Anda di halaman 1dari 11

Nama : ALIF NURHALIFAH

Nim :2520087

Kelas : PTIK 6C

Tugas : Rekayasa Perangkat Lunak

Dosen : Amelia Permata Sari

Judul: PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IBADAH HARIAN SISWA BERBASIS ANDROID


DI SMAN 2 TILATANG KAMANG

Latar Belakang Masalah


Ibadah merupakan perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketaatan

untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah itu dilakukan dengan penuh

rasa ketaatan terhadap Allah SWT, mengharap keridhaan dan perlindungan dari Allah dan sebagai

rasa syukur atas segala nikmat hidup yang diterima dari Allah. Secara garis besar ibadah itu dibagi

dua yaitu ibadah pokok yang dalam kajian ushul fiqh dimasukkan ke dalam hukum wajib, baik

wajib ‘ain atau wajib kifayah.Termasuk ke dalam kelompok ibadah pokok itu adalah apa yang

menjadi rukun Islam dalam arti akan dikeluarkan dalam Islam bila sengaja meninggalkannya

yaitu: salat, zakat, puasa, dan haji, yang kesemuanya didahului oleh ucapan syahadat.[1]

Perintah beribadah kepada Allah dijelaskan dalam QS Maryam ayat 65 yang berbunyi:

‫هه‬ ‫ه‬ ‫تض و‬


‫هم ل ت‬ ‫ب‬A‫عت‬A‫ب ت ما ته ه هل لت‬A‫هدعهه ولا عصطل‬ ‫ ي‬A ‫ل له ه ب ل‬ ‫ا ل س ما و ا ت ت ر ب و ل ا‬
‫لللل‬ ‫ب‬ ‫س ل ل‬
‫لععلللل‬ ‫لادلت ر‬ ‫فلاععب‬ ‫ع ن ما‬ ‫ل عر‬
‫ل‬
‫تم ي ي ا س‬

Artinya: Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa - apa yang ada di antara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah
kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?

Ibadah dilandaskan pada kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad

SAW berupa kitab suci Al-Quran dan segala perbuatan, perkataan, dan ketetapan Nabi SAW

atau disebut dengan Hadis Nabi. Umat Islam tentunya mengetahui apa itu ibadah dan
bagaimana cara pelaksanaan ibadah tersebut. Islam harus mengikuti ibadah yang dicontohkan

dan dilakukan oleh Nabi SAW.[2]

Kegiatan ritual dalam Islam, apabila ditinjau dari sudut tingkatan ada tiga, yaitu: (a)

Ritual Islam yang primer, adalah ritual yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Umpamanya
shalat wajib lima waktu sehari semalam. (b) Ritual Islam yang sekunder, adalah ibadah shalat

sunnah, misalnya: bacaan dalam ruku’ dan sujud, shalat tahajud dan shalat dhuha. (c) Ritual

Islam yang tersier, menurut Hakim adalah ritual yang berupa anjuran dan tidak sampai pada

derajat sunnah.[3]

Ibadah dalam ayat adalah perwujudan dari perintah Allah, sebagaimana dikemukakan

dalam ayat lainnya QS.al-An’am ayat 162 yang berbunyi:

‫م ي لن‬
‫ ر‬A‫الل‬A‫عل‬A‫ بب الع‬A‫لس‬A‫لت‬ ‫ت ِي م‬ ‫ولم عحي‬ ‫ت ِي ول سك‬ ‫ه‬ ‫للت ت ِي ن‬ ‫قهل إ ت‬
‫هت‬ ‫لم ا ت‬ ‫ص ولن‬A‫ل‬
‫لايل‬

Artinya: Katakanlah: sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah


untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Berdasarkan dari ayat di atas, ibadah sebagai implementasi sebuah perintah, Al-Qur’an

tidak hanya menggunakan kata ibadah tapi juga memakai kata nusuk untuk makna ibadah.[4]

Pendidikan juga berakar dari nilai - nilai agama yang menjadi pedoman yang kuat

dalam diri seseorang. Menjalakan ibadah merupakan wujud bukti ketakwaan seseorang

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah merupakan suatu kewajiban yang dapat ditanamkan

kepada anak - anak sejak dini. Dalam Islam ibadah harus berpedoman pada apa yang telah

Allah SWT perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammmad SAW kepada

umat Islam.

Proses pendidikan yang didapatkan oleh manusia selalu mengalami peningkatan ke arah

yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kemampuan lisan maupun tulisan

serta dilihat dari baik atau tidaknya moral yang dimiliki. Jika semua komponen tersebut

berjalan dengan baik maka terciptalah manusia yang berpendidikan dan bermoral.

Hal yang bisa dilakukan saat ini ialah menciptakan berbagai perubahan seperti dengan

melakukan pembaharuan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Perkembangan tersebut tanpa disadari terus meningkat bahkan dalam hitungan detik. Setiap
detiknya selalu ada inovasi terbaru serta perubahan yang sangat membantu kebutuhan instansi

pendidikan. Perkembangan pendidikan merupakan salah satu bentuk kemajuan berfikir

manusia dalam mengembangkan taraf kehidupannya ke arah yang lebih baik.

Pemerintahan Indonesia sendiri sangat memperhatikan pendidikan guna kemajuan dan

kesejahteraan warga negaranya. Masa depan bangsa sangat bergantung pada generasi yang

berilmu pengetahuan dan memiliki wawasan yang luas. Dalam Undang – Undang RI No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , Bab I Ketentuan Umum pada butir kedua

telah digariskan bahwa :

“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang -


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”[5]

Hal ini menjelaskan bahwa pendidikan nasional dapat dirasakan oleh semua warga

negara tanpa membedakan antara suku, ras, budaya, status sosial dan ekonomi serta agama

yang dianutnya. Perubahan zaman yang semakin modren mempengaruhi perkembangan

pendidikan. Pendidikan awal yang diterima oleh anak berasal dari keluarga. Orang tua

memiliki peran penting dalam pembentukan karakter serta sikap anak dalam kehidupan sehari

- hari. Selanjutnya anak akan mendapatkan ilmu di jenjang pendidikan yaitu dari SD, SMP,

SMA bahkan hingga sampai perguruan tinggi.

Selain itu dalam pengaplikasiannya, meningkatnya mutu pendidikan dipengaruhi juga

oleh keberadaan teknologi. Teknologi pendidikan selalu dikaitkan dengan peralatan berupa

audiovisual. Perkembangan ini oleh Dorris disebut sebagai “The enrichment of education

trough the seeing experience”.[6] Rasa ingin tahu masyarakat terhadap informasi dapat

diwujudkan dengan adanya teknologi yang canggih. Kemudahan yang ditawarkan dengan

bantuan internet, mempermudah masyarakat dalam pengaksesan apapun yang diinginkan.


Tanpa menguras tenaga dan menghabiskan waktu, dengan praktis masyarakat mendapatkan

informasi-informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan teknologi telah sejak lama dirasakan

seperti dalam penemuan kertas, mesin cetak, radio, televisi, komputer dan alat-alat lainnya.

Sebenarnya penemuan alat - alat tersebut secara tidak lansung sangat membantu keperluan

pendidikan. Pesatnya perkembangan di era globalosasi ini menuntut dunia pendidikan

senantiasa menyesuaikan keadaan dengan kondisi perkembangan proses pembelajaran.[7]

Bentuk teknonogi yang berkembang saat sekarang ialah penggunaan android.

Penggunaan android yang memberikan dampak dalam kehidupan merupakan kebutuhan yang

sangat penting. Pemanfaatannya berkembang semakin hari semakin pesat dengan kecanggihan

yang diberikan. Karena meningkatnya tuntutan hidup, maka orang - orang mencari sumber

teknologi dan mengembangkannya menjadi lebih baik.

Untuk implementasi terhadap sekolah, tidak terlepas dari alat pendukung serta

pemanfaatan android yang tepat sebagai bentuk komunikasi dan penyampaian informasi. Hal

yang terpenting haruslah menggunakan perangkat komputer, laptop dan juga android serta

jaringan internet. Disisi lain, siswa lebih banyak menggunakan android untuk bermain dan

sedikit untuk waktu belajar. Sebenarnya orang tua dan guru dapat memberikan pengarahan

kepada siswa karena android dapat membantu dalam peningkatan edukasi secara efektif.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 14 - 19 Oktober 2019

ketika PPL di SMAN 2 Tilatang Kamang, dimana merupakan salah satu sekolah yang terletak

di Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini, ditemui

bahwa sekolah ini sudah menggunakan fasilitas pemanfaatan teknologi sesuai dengan

kebutuhan pendidikan. Pemanfaatan teknologi yang ada saat sekarang dapat digunakan oleh

sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan lebih berkembang lagi, sehingga siswa lebih
bersemangat dalam menuntut ilmu. Oleh sebab itu, untuk memudahkan siswa dalam

memanfaatkannya secara efektif dalam pembelajaran dibuatlah aplikasi pendukung

pembelajaran. Pentingnya pemanfaatan tersebut dapat digunakan seperti melakukan

pemantauan atau monitoring ibadah harian kepada siswa agar terus termotivasi untuk disiplin

dalam menjalankan ibadah.

Monitoring itu sendiri merupakan suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh guru

terhadap pelaksanaan ibadah yang dilakukan oleh siswa. Guru dapat mencek kegiatan ibadah

yang dilakukan siswa baik itu ibadah wajib maupun ibadah sunah. Siswa masih merasa malas

dalam menjalankan ibadah karena belum merasa terbiasa mengerjakannya dan luput dari

pantauan orang tua. Upaya guru dalam mengingatkan siswa di sekolahpun masih belum dapat

memaksimalkan pelaksanaan ibadah oleh siswa.

Wawancara yang penulis lakukan tanggal 23 Januari 2020 dengan guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Bapak Dettismi di SMAN 2 Tilatang Kamang tersebut

mengatakan bahwa: (1) Guru sangat membutuhkan alat yang dapat mengontrol pelaksanaan

ibadah harian rutin siswa. (2) Biasanya guru hanya mengecek ibadah siswa 1 kali seminggu di

dalam buku catatan khusus, dimana cara tersebut dirasa kurang efektif dan tidak dapat

mengontrol pelaksanaan ibadah harian rutin siswa secara keseluruhan.

Wawancara juga dilakukan penulis dengan beberapa orang siswa di SMAN 2 Tilatang

Kamang yang mengatakan bahwa mereka terkadang lupa untuk membawa buku cek ibadah

karena pemantauannya yang tidak rutin dilakukan. Selain itu, tidak sedikit siswa yang mengisi

buku cek ibadah mereka di hari guru meminta buku itu untuk dikumpulkan. Hal ini di rasa

kurang efektif dan menjadikan siswa bersikap kurang jujur dalam mengisi buku tersebut.
Berikut data siswa SMAN 2 Tilatang Kamang dan bentuk laporan monitoring ibadah

dari guru dan siswa:

Tabel 1.1 Jumlah Siswa [8]

JUMLAH
KELAS
N Laki-Laki Perempuan
O
1 X 47 41
2 XI 32 56
3 XII 54 80
Jumlah 133 177
Sumber: Dapodikdasmen, Data Peserta Didik SMAN 2 Tilatang Kamang, hal.10-11,

2019.

Tabel 1.2 Data Agama yang Dianut Siswa [8]

JUMLAH
KELAS
N Laki-Laki Perempuan
O
1 Islam 132 176
2 Kristen 1 1
Sumber: Dapodikdasmen, Data Peserta Didik SMAN 2 Tilatang Kamang, hal.10-11,

2019.
Gambar 1.1 Gambar Bentuk Laporan Monitoring dari Guru [9]

Sumber: Dettismi, Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran PAI tentang

Laporan Ibadah Harian Siswa SMAN 2 Tilatang Kamang, 23 Januari 2020.


Gambar 1.2 Gambar Laporan Cek Ibadah Siswa [10]

Sumber: Siva Nabila, Wawancara dengan Siswa SMAN 2 Tilatang Kamang

tentang Pemantauan Cek Ibadah Harian, 20 Januari 2020.

Gambar bentuk laporan monitoring ibadah oleh guru PAI dan siswa di atas, dapat dilihat

bahwa monitoring ibadah yang dilakukan masih berbentuk manual. Pemantauan ibadah harian

yang dilakukan oleh guru PAI terhadap siswa dalam seminggu dicatat dan direkap datanya

dalam buku khusus. Sedangkan siswa mengisi buku ibadahnya setiap hari dan

menyerahkannya kepada guru PAI dalam satu kali seminggu.

Maka dari itu, guru sangat membutuhkan aplikasi yang dapat digunakan oleh siswa

dalam monitoring ibadah harian yang dilakukan sehari - hari. Hanya dengan android yang
dimiliki siswa, siswa dapat mengisi pada aplikasi yang telah tersedia

dimanapun dan kapanpun sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Guru dapat terbantu dalam memantau perkembangan ibadah dari siswa serta

memiliki laporan yang akutrat.

Berdasarkan masalah serta keadaan di atas, maka timbul pertanyaan

yang juga menjadi masalah bagi penulis. Untuk permasalahan tersebut, maka

sangat dibutuhkan jawaban serta keterangan yang kongkret. Penulispun

sangat tertarik untuk membuat “Perancangan Aplikasi Monitoring Ibadah

Harian Siswa Berbasis Android di SMAN 2 Tilatang Kamang”. Semoga

dengan perancangan aplikasi ini dapat membantu siswa serta pihak sekolah

dalam mengecek ibadah harian siswa dan meningkatkan ibadah siswa lebih

baik lagi.

Metode Penelitian waterfall

Dalam penelitian perancangan aplikasi monitoring ibadah harian siswa


berbasis android di sman 2 tilatang kamang adalah :

1) Sistem Metode penelitian yang dilakukan dalam perancangan aplikasi ini


menggunakan lima tahapan penelitian yaitu: 1) Identifikasi masalah. 2)
Perancangan sistem. 3) Pembuatan aplikasi. 4) Implementasi dan pengujian sistem
serta analisis hasil pengujian. 5) Menulis laporan penelitian.

2) Perancangan Sistem, pada tahap ini dilakukan perancangan sistem


menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi usecase
diagram, activity diagram, class diagram, dan deployment diagram.

3) Sistem informasi ini dapat dilihat oleh semua user

1
Pembuatan Aplikasi, pada tahap ini yang dilakukan adalah pembuatan aplikasi.
Pembuatan aplikasi disesuaikan dengan perancangan sistem yang telah dirancang.

Sistem APLIKASI MONITORING IBADAH HARIAN SISWA BERBASIS


ANDROID Penelitian ilmiah ini berisi tentang aplikasi monitoring ibadah harian
siswa yang dijalankan pada smartphone  berbasis Android, Aplikasi ini bertujuan
untuk memantau atau memonitoring perkembangan ibadah harian yang dilakukan
oleh siswa.

Berbasis android yaitu bisa di lakukan absen ibadah harian siswa dan aplikasi
bisa dibuka pada smartphone/laptop.

Anda mungkin juga menyukai