Anda di halaman 1dari 9

PERANAN PROFESI KEPENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENDIDIKAN

Afrasiska Felisita Alus-202213500053


Program studi Pendidikan Matematika, Universitas Indraprasta PGRI, DKI
Jakarta, Indonesia
Email: afraalus4@gmail.com

ABSTRAK:

Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. karena guru


memegang kunci dalam pendidikan danpengajaran disekolah. Guru adalah pihak
yang paling dekat berhubungan dengan siswa dalam pelaksanaanpendidikan
sehari-hari, dan guru merupakan pihak yang paling besar peranannya dalam
menentukankeberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena
itu, pembinaan dan pengembanganterhadap guru merupakan hal mendasar dalam
proses pendidikan. Saat ini guru dianggap sebuah profesi yangsejajar dengan
profesi yang lain, sehingga seorang guru dituntut bersikap profesional dalam
melaksanakantugasnya. Guru yang profesional adalah “guru yang mempunyai
sejumlah kompetensi yang dapat menunjangtugasnya yang meliputi kompetensi
pendagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial
maupun kompetensipribadi”. Dari kompetensi tersebut guru dapat menciptakan
suasana dalam belajar menjadi nyaman dan optimalsehingga menumbuhkan
persepsi siswa yang positif. Dengan persepsi yang potif tersebut akan
menumbuhkanmotivasi siswa dalam belajarnya sehinga dapat mempengaruhi
tidakan siswa dalam mencapai tujuannya

Kata kunci: profesi, kualitas, pembelajaran


PENDAHULUAN

Pendidikan mewujudkan sebuah kualitas pelajaran dalam pemeliharaan


wawasan dan keahlian sejumlah orang yang diturunkan oleh keturunan terdahulu
dalam hal pengarahan kehidupan sosial dan penguasaan ilmu yang didapat lewat
bimbingan, arahan, panduan, petunjuk, analisis dan pengkajian setiap orang
dengan tujuan agar meningkatkan setiap insan yang berkeyakinan, berpedoman
dan mematuhi atas segala perintah Tuhan Yang Maha Esa supaya memperoleh
balasan atas segala kebajikan yang sudah dilaksanakan dan dikerjakannya serta
bertanggung jawab bagi kehidupannya, baik yang dilakukan terhadap kehidupan
sehari – hari maupun kehidupan bermasyarakat dalam kegiatan interaksi untuk
mendapatkan timbal balik yang sesuai. Proses pendidikan seharusnya mampu
mengembangkan bakat dan potensi pelajar agar agar nantinya dapat mencapai
keselamatan, kebahagiaan serta mampu tumbuh dengan baik di era digital seperti
ini.

Pada sejatinya pemahaman Pendidikan menurut (UU SISDIKNAS No. 20


tahun 2003) adalah pengembangan upaya secara sengaja, teratur dan tersusun
untuk menciptakan suatu keadaan dan kondisi dalam mencari ilmu terlaksana
dengan baik dan tertata serta meningkatkan mutu pemrosesan pengajaran agar
setiap siswanya dapat secara bersungguh – sungguh untuk mengoptimalkan setiap
bakat serta kemampuan pribadinya dalam mempunyai kemampuan penguasaan
diri, mempunyai kapabilitas daya pikir yang baik, berbudi pekerti, berahlaq serta
mempunyai kemampuan – kemampuan yang dibutuhkan pada setiap individu
serta sejumlah warga negara maupun rakyat sekitarnya. Pendidikan merupakan
sebuah dasar atau kebenaran yang harus dilihat dan di amati seperti Gerakan
aktivitas.

Tujuan dari peranan profesi kependidikan dalam meningkatkan kualitas


Pendidikan adalah agar kita tau Pentingnya peningkatan kualitas
pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang
demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya pendidikan yang
mengembangkan intelegensi akademik tetapi perlu dikembangkan seluruh
spektrum intelegensi manusia yang meliputi berbagai aspek kehidupan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang di gunakan pada artikel ini adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat di
amati. penelitian deskriptif sendiri adalah suatu metode penelitian yang
menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek. Penelitian kemudian
di analisis dan di bandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung
pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya
dan dapat memberikan informasi yang mutakhir.

 profesi

Profesi secara etimologi berasal dari kata profession (inggris) yang berasal
dari bahasa Latin profesus yang berarti "mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjaan Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menurut
persyaratan khusus memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik
dan desainer. Profesi berasal dari bahasa latin yakni “Proffesio” yang mempunyai
dua arti yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Profesi berasal dari kata proffesion yang
berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan badan ilmu (body of
knowledge) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna
menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang
cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan
(altruism) ((Hakiki & Fadli, 2021). Selain itu Profesi merupakan kata serapan dari
bahasa Belanda yaitu professie dan dalam bahasa Yunani dari kata Epangelia yang
artinya janji untuk memenuhi kewajiban melaksanakan suatu tugas khusus dengan
tetap atau secara permanen.

Pekerjaan yang bersifar profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena


suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan
profesinya. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu
yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari
pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian tertentu ((Rahman, 2022).

Sementara, secara terminologi, pengertian profesi merupakan suatu pekerjaan


yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi para pelakunya. Jadi, apa yang
dimaksud profesi?

Profesi yaitu jabatan yang menuntut suatu keahlian, keterampilan, maupun


keilmuan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti profesi adalah bidang
pekerjaan yang ditempuh melalui pendidikan keahlian, seperti kejuruan atau
keterampilan tertentu.

Suatu profesi harus memiliki 3 pilar pokok yaitu:


1. Keahlian
2. Pengetahuan
3. Persiapan akademik

Dikutip dari e-book Etika Profesi Guru oleh Jumrah Jamil, SPd, MPd,
keahlian dan pengetahuan profesi didapatkan melalui pendidikan maupun
pengalaman. Pasalnya, seorang dengan profesi tertentu akan menggunakan suatu
metode ilmiah atau teori untuk bisa memecahkan suatu masalah dalam
pekerjaannya. Dalam melakukan tanggung jawab dan tugasnya, profesi memiliki
kode etik dan juga dikontrol oleh organisasi profesi melalui majelis etik profesi.
Jabatan atau pekerjaan profesi perlu mendapat pengakuan dari masyarakat, baik
itu melalui profesionalitas (tingkat kualitas) yang secara nyata atau melalui
dukungan aspek legal. Artinya, pekerjaan yang disebut profesi tidak bisa dipegang
oleh sembarang orang. Jika disimpulkan, arti profesi adalah suatu kepandaian
khusus miliki seseorang, yang didapatkan melalui pendidikan, karena dia merasa
terpanggil untuk menjabat suatu pekerjaan tertentu.

 Peran dan tugas guru

Guru merupakan profesi. Di mana dalam memangku pekerjaannya, sejatinya


seorang guru harus dipersiapkan melalui pendidikan tertentu. Hal ini biasa disebut
dengan adanya ciri keilmuan. Guru memegang peranan yang sangat strategis
terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru ialah komptensi sosial,


kemampuan sosial ialah kemampuan mengelola hubungan kemasyarakatan yang
membutuhkan bermacam keterampilan, kecakapan, serta kapasitas untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi diantara hubungan antar pribadi
(Aisyahrani et al., 2022). Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain,
lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional,
dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Untuk menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, karena harus
memiliki berbagai kompetensi keguruan. Menurut Syaiful Sagala kompetensi
adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan
latihan (Illahi, 2020).

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


memberi amanat kepada pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang bertujuan meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru sebagai tenaga profesional bertugas
mewujudkan tujuan pendidikan nasional,yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi cakap, mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, danmenjadi
warga negara demokratis dan bertanggung jawab, serta sehat jasmani dan rohani.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 menyatakan
guru wajib memiliki kualifikasi akademik,kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Pasal 10 (ayat 1) menyatakan kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Pasal11 menyatakan bahwa
sertifikat pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
programpengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh
pemerintah. Untuk memperolehsertifikat pendidik tersebut, pemerintah saat ini
telah menluncurkan program sertifikasi guru yakni melalui jalurportofolio dan
jalur Pendidikan Profesi Guru (PPG). Jalur PPG ini ada dua macam yakni PPG
dalam Jabatandan PPG Prajabatan.

 Peranan guru dalam mendorong pertumbuhan dan prestasi siswa

Peran guru dalam pembelajaran diharapkan dapat mencakup tiga hal, yaitu:
mengembangkan pertumbuhansosial, pertumbuhan emosional, dan pertumbuhan
perolehan pengetahuan bagi para peserta didiknya. Seorangguru dapat mendorong
siswanya dalam sebagai pembelajar yang aktif. Pembelajar yang aktif ini
merupakansalah satu aspek konstruktivisme, sebuah pandangan yang sedang
berkembang mengenai pembelajaran yangnantinya akan kita bahas dalam bab
khusus. Selain perolehan pengetahuan yang diinginkan, peningkatan sosialdan
intelektual siswa merupakan tujuan utama yang harus dicapai oleh guru sebagai
salah satu peran terpenting guru yang professional.
 Jabatan Guru Sebagai Profesi

Umumnya siswa yang tergolong pintar dengan tingkat ekonomi orangtua yang
lebih mapan memilih universitasnon kependidikan yang berada di pulau Jawa.
Pilihan mereka untuk kategori karir guru jatuh pada pilihan yangke sekian. Maka
akibatnya kualitas guru- guru secara umum cendrung biasa- biasa saja. Adalah
suatu hikmahsejak lapangan kerja menjadi makin sulit dan menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) menjadi idaman bagisebagian siswa di universitas, karena
PNS sudah memberi iming- iming hidup enak, ada uang lauk- pauk danuang TKD
(Tunjangan Kesejahteraan Daerah) maka mereka yang belajar di Universitas non
kependidikanmemutar haluan untuk menyerbu program akta kependidikan agar
nanti bisa melamar menjadi guru. Tentu sajahal ini menjadi hak pribadi setiap
warga negara. Kini guru-guru harus memiliki paradigma, bagaimana menjadiguru
bermartabat dan profesional. Paradigma ini bisa dicapai kalau mereka
mengembangkan diri. Mereka,misalnya, harus berpikir untuk memiliki kecerdasan
berganda, karena kecerdasan berganda juga patut untukdimiliki oleh guru- guru.
Adalah pilihan yang tidak bijak bila hanya anak didik saja yang diminta dan
diusahakanuntuk mengembangkan diri untuk memiliki kepintaran berganda.
Sementara guru- gurunya dibiarkan sajamemiliki kepintaran tunggal atau tidak
pintar sama sekali sebagai seorang guru.
KESIMPULAN

Guru harus mampu membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswanya


dalam proses belajar mengajar karena tugas utama sebagai seorang pendidik
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi para peserta didiknya. Guru yang profesional dapat mampu
membimbing dan memberikan edukasi kepada peserta didiknya sesuai dengan
kemampuan akademik yang dimilikinya agar tujuan dari mencerdaskan kehidupan
bangsa dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.Dengan
adanya sikap profesionalisme guru proses pendidikan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran,sehingga peserta didik pun senang mengikuti proses
pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyahrani, A., Pamungkas, F. H., Rambe, K. F., Daulay, N. A., Riadi, Rahmad,
Jannah, Z., & Nasution, I. (2022). Implementasi Profesi Kependidikan
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 3(1), 122–127. https://doi.org/10.47467/elmujtama.v3i1.2296
Hakiki, M., & Fadli, R. (2021). Buku Profesi Kependidikan. KEWAJIBAN
TENAGA KEPENDIDIKAN, 4(1), 1–23.
Illahi, N. (2020). Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa
Dan Mutu Pendidikan Di Era Milenial. Jurnal Asy-Syukriyyah, 21(1), 1–20.
https://doi.org/10.36769/asy.v21i1.94
Rahman, M. A. (2022). Pengembangan Karier Guru Sebagai Tenaga Pendidik.
https://thesiscommons.org/2j37m/download?format=pdf

Anda mungkin juga menyukai