KUALITAS PENDIDIKAN
ABSTRAK:
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan pada artikel ini adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat di
amati. penelitian deskriptif sendiri adalah suatu metode penelitian yang
menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek. Penelitian kemudian
di analisis dan di bandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung
pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya
dan dapat memberikan informasi yang mutakhir.
profesi
Profesi secara etimologi berasal dari kata profession (inggris) yang berasal
dari bahasa Latin profesus yang berarti "mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjaan Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menurut
persyaratan khusus memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik
dan desainer. Profesi berasal dari bahasa latin yakni “Proffesio” yang mempunyai
dua arti yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Profesi berasal dari kata proffesion yang
berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan badan ilmu (body of
knowledge) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna
menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang
cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan
(altruism) ((Hakiki & Fadli, 2021). Selain itu Profesi merupakan kata serapan dari
bahasa Belanda yaitu professie dan dalam bahasa Yunani dari kata Epangelia yang
artinya janji untuk memenuhi kewajiban melaksanakan suatu tugas khusus dengan
tetap atau secara permanen.
Dikutip dari e-book Etika Profesi Guru oleh Jumrah Jamil, SPd, MPd,
keahlian dan pengetahuan profesi didapatkan melalui pendidikan maupun
pengalaman. Pasalnya, seorang dengan profesi tertentu akan menggunakan suatu
metode ilmiah atau teori untuk bisa memecahkan suatu masalah dalam
pekerjaannya. Dalam melakukan tanggung jawab dan tugasnya, profesi memiliki
kode etik dan juga dikontrol oleh organisasi profesi melalui majelis etik profesi.
Jabatan atau pekerjaan profesi perlu mendapat pengakuan dari masyarakat, baik
itu melalui profesionalitas (tingkat kualitas) yang secara nyata atau melalui
dukungan aspek legal. Artinya, pekerjaan yang disebut profesi tidak bisa dipegang
oleh sembarang orang. Jika disimpulkan, arti profesi adalah suatu kepandaian
khusus miliki seseorang, yang didapatkan melalui pendidikan, karena dia merasa
terpanggil untuk menjabat suatu pekerjaan tertentu.
Peran guru dalam pembelajaran diharapkan dapat mencakup tiga hal, yaitu:
mengembangkan pertumbuhansosial, pertumbuhan emosional, dan pertumbuhan
perolehan pengetahuan bagi para peserta didiknya. Seorangguru dapat mendorong
siswanya dalam sebagai pembelajar yang aktif. Pembelajar yang aktif ini
merupakansalah satu aspek konstruktivisme, sebuah pandangan yang sedang
berkembang mengenai pembelajaran yangnantinya akan kita bahas dalam bab
khusus. Selain perolehan pengetahuan yang diinginkan, peningkatan sosialdan
intelektual siswa merupakan tujuan utama yang harus dicapai oleh guru sebagai
salah satu peran terpenting guru yang professional.
Jabatan Guru Sebagai Profesi
Umumnya siswa yang tergolong pintar dengan tingkat ekonomi orangtua yang
lebih mapan memilih universitasnon kependidikan yang berada di pulau Jawa.
Pilihan mereka untuk kategori karir guru jatuh pada pilihan yangke sekian. Maka
akibatnya kualitas guru- guru secara umum cendrung biasa- biasa saja. Adalah
suatu hikmahsejak lapangan kerja menjadi makin sulit dan menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) menjadi idaman bagisebagian siswa di universitas, karena
PNS sudah memberi iming- iming hidup enak, ada uang lauk- pauk danuang TKD
(Tunjangan Kesejahteraan Daerah) maka mereka yang belajar di Universitas non
kependidikanmemutar haluan untuk menyerbu program akta kependidikan agar
nanti bisa melamar menjadi guru. Tentu sajahal ini menjadi hak pribadi setiap
warga negara. Kini guru-guru harus memiliki paradigma, bagaimana menjadiguru
bermartabat dan profesional. Paradigma ini bisa dicapai kalau mereka
mengembangkan diri. Mereka,misalnya, harus berpikir untuk memiliki kecerdasan
berganda, karena kecerdasan berganda juga patut untukdimiliki oleh guru- guru.
Adalah pilihan yang tidak bijak bila hanya anak didik saja yang diminta dan
diusahakanuntuk mengembangkan diri untuk memiliki kepintaran berganda.
Sementara guru- gurunya dibiarkan sajamemiliki kepintaran tunggal atau tidak
pintar sama sekali sebagai seorang guru.
KESIMPULAN
Aisyahrani, A., Pamungkas, F. H., Rambe, K. F., Daulay, N. A., Riadi, Rahmad,
Jannah, Z., & Nasution, I. (2022). Implementasi Profesi Kependidikan
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 3(1), 122–127. https://doi.org/10.47467/elmujtama.v3i1.2296
Hakiki, M., & Fadli, R. (2021). Buku Profesi Kependidikan. KEWAJIBAN
TENAGA KEPENDIDIKAN, 4(1), 1–23.
Illahi, N. (2020). Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa
Dan Mutu Pendidikan Di Era Milenial. Jurnal Asy-Syukriyyah, 21(1), 1–20.
https://doi.org/10.36769/asy.v21i1.94
Rahman, M. A. (2022). Pengembangan Karier Guru Sebagai Tenaga Pendidik.
https://thesiscommons.org/2j37m/download?format=pdf