Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

OLEH :

PUTU YUTTA ARISITA (1932121482)

UNIVERSITAS WARMADEWA

EMAIL

yuttaarisita@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
Kepemimpinan merupakan faktor penting yang menentukan kinerja karyawan dan kemampuan
organisasi beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kepemimpinan yang efektif harus
memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi.
Tanpa kepemimpinan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin
menjadi tidak searah. Kinerja merupakan hasil kerja seseorang pegawai selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang
telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja Karyawan


A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan usaha-
usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Tidak hanya pada
sektor swasta, sektor public juga memerlukan manajemen yang baik agar dapat
memberikan pelayanan kepada publik atau masyarakat yang memerlukan dengan baik
pula. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung
oleh keberhasilannya dari pada individu organisasi itu sendiri dalam menjalankan
tugas mereka. Indra Marjaya dan Fajar Pasaribu (2019:129)
Marwansyah (2010:3), Sumber Daya Manusia adalah sebagai pendayagunaan
sumber daya manusia didalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi- fungsi
perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber
daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan
kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial. Dede Andi,
Hafis Laksmana Nuraldy dan Imbron (2020:63)
Wahyudi (2009:120) Kepemimpinan adalah sabagai kemampuan seseorang dalam
menggerakkan, mengarahkan sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap
anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja terutama alam pengambilan keputusan
untuk kepentingan percepatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam memimpin sebuah organisasi, seorang pemimpin menggunakan cara-cara
atau gaya kepemimpinan.
Ada tiga macam gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan otoriter,
demokrasi dan bebas. Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang
bersifat otoriter, dimana setiap keputusan berasal dari atasan dan bawahan
menjalankan tugasnya sesuai dengan perintah atasan. Gaya kepemimpinan demokrasi
ditandai dengan adanya kerjasama antara atasan dengan bawahan, pengambilan
keputusan bersifat kooperatif. Gaya kepemimpinan bebas yaitu kepemimpinan
dimana pemimpin memberikan kekuasaan penuh kepada bawahan, pemimpin bersifat
pasif.
Kinerja karyawan yang meningkat merupakan salah satu faktor yang menunjukan
efektivitas organisasi dalam mengelola sumberdaya manusianya. Dan merupakan
faktor yang penting dalam mendorong produktivitas perusahaan, sehingga kinerja
karyawan penting untuk ditingkatkan. Tujuan perusahaan tidak akan tercapai tanpa
kinerja yang baik dari karyawannya. Dede Andi, Hafis Laksmana Nuraldy dan
Imbron (2020:64)
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapan diatas maka
diperlukan penelitian yang mengkaji masalah pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan. Dengan permasalahan yang ada harus mengetahui bagaimana
pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di suatu perusahaan.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

B. PEMBAHASAN
1. Ringkasan Artikel
a. Kepemimpinan
Menurut (Robbins & P Stephen, 2011), kepimpinan adalah “Kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian suatu visi atau tujuan”.
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan
organisasi, hal ini terjadi karena menurut Oemar (2001:166) dalam Indrasari
“Seseorang yang menduduki jabatan pemimpin dalam manajerial suatu organisasi
mempunyai peranan penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang
bersangkutan akan tetapi juga dalam menghadapi pihak luar organisasi”. Peran-
peran tersebut yaitu : peran sebagai katalisator, peran sebagai fasilitator, peran
sebgai pemecah masalah, peran sebagai penghubung sumber, dan peran sebagai
komunikator. Gaya kepemimpinan merupakan salah satu hal yang dapat membuat
perusahaan dapat berhasil dalam mencapai tujuannya.
Menurut (Wahjosumidjo, 2010), kata “memimpin” mempunyai arti
memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan
(precede). Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan
maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri sendiri di samping,
melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu (to prod), berdiri di depan
yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi
organisasi dalam mencapai tujuan.
Menurut (Sutarto, 2006) “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.”Variabel-variabel kepemimpinan menurut
(Gitosudarmo Indriyo & Sudita I Nyoman, 2008) adalah: a) Cara Berkomunikasi
b) Pemberian Motivasi c) Kemampuan Memimpin d) Pengambilan Keputusan e)
Kekuasaan yang Positif Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini
mengadopsi indikator kepemimpinan yang disesuaikan dengan kepemimpinan
sebenarnya adalah :1) Kerendahan hati, 2) Kejujuran, keadilan dan dapat
dipercaya, 3) Berkomitmen, 4) Kesabaran, 5)Transparan. Indra Marjaya dan Fajar
Pasaribu (2019:132)
b. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan yang meningkat merupakan salah satu faktor yang
menunjukan efektivitas organisasi dalam mengelola sumberdaya manusianya.
Dan merupakan faktor yang penting dalam mendorong produktivitas perusahaan,
sehingga kinerja karyawan penting untuk ditingkatkan. Tujuan perusahaan tidak
akan tercapai tanpa kinerja yang baik dari karyawannya. Dede Andi, Hafis
Laksmana Nuraldy dan Imbron (2020:64)
(yuwalliatin & Sitty, 2006) mengatakan bahwa kinerja diukur dengan
instrumen yang dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja
secara umum kemudian diterjemahkan kedalam penelitian perilaku secara
mendasar, meliputi : a) Kuantitas kerja b) Kualitas kerja c) Pengetahuan tentang
pekerjaan d) Pendapat atau pernyataan yang disampaikane) Perencanaan kegiatan
Sedangkan menurut (Prawirosoentono, 2008) “Kinerja atau dalam bahasa inggris
adalah performace”, yaitu: hasil kerja yang dapat dicapai sesorang atau
sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut (Hasibuan,
2012) mengungkapkan bahwa “Kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting,
yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi pekerja”. Apabila
kinerja tiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan
akan baik pula. Menurut (Mangkunegara, 2017), terdapat berbagai faktor kinerja
karyawan, antara lain: a. Faktor Kemampuan. b. Faktor motivasi
Selain itu indikator – indikator kinerja karyawan menurut (Wibowo,
Manajemen Kinerja, 2017) : a) Tujuanmerupakan sesuatu keadaan yang lebih
baik yang ingin dicapai dimasa yang akan dating. b) Standarmerupakan suatu
ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Tanpa standar, tidak dapat
diketahui kapan suatu tujuan tercapai. c) Umpan balik melaporkan kemajuan baik,
kualitas maupun kuantitasdalam mencapai tujuan yang didefenisikan oleh standar.
d) Alat dan sarana merupakan sumberdaya yang dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses. e) Kompetensi merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menjalankan suatu pekerjaan yang
diberikan kepadanyadengan baik. f) Motif merupakan alasan atau mendorong bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. g) Peluang pekerja perlumendapatkan
kesempatan untuk menunjukan prestasi kerjanya. Indra Marjaya dan Fajar
Pasaribu (2019:131)

c. Pengaruh Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai


Handoko (2003) menyatakan, dalam kenyataannya para pemimpin dapat
mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, loyalitas kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Hasil penelitian tidak
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. (Arianty, 2016) Indra Marjaya dan Fajar
Pasaribu (2019:138)

2. Kajian Analisis
Menurut Kartono (2011) pengertian kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuantujuan yang
diinginkan kelompok. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian
memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau
sekelompok orang tanpa menanyakan alasan- alasannya. Seorang pemimpin adalah
seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan
percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersamasama. Pengaruh
seorang pemimpin dalam sebuah lembaga atau organisasi menentukan himbauan serta
tujuan untuk mencapai visi dan misi. Aris Baharuddin, 2Rudi Salam (2020:3)

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan faktor penting yang menentukan kinerja karyawan dan
kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kepemimpinan
yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja
dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan, hubungan antara tujuan
perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi tidak searah.
Kinerja merupakan hasil kerja seseorang pegawai selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.
2. Saran
Diharapkan perusahaan selalu berupaya memberikan dukungan kepada para
karyawan dalam memaksimalkan kinerjanya dalam bekerja di perusahaan. Upaya
nyata yang dapat dilakukan dengan tetap memberikan gaji dan insentif dengan
ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan antara karyawan dengan
perusahaan.
Diharapkan selalu berupaya untuk memberikan dukungan kepada para karyawan
dalam bekerja di perusahaan yaitu dengan memberikan tugas yang sesuai dengan
kinerja dan kemampuan para karyawan serta menciptakan kondisi atau lingkungan
kerja nyaman sehingga para karyawan mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki
para karyawan.
Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja pegawai yang sudah baik
atau tinggi, Sudah menjadi tugas manajemen untuk mendorong karyawan agar
memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja kinerja.

REFERENSI

Indra Marjaya, Fajar Pasaribu. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen

Dede Andi, Hafis Laksmana Nuraldy, Imbron. (2020). Pengaruh Kepemimpinan


Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Megaprima Di Jakarta. Jurnal Ekonomi
Efektif

Aris Baharuddin, Rudi Salam. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Niaga Bangun Persada Di Jakarta. Jurnal Ilmiah,
Manajemen Sumber Daya Manusia

Jufrizen dan Afni Sasqia Putri Lubis. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Locus of
Control Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen

Anda mungkin juga menyukai