Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET GEOLOGI UMUM

PENGARUH ABRASI TERHADAP PENDUDUK DI PANTAI CERMIN KEC. PANTAI


CERMIN, KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATRA UTARA

Dosen pengampu : Drs. Nahor Manahat Simanungkalit, M.Si.

Mulhady Putra S.Pd, M.Sc

Di susun oleh kelompok : 6

Ivan Rivaldo Sihombing (3223131043)

Miranda Purba ( 3223131019)

Sara Enjelina sianipar (3223331027)

Sri Winensi Tarigan ( 3222331009)

Wiji Syahfitri (3223131044)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberkati kami menyelesaikan makala mini riset kami yang bejudul “
Pengaruh abrasi terhadap penduduk di pantai cermin di kec.pantai cermin
kab.Serdang Bedagai Sumatra Utara ”.Adapun penyelesaian tugas ini untuk
memenuhi mata kuliah Geologi umum.Kami juga mengucapkan rasa terima kasih
kepada bapak Drs.Nahor Manahaat Simanungkalit dan bapakMulhady Putra S.Pd,
M.Sc selaku dosen mata kuliah Geologi Umum,yang telah mengajarkan dan
membimbing kami sebagai mahasiswa sehingga dapat memahami materi-materi
dalam pembelajaran mengenai pengikisan air pantai,serta memberikan arahan
dalam penyelesaian makala mini riset ini.

Akhir kata dari kami sekalian berharap semoga makala mini riset ini dapat
memberikan manfaat,menambah wawasan maupun inspirasi terhadap
pembaca.Terlapas dari itu semua,kami juga menyadari bahwa makala mini riset ini
belum mencapai kata sempurna baik dari segi sistematis penulisan
kalimat,penggunaan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu kami sangat
menerima segala saran dan kritik dari pembaca sekalian agar kelak kami dapat
memperbaiki makala mini riset dengan lebih baik untuk berikutnya.Kami mohon
maaf jika ada kekurangan maupun kesalahan dalam setiap kata-kata yang kurang
berkenan.

Medan,November 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................4
C. MANFAAT..........................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.....................................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................8
METODOLOGI.............................................................................................................................8
A. Tempat dan Waktu Survei.................................................................................................8
B. Subjek survei.......................................................................................................................8
C. Pengambilan data (metode survei)....................................................................................8
BAB IV............................................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................................9
A. Hasil dan pembahasan.......................................................................................................9
BAB V...........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Abrasi adalah fenomena terkikisnya wilayah pantai karena faktor alam hingga aktivitas dari
manusia. Abrasi memberikan dampak buruk yang besar bagi lingkungan, sehingga diperlukan
langkah untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut.

Menurut databoks hingga akhir tahun 2021 terjadi 44 kali bencana abrasi pantai di
Indonesia. Walaupun jumlahnya tidak sebanyak bencana lain seperti banjir dan tanah longsor,
namun, terjadinya abrasi tidak bisa dipandang sebelah mata.

Abrasi merujuk pada gambaran mengenai kondisi pengikisan tanah di wilayah pantai atau
pada pesisir. Penyebab utamanya adalah gelombang air dan ombak laut dengan sifatnya yang
destruktif. Secara Umum pengertian abrasi adalah proses pengikisan pada pesisir karena
adanya gelombang laut yang dapat merusak.

Fenomena pengikisan tanah di pesisir akan menyebabkan berkurangnya wilayah pada


daratan pantai. Pengurangan tersebut akan dimulai pada wilayah yang dekat dengan air laut.
Apabila abrasi dibiarkan akan membuat bagian pantai perlahan berkurang dan air laut akan
tergenang di beberapa bagian pesisir.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana pengaruh abrasi terhadap kehidupan sosial ekonomi warga pantai cermin,
kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara?
 Faktor apa saja yg membuat warga pantai cermin tetap bertahan di daerah abrasi?

C. MANFAAT

Kami berharap LAPORAN HASIL MINI RISET ini diharapkan dapat memberikan manfaat
besar secara jelas dalam mempelajari Pengaruh Abrasi Pantai terhadap Penduduk di daerah
pesisir. Penulis LAPORAN HASIL MINI RISET ini juga diharapkan mampu menambah wawasan
sekaligus pengetahuan bagi para pembaca.
BAB II

LANDASAN TEORI

Abrasi merupakan pengikisan atau pengurangan daratan (pantai) akibat aktivitas


gelombang, arus dan pasang surut. Dalam kaitan ini pemadatan daratan mengakibatkan
permukaan tanah turun dan tergenang air laut sehingga garis pantai berubah (Hermanto, 1986).
Pantai dikatakan mengalami abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih besar
bila dibandingkan dengan jumlah sedimen yang terangkut ke luar dari titik tersebut (Suwedi,
2006).

Secara detail penyebab abrasi berdasarkan Detail Engineering Penanganan Abrasi dan Rob
Kecamatan pantai cermin, kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra utara (Kimpraswil, 2006) dapat
diuraikan sebagai berikut:

1. Penurunan Permukaan Tanah. (Land Subsidence)

Penompaan Air tanah yang berlebihan untuk keperluan industri dan air minum di wilayah
pesisir akan menyebabkan penurunan tanah terutama jika komposisi tanah pantai sebagian besar
terdiri dari lempung/lumpur karena sifat-sifat fisik lumpur lepung yang mudah berubah akibat
perubahan kadar air.

Akibat penurunan air tanah adalah berkurangnya tekanan air pori. Hal ini mengakibatkan
penggenangan dan pada gilirannya meningkatkan emsidan abrasi pantai. Berdasarkan peta
hidrogeologi yang dikeluarkan Direktorat Geologi Tata Lingkungan (tahun 1992) tampak
pemanfaatan air tanah (bebas maupun bertekanan) dengan sumur bor di daerah pantai cermin
jumlahnya cukup signifikan serta manipu menyebabkan penurunan elevasi air tanah yang disertai
dengan intrusi air laut hingga jauh ke daerah perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi
penurunan tanah cukup besar dan memberikan kontribusi terhadap genangan (rob) pada saat air
laut pasang.

Berdasarkan wawancara dengan penduduk desa pantai cermin, kabupaten Serdang Bedagai,
diperoleh informasi bahwa penurunan tanah telah mencapai rata-rata 40cm.

2. Kerusakan Hutan Mangrove


Hutan Mangrove merupakan sumberdaya yang dapat pulih (sustainable resources) dan
pembentuk ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir. Mangrove
memiliki peran penting sebagai pelindung alami pantai karena memiliki perakaran yang kokoh
sehingga dapat meredam gelombang dan menahan sedimen. Ini artinya dapat bertindak sebagai
pembentuk lahan (land cruiser).

3. Kerusakan akibat gaya-gaya hidrodinamika gelombang

Orientasi pantai cermin mengarah sedemikian rupa sehingga relatif tegak lurus atau sejajar
dengan puncak gelombang dominan. Hal ini memberikan informasi bahwa pantai dalam kondisi
seimbang dinamik. Kondisi gelombang yang semula lurus akan membelok akibat proses
refrksindifraksi dan shoaling. Pantai akan meninggi dengan mengorientasikan dirinya
sedemikian rupa sehingga tegak lurus arah gelombang atau dengan kata lain terjadi erosi dan
deposisi sedimen sampai terjadi keseimbangan dan proses selanjutnya yang terjadi hanya
angkutan tegak lurus pantai (cros shore transport).

4. Kerusakan akibat sebab alam lain

Perubahan iklim global dan kejadian ekstrim misal terjadi siklon tropis. Faktor lain adalah
kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global (efek rumah kaca) yang mengakibatkan
kenaikan tinggi gelombang.

5. Kerusakan akibat kegiatan manusia


 Penambangan Pasir di perairan pantai.
 Pembuatan Bangunan yang menjorok ke arah laut.
 Pembukaan tambak yang tidak memperhitungkan keadaan kondisi dan lokasi.

Menurut Purba (2002) Lingkungan sosial didefinisikan sebagai wilayah yang merupakan tempat
berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan serta terkait dengan lingkungan alam dan
lingkungan buatan (tata ruang). Sedangkan Carley dan Bustelo dalam Wulan (2012) menjelaskan
ruang lingkup aspek sosial paling tidak mencakup aspek demografi, sosial, ekonomi, institusi,
psikologis dan sosial budaya. Dampak demografis meliputi angkatan kerja dan perubahan
struktur penduduk, kesempatan kerja, pemindahan dan relokasi penduduk. Dampak sosial
ekonomi terdiri dari perubahan pendapatan, kesempatan berusaha dan pola tenaga kerja. Dampak
institusi merupakan naiknya permintaan akan fasilitas seperti perumahan, sekolah, sarana
rekreasi. Dampak psikologis dan sosial budaya meliputi integrasi sosial, kohesi sosial, dan
keterikatan dengan tempat tinggal.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi dampak lingkungan sosial yang
timbul akibat abrasi di Desa pantai cermin, kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Serta
mengkaji faktor- faktor yang menyebabkan masyarakat terus bertahan untuk bertempat tinggal
dan hidup di daerah rawan bencana abrasi.
BAB III

METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Survei


Kegiatan penelitian ini dilakukan di Desa Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai,
Sumatera Utara pada Minggu, 13 November 2022.

B. Subjek survei
Subjek survei dari diadakannya mini riset ini merujuk pada masyarakat yang tinggal di
daerah pantai cermin.

C. Pengambilan data (metode survei)


Yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dan wawancara langsung
kepada beberapa warga asli di pantai cermin
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan pembahasan


1. Kondisi Fisik Kerusakan Ekosistem Pantai Permai, di desa Pantai Cermin, Sumatera
Utara.

Pada hasil mini riset ini di lakukan untuk mengetahui tentang Kerusakan Ekosistem Pantai
Permai, di desa Pantai Cermin, Sumatera Utara.  Desa mempunyai luas wilayah seluas 1000.5
Ha.

Tabel Luas Lahan Pantai Cermin Menurut Kondisi Di Desa Pantai Cermin

Tingkat Kondisi Luas Lahan Persentase %


Baik 600 50,22
Kerusakan 400 49,78
Jumlah 1000.5 100,00

Data pada tabel tersebut di dapat dari hasil observasi di tempat yang dapat di lihat bahwa hampir
600 Ha lahan yang sudah di manfaatkan atau dijamah oleh penduduk, namun terdapat krusakan
akibat dari abrasi. Akibat dari abrasi tersebut terjadi kerusakan ekosistem hutan mangrove di
desa tersebut yang tergolong ringandimana lahan hutan mangrove yang dalam kondisi rusak
masih lebih kecil dibandingkan dengan luas keseluruhan ekosistem hutan mangrove yang
terdapat di desa tersebut. Untuk kerusakan ringan ekosistem hutan mangrove hanya berpengaruh
kecil terhadap kelangsungan hidup fauna yang berhabitat di sana maupunaktivitas ekonomi
penduduk yang tinggal di daerah tersebut.

2. Sosial Ekonomi Masyarakat

Didesa Kota Pari Pantai Permai ini merupakan tempat tinggal penduduk yang dan memiliki
lahan pertanian. Jika terjadi abrasi dari pantai maka akan membuat penduduk akan kehilangan
lahan tempat tinggal daan lahan pertanian dan pertambakan yang berdamapk pada kehilangan
mata pencaharian dan berkurangnya penghasilan mereka.

3. Faktor yang menyebabkan masyarakat bertahan tetap tinggal

Dari hasil interaksi dengan penduduk Didesa Pantai Permai keseluruhannya memilih bertahan
karena alasan ekonomi. Alasan ekonomi pertama adalah alasan tempat tinggal dimana mereka
memilih tinggal karena itu adalah satu satunya tempat tinggal yang dimiliki. Untuk pindah tidak
ada tempat dan biaya. Disisi lain, penduduk yang direlokasi bukan di tempat yang permanen
dengan status tanah yang jelas namun di bantaran pantai yang juga sudah mulai terkena dampak
abrasi.

Faktor ekonomi yang kedua adalah faktor mata pencahariaan. Dengan tingkat pendidikan yang
mayoritas rendah maka keahlian mereka yang bermata pencaharian sebagai nelayan akan
memilih tetap tinggal. Alasan lain adalah keterikatan dengan tempat tinggal dimana mereka tetap
merasa memiliki lahan mereka yang harus dijaga meskipun sudah menjadi laut. Semua warga
desa Pantai Permai yang tetap bertempat tinggal disana melakukan segala upaya untuk bertahan
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa dalam tugas MR ini, kita dapat menganilisis suatu data yang kita
lakukan dengan cara mempraktikan langsung ke lapangan. Terutama tentang
Geologi. Serta kita dapat terlatih dengan sikap kritis dalam melakukan penelitian
yang dimulai dari mencari, mendata, menganalisis khususnya pada Geologi Umum.
Selain itu dengan adanya tugas MR maka wawasan dan ilmu kita akan bertambah
mengenai Geologi.

B. Saran
Dalam menganalisis data, perlu namanya sikap kritis dan keseriusan dalam
memahami setiap hal yang kita analisis. Selain itu, saat melakukan tugas ini
diharapkan tidak terfokus pada meringkas materi saja, melainkan memahami
materi.
DAFTAR PUSTAKA

Damaywanti, K. (2013). Dampak Abrasi Pantai Terhadap Lingkungan Sosial (Studi Kasus di Desa Bedono,
Sayung Demak). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
363-367.

Hadi, P.Sudharto. 2005. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. Gajahmada University Press.
Yogyakarta

Nur, M. Tajudin. 2004. Abrasi Pantai dan Proses Bermigrasi. Desertasi Program Studi Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai