Nim :2520087
Kelas : PTIK 6C
untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah itu dilakukan dengan penuh
rasa ketaatan terhadap Allah SWT, mengharap keridhaan dan perlindungan dari Allah dan sebagai
rasa syukur atas segala nikmat hidup yang diterima dari Allah. Secara garis besar ibadah itu dibagi
dua yaitu ibadah pokok yang dalam kajian ushul fiqh dimasukkan ke dalam hukum wajib, baik
wajib ‘ain atau wajib kifayah.Termasuk ke dalam kelompok ibadah pokok itu adalah apa yang
menjadi rukun Islam dalam arti akan dikeluarkan dalam Islam bila sengaja meninggalkannya
yaitu: salat, zakat, puasa, dan haji, yang kesemuanya didahului oleh ucapan syahadat.[1]
Perintah beribadah kepada Allah dijelaskan dalam QS Maryam ayat 65 yang berbunyi:
Artinya: Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa - apa yang ada di antara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah
kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?
Ibadah dilandaskan pada kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW berupa kitab suci Al-Quran dan segala perbuatan, perkataan, dan ketetapan Nabi SAW
atau disebut dengan Hadis Nabi. Umat Islam tentunya mengetahui apa itu ibadah dan
bagaimana cara pelaksanaan ibadah tersebut. Islam harus mengikuti ibadah yang dicontohkan
Kegiatan ritual dalam Islam, apabila ditinjau dari sudut tingkatan ada tiga, yaitu: (a)
Ritual Islam yang primer, adalah ritual yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Umpamanya
shalat wajib lima waktu sehari semalam. (b) Ritual Islam yang sekunder, adalah ibadah shalat
sunnah, misalnya: bacaan dalam ruku’ dan sujud, shalat tahajud dan shalat dhuha. (c) Ritual
Islam yang tersier, menurut Hakim adalah ritual yang berupa anjuran dan tidak sampai pada
derajat sunnah.[3]
Ibadah dalam ayat adalah perwujudan dari perintah Allah, sebagaimana dikemukakan
م ي لن
رAاللAعلA بب العAلسAلت ت ِي م ولم عحي ت ِي ول سك ه للت ت ِي ن قهل إ ت
هت لم ا ت ص ولنAل
لايل
Berdasarkan dari ayat di atas, ibadah sebagai implementasi sebuah perintah, Al-Qur’an
tidak hanya menggunakan kata ibadah tapi juga memakai kata nusuk untuk makna ibadah.[4]
Pendidikan juga berakar dari nilai - nilai agama yang menjadi pedoman yang kuat
dalam diri seseorang. Menjalakan ibadah merupakan wujud bukti ketakwaan seseorang
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah merupakan suatu kewajiban yang dapat ditanamkan
kepada anak - anak sejak dini. Dalam Islam ibadah harus berpedoman pada apa yang telah
Allah SWT perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammmad SAW kepada
umat Islam.
Proses pendidikan yang didapatkan oleh manusia selalu mengalami peningkatan ke arah
yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kemampuan lisan maupun tulisan
serta dilihat dari baik atau tidaknya moral yang dimiliki. Jika semua komponen tersebut
berjalan dengan baik maka terciptalah manusia yang berpendidikan dan bermoral.
Hal yang bisa dilakukan saat ini ialah menciptakan berbagai perubahan seperti dengan
Perkembangan tersebut tanpa disadari terus meningkat bahkan dalam hitungan detik. Setiap
detiknya selalu ada inovasi terbaru serta perubahan yang sangat membantu kebutuhan instansi
kesejahteraan warga negaranya. Masa depan bangsa sangat bergantung pada generasi yang
berilmu pengetahuan dan memiliki wawasan yang luas. Dalam Undang – Undang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , Bab I Ketentuan Umum pada butir kedua
Hal ini menjelaskan bahwa pendidikan nasional dapat dirasakan oleh semua warga
negara tanpa membedakan antara suku, ras, budaya, status sosial dan ekonomi serta agama
pendidikan. Pendidikan awal yang diterima oleh anak berasal dari keluarga. Orang tua
memiliki peran penting dalam pembentukan karakter serta sikap anak dalam kehidupan sehari
- hari. Selanjutnya anak akan mendapatkan ilmu di jenjang pendidikan yaitu dari SD, SMP,
oleh keberadaan teknologi. Teknologi pendidikan selalu dikaitkan dengan peralatan berupa
audiovisual. Perkembangan ini oleh Dorris disebut sebagai “The enrichment of education
trough the seeing experience”.[6] Rasa ingin tahu masyarakat terhadap informasi dapat
diwujudkan dengan adanya teknologi yang canggih. Kemudahan yang ditawarkan dengan
seperti dalam penemuan kertas, mesin cetak, radio, televisi, komputer dan alat-alat lainnya.
Sebenarnya penemuan alat - alat tersebut secara tidak lansung sangat membantu keperluan
Penggunaan android yang memberikan dampak dalam kehidupan merupakan kebutuhan yang
sangat penting. Pemanfaatannya berkembang semakin hari semakin pesat dengan kecanggihan
yang diberikan. Karena meningkatnya tuntutan hidup, maka orang - orang mencari sumber
Untuk implementasi terhadap sekolah, tidak terlepas dari alat pendukung serta
pemanfaatan android yang tepat sebagai bentuk komunikasi dan penyampaian informasi. Hal
yang terpenting haruslah menggunakan perangkat komputer, laptop dan juga android serta
jaringan internet. Disisi lain, siswa lebih banyak menggunakan android untuk bermain dan
sedikit untuk waktu belajar. Sebenarnya orang tua dan guru dapat memberikan pengarahan
kepada siswa karena android dapat membantu dalam peningkatan edukasi secara efektif.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 14 - 19 Oktober 2019
ketika PPL di SMAN 2 Tilatang Kamang, dimana merupakan salah satu sekolah yang terletak
di Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini, ditemui
bahwa sekolah ini sudah menggunakan fasilitas pemanfaatan teknologi sesuai dengan
kebutuhan pendidikan. Pemanfaatan teknologi yang ada saat sekarang dapat digunakan oleh
sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan lebih berkembang lagi, sehingga siswa lebih
bersemangat dalam menuntut ilmu. Oleh sebab itu, untuk memudahkan siswa dalam
pemantauan atau monitoring ibadah harian kepada siswa agar terus termotivasi untuk disiplin
Monitoring itu sendiri merupakan suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh guru
terhadap pelaksanaan ibadah yang dilakukan oleh siswa. Guru dapat mencek kegiatan ibadah
yang dilakukan siswa baik itu ibadah wajib maupun ibadah sunah. Siswa masih merasa malas
dalam menjalankan ibadah karena belum merasa terbiasa mengerjakannya dan luput dari
pantauan orang tua. Upaya guru dalam mengingatkan siswa di sekolahpun masih belum dapat
Wawancara yang penulis lakukan tanggal 23 Januari 2020 dengan guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) Bapak Dettismi di SMAN 2 Tilatang Kamang tersebut
mengatakan bahwa: (1) Guru sangat membutuhkan alat yang dapat mengontrol pelaksanaan
ibadah harian rutin siswa. (2) Biasanya guru hanya mengecek ibadah siswa 1 kali seminggu di
dalam buku catatan khusus, dimana cara tersebut dirasa kurang efektif dan tidak dapat
Wawancara juga dilakukan penulis dengan beberapa orang siswa di SMAN 2 Tilatang
Kamang yang mengatakan bahwa mereka terkadang lupa untuk membawa buku cek ibadah
karena pemantauannya yang tidak rutin dilakukan. Selain itu, tidak sedikit siswa yang mengisi
buku cek ibadah mereka di hari guru meminta buku itu untuk dikumpulkan. Hal ini di rasa
kurang efektif dan menjadikan siswa bersikap kurang jujur dalam mengisi buku tersebut.
Berikut data siswa SMAN 2 Tilatang Kamang dan bentuk laporan monitoring ibadah
JUMLAH
KELAS
N Laki-Laki Perempuan
O
1 X 47 41
2 XI 32 56
3 XII 54 80
Jumlah 133 177
Sumber: Dapodikdasmen, Data Peserta Didik SMAN 2 Tilatang Kamang, hal.10-11,
2019.
JUMLAH
KELAS
N Laki-Laki Perempuan
O
1 Islam 132 176
2 Kristen 1 1
Sumber: Dapodikdasmen, Data Peserta Didik SMAN 2 Tilatang Kamang, hal.10-11,
2019.
Gambar 1.1 Gambar Bentuk Laporan Monitoring dari Guru [9]
Gambar bentuk laporan monitoring ibadah oleh guru PAI dan siswa di atas, dapat dilihat
bahwa monitoring ibadah yang dilakukan masih berbentuk manual. Pemantauan ibadah harian
yang dilakukan oleh guru PAI terhadap siswa dalam seminggu dicatat dan direkap datanya
dalam buku khusus. Sedangkan siswa mengisi buku ibadahnya setiap hari dan
Maka dari itu, guru sangat membutuhkan aplikasi yang dapat digunakan oleh siswa
dalam monitoring ibadah harian yang dilakukan sehari - hari. Hanya dengan android yang
dimiliki siswa, siswa dapat mengisi pada aplikasi yang telah tersedia
dimanapun dan kapanpun sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Guru dapat terbantu dalam memantau perkembangan ibadah dari siswa serta
yang juga menjadi masalah bagi penulis. Untuk permasalahan tersebut, maka
dengan perancangan aplikasi ini dapat membantu siswa serta pihak sekolah
dalam mengecek ibadah harian siswa dan meningkatkan ibadah siswa lebih
baik lagi.
1
Pembuatan Aplikasi, pada tahap ini yang dilakukan adalah pembuatan aplikasi.
Pembuatan aplikasi disesuaikan dengan perancangan sistem yang telah dirancang.
Berbasis android yaitu bisa di lakukan absen ibadah harian siswa dan aplikasi
bisa dibuka pada smartphone/laptop.