MAKALAH
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
MODEL – MODEL DALAM PENGEMBANGAN
PROGRAM
Dosen Pengampu : Mustika, S.Kom., M.Kom.
Disusun Oleh :
Kelas A
1
`
KATA PENGATARuhjb
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas
segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri
khususnya.
Penulis
2
`
Daftar Isi
Judul ....................................................................................................................................................1
KATA PENGATAR............................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I Prndahuluan .............................................................................................................................4
1. Latar Belakang.........................................................................................................................4
1. Rumusan Masalah....................................................................................................................4
2. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II Pembagasan ............................................................................................................................5
1. Jurnal Model SDLC..................................................................................................................5
2. Jurnal Model Spiral..................................................................................................................9
3. Jurnal Model Waterfall...........................................................................................................11
4. Jurnal Model Prototype..........................................................................................................13
5. . Jurnal Model RAD..............................................................................................................15
6. Jurnal Model Multifactor........................................................................................................17
BAB [[I Penutup................................................................................................................................19
Kesimpulan....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20
3
`
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penggunaan model dalam pengembangan perangkat lunak telah menjadi semakin
penting dalam beberapa tahun terakhir. Model dapat membantu pengembang perangkat
lunak dalam berbagai aspek pengembangan, mulai dari perencanaan hingga
implementasi dan pengujian.
Selain itu, model juga dapat digunakan dalam proses desain perangkat lunak, seperti
merancang arsitektur sistem dan mengidentifikasi alur kerja. Dalam hal ini, model dapat
membantu mengurangi risiko kesalahan dan kegagalan dalam implementasi.
Dalam keseluruhan, penggunaan model dalam pengembangan perangkat lunak telah
membawa manfaat besar dalam mempercepat dan meningkatkan kualitas
pengembangan perangkat lunak. Dalam dunia yang semakin terhubung dan berkembang
pesat, model akan terus menjadi alat yang sangat berharga dalam pengembangan
perangkat lunak masa depan.
1. Rumusan Masalah
2. Membahas jurnal tentang penggunaan model
3. Bagaimana penjelasan tahapan setiap model?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan setiap model?
5. Apa model tambahan yang di tambahkan?
2. Tujuan
1. Memahami jurnal tentang penggunaan model
2. Mengetahui penjelasan tahapan setiap model
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap model
4. Mengetahui model tambahan yang di tambahkan
4
`
BAB II
Pembahasan
METODE PENELITIAN
5
`
Pembahasan
6
`
Kekurangan SDLC :
1. Biaya Tinggi
SDLC memerlukan banyak sumber daya dan waktu, sehingga biaya yang
dibutuhkan cukup tinggi.
2. Rigiditas
SDLC memiliki kerangka kerja yang ketat dan terstruktur, sehingga membatasi
kemampuan tim pengembangan software untuk bereksperimen dan mencoba
hal-hal baru.
3. Waktu Yang Dibutuhkan
Proses SDLC cukup panjang dan memakan waktu, sehingga membutuhkan waktu
yang lama untuk menyelesaikan pengembangan software.
4. Kemampuan Kustomisasi
Kerangka kerja SDLC tidak selalu sesuai dengan setiap proyek pengembangan
software, sehingga membutuhkan kustomisasi untuk memenuhi kebutuhan
setiap proyek.
5. Kurangnya Fleksibilitas
SDLC memiliki prosedur dan tahapan yang ketat, sehingga membatasi kemampuan
tim pengembangan software untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
dan kebutuhan.
6. Reliance Pada Dokumentasi
SDLC sangat bergantung pada dokumentasi, sehingga jika dokumentasi tidak akurat
atau tidak lengkap, proses pengembangan software dapat menjadi kacau.
7. Kurangnya Fokus Pada Pengguna
Dalam SDLC, fokus utama adalah pada proses pengembangan software, bukan pada
kebutuhan dan harapan pengguna.
7
`
KESIMPULAN
Rancang bangun sistem informasi laporan keuangan pada Jimmy Salon telah dilakukan
dengan baik. Proses sistem informasi laporan keuangan pada Jimmy Salon ini dimulai dari
pengumpulan data dengan beberapa metode yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka.
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan selanjutnya menganalisis dan merancang sistem,
dilanjutkan dengan merancang user interface sistem yang akan dibangun sesuai dengan
perancangan sistem, kemudian sistem dibangun dengan pemograman PHP dan DBMS MYSQL.
Hasil dari sistem yang telah dibangun yaitu sistem telah berhasil dibuat berdasarkan kebutuhan
usaha. Sistem berhasil memberikan laporan arus kas, laporan neraca, laporan laba rugi, dan
laporan perubahan modal.
8
`
METODE PENELITIAN
9
`
3.1 Perencanaan
Aplikasi ini diberi nama Aplikasi Pemasangan Layanan RESA menggunakan Model
Spiral. Aplikasi bertujuan untuk mempermudah dalam pengolahan data serta mempercepat
proses birokrasi dalam pemasangan layanan RESA.Aplikasi ini terdiri beberapa user dimana
user terdiri dari pelanggan, staff admin, dan staff trans energi. Adapun data yang dibutuhkan
untuk pembuat aplikasi layanan pelanggan Reguler Smart terdiri dari pelanggan, data
pengajuan pemasangan layanan RESA, data pembayaran layanan RESA,data Memo
pemasangan layanan RESA, data Surat jalan pemasangan layanan RESA, data Wilayah, data
Admin, data Laporan Hasil Pemasangan
. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan prototype aplikasi layanan pelanggan RESA dalam menunjang
pengolahan data diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Aplikasi ini dapat mempermudah staff admin dalam pengolahan data pemasangan
layanan RESA serta dalam pencarian datanya.
2. Aplikasi ini menyediakan basisdata yang dapat menyimpan data-data pemasangan
layanan RESA, sehingga tidak memerlukan ruang khusus / lemari untuk meletakkan
arsip / tumpukan kertas.
3. Aplikasi ini, mempercepat proses pemasangan layanan RESA, dikarenakan proses
birokrasi yang terpusat yaitu pada staff admin saja. Sehingga tidak perlu menunggu
waktu 3-4 hari, pemasangan layanan RESA sudah dapat dilakukan
SARAN
1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur-fitur yang tidak hanya
melayani pemasangan Layanan Reguler Smart (RESA), namun juga melayani
pencabutan Layanan Reguler Smart (RESA).
2. Untuk penelitian selanjutnya, dalam pengembangan aplikasi ini tidak hanya menggunakan
model spiral namun juga dapat menggunakan model waterfall dan model RAPID Aplication
Development (RAD)
10
`
Untuk memperoleh data yang akurasi dan relevan penulis melakukan teknik pengumpulan data
yaitu:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka yang dilakukan,yaitu dengan mempelajari serta mengumpulkan teori-teori yang
relevan dengan topik yang dibahas guna memperoleh data serta informasi tertulis yang
berhubungan dengan masalah yang dikemukakan.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah aktivitas peninjauan yang dilakukan secara langsung untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam pengembangan sistem. Adapun metode
lapangan yang digunakan adalah
a. Observasi
Dalam hal ini penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung pada PT.Sakura Yasa
Prima.
b. Wawancara
Adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden yang dapat dipercaya
sebagai masukan untuk melengkapi penelitian ini.
Analisis Data
Pada tahapan analisa data, data dan informasi lapangan yang diperoleh selama
observasi dan wawancara yaitu yang bersumber dari PT. Sakura Yasa Prima akan
dilakukan analisis dan diharapkan dapat menghasilkan analisis permasalahan yang ada,
kendala- kendala yang terjadi pada sistem yang selama ini digunakan, sehingga penulis
dapat mencari pemecahan masalah dari hal-hal tersebut. Dari tahap analisis ini maka
akan menentukan bentuk sistem yang selanjutnya akan dirancang.
Pengembangan Sistem
Pada penelitian ini penulis melakukan pengembangan sisem dengan model waterfall
yaitu model yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial
atau urut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap support (Rosa
dan Shalahuddin, 2011) sedangkan untuk tools yang digunakan adalah UML yaitu salah
satu tools yang digunakan untuk pengembangan system berorientasi objeck (Jacobson,
I., Booch, G., & Rumbaugh, J. 1996).
11
`
Analisis Kebutuhan
Berdasarkan proses persediaan barang pada PT. Sakura Yasa Prima, maka tahapan pertama
dilakukan adalah analisa kebutuhan, berikut ini merupakan spesifikasi kebutuhan (system
requirement) dari sistem persediaan. Bagian gudang dapat masuk ke sistem persediaan, didalam
sistem bagian gudang dapat menginput barang masuk dan barang keluar serta mencetak laporan
persediaan yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan.
A. Analisa kebutuhan user akan system
1. Bagian gudang melakukan login dengan menginput user/NIK dan password
2. Bagian gudang dapat Mengelola menu
supplier
3. Mengelola menu karyawan
4. Mengelola menu transaksi masuk
5. Mengelola menu transaksi keluar
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengumbulan, analisa dan pengolahan data maka dapat diambil kesimpulan
dari hasil penelitian ini banyaknya pengeluaran barang yang tidak sesuai dengan pencatatan
dikarenakan banyaknya pekerjaan yang dilakukan dengan manual; adanya system informasi
pengelolaan data persediaan barang pada PT. Sakura Yasa Prima maka system yang telah
terkomputerisasi; sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah segala aktifitas operasional
perusahaan; kesalahan-kesalahan yang terjadi dengan menggunakan sistem manual dapat
diminimalkan dengan sistem yang telah terkomputerisasi; sistem yang sudah terkomputerisasi
mampu menghasilkan informasi atau keluaran yang lebih tepat dan akurat guna membantu
kelancaran pekerjaan sehari-hari, dan model waterfall cukup evektif digunakan sebagai model
pengembangan system karena langkah- langkahnya mudah untuk diterapkan.
12
`
13
`
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai rancangan aplikasi SIPINJAM yang telah
dirancang, peneliti mengambil kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat berjalan dengan baik sesuai
yang harapkan sehingga dapat membantu meningkatkan performa CU Canaga Antutn dalam
pengolahan data simpan pinjam seperti mengelola data anggota, simpanan, pinjaman, angsuran dan
lain sebagainya. Semua rekaman data transaksi bisnis tersimpan rapi dan terstruktur menggunakan
basis data dan dapat digunakan kembali serta mudah dalam melakukan pencarian data.
Sistem informasi simpan pinjam ini dapat dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut agar
sistem ini menjadi jauh lebih baik. Contohnya seperti membuat desain tampilan (user interface)
agar menjadi lebih menarik dan ramah dengan pengguna (user friendly), sistem informasi simpan
pinjam dikembangkan juga menjadi aplikasi berbasis mobile, sehingga pengguna sistem (user)
dapat mengakses melalui media smartphone.
14
`
Abstrak
Perkembangan teknologi komputer sangat cepat, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak dan juga
paket aplikasi yang digunakan sebagai alat bantu untuk mengolah data serta memberikan informasi terperinci,
akurat dan efisien.Untuk merancang, membuat serta mengimplementasikan suatu sistem informasi dalam
pendataan jadwal belajar mengajar sangat penting dalam dunia pendidikan, karena mempermudah dan
memperlancar kegiatan pengolahan data, pencarian data terkait dengan jadwal belajar yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan. SMA Swasta Raksana Medan memiliki masalah dalam mengola penjadwalan karena
masih menggunakan sistem penjadwalan manual. Maka dari itu dengan sebuah sistem informasi penjadwalan
belajar mengajar dengan metode Rapid Application Development (RAD dapat meningkatkan efektifitas yang
sesuai dengan kebutuhan pada SMA Swasta Raksana Medan agar akifitas penjadwalan dapat dilaksanakan
dengan baik.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat sehingga
memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Kemajuan di bidang komputer juga memiliki
dampak kemajuan di bidang informasi. Disaat ini suatu informasi sangatlah dibutuhkan baik di
instansi pemerintahan maupun swasta. Menjadikan komputer sebagai alat untuk membantu dunia
pendidikan dan dunia pekerjaan dalam mencari informasi. Sistem informasi sangat dibutuhkan
manusia dalam menyelesaikan berbagai masalah seperti persoalan yang rumit di dalam dunia
pendidikan, bisnis dan lain sebagainya. Sebagai contoh adalah didalam pendidikan
SMA Swasta Raksana Medan adalah salah satu lembaga pendidikan yang masih memiliki
kelemahan-kelemahan dalam pembuatan jadwal belajar dan mengajar. Dikarenakan sistem
pembuatan jadwal masih manual. Hal ini dapat memperlambat dalam pembuatan penjadwalan yang
setiap saat bisa berubah.
Agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar pada SMA Swasta Raksana
Medan dibutuhkan sebuah sistem informasi penjdwalan belajar mengajar menggunakan metode
Rapid Application Development (RAD) karena model proses pembangunan perangkat lunak yang
tergolong dalam teknik inkremental (bertingkat) serta menekankan pada siklus pembangunan
pendek, singkat, dan cepat
15
`
3 Metodologi Penelitian
3.1 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem informasi penjadwalan belajar mengajar ini, penelitian menggunakan
metode Rapid Application Development (RAD). Dalam penelitian ini memilih metode Rapid
Application Development (RAD) karena tahapan-tahapannya terstruktur,pengembangan
perangkat lunak dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dengan menekankan pada siklus yang
pendek, software yang dikembangkan dapat diketahui hasilnya tanpa menunggu waktu yang lama
karena pengerjaannya di bagi ke dalam modul-modul dan alasan utama menggunakan metode
pengembangan Rapid Application Development (RAD) adalah metode pengembangan ini akan
bekerja dengan baik jika diterapkan pada aplikasi yang berskala kecil.
Hasil Penelitian
Dari penelitian ini dihasilkan sebuah aplikasi sistem informasi penjadwalan belajar mengajar di
SMA Swasta Raksana Medan. Hasil dari perancangan penjadwalan belajar mengajar dapat di lihat
dari beberapa tampilan berikut.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses pembuatan sistem yang baru dapat diketahui bahwa untuk menyusun suatu informasi
yang baik, tahap- tahap yang perlu dilakukan adalah dengan mempelajari sistem yang ada, kemudian
mendesain suatu sistem yang dapat mengatasi masalah serta mengimplementasikan sistem yang
didesain.
2. Dengan menerapkan sistem komputerisasi pada penjadwalan maka proses pembuatan jadwal belajar
mengajar akan semakin cepat dan tidak sering mengalami keterlambatan dalam pembuatan jadwal.
16
`
1. Pendahuluan
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan beralamat di Jl. Bunga Lau No. 17
Medan, Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan. Lokasi RSUP H. Adam Malik
Medan ini agak berada di daerah pedalaman, yaitu berjarak ± 1km dari Jalan Jamin Ginting yang
merupakan jalan raya menuju ke arah berastagi. Lokasi daerah yang di pedalaman ini sangat
mendukung bagi para pasien, karena suasana tenang di daerah tersebut akan semakin mempercepat
proses penyembuhan diri pasien.
RSUP H. Adam Malik Medan setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada pegawai
yang berprestasi. Namun proses dalam penilaian pegawai berprestasi masih dilakukan secara
manual dan sangat tidak efektif. Sehingga dirasa kurang optimal dan memerlukan banyak waktu
baik dalam menyusun laporan maupun memutuskan calon pegawai berprestasi. RSUP H. Adam
Malik Medan saat ini memiliki sistem penentuan karyawan berprestasi yang masih bersifat
subjektif atau berdasarkan pada pendapat pribadi. Penilai yang biasanya adalah manajer atau
pemimpin pengambil keputusan di rumah
sakit tersebut. Dalam hal ini sering kali terdapat beberapa kendala yang terjadi, di antaranya
penilaian tidak objektif, karena tidak memiliki standar penilaian, tidak adanya transparansi
terhadap kriteria dan bobot penilaian, sehingga terkadang memunculkan pertanyaan dan
ketidakjelasan. Hal ini akan menggangu stabilitas kinerja pegawai di rumah sakit tersebut.
Penilaian kinerja pegawai yang berlangsung selama ini di RSUP H. Adam Malik Medan
sering dilakukan dengan cara yang kurang jelas dan tidak transparan. Hal ini akan
mengakibatkan banyak masalah yang menggangu hubungan antara pegawai dengan pihak rumah
sakit. Sering kali banyak pegawai yang tidak puas dengan keputusan–keputusan sepihak yang
diberikan oleh pihak rumah sakit mengenai pemilihan pegawai berprestasi. Hal ini terjadi karena
kurang keterbukaannya pihak rumah sakit dalam proses penilaian kinerja pegawai dan tidak
adanya sistem yang jelas dalam penilaian kinerja pegawai.
17
`
a. Pengertian Sistem
Untuk dapat memperoleh suatu hasil yang optimal dari suatu perencanaan kegiatan- kegiatan
yang penting, maka diperlukan adanya suatu sistem yang tepat guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Keberadaan suatu sistem sangat penting untuk mengolah data yang ada dalam suatu
perusahaan hingga dapat dihasilkan suatu sistem informasi yang berguna sebagai bahan pembantu
dalam mengambil keputusan.
Dalam suatu sistem terdapat beberapa subsistem-subsistem yang saling bekerja sama satu
dengan lainnya guna mendukung semua kegiatan yang ada dalam perusahaan yang
sifatnya rutin. Dengan menjalankan suatu sistem yang benar dan teratur sesuai dengan prosedur
yang berlaku, maka dapat membantu kelancaran kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai.
Untuk mengenal sistem secara lebih baik dan benar, maka berikut ini pendapat pakar
mengenai pengertian sistem: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan satu fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-
sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses pekerjaan tertentu. (Nasikin, 2011)
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan (Oetomo, B. S. 2002). Sistem bisa
ditafsirkan sebagai kesatuan elemen yang memiliki keterkaitan Beberapa elemen dapat
digabungkan menjadi 1 unit, kelompok, atau komponen sistem tertentu (Rochim, Taufiq. 2002).
Metode Multifactor Evaluation Process (MFEP)
18
`
BAB III
KESIMPULAN
1
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, setiap model pengembangan perangkat lunak memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Pemilihan model yang tepat harus didasarkan pada
karakteristik proyek, tujuan pengembangan, kebutuhan pengguna, dan lingkungan
pengembangan yang ada. Penting bagi pengembang perangkat lunak untuk memahami
dan menerapkan model yang sesuai guna mencapai kesuksesan dalam pengembangan
perangkat lunak.
19
`
DAFTAR PUSTAKA
20