ISLAM “Laporan ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Pengerjaan Soal UTS”
Dosen Pengampu : Iqbal Anggia Yusuf, M.Pd
Nama : Erni Srimulyani
NIM : (1901267) Kelas : PAI C Tingkat/Semeste : II/IV r
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TASIKMALAYA TAHUN 2021 JAWABAN SOAL UTS : 1. Pengertian Ilmu Pendididkan Agama Islam : Ilmu pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam untuk diamalkan dalam pelaksanaan pendidikan, dimana Al-quran dan Al- hadist sebagai kajian utama dengan tujuan agar peserta didik mampu memimpin kehidupannya sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga memiliki kepribadian muslim. 2. Tujuan awal dan tujuan akhir Pendidikan Agama Islam Tujuan awal pendidikan agama Islam : Pendidikan Islam diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesamanya. Yakni Hablumminallah wa hablumminannas. Tujuan akhir pendidikan agama Islam : Secara mutlak tujuan pendidikan islam tertinggi dirumuskan dalam istilah yang disebut “Insan Kamil”. Karena tujuan terakhir ini menjadi sandaran atas tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Tujuan akhir pendidikan islam itu sendiri dapat dipahami dalam firman Allah QS Ali-Imran : 102 yang artinya: َق تُقَاتِ ِهۦ َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمون َّ وا ٱهَّلل َ َح ۟ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن ۟ ُوا ٱتَّق َ “wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (menurut ajaran islam).” tujuan terakhir pendidikan Islam ialah terbentuknya kepribadian muslim. Yang dimaksud dengan kepribadian muslim ialah “kepribadian yang memiliki nilai- nilai Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam serta meninggal pula dalam keadaan muslim yang bergelar Insan Kamil. Adapun indikator Insan Kamil adalah : a. Menjadi hamba Allah yang senantiasa beribadah kepada-Nya b. Memperoleh kesejahteraan hidup baik dunia maupun akhirat, baik individu maupun masyarakat c. Mampu menjadi seorang khalifah fil ardh dalam artian mampu memamkmurkan dan melestarikan bumi sebagai konsekuensi setelah menerima Islam sebagai pedoman hidup. 3. Pengertian dan Komponen-Komponen Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kurikulum pendidikan Islam merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan. Ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan pelajar. Komponen kurikulum pendidikan Agama Islam antara lain : a. Komponen tujuan Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang mesti dicapai dari melaksanakan suatu kurikulum. komponen ini sangat penting, karena melalui tujuan, materi proses dan evaluasi dapat dikendalikan untuk kepentingan mencapai tujuan kurikulum dimaksud. b. Komponen isi atau materi Komponen materi adalah komponen yang didesain untuk mencapai komponen tujuan. Yang dimaksud dengan komponen materi adalah bahan-bahan kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai, pengalaman dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna mencapai komponen tujuan. c. Komponen metode Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan disekolah. Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal, jika pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah. d. Komponen Evaluasi Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat diperbandingkan seperti halnya penjaga gawang dalam permainan sepak bola, memfungsikan evaluasi berarti melakukan seleksi terhadap siapa yang berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum berhak diluluskan, karena itu siswa yang dapat mencapai targetlah yang berhak untuk diluluskan,sedangkan siswa yang tidak mencapai target (prilaku yang diharapkan) tidak berhak untuk diluluskan. Dilihat dari fungsi dan urgeni evaluasi yang demikian, Dari sudut komponen evaluasi misalnya, berapa banyak guru yang mengerjakan suatu mata pelajaran yang sesuai dengan latar belakang pendidikan guru dan ditunjang pula oleh media dan sarana belajar yang memedai serta murid yang normal. 4. Kriteria ideal seorang guru dan murid dalam pendidikan Agama Islam : Kriteria ideal seorang guru dalam pendidikan agama Islam : a. Guru mencintai muridnya seperti mencintai anak kandungnya. b. Guru mengingatkan muridnya bahwa tujuan menuntut ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt bukan untuk kebanggan diri atau keuntungan pribadi. c. Guru mendorong muridnya agar mencari ilmu yang bermanfaat yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. d. Guru menjadi contoh yang baik bagi muridnya, seperti berjiwa halus, lapang dada, murah hati dan berakhlak terpuji lainnya. e. Guru mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan intelektual dan daya tangkap anak didiknya. f. Guru memahami minat, bakat, dan jiwa anak didiknya. Sehingga terjalin hubungan yang akrab dan baik antara guru dengan anak didiknya. g. Guru mampu menanamkan keimanan ke dalam pribadi anak didik. h. Guru mengamalkan yang diajarkannya, karena ia menjadi idola di mata anak didiknya. i. Guru tidak mengharap materi (upah) sebagai tujuan utama dari ia mengajar. Upahnya adalah anak didik yang mengamalkan ilmu yang diajarkannya. Kriteria ideal seorang murid dalam pendidikan agama Islam : a. Memuliakan guru dan bersikap rendah hati dan tidak takabur. b. Merasa satu bangunan dengan murid yang lainnya sehingga merupakan satu kesatuan yang saling menyayangi, saling menolong serta berkasih sayang. c. Menjauhkan diri dari mempelajari berbagai madzhab yang dapat menimbulkan kekacauan dalam pikiran. d. Mempelajari tidak hanya satu jenis ilmu yang bermanfaat saja, melainkan berbagai ilmu dan bersungguh-sungguh sehingga mencapai tujuan dari tiap ilmu tersebut. 5. Profesionalisme pendidikan Agama Islam antara lain : a. Menguasai landasan kependidikan b. Memahami bidang psikologi pendidikan c. Menguasai materi pelajaran d. Mampu mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran e. Mampu dalam merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar f. Mampu dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran g. Mampu dalam menyusun program pembelajaran h. Mampu dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang.