1.) Menentukan Kebutuhan Pemakai untuk Sistem Berorientasi Objek
Nah, di dalam Menentukan Kebutuhan Pemakai ini, kita harus: Mengidentifikasikan proses-proses bisnis dan kebutuhan pemakai serta mengekspresikan dengan use-case yang sebenarnya bukan merupakan aktivitas analisis berorientasi objek, karena tidak membicarakan pembahasan tentang objek. Selain itu diperlukan juga, karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan oleh sistem dan menjelaskan tentang perilaku dari komponen- komponen dalam sistem.
2.) Identifikasi Kelas dan Objek
Yaitu, mengidentifikasikan kelas-kelas dan objek-objek yang ada dalam lingkup aplikasi. Kelas dan objek dapat diidentifikasi dari entitas eksternal yang memproduksi dan memakai informasi yang akan digunakan oleh sistem.
3.) Identifikasi Atribut dan Layanan untuk setiap objek
Yaitu dengan mengidentifikasikan atribut dan layanan yang terkait, untuk setiap atribut tersebut. Atribut diidentifikasi dari elemen-elemen data, yang dapat menggambarkan atau mencirikan sebuah objek secara utuh.
4.) Definisikan Struktur dan Hirarki
Yaitu, dengan mendefinisikan struktur dan hirarki dan membuat model hubungan, serta membuat model dari objek yang akan mengorganisasikan kelas objek. Setelah itu, objek-objek akan diatur dan disederhanakan menjadi kelas-kelas objek.
Selanjutnya, ada Object Oriented Design (OOD):
Object Oriented Design merupakan tahap lanjutan dari Object Oriented Analysis dengan tambahan rincian implementasi untuk mengarahkan arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibuat pada fase analisis, dilengkapi dalam fase
perancangan design ini. Selain itu, ditambahkan lebih banyak lagi atribut dan pelayanan dan ditambahkan antarmuka obyek-obyek. Object Oriented design ini, juga bertujuan untuk mengoptimalkan pemeliharaan sistem.