DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
RAFIQA MAULIDIA
KHAIRUL NISA
LAINUFAR
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan dasar, fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional di negara
Indonesia.
2. Menjelaskan prinsip dari penyelenggaraan pendidikan.
3. Menjelaskan beberapa hak dan kewajiban Guru dan Dosen serta peserta
didik dalam dunia pendidikan.
4. Menjelaskan tentang isi dari Undang-Undang Guru sebagai penunjang
dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
5. Menyebutkan serta menjelaskan point apa saja yang menjadi ruang
lingkup Peraturan Pemerintah UU No.14 Tahun 2005 dan UU No.20
Tahun 2003 tentang pendidikan Nasional.
Sehubungan dengan latar belakang itu, maka penulis ingin memberikan
tambahan informasi tugas , hak dan kewajiban dari atau pendidik. Oleh
karenanya, melalui penyajian makalah penulis akan menyampaikan beberapa
pengetahuannya dan akan melalui tulisan ini penulis berharap agar para pembaca
dapat memberikan respon yang positif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar, Fungsi, Dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.Berkaitan dengan hal tersebut, lahirlah
pendidikan nasional di Negara Indonesia. Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.Untuk mewujudkan semua itu juga perlu yang
namanya system pendidikan yang merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.
2.1.1 Dasar pendidikan nasional
Dasar adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya suatu
bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang
menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud
adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan
pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-
lembaga pendidikan lainnya.
Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak
di tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang
tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini
dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde
Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan
pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan
tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia.
2.1.2 Fungsi pendidikan nasional
Fungsi pendidikan nasional adalah memberikan suatu pengajaran dengan
ilmu pengetahuan untuk membentuk karakter bangsa yang takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta mencetak karakter, kreativitas dan kecerdasan anak sejak
dini.
Dasar dan fungsi tujuan pendidikan sesuai dengan pendidikan nasional
berdasarkan pancasila dan Undang-undang Nasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1924 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sesuai yang tercantum Di dalam UU NO.20/2003 tentang
Sisdiknas, Bab II pasal 2-3: Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional,
melahirkan butiran-butiran sebagai berikut:
a. Pasal 2
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Setidaknya ada dua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
yang pernah dimiliki Indonesia yaitu Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
selanjutnya lebih di kenal dengan nama UUSPN. Dan yang kedua Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih
dikenal dengan nama UU SISDIKNAS, sebelum adanya kedua Undang-undang
yang mengatur tentang system pendidikan nasional, Indonesia hanya memiliki
Undang-undang tentang pokok-pokok pengajaran dan pendidikan yaitu Undang-
undang Nomor 4 tahun 1950.Adanya perubahan UUSPN No.2 tahun 1989
menjadi UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 dimaksudkan agar system
pendidikan nasional kita bisa menjadi jauh lebih baik dibanding dengan system
pendidikan sebelumnya.
Pendidikan adalah suatu rencana untuk membentuk generasi penerus
bangsa dalam suasana pembelajaran dengan memberikan ilmu pengetahuan agar
tercapai kemampuan, spritual keagamaan, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia,
serta pengendalian diri.
Pendidikan nasional merupakan pendidikan berasas Undang-undang Dasar
1945 dan Pancasila dengan akar nilai-nilai agama serta keaneragaman budaya
yang ada di Indonesia, Sedangkan, sistem pendidikan nasional adalah sekumpulan
komponen terpadu yang saling berkaitan untuk mewujudkan tujuan dari
pendidikan nasional.
Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini masih cenderung
mengeksploitasi peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung
menggunakan indikator kepintaran, sehingga secara nilai dirapot menunjukkan
peserta didik akan mampu bersaing maupun bertahan di tengah gencarnya
industrialisasi yang berlangsung saat ini.
Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia menciptakan anak bangsa yang
memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis sumber-sumber
kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan hak.
Sistem pendidikan harus lebih ditunjukan agar terjadi keseimbangan terhadap
ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan-kepentingan ekonomi dengan
tidak meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki
oleh Bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan nasional ini tentulah kita sudah bisa mengatakan
bahwasanya tujuan pendidikan nasional ini sangatlah mulia, namun akan tetapi
pada kenyataannya belum sepenuhnya tercapai. Sebagaimana yang sering kita
lihat di televisi tawuran pelajar yang sering terjadi di mana-mana, tingkat koruptor
yang sangat tinggi, tindak kejahatan yang tak bermoral, dan lain sebagainya. Hal
tersebut sudah menunjukkan potret dari ketidakberhasilan sistem pendidikan
nasional sepenuhnya. Ini menunjukkan harus adanya terobosan-terobosan baru
yang dapat mengatasi itu semua.
Sementara di berbagai daerah, pendidikan pun masih berada dalam kondisi
keprihatinan. Mulai dari kekurangan tenaga pengajar, fasilitas pendidikan hingga
sukarnya masyarakat untuk mengikuti pendidikan karena permasalahan ekonomi
dan kebutuhan hidup. Pada beberapa wilayah, anak-anak yang memiliki keinginan
untuk bersekolah harus membantu keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup
karena semakin sukarnya akses masyarakat terhadap sumber kehidupan mereka.
Karena pendidikan erat kaitannya dengan permasalahan ekonomi, maka
permasalahan ekonomi pun mempengaruhi pendidikan anak-anak negeri ini.
Pendidikan juga saat ini telah menjadi sebuah industri. Hal ini
mengakibatkan terjadinya praktek jual-beli gelar, jual-beli ijasah hingga jual-beli
nilai. Belum lagi diakibatkan kurangnya dukungan pemerintah terhadap
kebutuhan tempat belajar, pertumbuhan bisnis-bisnis pendidikan itu yang mau
tidak mau semakin membuat rakyat yang tidak mampu semakin terpuruk.
Pendidikan hanyalah bagi mereka yang telah memiliki ekonomi yang kuat,
sedangkan bagi kalangan miskin, pendidikan hanyalah sebuah mimpi. Betul
adanya telah ada usah dari pemerintah untuk mengusahakan pendidikan ini,
semisal dari adanya beasiswa, bantuan operasional siswa, pembaharuan
kurikulum, dan lain sebagainya. Namun itu semua masih belum seutuhnya mampu
mengatasi masalah pendidikan yang sangat kompleks di Indonesia ini.
2.1.3 Tujuan pendidikan nasional
Tujuan Pendidikan Nasional harus sesuai dengan Tap MPRS No
XXVI/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan, sehingga
dirumuskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah membentuk manusia Pancasila
sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Dalam UU No. 2 tahun 1989 juga
ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa serta mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, dengan artian bahwa
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki budi pekerti
luhur, memiliki keterampilan dan pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani,
memiliki pribadi yang baik, mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan, kebangsaan.
Tujuan pendidikan nasional yaitu bertujuan untuk membentuk karakter
bangsa serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan-tujuan terserbut
dapat dipantau sejak anak atau seseorang memulai pendidikan dari awal hingga
akhir, dengan adanya suatu penilaian selama menjalani masa pendidikan.
Pendidikan nasional yang ada di Indonesia menggunakan sistem
pendidikan yang diberikan dengan memberikan pembelajaran atau mengajarkan
materi tertentu, dan pada akhir materi akan diberikan suatu penilaian untuk
mengukur kemampuan siswa. Dengan adanya penilaian maka dapat dipantau
seberapa besar kemajuan, kemampuan dan tingkat pemahaman dari peserta didik.
Salah satunya yang selalu dijadikan penilaian dari pendidikan nasional Indonesia
adalah melalui Ujian Nasional (UN). Namun sebenarnya dengan Ujian Nasional
belum dapat dijadikan sebagai cara untuk mengukur tujuan pendidikan lainnya,
seperti membentuk akhlak, spritual keagamaan, kepribadian, dan lain-lain.
Dengan Ujian Nasional di akhir pendidikan, yang dapat dinilai hanyalah yang
berhubungan dengan penyampaian materi selama masa pendidikan saja, bukan
karakter kepribadian.
Jalur pendidikan nasional di Indonesia di bagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Jalur formal
b. Jalur non formal
c. Jalur informal
Yang termasuk jalur formal adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan menengah
c. Pendidikan tinggi
Jenis pendidikan nasional ada beberapa macam, yaitu:
a. Pendidikan umum
b. Pendidikan akademik
c. Pendidikan kejuruan
d. Pendidikan vokasi
e. Pendidikan profesi
f. Pendidikan keagamaan
g. Pendidikan khusus.
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya semua hal yang menyangkut pendidikan nasional, UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003 serta tak lepas dari UUD 1945 dan Pancasila.
Adapun penjabaran dari tiap bidang, yaitu :
a. Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 2-3.
b. Prinsip penyelenggaraan pendidikan diatur dalam Undang-Undang
20/2003 tentang Sisdiknas.
c. Hak dan kewajiban peserta didik diatur dalam Undang-Undang
Sisdiknas No 20 Tahun 2003.
d. Semua hal yang menyangkut kinerja dan identitas dari guru dan dosen
diatur dalam Undang Undang Guru dan Dosen yang disusun
berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Sisdiknas.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing,mengarahkan,melatih,menilai dan mengawasi, serta guru
juga mempunyai tanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan amalannya
dalam rangka membina dan membimbing anak didik. Hak adalah Sesuatu yang
mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Guru (Pendidik)
Peranan guru sangatlah penting dalam pendidikan, terutama dalam sistem
pengajaran karena guru berposisi sebagai perantara sebuah ilmu untuk
disampaikan kepada peserta didik. Secara etimologis, guru sering disebut
pendidik. Dalam bahasa Arab, ada beberapa kata yang menunjukkan profesi ini,
seperti mudarris, mu’allim, murrabi, dan mu’addib.
Tugas dan tanggung jawab guru (Pendidik)
Terkit dengan tugas dan tanggung jawab guru, terdapat dalam Undang-
undang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa, Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Hak dan kewajiban guru (Pendidik)
Hak guru terdapat dalam pasal 14 Undang-Undang no. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, yang didalamnya terdiri dari hak-hak yang bisa
didapatkan oleh guru, tidak lepas dari hak seorang guru harus menjalankan
kewajibannya sebagai guru agar hak-haknya dapat diterima dengan baik.
Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Selain itu dengan adanya teknologi informasi yang
semakin canggih dan semakin global semakin memudahkan para guru dan dosen
untuk mengembangkan kualitas pedidikan agar lebih baik lagi.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya
bagi penbaca.
DAFTAR PUSTAKA