Anda di halaman 1dari 10

INCREMENTAL MODEL

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Dosen Pengampu : Aditya Wahana, M.kom

Disusun Oleh :

Lutfi irfan azhar 21111200020


Ageng Nurpagi Diasmara 21111200018

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Incremental Model” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Incremental Model.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aditya Wahana, M.kom, selaku dosen
pengampu mata kuliah Analisis dan Perancangan Sistem Informasi yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 14 Juni 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Pengertian Incremental Model.........................................................................................................5
B. Kelebihan dan Kekurangan..............................................................................................................5
C. Spesifikasi Mode Incremental..........................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................8
KESIMPULAN................................................................................................................................8
Daftar Pustaka..................................................................................................................................9

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi merupakan sebuah cara untuk mempermudah dalam
meperoleh data, mengolah data, menyusun, menyimpan, mengubah data dengan segala
macam cara sehingga didapatkan informasi yang bermanfaat dan juga berkualitas. Hal
tersebut tentunya menjadikan teknologi informasi sebagai suatu hal yang sangat dibutuhkan
dalam segala bidang, baik itu bidang administrasi, perbankan, bisnis maupun pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi memiliki dampak positif yang cukup berarti,
menurut (Oetomo & Priyogutomo, 2004) dalam (Simamora, 2020) mengatakan bahwa pada
dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada
peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur
pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi
pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Belajar dapat diartikan sebagai proses dari suatu
individu yang mengalami perubahan perilakunya akibat bertambahnya pengalaman.
Kemampuan seseorang dalam memahami dan menyerap informasi ketika proses belajar pasti
berbeda tingkat waktunya, ada yang cepat, sedang maupun lambat. Perbedaan kecepatan ini
dipengaruhi beberapa faktor, salah satu faktornya adalah cara atau gaya belajar dari individu
tersebut. Gaya belajar memiliki 3 jenis yaitu visual, audio dan kinestetik, pelajar dapat
mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan cara melakukan tes dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cara belajar individu. Tujuan penelitian ini
yaitu membuat aplikasi identifikasi gaya belajar berbasis web menggunakan metode
incremental. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada
pelajar agar menemukan gaya belajarnya dan berdampak pada pemahaman menyerap
informasi ketika proses belajar lebih cepat.

B. Tujuan
1. Mampu mengaplikasikan Incremental Model
2. Mampu Mengetahui Spesifikasi Incremental Model

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Incremental Model

Model proses inkremental juga dikenal sebagai model versi suksesif. Pertama, sistem
kerja sederhana yang hanya menerapkan beberapa fitur dasar dibangun dan kemudian
dikirimkan ke pelanggan. Kemudian setelah itu banyak iterasi/ versi yang berurutan
diimplementasikan dan dikirimkan ke pelanggan hingga sistem yang diinginkan dirilis.

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software development


berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian
sehingga model pengenbangannya secara bertahap. Dengan menggunakan incremental
model dapat membantu kita untuk mengurangi biaya sebelum mencapai level dari initial
productivity dan mengakselerasi proses dari pembuatan suatu fungsi sistem.

B. Kelebihan dan Kekurangan


Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain :
1. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
2. Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil
keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi
persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera
digunakan.
3. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun
masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan
prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan
dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting
mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki
kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment
sistem yang paling bawah.

6
4. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas
sistem disediakan lebih awal.
5. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
6. Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji
Beberapa kekurangan dari Mode Incremental :
1. Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2. Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu
mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung
3. Harus Open Architecture
4. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam
rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
5. Membutuhkan waktu yang relative lama untuk menghasilan product yang lengkap
C. Spesifikasi Mode Incremental

A, B, dan C adalah modul Produk Perangkat Lunak yang dikembangkan dan


dikirimkan secara bertahap. Persyaratan Perangkat Lunak pertama-tama dipecah menjadi
beberapa modul yang dapat dibangun dan dikirimkan secara bertahap. Setiap saat,
rencana dibuat hanya untuk kenaikan berikutnya dan bukan untuk rencana jangka
panjang apa pun. Oleh karena itu, lebih mudah untuk memodifikasi versi sesuai
kebutuhan pelanggan. Tim Pengembang pertama-tama melakukan pengembangan fitur
inti (ini tidak memerlukan layanan dari fitur lain) dari sistem.
Setelah fitur inti dikembangkan sepenuhnya, fitur ini disempurnakan untuk
meningkatkan tingkat kemampuan dengan menambahkan fungsi baru di versi Berturut-
turut. Setiap versi inkremental biasanya dikembangkan menggunakan model
pengembangan air terjun iteratif.
Karena setiap versi perangkat lunak yang berurutan dibuat dan dikirim, sekarang
umpan balik dari Pelanggan akan diambil dan ini kemudian dimasukkan ke dalam versi

7
berikutnya. Setiap versi perangkat lunak memiliki lebih banyak fitur tambahan daripada
yang sebelumnya.

Setelah pengumpulan dan spesifikasi Persyaratan, persyaratan kemudian dipecah menjadi


beberapa versi yang berbeda dimulai dengan versi 1, di setiap kenaikan berturut-turut, versi
berikutnya dibuat dan kemudian diterapkan di lokasi pelanggan. Setelah versi terakhir (versi n),
sekarang disebarkan di situs klien.

Jenis model Inkremental:

1. Model Pengiriman Bertahap: Pembangunan hanya satu bagian proyek


dalam satu waktu.

2. Model Pengembangan Paralel – Subsistem yang berbeda dikembangkan pada waktu


yang bersamaan. Ini dapat mengurangi waktu kalender yang diperlukan untuk
pengembangan, yaitu TTM (Time to Market) jika sumber daya tersedia cukup.

8
BAB III

KESIMPULAN

Model proses incremental berfokus pada penyampaian produk operasional dengan setiap
increment. Increment awal adalah versi yang dilepaskan dari produk akhir, tetapi memang
menyediakan kemampuan yang dapat melayani pengguna dan juga menyediakan platform untuk
evaluasi oleh pengguna. Pengembangan tambahan sangat berguna ketika staf tidak tersedia untuk
implementasi lengkap dengan batas waktu bisnis yang telah ditetapkan untuk proyek. Increment
awal dapat diimplementasikan dengan lebih sedikit orang. Jika produk inti diterima dengan baik,
maka staf tambahan (jika diperlukan) dapat ditambahkan untuk mengimplementasikan increment
berikutnya Selain itu, increment dapat direncanakan untuk mengelola risiko teknis. Sebagai
contoh, sistem utama mungkin memerlukan ketersediaan perangkat keras baru yang sedang
dikembangkan dan yang tanggal penyampaiannya tidak pasti. Dimungkinkan untuk
merencanakan increment awal dengan cara menghindari penggunaan perangkat keras ini, dengan
demikian memungkinkan fungsionalitas parsial disampaikan kepada pengguna akhir tanpa
penundaan yang berlebihan
Berdasarkan apa yang telah dibahas pada penelitian, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Menghasilkan sebuah aplikasi identifikasi gaya belajar siswa. Dengan
mengetaui gaya belajar yang sesuai, diharapkan siswa dapat menerapkan cara
belajar yang paling berdasarkan hasil tes gaya belajar tersebut dan
meningkatkan hasil belajar.
2. Aplikasi yang dihasilkan berbasis web yang dapat diakses oleh siapa pun
tanpa adanya Batasan wilayah dan kriteria tertentu.

9
Daftar Pustaka

https://www.ojs.serambimekkah.ac.id/jnkti/article/view/5285
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Model_Incremental
https://jurnal.univbinainsan.ac.id/index.php/jusikom/article/download/441/287/#:~:text=Metode
%20incremental%20merupakan%20salah%20satu,)%20dan%20keluaran%20(output).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pengabdian/prinsip-pembuatan-program-cnc-metode-
struktur-dan-eksekusi-program.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai