingkatan kelas serta ditentukan scopenya
masing-masing.

b. Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling


Berhubungan)
Correlated curriculum adalah jenis kurikulum di mana beberapa mata
pelajaran yang ada hubungannya disatukan menjadi satu mata pelajaran
atau bidang studi tersendiri. Mata pelajaran baru disebut “Broad Field”.
Pada mulanya penggunaan kurikulum ini hanya sekedar menyinggung
bahan mata pelajaran jarang ada kaitannya, kemudian berkembang
menjadi “Fution” atau “Broad Field” dalam arti korelasi dari mata pelajar
yang lebih luas.
Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan disusun
sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu
melengkapi yang lain. Jadi mata pelajaran itu dihubungkan antara satu
dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri.

c. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)


Kurikulum integrasi merupakan jenis organisasi kurikulum yang
dipadukan yakni beberapa mata pelajaran disatukan atau dipadukan dalam
arti mengahapuskan segala pemisahan dari bermacam-macam mata
pelajaran yang lepas-lepas. Dengan kata lain penyajian bahan pelajarannya
dalam bentuk keseluruhan. Pada jenis kurikulum ini diutamakan
pencapaian tujuan, yaitu membentuk manusia dalam kepribadian yang
bulat (integrated)dan harmonis.
Pengorganisasian bahan pada jenis kurikulum ini didasarkan atas 3 unsur
atau segi, yaitu:
1) Unsur aktifitas anak atau child centered curriculum
2) Unsur social
3) Unsur minat dan kebutuhan anak
Ketiga unsur tersebut digunakan sebagai dasar perumusan dan penyusunan
kurikulum integrasi. Pada prinsipnya kegiatan atau bahan pengajaran yang
dituangkan dalam kurikulum integrasi adalah kegiatan-kegiatan yang
berkembang dalam masyarakat, yang sesuai dengan kehidupan anak didik.
Sehingga apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan luar
sekolah. Dengan sendirinya pelajaran yang diberikan itu dapat membantu
anak dalam menghadapi masalah-masalah yang ditemuinya.
4. UNSUR-UNSUR KURIKULUM
Kurikulum memiliki beberapa komponen yang saling terkait yang
menentukan untuk mencapai tujuan antara lain;
a. Komponen tujuan Dalam Undang-undang no. 20 tahun 2003 menjelaskan
bahwa Pendidikan  Nasional berfungsi; “ Mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban  bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,  bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
b. Komponen isi Merupakan materi atau bahan ajar yang harus dipelajari
oleh siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Isi kurikulum
sebagai bahan ajar sebaiknya dikembangkan dari berbagai sumber yang
luas dan bervariasi (cetak, noncetak, web) baik yang sengaja dipersiapkan
(by design) maupun yang dimanfaatkan (by utilization).
c. Komponen metode Merupakan pendekatan, strategi, dan sistem
pengelolaan  pendidikan/pembelajaran yang dilakukan di setiap lembaga
pendidikan, sehingga  program atau kurikulum yang telah ditetapkan
dapat berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
d. Komponen evaluasi Merupakan alat ukur untuk mengetahui
keterlaksanaan program dan tingkat keberhasilan yang telah dicapai
dikaitkan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Alat
evaluasi kurikulum harus ditetapkan secara valid dan dapat menilai
seluruh aspek kurikulum (proses dan hasil)
B. TANGGAPAN
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting
dalam system pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan
tentang tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan
tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus
dimiliki setiap siswa.Maka dari itu falam pelaksanaan kurikulum perlunya
perencanaan terlebih dahulu,perencanaan alur tujuan pembelajaran,serta
pelaksanaan pembelajaran dan asesmen lalu penerapan dari kurikulum tersebut
sangat diperlukan agar pencapaian tujuan kurikulum tersebut dapat tercapai

C. DAFTAR PUSTAKA
http://zumsk.blogspot.com/2016/03/makalah-jenis-jenis-kurikulum.html?m=1
(diakses pada 05 november 2022,15.00)
http://dinanovianap.blogspot.com/2016/09/tujuan-dan-manfaat-kurikulum.html?
m=1 (diakses pada 05 november 2022.15.07)
https://www.academia.edu/30269126/makalah_hakikat_kurikulum_docx (diakses
pada 05 november 2022.15.25)
https://id.scribd.com/document/447147614/MAKALAH-20HAKIKAT-
20KURIKULUM (diakses pada 05 november 2022.15.30)

Anda mungkin juga menyukai