Anda di halaman 1dari 39

1

TARBIYAH

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini istilah Tarbiyah sudah tidak asing di
telinga kita, karena sering kita dengar kata tarbiyah dalam keseharian kita,
terutama dilingkungan pesantren dan di dunia pendidikan. Lalu muncul
pertanyaan di kalangan masyarakat. Apa pengertian Tarbiyah itu? Banyak ahli
telah membahas definisi tarbiyah, namun dalam pembahasannya mengalami
kesulitan karena satu definisi dengan definisi yang lain seringkali terjadi
perbedaan. Tarbiyah lebih dikenal dengan pendidikan, belajar mengajar,
pembelajaran, pembimbingan, dan pengarahan. Tarbiyah sendiri merupakan
proses pembentukan karakter di dalam jati diri seseorang. Pendidikan sangat
dibutuhkan bagi seluruh kalangan manusia di Dunia, karna tanpa adanya
pendidikan manusia akan mudah melakukan hal-hal yang dilarang oleh hukum
islam maupun negara yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam
dunia islam, pendidikan sangat diutamakan sebagaimana firman Allah SWT.
ۚ ‫ ٍيِجيلرفجعع ٍاللته ٍالعذيِجن ٍآجمنتوُا ٍعملنتكلم ٍجوُالعذيِجن ٍتأوُتتوُا ٍالععلجم ٍجدجرججاَ ت‬
ِ‫ت ٍ ٍجوُاللته ٍع جباَ ٍتجيلعجمتلوُجن ٍجخعبي‬
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q. S. Al-mujadalah:11)

Dalam hadis Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 224,
dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam
Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913.sabda Rasulullah SAW:

‫طلب ٍالعلم ٍفريِضة ٍعلى ٍكل ٍمسملمي ٍوُ ٍالسملماَت‬

Artinya: menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimat

Pembahasan tetang pendidikan juga terdapat dalam Permendikbud No. 20


tahun 2016. Di dalam peraturan tersebut membahas mengenai tentang Standar
2

Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian. Isi dari
Permendikbud adalah tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah yang digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan,standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pendidikan sudah menjadi komponen pokok dalam kehidupan manusia,


seluruh kegiatan dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari pendidikan,
baik dilingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat, baik yang kita sadari atau
tidak kita sadari, baik yang kita kehendaki atau tidak kita kehendaki. Seperti
lingkungan sekolah sudah pasti kita akan mendapat pendidikan yakni dari guru,
dan pendidikan di Sekolah inilah yang dikatakan sebagai pendidikn formal.
Kemudian yang sering tidak kita sadari yaitu dalam klingkungan masyarakat dan
keluarga, kita tidak sadar bahwa apa yang kita dengar, apa yang kita lihat dan apa
yang kita katakan merupakan salah satu proses pendidikan dan itu akan tumbuh
dalam kepribadian kita. Selain itu, perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini
juga sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Terbukti dengan adanya
fenomena baru yang bernilai positif maupun negatif, entah kita sadari atau tidak
hal ini terjadi karena perkembangan zaman. Jadi, kita harus menyadari bahwa
pendidikan terus berkembang di setiap waktunya baik itu pendidikan formal, in
formal, ataupun non formal.

Melihat fenomena tersebut kita bisa mengetahui peran dan tujuan Tarbiyah,
yaitu untuk mengembangkan pola pikir dari segi intelektual maupun emosional,
menanamkan nilai moral, dan yang terpenting ialah membentuk kepribadian
peserta didik. Semua itu bertujuan agar peserta didik bisa mengembangkan
potensi dalam dirinya dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada namun tidak
keluar dari aturan yang semestinya. Namun dalam Islam terdapat tujuan khusus
3

dari adanya tarbiyah yaitu menjadikan manusia yang bertaqwa agar dapat berbuat
baik kepada sesama dan kepada sang tuhan atau sering kita sebut dengan istilah
Hablu mina allah dan Hablu mina nas. Banyak yang tidak menyadari akan
hakikat pembelajaran, akibatnya banyak orang berpendidikan namun perilaku dan
sikap tidak sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tarbiyah?
2. Bagaimana Klasifikasi dan Proses Tarbiyah?
3. Apa Manfaat Tarbiyah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pengertian Tarbiyah.
2. Mengetahui Klasifikasi dan Proses Tarbiyah.
3. Mengetahui Manfaat Tarbiyah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarbiyah
4

Dalam Al-Quran tidak ditemukan kata tarbiyah, namun ditemukan istilah


lain yang memiliki kesamaan makna dan seakar dengan kata tarbiyah, yaitu al-
rabb, rabbayani, murabbiy, yurbiy dan rabbaniy. Sedangkan dalam hadist hanya
ditemukan kata rabbaniy. Secara terminologi kata tarbiyah menurut Al-Abrasyi
memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah mempersiapkan manusia agar
hidup dengan sempurna dan meraih kebahagian, mencintai tanah air, sehat
jasmani, berahlakul karimah, cerdas dalam segala bidang, dapat berguna bagi
dirinya dan masyarakat dan sopan santun dalam bertutur kata1. Sedangkan dalam
Al-Qur’an pengertian tarbiyah terdapat dalam surah Luqman ayat 13.
‫ن ٍجل ٍ تلشعرلك ٍعباَللعه ٍۖ ٍإعلن ٍالششلرجك ٍلجظتلمم ٍجععظيِمم‬ ‫ع‬ ‫ع عع‬
‫جوُإعلذ ٍقجاَجل ٍلتلقجماَتن ٍلبلنه ٍجوُتهجوُ ٍيِجعظتته ٍيِجاَ ٍبيت جل‬
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar".

Pengertian pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),


pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan;
proses; perbuatan; cara mendidik. Pendidikan berasal dari kata didik, artinya bina,
mendapat awalan pen- akhiran –an, yang maknanya sifat dari perbuatan membina
atau melatih, atau mengajar dan mendidik itu sendiri. 2 Oleh karena itu, pendidikan
ialah segala sesuatu yang bersifat pembinaan, pelatihan, pengajaran, dan semua
hal yang merupakan bagian dari usaha manusia untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

1 Heris Hermawan, Filsafat pendidikan islam, ( Jakarta pusat: kemenag Ri, 2012), hal. 96

2 KBBI, (Jakarta Pusat:Pusat Bahasa,2008)hal. 352


5

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan


dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN, 2006:2).3

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui kesimpulan dari tarbiyah maupun
pendidikan ialah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.

Pendidikan Islam mengisyaratkan adanya tiga macam dimensi dalam upaya


mengembangkan kehidupan manusia, yaitu:

1. Dimensi kehidupan duniawi yang mendorong manusia sebagai hamba


Allah untuk mengembangkan dirinya dalam ilmu pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan.
2. Dimensi kehidupan ukhrawi yang mendorong manusia untuk
mengembangkan dirinya dalam pola hubungan yang serasi dan seimbang
dengan Tuhan. dimensi inilah yang melahirkan berbagai usaha agar seluruh
aktivitas manusia sesuai dengan nilai-nilai Islam.
3. Dimensi hubungan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi yang
mendorong manusia untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai hamba Allah
yang uruh dan paripurna dalam ilmu pengetahuan dan ketrampilan, serta
menjadi pendukung dan pelaksana ajaran Islam.4

B. Jenis-Jenis Tarbiyah
Tarbiyah menjadi sesuatu yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia,
karena manusia ialah mahluk sosial yang membutuhkan pendidikan dalam
kehidupannya. Seluruh aspek kehidupan manusia merupakan bagian dari tarbiyah,

3 Opcit,hal 98

4 Ibid.
6

hanya saja terdapat perbedaan dalam pelasanaanya. Berikut ialah jenis-jenis


tarbiyah dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang
pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,
sampai pendidikan tinggi. Pendidikan formal ini sangat penting dalam
kehidupan moderen seperti sekarang ini, hampir seluruh pekerjaan dan
kegiatan dalam kehidupan membutuhkan sertifikat bukti seseorang pernah
mendapat pendidikan formal.
Pendidikan formal ini seakan menjadi wajib, karena pendidikan formal
ini seakan menjadi tolak ukur sukses tidaknya seseorang. Walau ada beberapa
orang yang dapat sukses tanpa mengenyam pendidikan formal ini namnun
jumahnya dapat dihitung bahkan bisa dikatakan seribu satu, maka dari itu
pendidikan formal ini sangat penting untuk kelangsungan hidup disamping
pendidikan nonformal. Contohnya :
a. Pendidikan sekolah dasar ialah umur 7-12 tahun
b. Pendidikan sekolah menengah pertama ialah umur 13-15 tahun
c. Pendidikan sekolah menengah atas ialah umur 16-18 tahun
d. Pendidikan perguruan tinggi ialah setelah menempuh pendidikan
menengah atas sampai dengan tanpa batasan umur
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan
nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain
sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik. Pendidikan nonformal ini sedikit berbeda dengan
pendidikan formal karena pendidikan nonformal ini lebih mengarah untuk
7

meningkatkan ketrampilan, yang nantinya akan menjadi membantu


pelaksanaan pendidikan formal. Selain itu pendidikan nonformal juga berbeda
dalam sistem kurikulum dan komponen-komponen pendukungnya.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional. Contohnya :
a. Pendidikan pramuka
Pendidikan ini didapatkan di luar pendidikan formal sebagai
tambahan wawasan ilmu, setelah selesai menempuh peserta didik
akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah selesai menempuh
pendidikan pramuka di lembaga tersebut.
b. PMR
Pendidikan ini di lingkungan sekolah dan bergerak di dalam bidang
kesehatan dan digerakkan dalam bentuk bakti sosial untuk
masyarakat.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar
nasional pendidikan. Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah:
e. Pendidikan dimulai dari keluarga
f.Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan
nasonal dimulai dari keluarga
g. Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara
informal.
h. Anak harus dididik dari lahir.

Pendidikan informal jika kita amati ialah pendidikan terpenting dalam


pelaksanaan proses pendidikan. karena pendidikan ini ialah pendidikan
pertama yang dialami oleh manusia, yang mana dari pendidikan inilah akan
8

terbentuk kepribadian, karakter, dan sikap dalam diri seseorang. Jadi baik
buruk seseorang bisa dilihat dari pendidikan informal-nya. Contohnya :

a. Keluarga
Pendidikan keluarga sangat penting bagi peserta didik terutama
dalam pembentukan moral dan karakter, Karena pendidikan pertama
dalam kehidupan adalah keluarga dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan seterusnya
b. Masyarakat
Pendidikan pendukung setelah keluarga karena pendidikan ini
berlangsung seumur hidup dan sebagai pengaplikasian dari
pendidikan formal dan informal.

BAB III

EPISTIMOLOGI TARBIYAH

A. Pendekatan Tarbiyah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendekatan adalah proses
perbuatan, cara mendekati . Usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk
mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk
mencapai pengertian tentang masalah penelitian. “Dalam bahasa Ingggris,
pendekatan diistilahkan “approach” dalam bahasa Arab disebut dengan
“madkhal”.
9

Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat pada suatu
bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami sesuatu. pendekatan
adalah cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang
keefektifanan dan keefesienan dalam proses pembelajaran materi tertentu. terdapat
berbagai macam pendekatan yang bisa digunakan pendidik dalam proses
pendidikan islam. Dan berikut adalah macam-macam pendekatan dalam
pendidikan:
1. Pendekatan Pengalaman
Pendekatan pengalaman merupakan pemberian pengalaman keagamaan
kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan
ini peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
keagamaan, baik secara ikdividu maupun kelompok. Sehubungan dengan ini
ditemukan hadist antara lain sebagai berikut:
Kaladahbin hanbal meriwayatkan bahwa ia diutus oleh shafwan bin
umayyah kepada Rosululloh membawa susu,, anak kijang, dan ketimun
kecil. Sementara itu nabi sedang berada di ketinggian mekah. Ia
berkata,”Aku masuk tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.” Lalu
beliau bersabda, “keluar dulu,lalu ucapkan salam.”(H.R. Abu Dawud
dan At-Tirmidzi)

Dalam hadist ini, Rasululloh tidak memarahi Kaladah lantaran tidak


mengucapkan salam. Akan tetapi beliau mengharapkan kaladah menjalankanya
secara praktis (mengalami sendiri) dan diaplikasikan setiap masuk rumah
sebagai salah stu etika kesopanan. Tidak diragukan lagi belajar dengan metode
seperti ini memberikan nilai lebih banyak dan kesan yang lebihdalam dari pada
sekedar nasihat dan arahan teoritis yang tidak dibarengi dengan latihan praktis.
Dengan demikian Rosululloh telah menggunakan pendekatan pengalaman
dengan mengajarkan nilai-nilai akhlak kepada para sahabat.
Pendidik islam seharusnya menggunakan metode pendekatan ini sebagai
pelajaran didalam ibadah, guru akan mengalami kesulitan ketika tidak
melakukan pendekatan ini. Peserta didik harus mengalami sendiri ibadah itu
dengan bimbingan gurunya. Belajar dari pengalaman jauh lebih baik dari pada
sekedar berbicara, tidak berbuat sama sekali. Pengalaman disini adalah
pengalaman yang bersifat mendidik. Memberikan pengalaman yang edukatif
10

yang kemudian diarahkan untuk mencapai tujuan yang sudah


ditetapkan.5Contoh lain didalam pengalaman keagamaan baik individu maupun
kelompok, adalah ketika bulan ramadhan tiba, semua kaum muslimin
diwajibkan melaksanakan puasa, dimalamnya ada kegiatan shalat terawih yang
biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Da’i dan
peserta didik biasanya tidak ketinggalan untuk mendengarkan ceramah
tersebut. Disinilah peserta didik bisa diberikan tugas dari guru untuk
menyerahkan laporan tertulis yang sudah ditanda tangani oleh penceramah.
2. Pendekatan Pembiasaan
Pendekatan pembiasaan, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk senantiasa mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari. Setelah terbiasa, peserta didik akan merasa mudah untuk ,mengerjakan
kegiatan-kegiatan keagamaan. Sehubungan dengan ini, terdapat hadist antara
lain sebagai berikut.

‫ص يللى ٍال ٰليته ٍجعلجليِ يعه ٍجوُجس يلجم ٍتم يترلوُا ٍألوُجل ٍجدتك يلم‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫ع‬
‫ب ٍجع يلن ٍأجبعليِ يه ٍجع يلن ٍجج يشده ٍقيجياَجل ٍقيجياَجل ٍجرتس يلوُتل ٍاللٰ يه ٍ ج‬
‫جع يلن ٍجعلمعروُبليعن ٍتش يجعليِ ت‬

‫ضاَعجعع‬
‫ضعربيتلوُتهلم ٍجعلجليِهاَججوُتهلم ٍألبناَجتء ٍجعلشترجوُفجيشرقتيلوُا ٍبجيليِينجيتهلم ٍع لف ٍالجم ج‬
‫ي ٍجوُا ل‬ ‫عع‬ ‫بع ل ع‬
‫صلجة ٍجوُتهلم ٍجسلبعع ٍسن ل ج‬
Dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dan kakeknya, Rosululloh
bersabda.”suruhlah anakmu mendirikan shalat ketika berumur tujuh
tahun dan pukulah mereka karena meninggalkanya ketika ia berumur
sepuluh tahun. (pada saat itu), pisahkanlah tempat tidur mereka,,,” (H.R
Abu Dawud)

Hadist ini menginformasikan bahwa (1) orang tua harus menyuruh anak
mendirikan shalat sejak umur tujuh tahun; (2)setelah berumur sepuluh tahun-
dan ternyata meninggalkan shalat maka orang tua boleh memukulnya; dan (3)
pada usia sepuluh tahun juga, tempat tidur anak harus dipidahkan antara laki-
laki dan perempuan.
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
atau perbaikan kebiasan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain
menggunakan perintah, suri teladan, dan pengalaman khusus, juga

5 Bukhari Umar,M.Ag, Hadist Tarbawi,(Jakarta : Amzah, 2012)cet.ke-1, hal.176


11

menggunakan hukuman dan ganjaran, tujuanya adalah agar siswa memperoleh


sikap, kebiasaan, dan perbuatan baru yang lebih tepat.
Dari segi hukum, anak yang berusia tujuh tahun belum termasuk
mukallaf.6 Dengan demikian dapat dipahami bahwa Rosul menyuruh anak usia
tujuh tahun mendirikan shalat dengan maksud membiasakan mereka agar
setelah mukallaf nanti, anak tidak mersasa keberatan untuk melaksanakannya.
Orang tua diperintahkan mendidik anak mendirikan shalat, setelah berusia
tujuh tahun, hal itu untuk mempermudah proses pendidikan.
3. Pendekatan emosional
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan
emosi peserta didik dalam memahami dan menghayati ajaran agama agar
perasaanya bertambah kuat terhadap Allah sekaligus dapat merasakan mana
yang baik dan mana yang buruk. Sesuai dengan ditemukannya hadist berikut :
‫ععن ٍالنيعمن ٍبعن ٍبعش تيِ ٍيِيتقوُتل ٍقاَججل ٍرسوُتل ٍاللٰعه ٍصللى ٍاللٰه ٍعلجيِعه ٍوُسلم ٍمثجل ٍالملؤعمنعي ٍعفيي ٍتجيوُشدعهم ٍوُتجيرا ٍ تع‬
‫حعهيلم‬ ‫ت ج ل ج ج ج ج ت ت لج ل ج ل ج ج‬ ‫ج‬ ‫ج تل‬ ‫ج لج ج ل ج ل ج ل‬
‫جوُجتعجاَ ٍطتعفعهلم ٍجكجمثجعل ٍالججسمعد ٍإعجذا ٍالشتْجكى ٍعتلدموُ ٍتججداجعى ٍلجته ٍجساَعءتر ٍجججسمعدعه ٍعباَ ٍاللسمجهعر ٍجوُللتلمى‬
Nu’man bin Basyir meriwayatkan bahwa Rosululloh bersabda,
“Perumpamaan sikap saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi
diantara orang yang beriman itu seperti anggota tubuh. Jika salah satu
anggota tubuh mengeluh sakit, maka seluruh anggota tubuh akan
merasakannya sampai tidak menidurkan diri dan selalu merintih.” (H.R
Muslim)

As-Suyuti menjelaskan bahwa yang dimasksud dengan kata tadaa’aa


dalam hadis diatas adalah sebagian anggota memanggil yang lainya karena
sama-sama merasakan sakit. Kata as-sahar berarti karena rasa sakit seseorang
tidak dapat tidur. Kata al-hummaa berarti merintih karena sakit dan tidak dapat
tidur. Menurut Al-Qodhi Iyadh, penyamaan orang yang beriman dengan satu
tubuh merupakan penyamaan yang tepat karena mendekatkan dan memjelaskan

6 Ali Hasbullah, Ushul At-Tasyri Al-Islami, (mesir: Dar Al-Ma’arif,1383 H/1964 M),cet. Ke-3,
hal.330
12

pengertian. Didalamya terdapat ajaran yang menghargai hak-hak orang islam


dan memotivasi agar saling menolong dan saling mencintai.7
4. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional adalah usaha memberikan peranan kepada rasio atau
akal dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama kemudian
mencoba menggali hikmah dan fungsi ajaran agama. Sehingga seseorang dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Sehubungan ini terdapat
hadis sebagai berikut.
‫ط ٍجوُجرقته يجاَ ٍجوُعهييى ٍجمث يتل‬
‫ص يلل ٍاللٰ يته ٍجعلجليِ يعه ٍجوُجس يلجم ٍقجيياَجل ٍإلن ٍعم يجن ٍاللش يججعر ٍجش يجججرةة ٍجليِجلسم يتق ت‬ ‫ع‬ ‫ع ع‬
‫جع يلن ٍعلب يداللٰه ٍبليعن ٍعتجم يجر ٍأجلن ٍجرتس يلوُتل ٍاللٰ يه ٍ ج‬
‫ع‬ ‫ع‬ ‫عع‬ ‫ع ع‬ ‫عع‬
‫س ٍعف ٍاللشججعر ٍاللباَجديِجة ٍجوُجوُقججع ٍعف ٍنجيلفسمى ٍألنجاَ ٍالنللخلجتة ٍقجاَجل ٍجعلبتداللٰه ٍجفاَ ٍلستْجلحيِجيليِ ت‬
‫ت ٍفجيجقاَلتلوُا‬ ‫التملسملمم ٍجحشدثِّيتلوُن ٍجماَ ٍهى ٍفجيجوُقججع ٍالنلاَ ت‬

‫صللى ٍاللٰته ٍجعلجليِعه ٍجوُجس لجم ٍعهجى ٍالنللخلجةت‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫ع‬
‫يِجاَ ٍجرتسلوُتل ٍاللٰه ٍألخع لبجناَ ٍبجاَ ٍفجيجقاَجل ٍجرتسلوُتل ٍاللٰه ٍ ج‬
Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rosululloh bersabda.”sesungguhnya
diantara pohon-pohon ada pohon yang tidak gugur daunya dan itu
bagaikan muslim. Katakanlah kepadaku apa nama pohon tersebut.”semua
orang mulai berfikir tentang pohon yang tumbuh dipadang pasir dan saya
berfikir bahwa itu adalah pohon kurma. Namun saya merasa malu (untuk
menjawabnya). Ssementara itu ada yang berkata,” wahai Rosululloh,
beritahukan kepada kami pohon apa itu.” Lalu Rosululloh menjawab,”
pohon itu adalah pohon kurma.” (H.R BUKHARI)

Menurut Ibnu Hajar, penyamaan pohon kurma dengan orang muslim


adalah sama-sama mendapatkan keberkahan. Keberkahan kurma terdapat pada
setiap bagianya, mulai dari muncul buahnya sampai dikeringkan dan dapat
dimakan. Selain itu, setiap bagian pohon dapat dimanfaatkan. Bijinya dapat
digunakan sebagai makanan ternak, dan tangkai buahnya dapat dijadikan
sebagai tali. Begitu pula dengan berkah seorang muslim hingga lahir sampai
akhir hayatnya bermanfaat bagi diri dan orang lain.
Dalam hadist ini, Rosululloh melontarkan pertanyaan kepada para
sahabat supaya cara berfikirnya terarah, dengan mengajukan pertanyaan
mengenai persoalan tertentu untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
dilontarkan. Ketika mereka mencoba memberi jawaban atas pertanyaan itu,
Rosululloh kemudian memberikan jawaban yang tepat dan benar sebagai

7 Op.cit, hal.180
13

tambahan wawasan mereka. Muhammad Ustman Najati, mengajukan


pertanyaan, diskusi, dan dialog dapat membantu mengarahkan proses berfikir
dan belajar dengan cepat. Allah memerintahkan kita untuk meminta petunjuk
kepada para ahli dan bertanya kepada mereka untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.8
5. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional, yaitu penyajian materi ajaran agama islam
dengan penekanan segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari sesuai tingkat perkembangan mereka. Pembelajaran dan melakukan
bimbingan shalat misalnya, diharapkan berguna bagi kehidupan seseorang,
baik dalam kehidupan individu maupun sosial. Ditemukan hadis sebagai
berikut.
‫بي ٍصيللى ٍاللٰيته ٍجعلجليِيعه ٍوُسيلم ٍقجياَجل ٍمين ٍنجيلفيس ٍجعين ٍمسميلعتم ٍتكربيةة ٍعمين ٍتكير ع‬
‫ب ٍاليندنليجيِاَ ٍيِجلسميجر‬ ‫ج ل ج ل ت ل لج ل ج‬ ‫جج ج‬ ‫جعلن ٍأعب ٍتهجريِليجرجة ٍجعيعن ٍالنلع ش ج‬
‫ب ٍيِ يوُعم ٍالعقيِاَميعةوُمن ٍيِلسمير ٍعلٰيى ٍمععسميتر ٍعفي ٍاليندنلييِاَ ٍيِلسميراللٰه ٍعلجيِيعه ٍ ع‬
‫ف ٍاليندنلييِجاَ ٍوُلالٓعخيرةع‬ ‫ع‬
‫ج ج‬ ‫ج ج ج ت جل‬ ‫اللٰيته ٍجعلنيته ٍتكلربجيةة ٍميلن ٍتكيجر ع ج ل ج ج ج ج ل ج ج ج ل ل‬
‫جوُجملن ٍجستْجيجر ٍجعجلى ٍتملسملعتم ٍعف ٍالندنليجيِاَ ٍجستْجيجر ٍاللٰته ٍجعلجليِعه ٍعف ٍالندنليجيِاَ ٍجوُلالْعخجرعة ٍجوُال ٰلته ٍعفيي ٍجعيلوُعن ٍالجعلبيعد ٍجماَجكيياَجن ٍالجعلبيتد ٍعفي‬

‫جعلوُعن ٍأعخليِعه‬
Dari Abu hurairah, Nabi bersabda,”barang siapa yang melapangkan
seorang muslim dari suatu kesempitan dunia niscya Allah akan
melapangkan dari suatu kesulitan di hari kiamat. Siapa yang
memudahkan seorang muslim dari satu kesulitan dunia niscaya Allah
akan memudahkan didunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang
muslim di dunia, niscaya alloh menutup aibnya di dunia dan akhirat.
Allah menolong hambanya selama hamba itu menolong saudaranya.”
(H.R At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)

Ada empat hal yang diinginkan Rosululloh agar dikerjakan oleh umatnya
terhadap sesama dalam hadis diatas, yaitu (1) melapangkan kesempitan, (2)
memudahkan kesulitan, (3) menutup aib, dan (4) menolong saudara. Untuk
kegiatan tersebut ditegaskan oleh Rosululloh manfaat yang akan didapat oleh

8 Mohamad Taufik, Qur’an in word ver.1.3


14

pelaku, baik didunia maupun akhirat. Hal ini dapat membangkitkan semangat
para sahabat untuk saling membantu. Dengan demikian, beliau telah
menggunakan pendekatan fungsional dalam mendidik para sahabatnya.
Pelajaran agama yang diberikan kepada peserta didik bukan saja untuk
memberantas kebodohan dan pengisi kekosongan intelektual, tetapi untuk
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang demikian itulah
yang menjadi tujuan pendidikan agama disekolah dalam berbagai jenis dan
tingkatan.
6. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan atau
memberikan contoh yang baik kepada peserta didik. Guru yang senantiasa baik
kepada setiap orang misalnya, secara langsung memberikan keteladanan
kepada peserta didiknya. Keteladan pendidik terhadap peserta didiknya
merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
pembelajaran.9 Hal ini disebabkan karena guru akan menjadi tokoh identifikasi
dalam pandangan anak yang akan dijadikan sebagai teladan dalam
mengidentifikasikan diri dalam kehidupanya.
Sehubungan dengan ini telah ditemukan hadist, antara lain sebagai
berikut.

َ‫صجلى ٍاللٰته ٍجعلجليِعه ٍجوُجسلجم ٍجوُجلنتن ٍجشيبجبجمة ٍتمتْجيجقيياَعربيتلوُجن ٍفجأجقجلمنيجيا‬ ‫ع‬ ‫عع ع عع‬ ‫ع‬
‫جعلن ٍأ لب ٍتسلجليِجماَجن ٍجماَلك ٍبلن ٍالتجوُيِلرث ٍقجاَجل ٍأجتجيليِيجناَ ٍالنل ل‬
‫ب ٍ ج‬
َ‫س ٍأجلجنجيياَ ٍجعلم يلن ٍتجيجرلكنجيياَ ٍعفيي ٍاجلهلعنجيياَ ٍفجأجلخجبنيجياَته ٍجوُجكيياَجن ٍجرفعليِيةقيياَ ٍجرعحليِةمييا‬ ‫ع ع ع‬
‫علن يجدته ٍعلش يريِلجن ٍلجليِيلجيجة ٍفجظجيلن ٍأجلن ٍالش يتْلقجناَ ٍأجلهلجنجيياَ ٍجوُ ج‬
‫صيلجةتفجيليِتيجؤذشلن‬ ‫فجيجقاَجل ٍارعجعوُا ٍإعل ٍأهلعيِتكيم ٍفجيعلشميوُ ٍهيم ٍوُمروُهيم ٍوُصيلنوُا ٍجكمياَرأجيِيتْموُعن ٍأتص لشي ٍوُاعجذا ٍحضير ع‬
‫ت ٍال ل‬ ‫ل ت ل ج ل ل ج ت ل ت ل ج ت ت ل ت ل ج ج ل ج ج لت ت ل ج ل ج ج ج ج‬
‫لجتكلم ٍأججحتدتكلم ٍ تلث ٍلعيِجيتؤلمتكلم‬
Abu Sulaiman Malik bin Al-Huwairits berkata,”kami, beberapa orang
pemuda sebaya mengunjungi Nabi, lalu kami menginap bersama beliau
selama 20 malam. Beliau menduga bahwa kami telah merindukan
keluarga dan menanyakan apa yang kami tinggalkan pada keluarga. Lalu
kami memberitahukannya kepada Nabi. Beliau adalah orang yang halus
perasaanya dan penyayang. Beliau bersabda,” kembalilah kepada

9 Ibid.
15

keluarga kalian. Ajarilah mereka, suruhlah mereka, dan shalatlah kalian


sebagaimana kalian melihat saya mendirikan shalat. Apabila waktu shalat
telah masuk, hendaklah salah seorang diantara kalian mengumandangkan
azan dan yang lebih tua hendaklah menjadi imam.” (H.R Al-Bukhari)

Dalam hadis diatas, Rosul memberikan keteladan cara memperlakukan


tamu selama berada dirumahnya. Beliau telah menunjukan keramahan,
kelemah lembutan, kasih sayang dan meninggalkan kesan yang mendalam.
Dalam hal ini Rosul tidak menyuruh agar para sahabat meniru. Selain itu,
beliau juga mencontohkan mendirikan shalat, terlihat bahwa beliau
mengutamakan pendekatan keteladanan.
Manusia banyak belajar tentang berbagai kebiasaan dan tingkah laku
melalui proses peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku kedua orang tua
dan saudara-saudaranya. Ia mulai belajar bahasa dari meniru kedua orang
tuanya dan saudara-saudaranya dengan mengucapkan kata-kata secara berulang
kali. Tanpa terbiasa mendengar orang mengucapkan suatu kata, manusia tidak
bisa berbahasa lisan.
Pendekatan keteladanan dalam pendidikan merupakan pendekatan yang
berpengaruh dan berbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan
membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak. Pendidk adalah seorang
pigur terbaik dalam pandangan anak, yang tindak tantuknya dan sopan
santunnya, disadari atau tidak, akan ditiru oleh anak didik.10
B. Ruang Lingkup Tarbiyah
Dalam tarbiyah memiliki berberapa komponen yang harus ada didalamnya,
diantara lain yaitu11:
1. Pendidik
Pendidik dalam islam adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik. Hakikat pendidikan dalam Islam adalah kewajiban
mutlak yang dibebankan kepada semua umat Islam, bahkan kewajiban
pendidikan tau pencari ilmu dimulai semenjak bayi dalam kandungan hingga
masuk keliang lahat. Seorang ibu yang hamil dianjurkan memperbanyak

10 Samsul, nizar, Hadis tarbawi (Jakarta: Kalam Mulia, 2001) hal. 71

11 Ahamd Tafsir, ilmu pendidikan islam, pt, remaja rosdakarya; bandung, 2016, hal. 79
16

ibadah, membaca qur’an, dan berdzikir kepada Allah karena akhlak ibu yang
baik pada masa-masa hamil sangat besar pengaruhnya kepada bayi dan
kandungan. Demikian pula, anak ang baru lahir dibacakan adzan dan iqamat
karena pendengaran sang bayi ialah indra pertama yang bekerja.
2. Peserta Didik
Anak didik yang mengerti tugasnya dalam belajar adalah anak didik yang
konsentrasinya penuh dalam memperhatikan pelajara. Anak didik yang
mendengarkan guru yang mengajar, memperhatikan dan mengarahkan
pandangannya khusus kepada guru yang mengajar. Peserta didik diartikan
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal, informal, maupun
nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
3. Alat pendidikan
Alat pendidikn ialah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk
mencapai tujuan dalam proses pendidikan. Alat pendidikan dapat dibedakan
menjadi materiil dan non materiil. Dengan demikian, metode pengajaran dapat
dikatagorikan sebagai alat pendidikan, yang didalamnya terdapat cara dan
strategi menyampaikan bahan ajar kepada anak didik.
4. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode dimaksudkan sebagai jalan dalam sebuah transfer nilai
pendidikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu pemakaian
metode dalam pendidikan Islam mutlak dibutuhkan.
5. Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan.
keberadaan pendidikan sangat penting, karena dengan keberadaan lembaga
akan dapat memaksimalkan proses pembelajaran. khususnya pada tiga
lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
6. Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah suatu proses sistematis menetapkan nilai tentang sesuatu
hal, seperti objek, proses, unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan, atau hal lain
berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Menurut Prevical dalam
Hamalik menyatakan bahwa “evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk mengukur keefektifan sistem mengajar/belajar sebagai suatu
keseluruhan”. Sedangkan evaluasi belajar adalah proses penentuan
17

pemerolehan hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu. Jadi, evaluasi


pembelajaran merupakan proses penentuan nilai tentang proses pembelajaran
berdasarkan kriteria tertentu melalui kegiatan pengukuran dan penilaian.12
7. Kurikulum
Menurut Al-Khauly dalam Muhaimin menjelaskan bahwa kurikulum
identik dengan kata almanhaj yang berfungsi sebagai seperangkat rencana dan
media untuk mengantarkan lembaga pendidikan dalam mewujukan tujuan
pendidikan yang diinginkan”. kurikulum merupakan acuan atau landasan
berpijak dalam pengambilan kebijakan pendidikan. Di samping itu juga
kurikulum adalah pengarah pelakasanaan pendidikan yang di dalamanya
terdapat sejumlah pengalaman belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Peranan kurikulum dalam pendidikan sangat urgen, karena
dapat dikatakan kurikulum adalah kitab sucinya pendidikan.
Kurikulum adalah rencana pendidikan atau pengajaran. Dalam rencana
pendidikan terdapat pedoman atau pegangan dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam sistem persekolahan terdapat 4 susistem yang saling berhubungan ,
yaitu:13
a. Kegiatan mengajar (teaching);
b. Kegiatan belajar (learning);
c. Kegiatan pembelajaran (instruction);
d. Kurikulum, pedoman semua pembelajaran.
8. Tujuan Pendidikan
Dalam ajaran Islam, seluruh aktivitas masnusia bertujuan untuk meraih
tercapainya insan yang beriman dan bertaqwa. Apabila anak didik telah
beriman dan bertaqwa, artinya tujuannya telah tercapai.14
Keimanan seseorang hanya dapat dilihat dari amal perbuatannya sebab
amal perbuatan menjadi indikator yang amat penting untuk mengukur
keimanan seseorang muslim. Apabila dikaitkan dengan pendidikan Islam yang
bertujuan mencetak anak didik yang beriman, wujud dari tujuab itu adalah
akhlak anak didik, sedangkan akhlak anak didik mengacu pada kurikulum yang
diterapkan dalam pendidikan yang dilaksanakan diberbagai lembaga.

12Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia, 2009) hal. 142

13Opcit. hal. 128

14 Opcit. hal. 189


18

Beberapa insikator dari tercapaina tujuan pendidikan Islam dibagi


menjadi tiga tujuan mendasar, yaitu:15
a. Tercapainya anak didik yang cerdas. Ciri-cirinya adalah memiliki
tingkat kecerdasan intelektualitas yang tinggi sehingga mampu
menyeleseikan masalah yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun
membantu menyeleseikan masalah orang lain yang membutuhkannya.
b. Tercapainya anak didik ang memiliki kesabaran atau kesalehan
emosional, sehingga tercermin dalam kedewasaan menghadapi masalah
dalam kehidupannya.
c. Tercapainya anak didik ang memiliki kesalehan spiritual, aitu
menjalankan perintah Allah dan Rasulullah SAW.
C. Metode Tarbiyah
Metode dalam bahasa Arab disebut dengan al-thariq, artinya jalan. Jalan
adalah sesuatu yang dilalui supaya sampai ke tujuan. Mengajarkan materi agar
dapat diterima peserta didik hendaknya menggunakan jalan yang tepat, atau dalam
bahasa yang lebih tepatnya cara dan upaya yang dipakai pendidik.
Adapun metode-metode yang digunakan dalam dunia pendidikan
sebagaiberikut:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode dengan memberikan penjelasan tentang
sebuah materi. Biasa dilakukan didepan beberapa orang peserta didik. Metode
ini menggunakan bahasa lisan. Peserta didik biasanya duduk sambil
mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan pendidik. Metode ini
sering digunakan Rasulullah SAW, terutama pada saat beliau berkhutbah
sebelum melaksanakan shalat jum’at.
Daya tarik ceramah, atau tabligh bisa berbeda-beda, tergantung kepada
siapa pembicarana, begaimana pribadi si pembicara, dan bagaimana bobot
pembicaranya, dan apa prestasi yang telah dihasilkannya. Semua ini akan
menjadi catatan yang mendasari daya tarik ceramah yang disampaikan. Ini
mengingatkan atau memberi petunjuk, bahwa jika seorang guru akan
menggunakan metode ceramah, dan ceramahnya ingin diperhatikan orang
maka ceramahnya harus mempunyai kualitas.16

15 Ibid

16 Abduddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pertama, 2005), hal. 159
19

Metode ceramah sifatnya lebih menolong, komunikasi satu arah kurang


mengaktifkan logika lawan bicara. Karenanya, metode ini hendaknya dibarengi
dengan metode lainnya agar lebih hidup, dan memiliki nilai lebih dalam upaya
penyampaian informasi kepada peserta didik.
2. Metode Diskusi
Diskusi adalah tukar pikiran antara dua orang atau lebih untuk
menyeleseikan satu persoalan. Secara umum diskusi adalah suatu proses yang
melibatkan dua orang atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan
saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran tertentu melalui tukar
menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.
Bila ditelaah dari beberapa riwayat, Rasulullah SAW adalah orang yang
paling berdiskusi, meskipun pada dasarnya beliau memiliki wewenang untuk
membuat keputusan sendiri. Tetapi, sebagai bentuk rasa keguguran yang
terdapat padanya, beliau tidak merasa bosan bahkan sering mengadakan diskusi
dengan para sahabat, apabila ada persoalan bersama.17
3. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran
yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil
memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik.18 Guru mengharapkan
dari peserta didik jawaban yang tepat dan berdasarkan fakta. Dalam tanya
jawab, pertanyaan adakalanya di pihak peserta didik (dalam hal ini atau
peserta didik tidak menjawab). Apabila peserta didik tidak menjawabnya
barulah guru memberikan jawaban.
D. Metodologi Tarbiyah
Tarbiyah sering disebut pendidikan, dalam pendidikan metodologi diartikan
sebagai ilmu tentang cara yang digunakan dalam proses pendidikan. metodologi
tersebut termuat dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), didalamnya
memuat dasar, cara, dan langkah-langkah. Adapun nilai-nilai yang terdapat
didalam pendidikan ialah:

17Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Pustaka Jaya dan Tintamas,
1982), hal. 313.

18 Ramayulis, metodologi, (Jakarta:Kalam Mulia, 1994), hal 239.


20

1. Nilai Kedisiplinan
Disiplin dalam KBBI berarti tata tertib, ketaatan, dan bidang studi yang
memiliki objek, sistem, dan metode tertentu. 19 Disiplin juga dapat diartikan
perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan
tanggung jawabnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin merupkan proses
pembiasaan siswa agar dapat membagi waktu dan memanfaatkan dengan
semestinya. Adapun pembagian disiplin dalam proses pelaksanaannya:
a. Disiplin Preventif
Adalah tindakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong siswa
agar melakukan berbagai tindakan yang sesuai dengan standard dan aturan,
sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah atau dihindari,
sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para siswa,
dengan cara siswa menjaga disiplin belajar dan bukan karena dipaksa oleh
guru.
Guru mempunyai tanggung jawab menciptakan suatu iklim kerja atau
disiplin belajar preventif dimana berbagi standart akan diketahui atau
dipahami oleh siswa. Bila siswa tidak memahami standart-standart peraturan
yang harus dicapai siswa cenderung menjadi salah arah. Disamping itu
hendaknya pimpinan menetapkan standart-standart secara positif dan bukan
negatif karena pada dasarnya siswa juga mengetahui alasan-alasan yang
melatar belakangi suatu standart yang ditetapkan.
b. Disiplin Korektif
Adalah menangani kegiatan yang diambil untuk menangani masalah
aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran
lebih lanjut. Kegiatan korektif ini sering disebut dengan kedisiplinan yang
bisa merupakan tindakan peringatan dan skorsing, sasaran tindakan
pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengoreksi, bukan
tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah.

19 Op. cit , hal 358


21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MTs


Kelas / Semester : VII / 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Topik : Membiasakan Perilaku Disiplin
Materi Pokok : Disiplin dalam Islam
Alokasi Waktu: 90 Menit

A. Kompetensi Inti :

(K1) Memahami dan Menghayati Nilai-nilai disiplin dalam Islam

(K2) Menghargai dan menghayati perilaku disiplin sebagai cerminan dari


akhlakul karimah.
(K3) Menerapkan perilaku disiplin dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai suatu usaha dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya perilaku
disiplin di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Memahami dan menghayati nilai-nilai disiplin yang terkandung


Q.S.Al-baqarah ayat 45 Q.S Al-’Ashr ayat 1-3 serta hadis terkait.
2.1 Menunjukkan sikap disiplin dan menghindarkan diri dari tindak
kemalasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.Al-baqarah ayat 45
dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3 serta hadis terkait.
3.1 Menerapkan Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3,
serta hadis tentang kedisiplinan dalam perilaku umat islam untuk taat dan
beriman dan menghindarkan diri dari tindak malas.
4.1 Membaca dan Mendemonstrasikan Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S
Al-’Ashr 1-3 sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
22

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Mampu memahami dan menghayati nilai-nilai disiplin yang


terkandung dalam Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3
serta hadis terkait.
2.1 Mampu Menunjukkan sikap disiplin dan menghindarkan diri dari tindak
kemalasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.Al-baqarah ayat 45
dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3 serta hadis terkait.
3.1 Mampu menerapkan Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3 ,
serta hadis terkait dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Mampu membaca dan
mendemonstrasikan Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr 1-3 sesuai
dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat


1. Menunjukkan contoh perilaku disiplin dan menghindari tindak
malas sebagai implementasi dari pemahaman, Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan
Q.S Al-’Ashr ayat 1-3 serta hadis yang terkait.
2. Membaca Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3
dengan benar.
3. Mengidentifikasi hukum bacaan tajwĩd Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan
Q.S Al-’Ashr ayat 1-3
4. Menyebutkan arti Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-
3 serta hadis yang terkait tentang perilaku umat islam untuk taat dan
beriman sebagai unsur dari kedisiplinan.
5. Menjelaskan isi Q.S.Al-baqarah ayat 45 dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3
serta hadis yang terkait tentang perilaku umat islam untuk taat dan
beriman sebagai unsur dari kedisiplinan.
6. Mendemonstrasikan bacaan dan hafalan isi Q.S.Al-baqarah ayat 45
dan Q.S Al-’Ashr ayat 1-3.

E. Materi Ajar
Disiplin dalam Islam
23

F. Metode Pembelajaran

Saintifik
Kooperatif
Diskusi, ceramah

G. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Pendahuluan ● Memberikan salam kepada siswa 10 menit


● Menanyakan kehadiran siswa
● Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
● Tanya jawab materi sebelumnya
● Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
● Mengamati
Inti 60 menit
- Menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan
sikap taat dan beriman secara individu maupun
kelompok.
- Mengamati tayangan video Atau mengamati
langsung sikap kedisiplinan.
● Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang bentuk-bentuk
perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun masyarakat, Apakah hikmah
yang terkandung didalamnya?
● Eksperimen/eksplor
- Menelaah bentuk perilaku taat dan beriman dalam
unsur disiplin kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat.
- Diskusi tentang hikmah berperilaku sikap disiplin,
24

dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah


maupun masyarakat
- Melakukan simulasi bentuk perilaku sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah
maupun masyarakat dengan baik dan benar
● Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan dasar hukum tentang
sikap disiplin dalam kehidupan dengan baik dan benar,
berdasarkan al-Qur’an dan Hadits
- Menyimpul bentuk perilaku sikap disiplin dalam
kehidupan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
sekolah maupun masyarakat
- Menyimpulkan hikmah berperilaku sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah
maupun masyarakat
- Menerapkan bentuk perilaku sikap disiplin dalam
kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun
masyarakat
● Komunikasi
- Menyajikan /melaporkan hasil diskusi tentang sikap
disiplin dalam kehidupan
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan
guru.
- Menanggapi simulasi bentuk perilaku sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah
maupun masyarakat
● Refleksi
Berprilaku disiplin baik di sekolah, rumah, maupun
masyarakat
25

● Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru


Penutup menyimpulkan materi 20 menit
● Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
● Siswa melakukan review materi tentang pentingnya
kedisiplinan
● Mengucapkan salam

H. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:

a. Alat / Bahan : Al Qur’an, Power point, Video, LCD, Laptop

b. Sumber Belajar :
● Buku PAI Kls VII Kemdikbud
● Al-Quran dan Al-Hadits
● Buku tajwid
● Kitab tafsir Al-Qur’an
● Buku lain yang menunjang
● Multimedia interaktif dan Internet

I. Penilaian

1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)

Lampiran 1

TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta
perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

 Q.S Al Baqarah: 45
26

‫ي‬ ‫صجلعة ٍوُعا ٍنيلهاَ ٍلججكبعيِيرجة ٍإعلل ٍعجلى ٍا ل ع ع‬ ‫وُالستْجععليِينتيلوُا ٍعباَل ج ع‬


‫لاَ ٍشع ل ج‬
‫ج ج‬ ‫صلب ٍجوُال ل ج ج ل ج‬ ‫ج‬

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan


sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagwi
orang-orang yang khusyu(QS.Al-Baqarah:45)
● Q.S. al-ashr : 1-3

‫صوُۡلا ٍبعٱ ۡلجحشق‬ ‫ ٍ ٍإعلل ٍٱلعذيِن ٍءامنتوُلا ٍوُععملتوُلا ٍٱل ل ع ع‬٢ٍ ‫ ٍ ٍإعلن ٍٱ ۡلعإنسمٰن ٍلجعفي ٍخسمۡتر‬١ٍ ‫وُٱ ۡلعصۡعر‬
‫صٰلجحٰت ٍجوُتجيجوُا ج‬ ‫ج جج جج‬ ‫ت‬ ‫جج‬ ‫ج ج‬

‫صوُۡلا ٍبعٱل ل‬
٣ٍ ‫صبۡعر‬ ‫جوُتجيجوُا ج‬

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.


Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3)
A. QS. AL-BAQARAH AYAT 45
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid
⮚ Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin
kembali dengan benar dan baik.

‫ي‬ ‫صجلعة ٍوُعا ٍنيلهاَ ٍلججكبعيِيرجة ٍإعلل ٍعجلى ٍا ل ع ع‬ ‫وُالستْجععليِينتيلوُا ٍعباَل ج ع‬


‫لاَ ٍشع ل ج‬
‫ج ج‬ ‫صلب ٍجوُال ل ج ج ل ج‬ ‫ج‬
2. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S Al Baqarah ayat 45;
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagwi
orang-orang yang khusyu'
3. Kandungan
Dalam Surat Al Baqarah Ayat 45 ini Allah SWT memerintahkan
kepada para hamba-Nya agar mereka dapat meraih kebaikan dunia dan
akhirat yang mereka idam-idamkan, yaitu dengan menjadikan sabar dan
shalat sebagai sarana untuk mencapainya. Demikian yang dikatakan oleh
Muqatil Ibnu Hayyan dalam tafsir ayat ini, yaitu : "Minta tolonglah kalian
27

untuk memperoleh kebaikan akhirat dengan cara menjadikan sabar dalam


mengerjakan amal-amal fardlu dan shalat sebagai sarananya."
4. Penjelasan
Dalam ayat ini terdapat perintah untuk bersabar, yang dimaksud
dengan sabar ialah menahan diri terhadap perbuatan-perbuatan maksiat.
Karena itu, dalam ayat ini dibarengi dengan menunaikan amal-amal ibadah;
dan amal ibadah yang paling tinggi ialah shalat.
Mintalah pertolongan dalam menghadapi segala situasi yang
berkaitan dengan masalah agama dan dunia kalian dengan kesabaran dan
salat yang dapat mendekatkan dan menghubungkan diri kalian dengan Allah.
Maka Allah akan menolongmu dalam mengatasi setiap kesulitan yang
menderamu. Sesungguhnya salat itu benar-benar sulit dan berat kecuali bagi
orang-orang yang tunduk dan patuh kepada Rabb mereka.
B. QS. AL-ASHR AYAT 1-3
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid
⮚ Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin
kembali dengan benar dan baik.

‫صوُۡلا ٍبعٱ ۡلجحشق‬ ‫ ٍ ٍإعلل ٍٱلعذيِن ٍءامنتوُلا ٍوُععملتوُلا ٍٱل ل ع ع‬٢ٍ ‫ ٍ ٍإعلن ٍٱ ۡلعإنسمٰن ٍلجعفي ٍخسمۡتر‬١ٍ ‫وُٱ ۡلعصۡعر‬
‫صٰلجحٰت ٍجوُتجيجوُا ج‬ ‫ج جج جج‬ ‫ت‬ ‫جج‬ ‫ج ج‬

‫صوُۡلا ٍبعٱل ل‬
٣ٍ ‫صبۡعر‬ ‫جوُتجيجوُا ج‬
2. Terjemahan ayat
Terjemah surah Al-Ashr 1-3 :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
3. Kandungan Ayat
a. sumpah Allah demi masa ini menunjukkan bahwa waktu itu sangat
penting sehingga Allah bersumpah dengannya. Sebagaimana sumpah
manusia untuk meyakinkan seseorang akan kebenaran, maka Allah pun
meyakinkan manusia akan pentingnya sebuah waktu bagi manusia.
28

b. menunjukkan bahwa manusia banyak yang merugi. Sangat


disayangkan bahwa kerugian manusia tersebut tidak banyak yang
menyadarinya, sehingga Allah bersumpah akan hal tersebut untuk
meyakinkan manusia bahwa mereka sungguh berada dalam kerugian.
Kerugian apakah yang dialami manusia? Yang mereka alami adalah
kerugian tidak dapat menggunakan waktu di dunia ini dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan petunjuk Islam.
c. Pada ayat ketiga, dijelaskan bahwa ada 3 syarat agar manusia tidak
dikategorikan sebagai orang merugi. Yaitu beriman, mengerjakan amal
sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Iman
adalah syarat pertama manusia sebelum syarat yang lain.
4. Penjelasan
Banyak orang yang mengutuk waktu ‘Ashar. Mereka mengatakan
bahwa waktu ashar adalah waktu yang celaka atau waktu nahaas. Menurut
mereka banyak bahaya yang terjadi pada waktu Ashar. Islam
menganjurkan agar manusia menmanfaatkan waktu dan kesempatan yang
dimiliki sehingga ia tidak termasuk golongan orang yang merugi. Hal itu
tercantum dalam Q.S. ‘Ashr dan Rasulullah SAW juga menganjurkan agar
manusia memanfaatkan kesempatan yang ia miliki.
Jadi, yang menjadi ukuran perbuatan baik dan buruk adalah yang
sesuai dengan tuntunan Islam, bukan manusia. Iman dan amal shaleh
adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Iman tanpa amal saleh
berarti belum diaplikasikan dan amal shaleh tanpa iman tidak berarti di
hadapan Allah. Demikian surat ini menerangkan bahwa, semua manusia
berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan
perbuatan-perbuatan yanh baik.
C. HADIS TENTANG DISIPLIN WAKTU
1. Bacaan
29

‫صللى ٍاللته ٍجعلجليِعه ٍجوُجسلجم ٍعبجلنعكعب ٍفجيجقاَجل ٍتكلن‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫ع ع‬


‫جعلن ٍجعلبد ٍالله ٍبلعن ٍعتجمجر ٍجرضجي ٍاللته ٍجعلنيتهجماَ ٍقجاَجل ٍأججخجذ ٍجرتسوُتل ٍالله ٍ ج‬
‫ت ٍفججل ٍتجيلنتْجعظلر ٍال ل‬
‫صجباَجح ٍجوُإعجذا‬ ‫ب ٍأجلوُ ٍجعاَبعتر ٍجسبعيِتل ٍجوُجكاَجن ٍابلتن ٍعتجمجر ٍيِجيتقوُتل ٍإعجذا ٍأجلمجسمليِ ج‬ ‫عف ٍالندنليجيِاَ ٍجكأجنل ج‬
‫ك ٍجغعريِ م‬
‫ك ٍلعجملوُعتك‬‫ك ٍجوُعملن ٍجحجيِاَتع ج‬ ‫ك ٍلجمجرعض ج‬
‫أجصبحت ٍفججل ٍتجيلنتْعظر ٍالمسماَء ٍوُخلذ ٍعمن ٍعصلحتْع ع‬
‫ج‬ ‫ج ل ج ج ججت ل‬ ‫لج ل ج‬

2. Terjemahan Hadis
Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma, ia berkata: “Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam memegang pundakku, lalu bersabda: Jadilah
engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.
Lalu Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma berkata: “Jika engkau di waktu sore,
maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi,
maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu
sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. (HR.
Bukhari, Kitab Ar Riqaq)
3. Penjelasan
Hadits di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup ini kita
harus menjadi manusia-manusia yang disiplin. Oleh karenanya kita dapati
banyak ayat alquran dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersumpah
dengan waktu. Seperti firman-Nya,

UJI KOMPETENSI
A. Aspek Afektif
Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang
sebenarnya dengan cara mencontreng ( √ ) pada kolom yang tersedia
30

INTERNALISASI AKHLAK MULIA

tidak tidak
No Pernyataan setuju Alasan
setuju tahu
1 Umat Islam harus bisa bersikap …… …… ….. ……
Disiplin dalam berbagai hal terutama
dalam hal ibadah
2 Menjadikan sabar dan sholat sebagai …… …… ….. ……
Salah satu perilaku disiplin
3 Umat Islam dianjurkan memanfaat- …… …… ….. ……
Kan waktu dengan baik
4 Kerugian yang dialami manusia …… …… ….. ……
Adalah tidak dapat menggunakan
waktunya dengan baik sesuai
petunjuk islam

Lampiran 2 : Format Penilaian Proses bealajar

FORMAT PENGAMATAN SIKAP

No Nama Siswa Disiplin Tanggung Peduli Kerja keras


jawab
31

A B C A B C A B C A B C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13
14

15
16
17
18
19
20
32

INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung
jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang
membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut
menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah
yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa
pada kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan
tindak lanjut.
● Tugas
33

- Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan sebagai data untuk


pembuatan makalah dan laporan tentang perilaku disiplin dalam kehidupan
sehari-hari
- Melakukan obeservasi langsung terhadap perilaku disiplin baik
disekolah, rumah dan masyarakat
● Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi
yang memuat:
- Isi diskusi hikmah berperilaku sikap disiplin
- Sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari
● Portofolio
- Membuat laporan tentang hikmah berperilaku disiplin
● Tes
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal – soal pilihan ganda dan
uraian

BAB III
AKSIOLOGI TARBIYAH
A. Tujuan Tarbiyah
34

Tujuan tarbiyah dalam Islam ialah terciptanya manusia yang berakhlakul


karimah. Itulah tujuan dasar dan utama tarbiyah harus diselenggarakan. Adapun
tujuan lainnya hanya bersifat sekunder, dengan akhlak mulia sangat
memungkinkan seseorang melakukan perubahan revolusioner, tidak hanya pada
dirinya sendiri, tetapi juga terhadap lingkungannya. Penguatan akhlak itulah yang
disyariatkan Rasulullah Saw dalam sabdanya:
“Tuntutlah oleh kalian ilmu pengetahuan. Sesungguhnya, menuntut ilmu
adalah pendekatan diri kepada Allah Swt dan mengajarkan kepada orang
yang tidak mengetahuinya adalah sodakoh. Ilmu itu akan menempatkan
pemiliknya pada kedudukan tinggi dan mulia. Ilmu adalah keindahan bagi
ahlinya di dunia dan akhirat”. (HR. Rabi’).
Dengan demikian, tujuan besar tarbiyah dalam Islam ialah mengatur dan
mengarahkan tingkah laku manusia agar menjadi lebih baik, menjadi lebih
sempurna pengabdiannya kepada Allah Swt. Serta memiliki kemanfaatan yang
luas kepada manusia lainnya. Abdurrahman An-Nahlawi menjelaskan bahwa
realisasi ‘ubudiyah kepada Allah swt dalam kehidupan individu maupun
masyarakat, ialah tujuan akhir pendidikan Islam.20
Itulah tujuan akhir pendidikan Islam. Pembangunan akhlak, sebagaimana
yang di teladankan Rasullullah Saw, menjadi barometernya. Tanpa akhlak sebagai
tujuan utama, maka pendidikan hanyalah setumpuk teori dan gagasan yang tidaak
memiliki implikasi bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, pendidikan
diselenggarakan dalam Islam semata-mata dimaksudkan agar memperoleh cahaya
dalam hidupnya; agar kegelapan yang senantiasa menyelimutinya bisa disinari
dengan cahaya ilmu. Di sinilah pentingnya ilmu. Kita perlu mempelajari berbagai
disiplin ilmu supaya dapat mendekati cahaya kebenaran. Sebab, sejatinya, ilmu
adlah cahaya yang akan menyelamatkan pemiliknya, baik di dunia maupun
akhirat.
Dengan demikian, karena ilmu adalah cahaya kehidupan, maka mencari
ilmu berarti mendekat kepada cahaya. Cahaya adalah simbol peradaban. Dengan
ilmu, berarti kita menjadi pelita bagi kehidupan masyarakat. Itulah alasan
pendidikan mesti diperjuangkan. Tidak ada satu pun alasan yang dibenarkan bagi
20Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat(Jakarta:Gema
Insansi Press, 1995), hal. 104
35

kita untuk tidak menuntut ilmu. Tujuan menuntut ilmu jelas, yaitu untuk mendekat
kepada Allah Swt. Ketika kita dekat dengan sumber ilmu, maka kita akan
mewarisi nilai-nilai luhur yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia
dalam kehidupannya. Dari generasi ke generasi, para nabi telah mewariskan nilai-
nilai luhur yang tidak pernah habis dibagi-bagikan.
Dalam konteks inilah, secara sosial, pendidikan juga bisa ditunjukan untuk
memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Dengan pendidikan yang
berlandaskan pada al-Qur’an dan hadist, maka kehidupan manusia akan mencapai
kemajuan dalam berbagai dimensi.
B. Fungsi Tarbiyah
Tarbiyah secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak, kepribadian serta peradapan yang bermartabat dalam hidup
dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan
manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan
landasannya. Pada prinsipnya, terdapat empat fungsi utama pendidikan:
1. Sosialisasi
Ketika anak-anak diharapkan untuk dapat hidup mandiri di tengah-tengah
masyarakat nantinya, maka nilai dan norma yang berlaku di masyarakat harus
diturunkan pada anak-anak. Di sini anak didik dituntut untuk mempelajari nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat. Proses mempelajari nilai dan norma
yang berlaku ini disebut sebagai sosialisasi. Insitusi sosial seperti keluarga dan
sekolah memiliki fungsi untuk menjalankan fungsi ini. Sebagai contoh, kita
menginginkan agar anak kita tidak memukul orang tua ketika dimarahi. Maka
di sekolah, guru mengajarkan pada muridnya bahwa memukul orang lain
adalah tindakan tercela dan bisa dihukum kurungan penjara. Bila anak didik
memahami apa yang disampaikan oleh gurunya, makan anak tersebut enggan
untuk memukul orang tua bahkan ketika dimarahin.
2. Integrasi Sosial
Agar masyarakat dapat bekerja sebagaimana mestinya, tanpa muncul
konflik yang merugikan kehidupan sosial, maka individu harus mengikuti nilai-
nilai yang telah diyakini bersama. Proses mengikuti atau ikut meyakini nilai-
nilai yang telah diikuti oleh individu atau kelompok lain dalam masyarakat
disebut sebagai proses integrasi sosial. Sebagai contoh, dalam masyarakat
36

berlaku nilai bahwa mencuri itu perbuatan kriminal sehingga pelakunya harus
dihukum. Seorang anak diajarkan untuk tidak mencuri, meskipun ia
sebelumnya tumbuh di kampung pencuri yang meyakini bahwa mencuri adalah
pekerjaan sehari-hari. Keputusan untuk tidak lagi mencuri menjadi prasyarat
tercapainya integrasi sosial. Peran pendidikan adalah mendorong keputusan
anak tersebut untuk tidak lagi mencuri.
3. Penempatan sosial
Anak didik yang menjalani proses pendidikan diidentifikasi oleh
pendidik mengenai kepribadian, karakter, keterampilan dan keahliannya.
Proses identifikasi ini menentukan penempatan di posisi sosial mana anak didik
kelak berlabuh. Sebagai contoh, individu yang dididik ilmu kedokteran, maka
penempatan yang sesuai adalah di Institusi kesehatan atau dimanapun individu
tersebut bisa berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Penempatan sosial yang
sesuai dengan pendidikannya mendorong berfungsinya pendidikan sebagai
penempatan sosial individu atau kelompok.
4. Inovasi sosial
Fungsi pendidikan sebagai inovasi sosial terkait erat dengan segala
macam penemuan-penemuan baru di berbagai bidang yang mempengaruhi
kehidupan sosial. Kita tidak bisa berharap adanya penemuan-penemuan baru
yang mengubah dunia baik dalam skala kecil atau pun besar apabila individu
yang terlibat dalam penemuan tidak mengalami proses pendidikan terlebih
dahulu. Sebagai contoh, seorang intelektual harus membaca banyak buku
sebelum menciptakan konsep ideologis yang dianut suatu negara. Pencetus
pancasila, misalnya, tidak mungkin merumuskan pancasila tanpa tempaan
intelektual yang mendahuluinya.
C. Manfaat Tarbiyah
1. Sebagai Sarana Informasi Serta Pemahaman
Manfaat pendidikan yang pertama ialah untuk meningkatkan dan memberikan
informasi serta pemahaman akan seluruh ilmu pengetahuan yang ada di setiap
orang. Terlebih lagi zaman selalu berubah. Itu tandanya generasi muda mau
tidak mau harus terus belajar dan mendapatkan pendidikan yang baik. Jangan
sampai generasi muda menjadi ketinggalan zaman karena mengabaikan
pendidikan. Jika begini, negara kita akan jauh tertinggal dengan negara lain.
2. Untuk Menciptakan Generasi Penerus Bangsa Yang Unggul
37

Manfaat pendidikan bagi generasi muda lainnya adalah bisa menciptakan


generasi penerus bangsa yang ahli di berbagai bidang. Hal ini sangat
berhubungan dengan tersedianya berbagai jenjang pendidikan serta penjurusan
yang ada. Jika hal ini dapat tercipta, maka pendidikan akan dapat melahirkan
banyak generasi muda yang unggul.
3. Sebagai Wadah Untuk Memperdalam Suatu Ilmu Pengetahuan
Tak hanya menciptakan generasi muda yang cerdas dan berbudi, pendidikan
pun bisa bermanfaat bagi seseorang yang ingin memperdalam suatu disiplin
ilmu yang disukainya. Hal ini dapat dirasakan jika orang tersebut terjun
langsung ke dalam masyarakat. Orang tersebut akan mengabdikan dirinya
kepada masyarakat dan berusaha untuk memecahkan problema yang terjadi di
dalamnya.
4. Jalan Untuk Mendapatkan Pekerjaan Yang Diharapkan
Harus diakui jika pendidikan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan
pekerjaan yang diharapkan. Jika dilihat saat ini, mencari pekerjaan itu tidaklah
mudah. Banyak sekali pesaing yang kompetitif. Tentu saja perusahaan akan
menilai pertama kali calon pekerjanya melalui jenjang pendidikannya. Dengan
semakin tingginya jenjang pendidikan yang dimiliki, kemungkinan untuk
memperoleh pekerjaan yang diinginkan pun semakin besar.

PETA KONSEP

TARBIYAH

 Secara bahasa tarbiyah berarti al-  Pendekatan dalam tarbiyah yaitu


rabb, rabbayani, murabbiy, yurbiy Pendekatan Pengalaman, Pendekatan
dan rabbaniy.
 Secara terminologi kata tarbiyah Pembiasaan , Pendekatan emosional,
berarti mempersiapkan manusia agar Pendekatan Rasional, Pendekatan
hidup dengan sempurna dan meraih Fungsional, Pendekatan Keteladanan.
kebahagian, mencintai tanah air,  Metode tarbiyah: metode ceramah,
sehat jasmani, berahlakul karimah,
metode diskusi, metode tanya jawab.
cerdas dalam segala bidang, dapat
 Nilai yang terdapat didalam
berguna bagi dirinya dan masyarakat
dan sopan santun dalam bertutur kata. pendidikan ialah kedisiplinan.
 Jenis tarbiyah terbagi menjadi
dua Formal dan Non Formal.
38

 Tujuan tarbiyah dalam Islam ialah


terciptanya manusia yang berakhlakul
karimah.
 fungsi tarbiyah adalah Sosialisasi,
Integrasi Sosial, Penempatan sosial, Inovasi
sosial
 Manfaat tarbiyah ialah sebagai sarana
informasi serta pemahaman, untuk
menciptakan generasi penerus bangsa yang
unggul, sebagai wadah untuk memperdalam
suatu ilmu pengetahuan, dan jalan untuk
mendapatkan pekerjaan yang diharapkan

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Pengertian Tarbiyah
Secara bahasa tarbiyah berarti al-rabb, rabbayani, murabbiy, yurbiy dan
rabbaniy. Secara terminologi kata tarbiyah berarti mempersiapkan manusia
agar hidup dengan sempurna dan meraih kebahagian, mencintai tanah air,
sehat jasmani, berahlakul karimah, cerdas dalam segala bidang, dapat
berguna bagi dirinya dan masyarakat dan sopan santun dalam bertutur
kata.Jenis tarbiyah terbagi menjadi dua Formal dan Non Formal.
2. Pendekatan dalam tarbiyah
a. Pendekatan Pengalaman,
b. Pendekatan Pembiasaan,
c. Pendekatan emosional,
39

d. Pendekatan Rasional,
e. Pendekatan Fungsional,
f. Pendekatan Keteladanan.
3. Metode tarbiyah:
metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab.Nilai yang terdapat
didalam pendidikan ialah kedisiplinan.
4. Tujuan tarbiyah dalam Islam ialah terciptanya manusia yang
berakhlakul karimah
5. fungsi tarbiyah adalah Sosialisasi, Integrasi Sosial, Penempatan
sosial, Inovasi sosial
6. Manfaat tarbiyah ialah sebagai sarana informasi serta pemahaman,
untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul, sebagai wadah
untuk memperdalam suatu ilmu pengetahuan, dan jalan untuk mendapatkan
pekerjaan yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai