Anda di halaman 1dari 13

PROFESI KEPENDIDIKAN

HARI/ TANGGAL : KAMIS/27 SEPTEMBER 2018

PERTEMUAN 1 : PEMAPARAN SILABUS, SAP DAN KONTRAK KULIAH

PERTEMUAN 2 : Profesi dan profesionalisme kependidikan, Dasar, fungsi, tujuan pendidikan


nasional, dan tugas, hak, serta kewajiban tenaga pendidikan.

Materi Pokok :

1. Profesi dan profesionalisme kependidikan


2. Dasar, fungsi, tujuan pendidikan nasional, dan tugas, hak, serta kewajiban tenaga pendidik-
an.

PERTEMUAN KE-2

PROFESI dan PROFESIONALISME KEPENDIDIKAN

Konsep Dasar Profesi


1. Pengertian Profesi (Sanusi et.al (1991:19)
Secara leksikal, pengertian profesi mengandung dua makna sebagai berikut:
 Menunjukkan suatu kepercayaan (to profess means to trust), bahkan menjadi
keyakinan (to belief in) atas suatu kebenaran (ajaran agama), atau kredibilitas
seseorang (Hornby, 1962).
 Menunjukkan  dan mengungkapkan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi
bagi pelakunya dan berhubungan dengan pekerjaan mental (bukan manual), seperti
mengajar, keinsinyuran, kedoteran, dsb.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan

Profesi itu adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties), tanggung
jawab, dan kesetiaan  dari para pelakunya.

Secara teori jabatan/pekerjaan ini tidak dapat dikerjakan oleh sembarang orang yang tidak
memiliki keahlian, karena tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu.Keahlian bisa
diperoleh melalui proses profesionalisasi seperti pendidikan dan latihan (diklat
prajabatan, atau in-service training).
Contoh kalimat: Guru dan dosen adalah jabatan profesi.

2. Pengertian Profesional:
Profesional menunjuk kepda dua hal yaitu :
Pertama, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan/jabatannya yang sesuai dengan
tuntutan yang seharusnya. (Yang non-profesional disebut amatir).
Kedua, orang yang menyandang suatu profesi.

Sehingga dapat disimpulkan :


Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi (UU Guru dan Dosen).
Contoh kalimat:  “Dia seorang professional di bidang hukum tata Negara.
3. Pengertian Profesionalisme:  
Profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai professional atau
penampilan suatu pekerjaan sebagai profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan
redah.
Profesionalisme juga mengacu pada siakap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja
berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya.
Profesionalisme ditunjang oleh tiga hal, yaitu: Keahlian, komitmen, dan keterampilan yang
relevan yang membentuk sebuah segitiga sama sisi yang di tengahnya terletak
profesionalisme.
Contoh kalimat: Salah satu prinsip profesionalisme ialah: Well educated, well trained, well
paid. (berpendidikan, terlatih dibayar dengan baik)
4. Pengertian Profesionalisasi:
Profesionalisasi merupakan serangkaian proses pengembangan profesional (Professional
development) baik dilakukan melalui pendidikan/latihan prajabatan, maupun dalam jabatan.
Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para
anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannyan sebagai anggota
suatu profesi.
Contoh Kalimat: Penyetaraan S1 PGSD  merupakan upaya profesionalisasi tenaga guru SD
yang dilaksanakan oleh pemerintah.
5. Pengertian Profesionalitas :
Profesionalitas yaitu acuan terhadap sikap para anggota profesi dalam profesinya  serta
derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaannya.
Makin tinggi keahlian dan pengetahuan seseorang dalam profesinya, maka derajat
profesionalitasnya semakin tinggi.
Contoh kalimat: Profesionalitas DR. X di bidang kedokteran tidak perlu diragukan lagi
karena dia penyandang gelar terbaik di bidangnya.

6. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan
positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang.

Jadi pengertian profesi pendidikan adalah satu kegiatan atau pekerjaan sesuai keahliannya
yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik agar bisa berperan aktif dalam hidupnya
sekarang dan masa datang.
PERTEMUAN KE-3

Dasar, fungsi, Tujuan Pendidikan Nasional dan Tugas, Hak, serta Kewjiban
Tenaga Kependidikan

A. Dasar
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang
menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah dasar
pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam
melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain
sebagai berikut:
 Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950,  Nomor 2
tahun 1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan
atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
 Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
 Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV
bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
 Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan
yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20
tahun 2003.

B.     Fungsi
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu (secara sadar) perkembangan
jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makro (luas) ialah sebagai
alat : pengembangan pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan,
dan pengembangan bangsa.
C.     Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan
dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu
Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang,
rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai
dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia. Persoalan dasar dan tujan pendidikan merupakan masalah yang sangat funda
mental dalam pelaksanaan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan menentukan
corak dan isi pendidikan.Tujuan pendidikan itu pun akan menentukan kearah mana anak
didik dibawa.
Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah menegaskan bahwa pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
maka pendidikan nasional pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system pendidikan
yang telah ada sebelumnya yang merupakan warisan budaya bangsa secara turun
temurun.

D.    Tugas
 Pendidikan merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa, Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Selain tugas-tugas yang telah di sebutkan, tugas lain seorang pendidik atau guru ialah
memiliki pengetahuan atau ilmu,  pengetahuan keagamaan, dan lain-lainnya. Pengetahuan
ini tidak sekedar diketahui, tetapi juga diamalkan dan diyakininya sendiri.
Dengan demikian menurut Al-Ghazali tugas utama guru adalah menyempurnakan,
membersihkan, dan  menyucikan  hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sejalan dengan pendapat ini, An-Nahlawi mengatakan bahwa ada dua tugas utama guru,
yaitu pertama: fungsi penyucian, yakni berfungsi sebagai pembersih, pemelihara, dan
pengembang fitrah manusia. Kedua: fungsi pengajaran, yakni menginternalisasikan dan
mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai agama kepada manusia.
Berangkat dari pemahaman tersebut, tanggung jawab guru sebagaimana dikatakan An-
Nahlawi (1996) adalah mendidik individu (anak didik) supaya beriman kepada Allah dan
melaksanakan syariat-nya; mendidik diri supaya beramal saleh dan mendidik masyarakat
agar saling menasihati dalam melaksanakan kebenaran, saling menasihati agar  tabah
dalam menghadapi kesusahan, beribadah kepada Allah serta menegakkan kebenaran.
E.     Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan
 Pendidik adalah mereka yang terlibat langsung dalam membina, mengarahkan dan
mendidik peserta didik. Tenaga, waktunya dicurahkan dalam rangka mentransformasikan
ilmu dan menginternalisasikan nilai termasuk pembinaan akhlak dan karakter peserta didik.
Dalam menjalankan tugas dan profesinya, guru memiliki hak dan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Hak guru berarti suatu yang harus didapatkan olehnya setelah ia
melaksanakan sejumlah kewajibannya sebagai guru. 

Adapun hak guru sebagaimana dinyatakan dalam pasal 14 Undang-Undang no.          14


Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen :
 Memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup minimun dan jaminan  kesehatan
sosial.
 Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
  Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
 Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.
 Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalannya.
 Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan dan/atau sanksi kepada siswa sesuai dengan kaidah
pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
  Memperoleh rasa aman, dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
  Memilikikebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
  Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pemerintah.
  Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik.
 Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Selain Selain hak yang harus mereka dapatkan, guru juga memiliki kewajiban yang harus
dilaksanakan. Adapun yang menjadi kewajiban guru adalah sebagai berikut:
 Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dengan mengevaluasi hasil pembelajaran.
 Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan  perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
 Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu,atau latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi siswa dalam pembelajaran.
 Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika, serta
 Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam UU Sisdiknas, hak dan kewajiban guru diatur dalam Pasal 39 sampai dengan Pasal
44. Dapat dipisahkan dan dijabarkan sebagai berikut.
a.  Hak Pendidik (Guru) antara lain :
 Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
 penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
   Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan,
dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan.pembinaan karier sesuai dengan
tuntutan pengembangan kualitas.
  Berhak mendapatkan sertifikasi pendidik.
  Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan    
     Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
b.      Kewajiban Guru sebagai Pendidik antara lain :
 Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan
melakukan pembimbingan dan pelatihan.
 Harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
 Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogika.

 Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu


pendidikan.

 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

PERTEMUAN KE-4 dan KE-5


LANDASAN PROFESI KEPENDIDIKAN, TAHAPAN PENGEMBANGAN GURU
PROFESIONAL, ALUR DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR
GURU.

A. Profesionalisasi Guru Berbasis Individu atau Menjadi Guru Madani


 Ketika guru telah terjun langsung dan telah mengikuti kegiatan yang diprakarsai oleh
institusi baik pelatihan, pendidikan maupun workshop guru bisa:
 Membangun apa yang telah dia pelajari dari kegiatan-kegiatan itu dan
menerapkannya dengan pola dan gaya mengajarnya sendiri sehingga akan membuat
guru semakin maju dan tidak tertinggal dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi.
 Melaksanakan kegiatan karya tulis ilmiah di bidang pendidikan yang bertujuan
membuat guru menjadi peka tentang permasalahan yang terjadi dibidang pendidikan
dan bagaimana mengatasi permasalahan itu.
 Memadukan teknologi untuk kegiatan yang bertujuan untuk pendidikan seperti
penggunaan gadget dan teknologi lainnya dalam proses belajar mengajar.
 Membuat alat peraga atau alat pelajaran atau alat bimbingan. Tujuan dari pembuat
alat peraga ini adalah mempermudah anak didik dalam menerima pelajaran sehingga
akan menjadi skema bagi mereka.
 Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
Kelima kegiatan diatas merupakan contoh dari kegiatan pengembangan profesi dari
individu seorang guru agar menjadi guru yang profesional .

B. Alur Pengembangan Profesi dan Guru

Alur pengembangan profesi dan karir guru untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
profesi guru harus memiliki proefesi guru harus memiliki prinsi-prinsip yaitu:

 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.


 Memiliki komitmet meningkat mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan
akhlak mulia.
 Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas.
 Memiliki kompentensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
 Memiliki tanggung profesionalisme.
 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat.
 Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksankan tugas
keprofesionalan.
 Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru.

Saat ini penyandang profesi guru telah mengadakan perluasan perspektif dan
pemaknaannya. Dalam Peraturan Perundang-undangan (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang guru,
Sebutan guru mencakup:

 Guru, baik guru kelas guru bidang studi atau mata pelajaran, maupun guru
bimbingan konseling atau konselor.
 Guru dalam tugas tambahan sebagai kelompok sekolah.
 Guru dan jawaban pengawas.

Ruang Lingkup Profesi Guru:


Guru:
1) Guru mata pelajaran
2) Guru kelas
3) Guru BK/BP
Guru dengan tugas tambahan sebagai kepalah sekolah.
Guru dalam jabatan pengawas satuan pendidikan.

Telah lama berkembang kesadaran publik bahwa tidak ada guru, tidak ada pendidikan
formal. Telah muncul pula kesadaran bahwa tidak ada pendidikan yang bermutu tampa
kehadiran guru profesional dengan jumlah yang mencukupi. Pada sisi lain, guru yang
professional nyaris tidak berdaya tampa dukungan tenaga kependidikan yang professional pula.
Selama menjalankan tugas-tugas professional, guru dituntut melakukan profesionalisasi atau
proses penumbuhan dan pengembangan profesinya. Diperlukan upaya yang terus menerus agar
guru tetap memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum serta
kemajuan IPTEK. Disitulah esensi pembinaan dan pengembangan professional guru. Kegiatan
ini dapat dilakukan atas prakarsa institunsi, seperti pendidikan dan pelatihan, workshop, magang,
studi banding. Prakarsa menjadi penting, karena secara umum guru masi memiliki keterbatasan,
baik finansial, jaringan, waktu, akses.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 membentuk antara pembinaan dan
pengembangan kompetensi guru dan yang sudah berkualifikasi S-1 atau D-IV. Pengembangan
dan peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1 atau dilakukan
melalui pendidikan tinggi serta program S-1 atau program D-4 pada program perguruan tinggi
yang menyelenggarakan program pendidikan tenaga kependidikan atau pendidikan non
kependidikan yang terakreditasi. Pembinaan dan pengembangan keprofesian meliputi pembinaan
kompenten-kompentensi pendagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Sementara itu,
pembinaan dan pengembangan karir meliputi penugasan, kenaikan pangkat promosi. Upaya
pembinaan dan pengembangan karir ini harus sejalan dengan jenjang jabatan fungsi mereka.

PENGEMBANGAN GURU

PENGEMBANGAN KARIR PENGEMBANGAN PROFESI


1. Penugasan 1. K. Pendagogik
2. Kenaikan pangkat 2. K. Kepribadian
3. Promosi 3. K. Profesional
4. K. Sosial
1. K. Kepalah Sekolah
2. K. Kepengawasan

C. Kebijakan Pengembangan Profesi dan Karir Guru

Penilaiaan kenirja guru (teacher proformane appraisal) merupakan salah satu langkah
untuk merumuskan program peningkatan kompetensi guru secara efekektif dan efisien. Hal ini
sesai dengan amanat tertuang pada permennek PAN dan RI No 6 Tahun 2009 .penialian kenerjah
di maksudkan untuk mengetahui kemampuan yang sebenarnya dalam melaksanakan
pembelajaran. Berdasarkan penilaian kinerjah ini juga akan di ketahui tentang atu kelemahan
guru guru, sesuai dengan tugasnya masing masing baik guru kelas, guru biidang setudi, maupun
guru bimbingan kelas penilaian kinerja guru di laakukan secara priodik dan sistematis
mengetahui perestasi kerjahnya ternaksuk potensi pengembangan.di samping keharusan
menjalani penilaian kinerjah, guru guru perlu di ketahui tingkat kompentensinya melalui uji
kompetensi.Uji kopetensi di maksutkan untuk memperoleh informasi kondisi nyata guru dalm
peruses pendidikan pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan peningkatan kopentensi guru
memiliki rasional dan pertimbangan emperis yang kuat. Penilaian kinerja dan uji kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai