TARBIYAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini istilah Tarbiyah sudah tidak asing di
telinga kita, karena sering kita dengar kata tarbiyah dalam keseharian kita,
terutama dilingkungan pesantren dan di dunia pendidikan. Lalu muncul
pertanyaan di kalangan masyarakat. Apa pengertian Tarbiyah itu? Banyak ahli
telah membahas definisi tarbiyah, namun dalam pembahasannya mengalami
kesulitan karena satu definisi dengan definisi yang lain seringkali terjadi
perbedaan. Tarbiyah lebih dikenal dengan pendidikan, belajar mengajar,
pembelajaran, pembimbingan, dan pengarahan. Tarbiyah sendiri merupakan
proses pembentukan karakter di dalam jati diri seseorang. Pendidikan sangat
dibutuhkan bagi seluruh kalangan manusia di Dunia, karna tanpa adanya
pendidikan manusia akan mudah melakukan hal-hal yang dilarang oleh hukum
islam maupun negara yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam
dunia islam, pendidikan sangat diutamakan sebagaimana firman Allah SWT.
ۚ ٍيِجيلرفجعع ٍاللته ٍالعذيِجن ٍآجمنتوُا ٍعملنتكلم ٍجوُالعذيِجن ٍتأوُتتوُا ٍالععلجم ٍجدجرججاَ ت
ِت ٍ ٍجوُاللته ٍع جباَ ٍتجيلعجمتلوُجن ٍجخعبي
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q. S. Al-mujadalah:11)
Dalam hadis Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 224,
dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam
Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913.sabda Rasulullah SAW:
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian. Isi dari
Permendikbud adalah tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah yang digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan,standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Melihat fenomena tersebut kita bisa mengetahui peran dan tujuan Tarbiyah,
yaitu untuk mengembangkan pola pikir dari segi intelektual maupun emosional,
menanamkan nilai moral, dan yang terpenting ialah membentuk kepribadian
peserta didik. Semua itu bertujuan agar peserta didik bisa mengembangkan
potensi dalam dirinya dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada namun tidak
keluar dari aturan yang semestinya. Namun dalam Islam terdapat tujuan khusus
3
dari adanya tarbiyah yaitu menjadikan manusia yang bertaqwa agar dapat berbuat
baik kepada sesama dan kepada sang tuhan atau sering kita sebut dengan istilah
Hablu mina allah dan Hablu mina nas. Banyak yang tidak menyadari akan
hakikat pembelajaran, akibatnya banyak orang berpendidikan namun perilaku dan
sikap tidak sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tarbiyah?
2. Bagaimana Klasifikasi dan Proses Tarbiyah?
3. Apa Manfaat Tarbiyah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pengertian Tarbiyah.
2. Mengetahui Klasifikasi dan Proses Tarbiyah.
3. Mengetahui Manfaat Tarbiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tarbiyah
4
1 Heris Hermawan, Filsafat pendidikan islam, ( Jakarta pusat: kemenag Ri, 2012), hal. 96
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui kesimpulan dari tarbiyah maupun
pendidikan ialah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
B. Jenis-Jenis Tarbiyah
Tarbiyah menjadi sesuatu yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia,
karena manusia ialah mahluk sosial yang membutuhkan pendidikan dalam
kehidupannya. Seluruh aspek kehidupan manusia merupakan bagian dari tarbiyah,
3 Opcit,hal 98
4 Ibid.
6
terbentuk kepribadian, karakter, dan sikap dalam diri seseorang. Jadi baik
buruk seseorang bisa dilihat dari pendidikan informal-nya. Contohnya :
a. Keluarga
Pendidikan keluarga sangat penting bagi peserta didik terutama
dalam pembentukan moral dan karakter, Karena pendidikan pertama
dalam kehidupan adalah keluarga dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan seterusnya
b. Masyarakat
Pendidikan pendukung setelah keluarga karena pendidikan ini
berlangsung seumur hidup dan sebagai pengaplikasian dari
pendidikan formal dan informal.
BAB III
EPISTIMOLOGI TARBIYAH
A. Pendekatan Tarbiyah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendekatan adalah proses
perbuatan, cara mendekati . Usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk
mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk
mencapai pengertian tentang masalah penelitian. “Dalam bahasa Ingggris,
pendekatan diistilahkan “approach” dalam bahasa Arab disebut dengan
“madkhal”.
9
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat pada suatu
bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami sesuatu. pendekatan
adalah cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang
keefektifanan dan keefesienan dalam proses pembelajaran materi tertentu. terdapat
berbagai macam pendekatan yang bisa digunakan pendidik dalam proses
pendidikan islam. Dan berikut adalah macam-macam pendekatan dalam
pendidikan:
1. Pendekatan Pengalaman
Pendekatan pengalaman merupakan pemberian pengalaman keagamaan
kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan
ini peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
keagamaan, baik secara ikdividu maupun kelompok. Sehubungan dengan ini
ditemukan hadist antara lain sebagai berikut:
Kaladahbin hanbal meriwayatkan bahwa ia diutus oleh shafwan bin
umayyah kepada Rosululloh membawa susu,, anak kijang, dan ketimun
kecil. Sementara itu nabi sedang berada di ketinggian mekah. Ia
berkata,”Aku masuk tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.” Lalu
beliau bersabda, “keluar dulu,lalu ucapkan salam.”(H.R. Abu Dawud
dan At-Tirmidzi)
ص يللى ٍال ٰليته ٍجعلجليِ يعه ٍجوُجس يلجم ٍتم يترلوُا ٍألوُجل ٍجدتك يلم ع ع ع
ب ٍجع يلن ٍأجبعليِ يه ٍجع يلن ٍجج يشده ٍقيجياَجل ٍقيجياَجل ٍجرتس يلوُتل ٍاللٰ يه ٍ ج
جع يلن ٍجعلمعروُبليعن ٍتش يجعليِ ت
ضاَعجعع
ضعربيتلوُتهلم ٍجعلجليِهاَججوُتهلم ٍألبناَجتء ٍجعلشترجوُفجيشرقتيلوُا ٍبجيليِينجيتهلم ٍع لف ٍالجم ج
ي ٍجوُا ل عع بع ل ع
صلجة ٍجوُتهلم ٍجسلبعع ٍسن ل ج
Dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dan kakeknya, Rosululloh
bersabda.”suruhlah anakmu mendirikan shalat ketika berumur tujuh
tahun dan pukulah mereka karena meninggalkanya ketika ia berumur
sepuluh tahun. (pada saat itu), pisahkanlah tempat tidur mereka,,,” (H.R
Abu Dawud)
Hadist ini menginformasikan bahwa (1) orang tua harus menyuruh anak
mendirikan shalat sejak umur tujuh tahun; (2)setelah berumur sepuluh tahun-
dan ternyata meninggalkan shalat maka orang tua boleh memukulnya; dan (3)
pada usia sepuluh tahun juga, tempat tidur anak harus dipidahkan antara laki-
laki dan perempuan.
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
atau perbaikan kebiasan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain
menggunakan perintah, suri teladan, dan pengalaman khusus, juga
6 Ali Hasbullah, Ushul At-Tasyri Al-Islami, (mesir: Dar Al-Ma’arif,1383 H/1964 M),cet. Ke-3,
hal.330
12
صللى ٍاللٰته ٍجعلجليِعه ٍجوُجس لجم ٍعهجى ٍالنللخلجةت ع ع ع
يِجاَ ٍجرتسلوُتل ٍاللٰه ٍألخع لبجناَ ٍبجاَ ٍفجيجقاَجل ٍجرتسلوُتل ٍاللٰه ٍ ج
Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rosululloh bersabda.”sesungguhnya
diantara pohon-pohon ada pohon yang tidak gugur daunya dan itu
bagaikan muslim. Katakanlah kepadaku apa nama pohon tersebut.”semua
orang mulai berfikir tentang pohon yang tumbuh dipadang pasir dan saya
berfikir bahwa itu adalah pohon kurma. Namun saya merasa malu (untuk
menjawabnya). Ssementara itu ada yang berkata,” wahai Rosululloh,
beritahukan kepada kami pohon apa itu.” Lalu Rosululloh menjawab,”
pohon itu adalah pohon kurma.” (H.R BUKHARI)
7 Op.cit, hal.180
13
جعلوُعن ٍأعخليِعه
Dari Abu hurairah, Nabi bersabda,”barang siapa yang melapangkan
seorang muslim dari suatu kesempitan dunia niscya Allah akan
melapangkan dari suatu kesulitan di hari kiamat. Siapa yang
memudahkan seorang muslim dari satu kesulitan dunia niscaya Allah
akan memudahkan didunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang
muslim di dunia, niscaya alloh menutup aibnya di dunia dan akhirat.
Allah menolong hambanya selama hamba itu menolong saudaranya.”
(H.R At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)
Ada empat hal yang diinginkan Rosululloh agar dikerjakan oleh umatnya
terhadap sesama dalam hadis diatas, yaitu (1) melapangkan kesempitan, (2)
memudahkan kesulitan, (3) menutup aib, dan (4) menolong saudara. Untuk
kegiatan tersebut ditegaskan oleh Rosululloh manfaat yang akan didapat oleh
pelaku, baik didunia maupun akhirat. Hal ini dapat membangkitkan semangat
para sahabat untuk saling membantu. Dengan demikian, beliau telah
menggunakan pendekatan fungsional dalam mendidik para sahabatnya.
Pelajaran agama yang diberikan kepada peserta didik bukan saja untuk
memberantas kebodohan dan pengisi kekosongan intelektual, tetapi untuk
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang demikian itulah
yang menjadi tujuan pendidikan agama disekolah dalam berbagai jenis dan
tingkatan.
6. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan atau
memberikan contoh yang baik kepada peserta didik. Guru yang senantiasa baik
kepada setiap orang misalnya, secara langsung memberikan keteladanan
kepada peserta didiknya. Keteladan pendidik terhadap peserta didiknya
merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
pembelajaran.9 Hal ini disebabkan karena guru akan menjadi tokoh identifikasi
dalam pandangan anak yang akan dijadikan sebagai teladan dalam
mengidentifikasikan diri dalam kehidupanya.
Sehubungan dengan ini telah ditemukan hadist, antara lain sebagai
berikut.
َصجلى ٍاللٰته ٍجعلجليِعه ٍجوُجسلجم ٍجوُجلنتن ٍجشيبجبجمة ٍتمتْجيجقيياَعربيتلوُجن ٍفجأجقجلمنيجيا ع عع ع عع ع
جعلن ٍأ لب ٍتسلجليِجماَجن ٍجماَلك ٍبلن ٍالتجوُيِلرث ٍقجاَجل ٍأجتجيليِيجناَ ٍالنل ل
ب ٍ ج
َس ٍأجلجنجيياَ ٍجعلم يلن ٍتجيجرلكنجيياَ ٍعفيي ٍاجلهلعنجيياَ ٍفجأجلخجبنيجياَته ٍجوُجكيياَجن ٍجرفعليِيةقيياَ ٍجرعحليِةمييا ع ع ع
علن يجدته ٍعلش يريِلجن ٍلجليِيلجيجة ٍفجظجيلن ٍأجلن ٍالش يتْلقجناَ ٍأجلهلجنجيياَ ٍجوُ ج
صيلجةتفجيليِتيجؤذشلن فجيجقاَجل ٍارعجعوُا ٍإعل ٍأهلعيِتكيم ٍفجيعلشميوُ ٍهيم ٍوُمروُهيم ٍوُصيلنوُا ٍجكمياَرأجيِيتْموُعن ٍأتص لشي ٍوُاعجذا ٍحضير ع
ت ٍال ل ل ت ل ج ل ل ج ت ل ت ل ج ت ت ل ت ل ج ج ل ج ج لت ت ل ج ل ج ج ج ج
لجتكلم ٍأججحتدتكلم ٍ تلث ٍلعيِجيتؤلمتكلم
Abu Sulaiman Malik bin Al-Huwairits berkata,”kami, beberapa orang
pemuda sebaya mengunjungi Nabi, lalu kami menginap bersama beliau
selama 20 malam. Beliau menduga bahwa kami telah merindukan
keluarga dan menanyakan apa yang kami tinggalkan pada keluarga. Lalu
kami memberitahukannya kepada Nabi. Beliau adalah orang yang halus
perasaanya dan penyayang. Beliau bersabda,” kembalilah kepada
9 Ibid.
15
11 Ahamd Tafsir, ilmu pendidikan islam, pt, remaja rosdakarya; bandung, 2016, hal. 79
16
ibadah, membaca qur’an, dan berdzikir kepada Allah karena akhlak ibu yang
baik pada masa-masa hamil sangat besar pengaruhnya kepada bayi dan
kandungan. Demikian pula, anak ang baru lahir dibacakan adzan dan iqamat
karena pendengaran sang bayi ialah indra pertama yang bekerja.
2. Peserta Didik
Anak didik yang mengerti tugasnya dalam belajar adalah anak didik yang
konsentrasinya penuh dalam memperhatikan pelajara. Anak didik yang
mendengarkan guru yang mengajar, memperhatikan dan mengarahkan
pandangannya khusus kepada guru yang mengajar. Peserta didik diartikan
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal, informal, maupun
nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
3. Alat pendidikan
Alat pendidikn ialah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk
mencapai tujuan dalam proses pendidikan. Alat pendidikan dapat dibedakan
menjadi materiil dan non materiil. Dengan demikian, metode pengajaran dapat
dikatagorikan sebagai alat pendidikan, yang didalamnya terdapat cara dan
strategi menyampaikan bahan ajar kepada anak didik.
4. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode dimaksudkan sebagai jalan dalam sebuah transfer nilai
pendidikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu pemakaian
metode dalam pendidikan Islam mutlak dibutuhkan.
5. Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan.
keberadaan pendidikan sangat penting, karena dengan keberadaan lembaga
akan dapat memaksimalkan proses pembelajaran. khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
6. Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah suatu proses sistematis menetapkan nilai tentang sesuatu
hal, seperti objek, proses, unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan, atau hal lain
berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Menurut Prevical dalam
Hamalik menyatakan bahwa “evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk mengukur keefektifan sistem mengajar/belajar sebagai suatu
keseluruhan”. Sedangkan evaluasi belajar adalah proses penentuan
17
15 Ibid
16 Abduddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pertama, 2005), hal. 159
19
17Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Pustaka Jaya dan Tintamas,
1982), hal. 313.
1. Nilai Kedisiplinan
Disiplin dalam KBBI berarti tata tertib, ketaatan, dan bidang studi yang
memiliki objek, sistem, dan metode tertentu. 19 Disiplin juga dapat diartikan
perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan
tanggung jawabnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin merupkan proses
pembiasaan siswa agar dapat membagi waktu dan memanfaatkan dengan
semestinya. Adapun pembagian disiplin dalam proses pelaksanaannya:
a. Disiplin Preventif
Adalah tindakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong siswa
agar melakukan berbagai tindakan yang sesuai dengan standard dan aturan,
sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah atau dihindari,
sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para siswa,
dengan cara siswa menjaga disiplin belajar dan bukan karena dipaksa oleh
guru.
Guru mempunyai tanggung jawab menciptakan suatu iklim kerja atau
disiplin belajar preventif dimana berbagi standart akan diketahui atau
dipahami oleh siswa. Bila siswa tidak memahami standart-standart peraturan
yang harus dicapai siswa cenderung menjadi salah arah. Disamping itu
hendaknya pimpinan menetapkan standart-standart secara positif dan bukan
negatif karena pada dasarnya siswa juga mengetahui alasan-alasan yang
melatar belakangi suatu standart yang ditetapkan.
b. Disiplin Korektif
Adalah menangani kegiatan yang diambil untuk menangani masalah
aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran
lebih lanjut. Kegiatan korektif ini sering disebut dengan kedisiplinan yang
bisa merupakan tindakan peringatan dan skorsing, sasaran tindakan
pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengoreksi, bukan
tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah.
A. Kompetensi Inti :
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Ajar
Disiplin dalam Islam
23
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
Kooperatif
Diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
b. Sumber Belajar :
● Buku PAI Kls VII Kemdikbud
● Al-Quran dan Al-Hadits
● Buku tajwid
● Kitab tafsir Al-Qur’an
● Buku lain yang menunjang
● Multimedia interaktif dan Internet
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Lampiran 1
TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta
perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
Q.S Al Baqarah: 45
26
صوُۡلا ٍبعٱ ۡلجحشق ٍ ٍإعلل ٍٱلعذيِن ٍءامنتوُلا ٍوُععملتوُلا ٍٱل ل ع ع٢ٍ ٍ ٍإعلن ٍٱ ۡلعإنسمٰن ٍلجعفي ٍخسمۡتر١ٍ وُٱ ۡلعصۡعر
صٰلجحٰت ٍجوُتجيجوُا ج ج جج جج ت جج ج ج
صوُۡلا ٍبعٱل ل
٣ٍ صبۡعر جوُتجيجوُا ج
صوُۡلا ٍبعٱ ۡلجحشق ٍ ٍإعلل ٍٱلعذيِن ٍءامنتوُلا ٍوُععملتوُلا ٍٱل ل ع ع٢ٍ ٍ ٍإعلن ٍٱ ۡلعإنسمٰن ٍلجعفي ٍخسمۡتر١ٍ وُٱ ۡلعصۡعر
صٰلجحٰت ٍجوُتجيجوُا ج ج جج جج ت جج ج ج
صوُۡلا ٍبعٱل ل
٣ٍ صبۡعر جوُتجيجوُا ج
2. Terjemahan ayat
Terjemah surah Al-Ashr 1-3 :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
3. Kandungan Ayat
a. sumpah Allah demi masa ini menunjukkan bahwa waktu itu sangat
penting sehingga Allah bersumpah dengannya. Sebagaimana sumpah
manusia untuk meyakinkan seseorang akan kebenaran, maka Allah pun
meyakinkan manusia akan pentingnya sebuah waktu bagi manusia.
28
2. Terjemahan Hadis
Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma, ia berkata: “Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam memegang pundakku, lalu bersabda: Jadilah
engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.
Lalu Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma berkata: “Jika engkau di waktu sore,
maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi,
maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu
sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. (HR.
Bukhari, Kitab Ar Riqaq)
3. Penjelasan
Hadits di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup ini kita
harus menjadi manusia-manusia yang disiplin. Oleh karenanya kita dapati
banyak ayat alquran dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersumpah
dengan waktu. Seperti firman-Nya,
UJI KOMPETENSI
A. Aspek Afektif
Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang
sebenarnya dengan cara mencontreng ( √ ) pada kolom yang tersedia
30
tidak tidak
No Pernyataan setuju Alasan
setuju tahu
1 Umat Islam harus bisa bersikap …… …… ….. ……
Disiplin dalam berbagai hal terutama
dalam hal ibadah
2 Menjadikan sabar dan sholat sebagai …… …… ….. ……
Salah satu perilaku disiplin
3 Umat Islam dianjurkan memanfaat- …… …… ….. ……
Kan waktu dengan baik
4 Kerugian yang dialami manusia …… …… ….. ……
Adalah tidak dapat menggunakan
waktunya dengan baik sesuai
petunjuk islam
A B C A B C A B C A B C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
32
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung
jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang
membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut
menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah
yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa
pada kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan
tindak lanjut.
● Tugas
33
BAB III
AKSIOLOGI TARBIYAH
A. Tujuan Tarbiyah
34
kita untuk tidak menuntut ilmu. Tujuan menuntut ilmu jelas, yaitu untuk mendekat
kepada Allah Swt. Ketika kita dekat dengan sumber ilmu, maka kita akan
mewarisi nilai-nilai luhur yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia
dalam kehidupannya. Dari generasi ke generasi, para nabi telah mewariskan nilai-
nilai luhur yang tidak pernah habis dibagi-bagikan.
Dalam konteks inilah, secara sosial, pendidikan juga bisa ditunjukan untuk
memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Dengan pendidikan yang
berlandaskan pada al-Qur’an dan hadist, maka kehidupan manusia akan mencapai
kemajuan dalam berbagai dimensi.
B. Fungsi Tarbiyah
Tarbiyah secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak, kepribadian serta peradapan yang bermartabat dalam hidup
dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan
manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan
landasannya. Pada prinsipnya, terdapat empat fungsi utama pendidikan:
1. Sosialisasi
Ketika anak-anak diharapkan untuk dapat hidup mandiri di tengah-tengah
masyarakat nantinya, maka nilai dan norma yang berlaku di masyarakat harus
diturunkan pada anak-anak. Di sini anak didik dituntut untuk mempelajari nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat. Proses mempelajari nilai dan norma
yang berlaku ini disebut sebagai sosialisasi. Insitusi sosial seperti keluarga dan
sekolah memiliki fungsi untuk menjalankan fungsi ini. Sebagai contoh, kita
menginginkan agar anak kita tidak memukul orang tua ketika dimarahi. Maka
di sekolah, guru mengajarkan pada muridnya bahwa memukul orang lain
adalah tindakan tercela dan bisa dihukum kurungan penjara. Bila anak didik
memahami apa yang disampaikan oleh gurunya, makan anak tersebut enggan
untuk memukul orang tua bahkan ketika dimarahin.
2. Integrasi Sosial
Agar masyarakat dapat bekerja sebagaimana mestinya, tanpa muncul
konflik yang merugikan kehidupan sosial, maka individu harus mengikuti nilai-
nilai yang telah diyakini bersama. Proses mengikuti atau ikut meyakini nilai-
nilai yang telah diikuti oleh individu atau kelompok lain dalam masyarakat
disebut sebagai proses integrasi sosial. Sebagai contoh, dalam masyarakat
36
berlaku nilai bahwa mencuri itu perbuatan kriminal sehingga pelakunya harus
dihukum. Seorang anak diajarkan untuk tidak mencuri, meskipun ia
sebelumnya tumbuh di kampung pencuri yang meyakini bahwa mencuri adalah
pekerjaan sehari-hari. Keputusan untuk tidak lagi mencuri menjadi prasyarat
tercapainya integrasi sosial. Peran pendidikan adalah mendorong keputusan
anak tersebut untuk tidak lagi mencuri.
3. Penempatan sosial
Anak didik yang menjalani proses pendidikan diidentifikasi oleh
pendidik mengenai kepribadian, karakter, keterampilan dan keahliannya.
Proses identifikasi ini menentukan penempatan di posisi sosial mana anak didik
kelak berlabuh. Sebagai contoh, individu yang dididik ilmu kedokteran, maka
penempatan yang sesuai adalah di Institusi kesehatan atau dimanapun individu
tersebut bisa berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Penempatan sosial yang
sesuai dengan pendidikannya mendorong berfungsinya pendidikan sebagai
penempatan sosial individu atau kelompok.
4. Inovasi sosial
Fungsi pendidikan sebagai inovasi sosial terkait erat dengan segala
macam penemuan-penemuan baru di berbagai bidang yang mempengaruhi
kehidupan sosial. Kita tidak bisa berharap adanya penemuan-penemuan baru
yang mengubah dunia baik dalam skala kecil atau pun besar apabila individu
yang terlibat dalam penemuan tidak mengalami proses pendidikan terlebih
dahulu. Sebagai contoh, seorang intelektual harus membaca banyak buku
sebelum menciptakan konsep ideologis yang dianut suatu negara. Pencetus
pancasila, misalnya, tidak mungkin merumuskan pancasila tanpa tempaan
intelektual yang mendahuluinya.
C. Manfaat Tarbiyah
1. Sebagai Sarana Informasi Serta Pemahaman
Manfaat pendidikan yang pertama ialah untuk meningkatkan dan memberikan
informasi serta pemahaman akan seluruh ilmu pengetahuan yang ada di setiap
orang. Terlebih lagi zaman selalu berubah. Itu tandanya generasi muda mau
tidak mau harus terus belajar dan mendapatkan pendidikan yang baik. Jangan
sampai generasi muda menjadi ketinggalan zaman karena mengabaikan
pendidikan. Jika begini, negara kita akan jauh tertinggal dengan negara lain.
2. Untuk Menciptakan Generasi Penerus Bangsa Yang Unggul
37
PETA KONSEP
TARBIYAH
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pengertian Tarbiyah
Secara bahasa tarbiyah berarti al-rabb, rabbayani, murabbiy, yurbiy dan
rabbaniy. Secara terminologi kata tarbiyah berarti mempersiapkan manusia
agar hidup dengan sempurna dan meraih kebahagian, mencintai tanah air,
sehat jasmani, berahlakul karimah, cerdas dalam segala bidang, dapat
berguna bagi dirinya dan masyarakat dan sopan santun dalam bertutur
kata.Jenis tarbiyah terbagi menjadi dua Formal dan Non Formal.
2. Pendekatan dalam tarbiyah
a. Pendekatan Pengalaman,
b. Pendekatan Pembiasaan,
c. Pendekatan emosional,
39
d. Pendekatan Rasional,
e. Pendekatan Fungsional,
f. Pendekatan Keteladanan.
3. Metode tarbiyah:
metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab.Nilai yang terdapat
didalam pendidikan ialah kedisiplinan.
4. Tujuan tarbiyah dalam Islam ialah terciptanya manusia yang
berakhlakul karimah
5. fungsi tarbiyah adalah Sosialisasi, Integrasi Sosial, Penempatan
sosial, Inovasi sosial
6. Manfaat tarbiyah ialah sebagai sarana informasi serta pemahaman,
untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul, sebagai wadah
untuk memperdalam suatu ilmu pengetahuan, dan jalan untuk mendapatkan
pekerjaan yang diharapkan