Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOMEEXAM (THE)


SEMESTER 2021/2022.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : MEIDI AZHAR

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043080574

Tanggal Lahir : 23 MEI 1989

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSPA4123/STATISTIK EKONOMI

Kode/Nama Program Studi : MANAJEMEN/SI

Kode/Nama UPBJJ : 77/UPBJ DENPASAR


Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 28 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MEIDI AZHAR


NIM : 043080574
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSPA4123/STATISTIK EKONOMI
Fakultas : FAKULTAS EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN/S1
UPBJJ-UT : UPBJ DENPASAR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Denpasar, 28 December 2022
Yang Membuat Pernyataan

MEIDI AZHAR
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Indikator pembentuk PDB di Indonesia, yaitu:


a. Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan produksi barang/jasa akhir yang dihasilkan
oleh warga suatu negara di mana pun dia berada dalam periode tertentu. Termasuk di
dalamnya nilai konsumsi, investasi, pembelian barang dan jasa oleh pemerintah serta
ekspor neto.
b. Produk Nasional Neto (PNN), yaitu total pendapatan penduduk suatu negara (PNB)
dikurangi dengan kerugian yang diakibatkan oleh depresiasi.
c. Pendapatan nasional, untuk memperoleh gambaran tentang total penerimaan yang
diperoleh oleh faktor produksi dalam negeri, maka dikembangkan variabel Pendapatan
Nasional (PN).
d. Pendapatan Perseorangan didefinisikan sebagai pendapatan yang diterima rumah
tangga dan usaha yang bukan perusahaan. Pendapatan perorangan tidak
mengikutsertakan pendapatan tertahan (retained earnings), yaitu pendapatan yang
diperoleh perusahaan, namun, tidak dibagikan pada para pemiliknya. Pendapatan
perorangan mengurangi pajak pendapatan perusahaan dan kontribusi terhadap
tunjangan sosial. Selain itu, pendapatan perorangan menghitung pendapatan bunga
yang diterima rumah tangga yang berasal dari kepemilikan atas utang negara.
e. Pendapatan Perorangan yang dapat dibelanjakan (disposable personal income) adalah
pendapatan yang tersisa dalam rumah tangga dan usaha bukan perusahaan setelah
semua kewajiban pada pemerintah dibayar. Pendapatan ini adalah alat ukur untuk
mengamati berapa banyak nominal uang yang sebenarnya dimiliki oleh individu dalam
perekonomian yang dapat digunakan untuk membeli barang/jasa yang dibutuhkannya.

Indikator yang berdampak pada saat pandemi serta yang mengalami pemulihan setelah
pandemi Covid-19, yaitu Produk Nasional Bruto, Produk Nasional Neto dan Pendapatan
Nasional.
Nilai PDB Negara Indonesia, serta nilai PNB jika di asumsikan nilai dari pendapatan neto
faktor dari luar negeri setiap tahun sama yaitu sebesar Rp270893.69 milyar, yaitu:

PDB Penggunaan (Seri 2010) 2019 2020 2021


1. Pengeluaran Konsumsi 5936399.47 5780223.44 5896697.43
Rumahtangga
a. Makanan dan Minuman,
Selain Restoran 2179119.14 2190250.95 2221746.50
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Pakaian, Alas Kaki dan Jasa


perawatannya 230920.53 221190.80 221059.01
c. Perumahan dan Perlengkapan
Rumahtangga 796376.16 814540.29 832381.76
d. Kesehatan dan Pendidikan 417643.65 430533.98 437838.50
e. Transportasi dan Komunikasi 1474685.11 1333608.96 1368561.28
f. Restoran dan Hotel 561967.47 516212.06 536199.62
g. Lainnya 275687.39 273886.40 278910.75
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 136027.41 130248.66 132316.75
3. Pengeluaran Konsumsi 855962.99 872774.06 909173.25
Pemerintah
a. Konsumsi Kolektif 531495.22 525576.95 521844.82
b. Konsumsi Individu 324467.77 347197.11 387328.43
4.Pembentukan Modal Tetap
Bruto Domestik 3597664.13 3419181.61 3549218.80
a. Bangunan 2687303.09 2585622.97 2645502.22
b. Mesin dan Perlengkapan 387001.88 342342.23 382273.44
c. Kendaraan 193520.20 168223.66 187893.93
d. Peralatan Lainnya 58113.51 51979.25 56790.14
e. CBR 189751.10 195075.90 197336.28
f. Produk Kekayaan Intelektual 81974.36 75937.60 79422.79
5. Perubahan Inventori 129953.84 51334.13 62709.09
6. Ekspor Barang dan Jasa 2275488.26 2090273.36 2592682.34
a. Barang 2026847.84 1963139.40 2481821.82
a.1. Barang Non-migas 1829521.44 1775129.85 2262981.67
a.b. Barang migas 197326.40 188009.55 218840.15
b. Jasa 248640.42 127133.95 110860.51
7. Impor Barang dan Jasa 2046244.20 1704165.01 2101351.67
a. Barang 1756455.93 1519895.45 1892980.32
a.1. Barang Non-migas 1485562.23 1294207.82 1623580.14
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

a.b. Barang migas 270893.69 225687.62 269400.18


b. Jasa 289788.27 184269.57 208371.35
PRODUK DOMESTIK BRUTO 10.639.870,25 11.041.445,99
10.885.251,90
PRODUK NASIONAL BRUTO 10.614.358,21 10.368.976,56 10.770.552,30

2. Kegiatan investasi dalam produksi pakaian sebesar Rp 250 juta, dampak langsung dari
investasi ini adalah meningkatnya PDB sebesar Rp 250 juta, sesuai dengan nilai
investasinya. Jika semua pekerja mempunyai MPC sebesar 1/3, maka sekarang pekerja-
pekerja ini akan membelanjakan sekitar Rp 83,33 juta untuk konsumsi barang/jasa
kebutuhannya. Dengan kondisi ini, produsen dari barang/jasa akan mengalami
peningkatan sebesar Rp 83,33 juta. Jika produsen ini juga mempunyai MPC sebesar 1/3,
maka produsen akan membelanjakan sekitar Rp 27,77 juta dari Rp 83,33 juta
pendapatannya. Dengan investasi sebesar Rp 250 juta dan MPC sebesar 1/3, maka total
peningkatan PNB yang tercipta akibat kegiatan investasi ini adalah sebesar Rp 750 juta,
meningkat tiga kali lipat dibandingkan nilai penambahan investasi. Proses ini akan
berlanjut mengikuti perhitungan aritmatika seperti:

Peningkatan investasi awal Rp 250 juta 1 x Rp 250 juta


+ +
Peningkatan Konsumsi I 83,3 1/3 x Rp 250
juta
+ +
Peningkatan Konsumsi II 27,77 (1/3)2 x Rp 250 juta
+ +
Peningkatan Konsumsi III 9,26 (1/3)3 x Rp 250 juta
+ +
Peningkatan Konsumsi IV 3,09 (1/3)4 x Rp 250 juta
: :
: :
Peningkatan PDB = Rp 750 juta 1/(1-1/3) x Rp 250 juta
atau
3 x Rp 250 juta
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Gambaran aritmatik ini dapat pula diilustrasikan dalam bentuk grafis untuk menggambarkan
bagaimana sebenarnya efek pengganda yang terjadi, yaitu:

Perhitungan perubahan PDB yang terjadi sebenarnya dapat dihitung dengan menggunakan
rumus angka pengganda, yaitu:
1 1
Angka pengganda investasi = =
𝑀𝑃𝑆 1−𝑀𝑃𝐶

Perhitungannya adalah:
Karena MPC = 1/3
1 1 1
Angka pengganda investasi = 1−𝑀𝑃𝐶 = 1−1/3 = 0,67 = 8,67

3. Berdasarkan gambar pada soal, M1 termasuk dalam teori penawaran uang. Konsep
permintaan dan penawaran yang saya ketahui, yaitu:
a. Permintaan terhadap uang. Ada tiga hal utama dalam teori Keuangan Keynes, yaitu
tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang, faktor-faktor yang
menentukan tingkat bunga dan efek perubahan penawaran uang terhadap kegiatan
ekonomi negara. Tiga tujuan tersebut, yaitu transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi.
b. Penawaran terhadap uang. Berbeda dengan Keynes, ahli-ahli ekonomi terdahulu
mendasarkan analisisnya kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang
terhadap tingkat harga. Teori keuangan ini dibedakan menjadi dua, yaitu teori kuantitas
(guantiry theory of money) dan teori keseimbangan tunai (cash balance theory).
Walaupun mempunyai bentuk yang berbeda, kedua teori tersebut mempunyai pandangan
yang sama, yaitu “perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang
sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga
juga pada tingkat yang sama”

Upaya yang dilakukan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) pasca pandemi Covid 19 menjaga
M1 terlihat masih berslope positif, yaitu:
a. Operasi Pasar Terbuka. Bank Sentral dapat memengaruhi penawaran atas jumlah uang
dengan melakukan jual beli surat-surat berharga. Tindakan bank sentral ini tergantung
pada kondisi perekonomian negara saat itu. Pada saat mengalami resesi, maka penawaran
uang perlu ditambah, hal tersebut dapat dilakukan dengan pembelian surat-surat
berharga. Bila surat-surat berharga tersebut dibeli oleh bank sentral, maka cadangan dana
bank perdagangan akan meningkat sehingga dapat memberikan peminjaman kepada
masyarakat, yang dapat menginvestasikan dananya sehingga dapat meningkatkan
kegiatan perekonomian negara tersebut. Lain lagi bila negara tersebut mengalami inflasi,
untuk mengurangi penawaran uang, bank sentral menjual surat-surat berharga kepada
masyarakat sehingga cadangan dana yang terdapat dalam bank perdagangan berkurang,
sehingga dapat mencegah kegiatan ekonomi yang berlebihan.
b. Suku Bunga Diskonto. Salah satu tugas dari bank sentral adalah mengawasi kegiatan
bank-bank perdagangan agar tidak kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Misalnya,
dengan memastikan bahwa bank-bank perdagangan tersebut mempunyai cukup dana bila
nasabahnya ingin mencairkan cek. Untuk menjalankan tugas ini, terdapat dua langkah
yang dapat diambil oleh bank sentral, yaitu membuat pengarahan-pengarahan atau
peraturan-peraturan tentang corak dan jenis investasi yang dapat dilakukan oleh bank-
bank perdagangan, serta memberikan pinjaman kepada bank-bank perdagangan yang
mempunyai masalah dengan cadangan dana atau kepada bank-bank perdagangan yang
cadangan dananya kurang dari jumlah minimum yang sudah ditentukan. Namun, selain
dengan meminjamkan dana, bank sentral juga dapat membeli surat-surat berharga milik
bank perdagangan yang bersifat mudah tunai, misalnya sertifikat Bank Indonesia.
Kegiatan menjual surat berharga kepada bank sentral disebut mendiskontokan surat-surat
berharga. Suku bank (suku bunga diskonto) merupakan salah satu instrumen dalam
menjalankan kebijakan moneter kuantitatif. yaitu dengan cara mengubah suku bunga
yang ditetapkan oleh bank sentral apabila bank umum meminjam atau mendiskontokan
surat berharga ke bank sentral. Suku bunga diskonto akan diturunkan oleh bank sentral
untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Bila suku bunga diskonto turun, maka bank-bank
perdagangan akan membayar lebih murah atas pinjamannya kepada bank sentral,
sehingga dapat memicu bank-bank perdagangan untuk memperbanyak pinjaman.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Giro Wajib Minimum. Dua instrumen di atas baru dapat dilaksanakan bila sebagian besar
bankbank perdagangan tidak memiliki cadangan dana yang berlebihan. Bila bankbank
perdagangan tersebut memiliki cadangan dana yang berlebihan maka operasi pasar
terbuka dan perubahan suku bunga dan suku diskonto tidak akan memengaruhi jumlah
penawaran uang. Jika sebagian besar bank-bank perdagangan mempunyai kelebihan
cadangan dana, maka hal efektif yang dapat dilakukan bank sentral adalah dengan
menaikkan tingkat cadangan minimum. Sehingga bila cadangan minimum jumlahnya
dinaikkan maka kelebihan cadangan dana bank-bank perdagangan akan dihapuskan.

4. Uraian pergerakan inflasi Indonesia, yaitu sepanjang 2020, tingkat inflasi berada di bawah
target yang ditetapkan BI yakni 3 persen plus minus 1 persen. Dari Januari hingga Mei
2020, tingkat inflasi berada pada kisaran 2,19 persen hingga 2,98 persen. Kemudian pada
Juni 2020, tingkat inflasi turun menjadi 1,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang
tercatat mengalami inflasi sebesar 2,19 persen. Memasuki 2021, tingkat inflasi masih
berada di bawah target BI yakni 3 persen plus minus 1 persen. Pada awal Januari, inflasi
tercatat sebesar 1,55 persen. Inflasi yang rendah tersebut dipengaruhi oleh melambatnya
inflasi kelompok volatile food dan deflasi kelompok administered prices, sementara inflasi
inti masih mencatat kenaikan. Sepanjang 2021, inflasi tertinggi terjadi pada Desember
yang tercatat mencapai 1,87 persen secara tahunan, dibandingkan bulan sebelumnya yang
tercatat 1,75 persen. Dampak pandemic Covid-19 yang kala itu belum mereda masih
menghantui perekonomian di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Tingkat inflasi pada
Januari 2022 tercatat sebesar 2,18 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 1,87 persen. Tingkat inflasi yang sedikit meningkat ini terutama
dipicu oleh pola musiman awal tahun dan peningkatan mobilitas masyarakat. Sepanjang
Januari hingga Agustus 2022, inflasi tertinggi terjadi pada Juli 2022, dimana inflasi
tercatat sebesar 4,94 persen atau melebihi kisaran target BI 2-4 persen. Inflasi yang tinggi
tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015 yang kala itu mencapai 6,25
persen.

Jenis inflasi yang ada di Indonesia, yaitu:


a. Inflasi yang dapat diprediksi. Inflasi tidak akan merusak jika dapat diprediksi karena
setiap orang dapat memperkirakan seberapa besar tambahan pengeluaran yang harus
mereka hitung dalam rangka pengambilan keputusan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Inflasi yang tidak dapat diprediksi. Inflasi yang tidak dapat diprediksi sering kali
membuat orang terkejut akibat dampak peningkatan harga yang tiba-tiba. Banyak orang
atau perusahaan yang tidak dapat melakukan perhitungan yang tepat terkait dengan biaya
yang harus mereka keluarkan di kemudian hari. Ketidakpastian seperti inilah yang
menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang sebagai alat
penyimpan kekayaan. Inilah penyebab dari efek merusaknya kondisi hiperinflasi.
Artinya, inflasi yang tidak dapat diantisipasi menjelaskan risiko tambahan yang akan
mengurangi daya tarik bagi produsen dan konsumen.

Sumber: ESPA4110

Anda mungkin juga menyukai