Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Pengembangan Sistem Informasi


Spiral Methodology

Disusun oleh :

Miftahul Jannah
1910512132

Dosen Pengampu :
Catur Nugrahaeni P. D., M.Kom

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta


Fakultas Ilmu Komputer
Sistem Informasi
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan karunianya kita masih diberikan kesempatan untuk mengerjakan
makalah ini tanpa adanya hambatan yang berarti saat proses pengerjaannya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Arsitektur SI/TI
Perusahaan yang di ampu oleh Ibu Catur Nugrahaeni P. D., M.Kom selaku Dosen
Arsitektur SI/TI Perusahaan saya.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya
telah berusaha dengan seluruh kemampuan yang dimiliki sehingga saat proses
pengerjaan makalah ini.
Oleh karena itu, saya berharap segala bentuk saran serta masukan berupa
sesuatu yang membangun agar saya dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan
dan semoga makalah ini dapat memberikan maanfaat bagi semua orang yang
membacanya.

Jakarta, 17 Februari 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN............................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................iv
1.3 Tujuan.........................................................................................................................v
1.4 Manfaat.......................................................................................................................v
BAB II..............................................................................................................................vi
PEMBAHASAN..............................................................................................................vi
2.1 Pengertian Spiral Methodology................................................................................vi
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Spiral Methodology...................................................vi
2.3 Tahapan Spiral Methodology.................................................................................vii
2.4 Proses dan Contoh Penerapan Spiral Methodology.............................................viii
BAB III.............................................................................................................................ix
PENUTUP........................................................................................................................ix
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ix
3.2 Saran...........................................................................................................................ix
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................x

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang


saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefiniskan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan,
yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan
kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem
merupakan definisi yang lebih luas.
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data
(yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia
untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi
perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau
instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi
pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang
bekerja di bidang teknologi informasi.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari
sistem lama yang ada, di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama
diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari Spiral Methodology?
2. Apa sajakah contoh penerapan Spiral Methodology?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan Spiral Methodology?
4. Apakah tahapan – tahapan Spiral Methodology?
5. Bagaimana proses penerapan dari Spiral Methodology?

iv
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1 Untuk memahami pengertian dari Spiral Methodology

2 Untuk mengetahui apa sajakah contoh dari Spiral Methodology

3 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Spiral Methodology

4 Untuk mengetahui tahapan dari Spiral Methodology

5 Untuk memahami proses penerapan dari Spiral Methodology

1.4 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu:
1 Mengetahui tahapan Spiral Methodology.

2 Mengenalkan kepada publik mengenai Spiral Methodolgy.

3 Meningkatkan pengetahuan tentang Spiral Methodolgy.

4 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian


selanjutnya.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spiral Methodology

Spiral Methodology adalah model proses software yang evolusioner yang


merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis
dari model sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi
pertambahan software secara cepat. Di dalam model spiral, software
dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis
inkremental bisa merupakan sebuah model atau prototipe kertas. Selama iterasi
berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem rekayasa yang lebih
lengkap.
Bentuk spiral memberikan gambaran bahwa makin iterasinya membesar,
maka menunjukkanmakin lengkapnya versi dari perangkat lunak yang digunakan.
Selama awal sirkuit, objektif, alternatif dan batasan didefinisikan serta resiko
diidentifikasi dan dianalisa. Jika analisa resikomenunjukkan ada ketidakpastian
terhadap kebutuhan, maka prototyping harus dibuat padakuadran engineering.
Simulasi dan pemodelan lain dapat digunakan untuk mendefinisikanmasalah dan
memperbaiki kebutuhan. Pelanggan mengevaluasi hasil engineering
(kuadrancustomer evaluation) dan membuat usulan untuk perbaikan. Berdasarkan
masukan daripelanggan, fase berikutnya adalah planning dan analisis resiko.
Setelah analisis resiko, selaludiperiksa apakah proyek diteruskan atau tidak, jika
resiko terlalu besar, maka proyek dapat dihentikan.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Spiral Methodology

Pada Metode Spiral terdapat beberapa kelebihan, diantaranya:


 Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa
yang diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan
untuk client dalam mencari kekurangan kebutuhan.
 Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
 Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup
perangkat lunak komputer. 

vi
 Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi
terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja
selama proses.
 Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada
setiap keadaan di dalam evolusi produk.
 Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan
memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
 Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga
mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

Pada Metode Spiral terdapat beberapa kekurangan, diantaranya:


 Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara
evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai
resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen dan developer.
 Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus
mengandalkannya supaya sukses.
 Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang
relatif baru.
 Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi
masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
 Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian
yang absolute.

2.3 Tahapan Spiral Methodology

Pada Metode Spiral terdapat 6 tahapan, diantaranya:


 Customer communication. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun
komunikasi yang efektif antara developer dengan user/customer terutama
mengenai kebutuhan dari customer.
 Planning. Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan
sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang
dibutuhkan untuk pengembangan software.
 Analysis risk. Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis
baik resiko secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang

vii
mungkin tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode
iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.
 Engineering. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih
representasi dari aplikasi secara teknikal.
 Construction & Release. Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop
software, testing, instalasi dan penyediaan user / costumer support seperti
training penggunaan software serta dokumentasi seperti buku manual
penggunaan software.
 Customer evaluation. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan
feedback dari user / customer berdasarkan evaluasi mereka selama
representasi software pada tahap engineering maupun pada implementasi
selama instalasi software pada tahap construction and release.

2.4 Proses dan Contoh Penerapan Spiral Methodology

Contoh penerapan dari metode spiral yaitu aplikasi pemasangan layanan


reguler smart PT.PLN (PERSERO). PT.PLN (persero) WS2JB Area Palembang
adalah perusahaan yang bergerak di bidang Energi Listrik yang merupakan salah
satu perusahaan BUMN di kota Palembang. Perkembangan teknologi telah
membawa PT.PLN (persero) dengan kebutuhan akan informasi. Layanan
mengenai pemasangan daya listrik PT.PLN (persero) disebut sebagai layanan
Reguler Smart (RESA). Dalam proses pemasangan Layanan RESA dan proses
penyimpanan data pemasangan layanan RESA PT. PLN (Persero) WS2JB yang
digunakan saat ini belum terkomputerisasi secara keseluruhan. Hal ini
menyebabkan staff administrasi kesulitan dalam pengolahan data serta proses
birokrasi yang terlalu panjang menyebabkan proses pemasangan layanan RESA
memakan waktu yang lama. Selain itu, proses administrasi yang masih
menggunakan paper seperti formulir pengajuan pemasangan RESA menyebabkan
data tidak tertata rapi, data menjadi bertumpuk, sehingga memerlukan tempat
ruang penyimpan yang cukup besar seperti lemari dan ruangan arsip khusus, serta
menyulitkan dalam proses pencarian data. Dalam pembuatan aplikasi ini
digunakan metode pengembangan sistem yaitu Spiral Model. Aplikasi ini
menyediakan basisdata yang dapat menyimpan data-data pemasangan layanan
RESA, sehingga tidak memerlukan ruang khusus / lemari untuk meletakkan
arsip / tumpukan kertas. Selain itu, dapat mempercepat proses pemasangan
layanan RESA, dikarenakan proses birokrasi yang terpusat pada staff admin saja.
Sehingga tidak perlu menunggu waktu 3-4 hari, pemasangan layanan RESA sudah
dapat dilakukan.

viii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasar pada penjelasan yang telah ditetapkan, dan kaitannya dengan


uraian-uraian yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan kesimpulan bahwa
Secara keseluruhan pengembangan sistem informasi menggunakan metode spiral
ini merupakan model proses software yang evolusioner yang merangkai sifat
iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model
sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan
software secara cepat.

3.2 Saran

          Melalui makalah ini saya berharap semoga pembahasan mengenai


pengembangan sistem informasi metode spiral, sedikit banyaknya dapat dipahami
oleh pembaca, selain itu saya sebagai penulis mohon ma’af apabila masih terdapat
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah  ini. Kritik dan saran dari
berbagai pihak sebagai masukan untuk perbaikan berikutnya sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, terima kasih saya
ucapkan.

ix
DAFTAR PUSTAKA

http://nikmahpoenya.blogspot.com/2010/05/model-spiral.html

http://eprints.uad.ac.id/1733/6/08018184-Roni_Wijaya-Spiral-
Kelebihan_dan_Kelemahan_Model_Spiral.pdf

http://saifulmubin.blogspot.com/2011/02/model-spiral.html

https://intacsindo.com/2015/06/25/penerapan-model-spiral-dalam-aplikasi-dinamik-
erp/

https://dinda3113.wordpress.com/2018/10/04/contoh-penerapan-model-spiral/

Anda mungkin juga menyukai