Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muh Ayyub Alfajri

Kelas : PGSD 1 i
Nim : 105401125922

PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan adalah suatu rencana untuk membetuk generasi penerus bangsa dalam suasana
pembelajaran degan memberikan ilmu pengetahuan, agar tercapai kemampuan, spiritual
keagamaan, kecerdasan, kepribadian, akhlaq mulia, serta pengendalian diri. Pendidikan nasional
merupakan pendidikan berasas Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila dengan akar nilai-nilai
agama serta keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.

Menurut Aristoteles pendidikan dapat diartikan sebagai fungsi negara untuk mencapai tujuan suatu
negara itu sendiri. Tentu saja setiap negara memiliki tujuan sendiri-sendiri.

Aristoteles menyebutkan bahwa pendidikan sebagai sarana untuk bekal mencapai aktivitas atau
pekerjaan yang lebih baik dan lebih layak. Maka dari itu, agar langkahnya jelas dibuatlah undang-
undang untuk mengatur, dimana undang-undang tersebut dibuat agar sesuai dengan koresponden
dengan hasil analisis psikologis atau semacamnya.

DASAR PENDIDIKAN NASIONAL

Dasar pendidikan nasional adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya suatu
bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang menjadi
dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah dasar pelaksanaannya,
yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di
sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain
sebagai berikut:

• Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2 tahun 1945, Bab
III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub
dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.

•Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar pendidikan adalah
falsafah negara Pancasila.

•Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan
berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

•Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang berbunyi:
Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

•Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945.
•Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL

fungsi pendidikan nasional, sebagaimana ditegaskan pada Pasal 3, yaitu: untuk mengembangkan
kemampuam serta meingkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan Nasiaonal negara kita jelas termaktub dalam alinea IV
Pembukaan UUD 1945, yaitu:

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

•Memajukan kesejah teraan umum.

•Mencerdaskan kehidupan bangsa.

•Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan
merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga dengan
penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak
dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula
sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari
pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat
dan negara Indonesia.

TUGAS DAN HAK KEWAJIBAN TENAGA PENDIDIKAN

Tugas Tenaga pendidikan

Tugas tenaga kependidikan diatur dalam ketentuan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah melaksanakan adminsitrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan.

Mengenai hak dan kewajiban, serta syarat-sayarat pendidik dan tenaga kependidikan juga diatur
dalam ketentuan Pasal 40 – Pasal 44 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Hak Guru

Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya mempunyai hak sebagai berikut:


1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang
kelancaran tugas keprofesionalan.
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,
penghargaan, dan/ atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
etik guru, dan peraturan perundang—undangan.
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik
dan kompetensi.
11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan. Profesi dalam bidangnya.

Kewajiban Guru

Guru dalam melaksanakan tugasnya secara profesional mempunyai kewajiban untuk:

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta


menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
peserta didik dalam pembelajran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-
nilai agamadan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai