Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN, DASAR, TUJUAN, KEGUNAAN,

DAN CAKUPAN PROFESI KEGURUAN

Makalah
Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Profesi Keguruan
Dosen Pembimbing: Dr. H. AH. Choiron, M.Ag

Disususn oleh:

Kelompok 1

1. Nunin Maulidah (1710610054)


2. Ahmad Rotib (1710610061)
3. Setiti Minarnik (1710610070)
4. Triana A’isyah (1710610076)

PROGAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2020


A. Pendahuluan
Apakah pekerjaan guru (tenaga kependidikan) dapat disebut sebagai suatu
profesi? Pertanyaan ini muncul karena masih ada pihak yang berpendapat bahwa
pekerjaan kependidikan bukan suatu profesi tersendiri. Berbagai alasan yang
mereka kemukakan antara lain, bahwa setiap orang dapat menjadi guru asalkan
telah mengalami jenjang pendidikan tertentu ditambah dengan sedikit pengalaman
mengajar.1
Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih saja
dibicarakan orang, baik dikalangan pakar pendidikan maupun diluar pakar
pendidikan. Bahkan selama dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari memuat berita
tentang guru.
Kita akui bahwa profesi guru paling mudah tercemar, dalam arti masih ada
saja orang yang memaksakan diri menjadi guru, walaupun sebenarnya yang
bersangkutan tidak dipersiapkan untuk itu, hal ini terjadi karena masih adanya
pandangan sebagian masyarakat bahwa siapa pun dapat menjadi guru, asalkan ia
berpengetahuan.
Rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru disebabkan oleh
beberapa faktor berikut :
1. Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun bisa menjadi guru
asalkan berpengetahuan.
2. Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat
seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru.
3. Banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha
mengembangkan profesinya itu.
B. Permasalahan
1. Bagaimana dasar dan tujuan profesi keguruan?
2. Apakah kegunaan dari profesi keguruan?
3. Bagaiamana cakupan dari profesi keguruan?
C. Pembahasan
Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession
atau bahasa latin “profecus”, yang artinya mengakui, adanya pengakuan,
1
Prof. Dr. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Bersadarkan Pendekatan Kompetensi, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2009) hlm. 5

1
menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara
terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan
tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya
persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan
praktis, bukan pekerjaan manual.2
Profesi adalah pekerjaan yang dalam pelaksanaan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi
yang tinggi. Keahlian tersebut diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus
diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dipertanggungjawabkan.
Sedangkan guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar. Guru merupakan orang yang harus digugu
dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa yang perlu ditiru
dan diteladani. 3
Secara umum, profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang
pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas –
tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan
kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang
tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan.4
1. Dasar dan Tujuan Profesi Keguruan
a. Dasar Profesi Keguruan
Dasar profesi keguruan termaktub di dalam beberapa undang-undang.
Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menjelaskan tentang
pendidikan dalam konteks profesionalitas. Bab XI pasal 39 poin 2 : “Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”5

2
Nasrul HS, S.Pd.I.MA., Profesi dan Etika Keguruan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014),
hlm. 5.
3
Prof. Dr. H. Saiful Sagara, M.Pd, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hal 35
4
Dr. Aan Hasanah, M.Ed., Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012),
hlm. 16.
5
Dr. Abdul Rahmat S. Sos,I,M.Pd. dan Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd. MPd., Profesi Keguruan,
(Gorontalo: Ideas Publishing, 2012), hlm. 21.

2
Sedangkan “Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi” (UU No.14 Tahun 2005
Pasal 1 Butir 4).6
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat
1, prinsip profesional guru mencakup karakteristik sebagai berikut: memiliki
bakat, minat, panggilan, dan idealisme, memiliki kualifikasi pendidikan dan
latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas, memiliki kompetensi
yang diperlukan sesuai bidang tugas, memiliki ikatan kesejawatan dan kode
etik profesi, bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan,
memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja,
memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan, memiliki
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan keprofesioanalan,
memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal- hal
yang berkaitan dengan keprofesian.7
Dasar lain Menurut PP No. 74 Tahun 2008 pasal 1 butir 1 Tentang
Guru dan UU. No. 14 Tahun 2005 pasal 1 butir 1 Tentang Guru dan Dosen,
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini dalam pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah..8 Pasal 1 ayat 2 : Dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pemahaman guru sebagai profesi secara formal diberikan oleh suatu
badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu
pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal, pengakuan
itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Guru
sebagai profesi dibayar oleh instansi yang mengangkatnya yaitu pemerintah

6
Nasrul HS, S.Pd.I.MA., Op.Cit., hlm.33
7
Dr. Ali Mudhofir, M. Ag, Pendidik Profesional, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 8
8
Raflis Kosasi Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta : PT Rhineka Cipta, 1990) Hlm. 15-16

3
sesuai standar pegawai negeri sipil (PNS) atau badan yayasan sesuai standar
pembayaran lembaga organisasi yang memerlukannya.9
b. Tujuan Profesi Keguruan
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU RI
no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan
nasional diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis
serta bertangungjawab. Merupakan indikatorumum yang dapat dijadikan
barometer pencapaian mutu pendidikan secara nasional dari setiap satuan
pendidikan tertentu.
Peringkat lain yang kemudian menjadi dasar peningkatan mutu
pendidikan adalah UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa guru dituntut untuk
memiliki kompetensi, maksudnya adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, danperilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dalam
kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik. Kompetensi kepribadianya itu kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan pesertadidik.
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secaraluas dan mendalam. Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Profesionalisme guru mempunyai peranan penting dalam peningktan
mutu pendidikan., karena:
1) Profesioanlisme guru memberikan jaminan perlindungan kepada
masyarakat umum.
2) Professional guru merupakan suatu cara untk memperbaiki citra profesi
pediddikan yang selama ini dianggap oleh masyarakat rendah
3) Profesionalisme guru memberikan kemungkinan perbaikan dan
pengembangan diri yang memberikan kemungkinan guru dapat

9
Dr. H. Syaiful Sagala, Op.Cit., hlm. 10.

4
memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan
kompetensinya.
Dalam UU no 14 tahun 2005 Bab II Pasal 6 tentang kedudukan, fungsi
dan tujuan, kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
2. Kegunaan Profesi Keguruan
Peranan profesional guru dalam keseluruhan program pendidikan di
sekolah diwujudkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berupa
perkembangan siswa secara optimal. Untuk maksud tersebut, maka peranan
profesional itu mencakup tiga bidang layanan, yaitu : layanan instruksional,
layanan administrasi, dan layanan bantuan akademik-sosial-pribadi.
Layanan instruksional merupakan tugas utama guru, sedangkan layanan
administrasi dan layanan bantuan merupakan pendukung. Layanan istruksional
guru meliputi :
a. penyelenggaraan proses belajar-mengajar, yang menempati porsi terbesar
dari profesi keguruan. Tugas ini menuntut guru untuk menguasai isi atau
materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan yang berhubungan
dengan materi itu, kemampuan mengemas materi sesuai dengan latar
perkembangan dan tujuan pendidikan, serta menyajikannya sedemikian rupa
sehingga merangsang murid untuk menguasai dan mengembangkan materi
itu dengan menggunakan kreativitasnya.
b. Tugas yang berhubungan dengan membantu murid dalam mengatasi
masalah dalam belajar pada khusunya, dan masalah-masalah pribadi yang
akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajarnya.
c. Disamping kedua hal tersebut, guru harus memahami bagaimana sekolah itu
dikelola, apa peranan guru didalamnya, bagaimana memanfaatkan prosedur
serta mekanisme pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya
sebagai guru.

5
3. Cakupan Profesi Keguruan
Secara kontekstual dan umum, ruang lingkup kerja guru itu mencangkup
aspek-aspek :
a. Kemampuan profesional mencangkup :
1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang
harus diajarkan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang
diajarkannya
2) Penguasaan dan penghayatan atas wawasan dan landasan kependidikan
dan keguruan.
3) Penguasaan proses-proses pendidikan, keguruan, dan pembelajaran.
b. Kemampuan social mencangkup kemampuan untuk menyesuaikan diri pada
tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya
sebagai guru.
c. Kemampuan personal (pribadi) mencakup :
1) Penampilan sikap yang positif terhdap keseluruhan tugasnya sebagai guru,
dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsure-unsurnya.
2) Pemahaman penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya di
anut oleh seorang guru.
D. Analisa
Dari pengertian profesi keguruan baik secara etimologi maupun terminologi,
kita ketahui bahwa seorang guru sangatlah berat beban yang harus ditanggungnya.
Sebelum menjadi seorang guru, guru harus menjalani proses yang panjang, tidak
cukup hanya mendalami tentang ilmu yang di bidanginya tetapi juga banyak ilmu-
ilmu yang yarus juga dipelajari, seperti ilmu psikologi, tata karma (adab) dan lain-
lain. Seorang guru juga perlu adanya pelatihan yang berhubungan dengan
pendidikan supaya dapat memberikan ilmu-ilmu yang di peroleh kepada peserta
didik, agar apa yang menjadi tujuan atau visi misi suatu lembaga bisa tercapai.
Tugas utama seorang guru adalah mendidik para peserta didik, mendidik
yang dimaksud disini yaitu ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar, mendidik
peserta didik untuk bisa berakhlak yang baik, membantu peserta didik dalam
menyelesaikan masalah dan lain-lain, tidak hanya yang berhubungan dengan

6
peserta didik tetapi juga yang berhubungan dengan kelembagaan. Jadi, seorang
guru mempunyai tanggung jawab atas semua yang ada di lembaga tersebut.
Menjadi seorang guru yang professional haruslah menguasi beberapa hal
yaitu : materi pelajaran, landasan keguruan, sifat sosial, dan lain-lain.
E. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan
yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas – tugas kependidikan
diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan
tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah
mengikuti pendidikan keguruan.
2. Dasar profesi keguruan tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, dinyatakan bahwa ; Guru adalah pendidikan profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
3. Tujuan Profesi Keguruan termaktub dalam UU no 14 tahun 2005 Bab II Pasal 6
tentang kedudukan, fungsi dan tujuan, kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional yang bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
4. Kegunaan profesi keguruan mencakup tiga bidang layanan, yaitu : layanan
instruksional, layanan administrasi, dan layanan bantuan akademik-sosial-
pribadi.
5. Secara kontekstual dan umum, ruang lingkup kerja guru itu mencangkup aspek-
aspek : kemampuan profesional, kemampuan social, dan kemampuan personal
(pribadi).

7
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2009. Pendidikan Guru Bersadarkan Pendekatan Kompetensi.


Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV Pustaka Setia.

Mudhofir, Ali 2013, Pendidik Profesional, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Nasrul. 2014. Profesi dan Etika Keguruan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rahmat, Abdul dan Rusmin Husain. 2012. Profesi Keguruan. Gorontalo: Ideas
Publishing.

Sagala, Saiful. 2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.


Bandung: Alfabeta

Soetjipto, Raflis Kosasi. 1990. Profesi Keguruan. Jakarta : PT Rhineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai