Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PROMOSI DAN MUTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS

KERJA KARYAWAN PADA PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI (jx).

Disusun Oleh :

Richard Audy Usman (166100090)


Yandi Maulana Yusup (166100086)
Eri Aditya (166100095)
Ida Yuliani (166100087)
Ayu Azhari (166100099)

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Semakin kerasnya kompetensi bisnis dewasa ini membuat perusahaan untuk tetap
bisa bersaing dengan memberdayakan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Sumber Daya Manusia merupakan asset terpenting dalam suatu perusahaan, karena
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penentu dan penggerak jalannya sebuah
perusahaan. Sudah begitu banyak perusahaan kecil maupun besar yang bangkrut karena
kurang memperhatikan pemberdayaan SDM yang dimiliki. SDM tetap menjadi satu-
satunya asset yang memiliki kedudukan paling stragetis dan sangat penting daripada
sumber daya lainnya. Bagaimanapun berlimpahnya sumber daya yang dimiliki tanpa
adanya SDM yang kurang profesional maka proses produksi perusahaan tidak akan
berjalan dengan lancar. Sebaliknya jika adanya keterbatasan sumber daya akan tetapi
didukung dengan SDM yang profesional maka perusahaan akan tetap mampu bersaing
dengan kompetisi bisnis yang semakin hebat.
Tentunya untuk menjalankan perusahaan yang produktif secara berkelanjutan harus
memiliki tenaga SDM yang berkualitas dan kompeten. SDM yang berkualitas akan
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
perusahaan mempunyai banyak cara untuk memberdayakan karyawan salah satunya yaitu
dengan melakukan pengembangan SDM sehingga memungkinkan perusahaan mencapai
tujuan.
Dalam pengembangan SDM diantaranya bisa melalui promosi ataupun mutasi bagi
karyawan, dan promosi maupun mutasi lebih sering bagi karyawan yang senioritas karena
dengan alasan bahwa dengan tingkat senioritas yang tinggi pengalaman yang dimiliki
dianggap lebih banyak daripada angkatan yang lebih muda. Sehingga diharapkan tenaga
kerja yang bersangkutan mempunyai kemampuan yang lebih tinggi.
Pelaksanaan mutasi sendiri salah satunya bertujuan untuk mengurangi rasa
kebosanaan dan kejenuhan karyawan dalam pekerjaan selain itu juga mutasi mampu
menambah wawasan dan pengetahuan karyawan. Karena dengan mutasi diharapkan
memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan alat-alat kerja
yang cocok bagi karyawan bersangkutan sehingga ia dapat bekerja efisien dan efektif pada
jabatan itu. Mutasi adalah kegiatan kepegawaian yang berhubungan dengan proses
pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status kepegawaian seorang pegawai ke situasi
tertentu dengan tujuan agar pegawai yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja
mendalam dan dapat memberi prestasi kerja semaksimal mungkin kepada perusahaan.
(Prof.Dr.Hj.Sedarmayanti,M.Pd.,APU).
Salah satu pengembangan SDM selain mutasi yaitu promosi, promosi merupakan
proses perubahan dari pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung
jawab lebih tinggi dari pada wewenang dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada
diri pegawai pada waktu sebelumnya. Promosi proses untuk menaikkan tenaga kerja
kepada kedudukan yang lebih bertanggungjawab. Kenaikan tersebut tidak terbatas pada
kedudukan menajerial, tetapi juga menyangkut setiap penugasan terhadap pekerjaan yang
lebih berat dan/atau kebebasan beroperasi dengan kurang pengawasan. Promosi biasanya
diimbangi dengan kenaikan kompensasi bagi pegawai bersangkutan
(Prof.Dr.Hj.Sedarmayanti,M.Pd.,APU).
Satu hal yang menjadi perhatian kelompok kami adalah mengenai pelaksanaan
mutasi dan promosi pada PT.Pratama Abadi Industri (jx). Dimana pelaksanaan mutasi dan
promosi sangat sulit dilaksanakan diakibatkan sulitnya mendapatkan pengganti karyawan
yang telah melaksanakan mutasi tersebut. Ini terjadi akibat seorang pemimpin yang tidak
mau mengambil resiko untuk mencari pengganti dan merekrut karyawan yang baru.
Adapun beberapa akibat yang menyebabkan mutasi dan promosi tidak dapat dilaksanakan
karena semangat kerja karyawan itu sendiri menurun, salah satunya mengenai absensi
karyawan yang sering bolos sehingga mengakibatkan mutasi dan promosi tidak bisa
dilakukan pada karyawan tersebut.
Pada dasarnya mutasi dan promosi ini termasuk fungsi pengembangan karyawan,
karena tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam
perusahaan.
Menjalankan pengembangan SDM dengan promosi dan mutasi jabatan masih
sering menemui beberapa kendala yang masih adanya unsur subjektivitas dalam penilaian
seperti adanya faktor persahabatan, nepotisme dan faktor sosial. Dengan adanya kendala-
kendala tersebut dalam pengambilan keputusan promosi dan mutasi jabatan dapat
menimbulkan ketidakpuasan karyawan sehingga karyawan tidak giat dan kurang disiplin
dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab pekerjaannya sehingga berdampak pada
pengembangan SDM yang kurang maksimal dan produktivitas kerja karyawan juga
kurang optimal.
Dengan melihat pentingnya pengembangan SDM karyawan maka diharapkan suatu
organisasi mampu mengelola sumber daya manusianya yang ada agar dapat menjadi
karyawan yang profesional dan mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang telah
diberikan. Dengan pengelolaan sumber daya manusia secara tepat maka akan membawa
dampak yang baik yaitu meningkatnya kinerja kerja karyawan.
Dengan pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka diharapkan terciptanya
motivasi dan peningkatan kerja dari para pekerja atau pegawai ataupun karyawan yang
bekerja disuatu organisasi ataupun instansi.
Berdasarkan uraian diatas, maka hal tersebut maka kelompok kami mengambil
judul mengenai “Pengaruh Promosi dan Mutasi terhadap Produktivitas kerja
karyawan pada PT. Pratama Abadi Industri (jx).

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasakan uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasi sejumlah masalah
sebagai berikut :
1. Sulitnya mencari pengganti karyawan baru sehingga menyebabkan gagalnya
dilakukan mutasi dan promosi di PT. Pratama Abadi Industri (jx)
2. Pemimpin yang tidak mau mengambil resiko dalam mencari karyawan pengganti,
menyebabkan mutasi dan promosi tidak dapat direalisasikan
3. Akibat semangat kerja yang menurun menyebabkan gagal melakukan mutasi dan
promosi
1.3. RUMUSAN MASALAH
Proses dilakukannya mutasi dan promosi memiliki banyak cakupan. Untuk
menghindari luasnya pembahasan, maka kelompok kami akan memfokuskan pada satu
hal yaitu :
1. Bagaimana pelaksanaan promosi dan mutasi karyawan di PT. Pratama Abadi Industri
(jx)?
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 LANDASAN TEORI


A. Arti Dan Pentingnya Promosi
Promosi: proses perubahan dari pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki
wewenang dan tanggung jawab lebih tinggi daripada wewenang dan tanggung jawab yang
telah dibebankan kepada diri pegawai kepada waktu sebelumnya. Promosi proses untuk
menaikkan tenaga kerja kepada kedudukan yang lebih bertanggung jawab. Kenaikkan
tersebut tidak terbatas pada kedudukan manajerial, tetapi juga menyangkut setiap
penugasan terhadap pekerjaan yang lebih berat dan/atau kebebasan beroperasi dengan
kurang pengawasan. Promosi biasanya diimbangi dengan kenaikan kompensasi bagi
pegawai bersangkutan.

Prinsip Promosi Sebagai Langkah Pembinaan Awal


Perusahaan besar mempunyai alokasi biaya tinggi dalam hal pembinaan pegawai,
dapat lebih mudah menyisihkan waktu manajerial untuk mengikuti pendidikan dan latihan
dan biasanya lebih canggih dalam memilih pegawai yang akan dipromosikan. Kualifikasi
dalam pembinaan pegawai tiap perusahaan sudah diketahui. Pegawai yang sedang dibina
dalam rangka promosi harus siap bertindak sebagai tutor, tidak memberi nasehat kecuali
diminta, tetapi siap mendiskusikan baik-buruknya metode alternative setelah hasil tindakan
manajemen itu terealisasi.
Pembinaan pegawai adalah proses yang dapat diatur dalam arti sampai batas wajar
dapat merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan sebagian besar variabel yang
mempengaruhinya. Artinya, dapat mengenal unsur yang perlu dipertimbangkan, terutama
kemampuan pegawai bersangkutan dalam menyelesaikan beban kerja, kita dapat campur
tangan pada waktu yang tepat untuk menjamin bahwa prosesnya tidak terhalang.
B. Penetapan Kriteria Untuk Promosi
1. Kriteria Umum Dalam Rangka Mempromosikan Pegawai
a) Senioritas,
b) Kualifikasi pendidikan,
c) Prestasi kerja,
d) Karsa dan daya cipta,
e) Tingkat loyalitas,
f) Kejujuran,
g) Keluwesan.
2. Prosedur Pelaksanaan Promosi
a) Promosi dari dalam perusahaan,
b) Promosi melalui prosedur pencalonan,
c) Promosi melalui prosedur seleksi.
3. Manfaat Dan Dampak Yang Diharapkan Dari Promosi
a) Meningkatkan moral kerja,
b) Meningkatkan disiplin kerja,
c) Terwujudnya iklim organisasi yang kondusif,
d) Meningkatkan produktifitas kerja.

C. Arti Dan Pentingnya Mutasi


Mutasi adalah kegiatan kepegawain yang berhubungan dengan proses pemindahaan
fungsi, tanggung jawab dan status kepegawaian seorang pegawai ke situasi tertentu dengan
tujuan agar pegawai yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja mendalam dan dapat
memberi prestasi kerja semaksimal mungkin kepada perusahaan.
Mutasi kepegawaian ditujukan untuk mengembangkan pegawai yang
bersangkutan. Selain untuk menghilangkan rasa jenuh pegawai yang melaksanakan
pekerjaan hanya itu, maka mutase kepegawaian dimaksudkan untuk menjamin
kepercayaan pegawai bahwa manajemen memberi perhatian besar terhadap pengembangan
diri dan kompensasi yang harus diberikan kepada pegawai.
Tidak selamanya mutasi ditujukan hanya untuk pembinaan dan pengembangan
pegawai, tetapi mungkin karena penyebab lain, misalnya: untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaan baru karena yang biasa melakukannya meninggal dunia, keluar dari pekerjaan,
atau kondisi fisik dan psikisnya sudah tidak sesuai dengan beban tugas dan pekerjaan yang
harus dilaksanakan dan sejenisnya. Jelasnya, pross tersebut pada hierarki beban tugas dan
pekerjaan, ataupun struktur yang sama.

Jenis Mutasi/Pemindahan
1. Mutasi Atas Keinginan Pegawai
a) Mutasi permanen
b) Mutasi sementara
2. Mutasi Kebijakan Manajemen Pegawai
a) Mutasi permanen
b) Mutasi sementara

Faktor Penting Dalam Mutasi


1. Mutasi disebabkan kebijakan,
2. Mutasi dasar prinsip “The right man on the right job”,
3. Mutasi untuk meningkatkan moral kerja,
4. Mutasi sebagai media kompetisi rasional,
5. Mutasi sebagai langkah promosi,
6. Mutasi untuk mengurangi “Labour Turnover”,
7. Mutasi harus terkoordinasi.

D. Demosi
Sebagai lawan dari promosi adalah penurunan/demosi pegawai didalam
organisasi/perusahaan. Artinya, pemindahan pegawai ke jabatan lain yang lebih rendah
dalam organisasi. Penurunan jabatan jarang terjadi, mengingat dampak negatifnya terhadap
moral pegawai. Penurunan ini mungkin terjadi, apabila organisasi/perusahaan mengalami
krisis dan tidak mampu beroperasi. Jadi, dalam suatu oragnisasi kemungkinan biasa terjadi
promosi, bisa juga akan terjadi demosi terhadap pegawai. Berkaitan demosi, perlu
diperhatikan hal berikut:
1. Hubungan horizontal dan vertical tiap jabatan,
2. Penilaian kecakapan pegawai
3. Penentuan tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap pegawai,
4. Penilaian prestasi pegawai,
5. Ramalan lowongan dan data pegawai

2.2 Keranga Pemikiran


Setiap instansi dihadapkan pada masalah ketenagakerjaan, salah satu diantaranya yaitu
bagaimana agar membuat pegawai bekerja lebih baik. Hal ini merupakan tugas pihak
manajemen atau pimpinan dalam usaha mendorong pegawainya untuk bekerja dengan penuh
semangat. Dengan demikian diharapkan pegawai instansi tersebut dapat menunjukkan
semangat kerja optimal.
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 1. Yaitu Pengaruh
Promosi, Mutasi, Terhadap Produktifitas Kerja Karayawan Pada PT. Pratama Abadi Industri
(jx).
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Promosi Karyawan


Tujuan promosi karyawan di PT. Pratama Abadi Industri diarahkan kepada
peningkatan dari ketetapan perusahaan dalam mencapai sasaran melalui pelaksanaan
promosi jabatan dimana peran pegawai tersebut memperoleh kepuasan kerja
memungkinkan seorang pegawai untuk memberikan hasil kerja yang terbaik kepada
perusahaan dapat di tetapkan tujuan promosi sebagaimana yang ditetapkan perusahaan PT.
Pratama Abadi Industri :
a) Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada
karyawan yang berprestasi kerja lebih tinggi.
b) Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin
tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
c) Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi, dan
memperbesar produktivitas kerja.
d) Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikan promosi kepada
karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.
e) Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier effect)
dalam perusahaan karena timbul lowongan berantai.
f) Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan
inovasi nya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
g) Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan
dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
h) Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak
lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
i) Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat kesenangan, dan
ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya
semakin meningkat.
j) Untuk mempermudah penarikan pelamar, sebab dengan adanya kesempatan promosi
merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar untuk memasukan
lamarannya.
k) Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan
dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
l) Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak
lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
m) Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat kesenangan, dan
ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya
semakin meningkat.
n) Untuk mempermudah penarikan pelamar, sebab dengan adanya kesempatan promosi
merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar untuk memasukan
lamarannya.
o) Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi
karyawan tetap setelah lulus dari masa percobaannya.

2.1.1 Sistem pelaksanaan promosi jabatan di PT. Pratama Abadi Industri


Promosi jabatan merupakan salah satu unsur yang dapat menimbulkan kepuasan kerja
karyawan, oleh karena itu pelaksanaannya diperlukan rencana yang matang, terarah dan
terpadu dengan unsur lainnya serta dengan pedoman yang jelas dan objektif. Agar dapat
menghasilkan penilaian yang subjektif mungkin maka harus diperhatikan prosedur
pelaksanaannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan dalam. Penilaian
pelaksanaan Pekerjaan menentukan pejabat penilai yang terdiri dari 2 tingkat yaitu :
a) Pejabat penilai pertama, yang merupakan atasan langsung karyawan yang
dinilai.
b) Pejabat penilai kedua, yang merupakan atasan langsung dari pejabat penilai
pertama.

Kedua penilai tersebut bertugas mempertimbangkan pengangkatan jabatan seorang


karyawan yang di bawahinya. Yang kemudian diajukan ke bagian pengembangan karir
karyawan, bagian inilah yang membuat dan melaksanakan prosedur pelaksanaan promosi
jabatan.

2.1.2 Adapun tahap-tahapnya secara garis besar sebagai berikut :


a) Apabila ada posisi jabatan yang kosong memberitahukan kepada sub direktorat
Sumber Daya Manusia (Sub Bid SDM).
b) Kemudian karyawan yang memenuhi syarat promosi tersebut diusulkan oleh atasan
yang berwenang kepada bagian pengembangan karir.
c) Dari data yang ada baik mengenai prestasi, kondisi karyawan, masa kerja dan
golongan serta syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh perusahaan, bagian
pengembangan karir mengolah data tersebut untuk menentukan karyawan yang
berhak untuk menempati jabatan tersebut.
d) Setelah menentukan karyawan yang akan menempati jabatan tersebut, maka bagian
pengembangan karir memberikan rekomendasi tertulis yang digunakan untuk dasar
pengangkatan jabatan.
e) Dari rekomendasi ini maka pejabat yang berwenang akan mengeluarkan surat
keputusan pengangkatan karyawan dalam hal ini Dirut (pimpinan distribusi).

2.2 Pelaksanaan mutasi di Pt.pratama abadi industri jx


2.1.1 Mutasi Karyawan
Pemindahan karyawan atau mutasi merupakan salah satu tindak lanjut yang
dilakukan dari hasil penilaian prestasi karyawan, ini hal yang biasa dilakukan
diperusahaan Pt. Pratama abadi industri (jx). Mutasi merupakan bagian dari manajemen
personalia untuk mendistribusikan SDM secara tepat dan sesuai kebutuhan perusahaan,
di peraturan perusahaan, terdapat pasal yang menyebutkan bahwa perusahaan Pt.pratama
abadi industri (jx) berwenang menempatkan dan memindah-tugaskan karyawan ke
jabatan baru dan/atau ke tempat baru di lingkungan perusahaan.
Karena dengan penilaian prestasi karyawan akan diketahui kecakapan karyawan itu
dalam menyelesaikan uraian pekerjaan (Job decription)yang dibebankan kepadanya.
Mutasi ini harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan
bersangkutan, Karena dengan mutasi akan memberikan uraian pekerjaan, sifat
pekerjaaan, lingkungan pekerjaan dan alat-alat kerja yang cocok bagi karyawan
bersangkutan sehingga ia dapat bekerja efisien dan efektif pada jabatan itu.

2.1.2 Tujuan Mutasi di Pt. Pratama abadi industri (jx)


a) Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b) Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan
atau jabatan.
c) Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan.
d) Untuk menghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya.
e) Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier
yang lebih tinggi.
f) Untuk Pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukannya.
g) Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasi nya.
h) Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.
i) Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
j) Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan
k) Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.
Karena pada dasarnya Prinsip mutasi di Pt.pratama abadi industri (jx) itu
memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar
semangat dan produktivitas kerjanya meningkat.

2.1.3 Dasar mutasi di Pt.pratama abadi industri (jx)


a) Mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat prestasi kerjanya.
b) Mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, pengalaman kerja dari
karyawan bersangkutan.
c) Mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.

2.1.4 Cara – cara mutasi


a) Berdasar kepada norma/standar kriteria tertentu.
b) Berorientasi pada formasi riil kepegawaian.
c) Berorientasi pada kebutuhan riil karyawan.
d) Berorientasi pada tujuan yg beraneka ragam.
e) Berdasarkan obyektivitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

2.1.5 Ruang Lingkup Mutasi


Mutasi ini merupakan penempatan kembali (replacement) karyawan ke
posisi/tempat yang baru sehingga kemampuan dan kecakapan kerjanya semakin baik.
Ada dua mutasi, yaitu :
a) Mutasi horizontal (job rotation/transfer) artinya perubahan tempat atau jabatan
tetapi masih pada ranking yang sama.
 Mutasi tempat (tour of area) Perubahan tempat kerja tetapi tanpa perubahan
jabatan/posisi/golongannya. Sebabnya adalah karena merasa bosan atau tidak
cocok.
 Mutasi jabatan (tour of duty) Perubahan jabatan atau penempatan pada posisi
semula.
b) Mutasi vertikal yaitu perubahan posisi/jabatan/pekerjaan, promosi atau demosi
sehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah. Promosi memperbesar
authority dan responsibility sedangkan demosi menguranginya.

2.1.6 Sebab dan Alasan Mutasi


a) Permintaan sendiri mutasi yang dilakukan atas keinginan sendiri dari karyawan yang
bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pemimpin organisasi itu biasa
alasannya sebagai berkut: karena kesehatan kurang mendukung, merawat keluarga
yang sudah usia lanjut dan tidak bisa bekerja sama dengan karyawan lainnya
b) Alih Tugas Produktif (ATP) yaitu mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan
untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke
jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. alasan : didasarkan kepada
kecakapan, kemampuan, sikap dan disiplin karyawan.
c) Pendekatan mutasi dari segi waktu jika pendekatannya dari waktu dikenal
atasTemporary transfer dan Permanent transfer.
 Temporary transfer adalah mengalihtugaskan karyawan ke jabatan/pekerjaan
lainnya baik horizontal maupun vertikal yg sifatnya sementara. Hal ini sering
dilakukan kepada karyawan yg sering berhalangan. Agar tidak terbengkalai,
untuk sementara waktu pekerjaannya dialihkan kepada karyawan lain.
 Permanent transfer adalah mengalih tugaskan karyawan ke jabatan baru secara
permanen.
2.1.7 Kendala–kendala pelaksanaan mutasi :
a) Formasi jabatan belum memungkinkan.
b) Sulitnya mencari pengganti karyawan baru sehingga menyebabkan gagalnya
dilakukan promosi
c) Soal etis (etika).
d) Kesulitan menetapkan standar-standar sebagai kriteria untuk pelaksanaan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan promosi jabatan pada PT. Pratama Abadi Industri dapat dikatakan telah
memadai karena adanya program promosi jabatan yang jelas (Job Opening), maka
setiap karyawan dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memperoleh
promosi tersebut. Dengan demikian maka perusahaan telah memperhatikan kebutuhan
karyawannya, begitupun karyawan telah terbuka peluang atau kesempatan untuk
mengembangkan dirinya lebih maju.
2. Pelaksanaan Mutasi pada PT. Pratama Abadi Industri ialah dengan penilaian prestasi
karyawan yang akan diketahui kecakapan karyawan itu dalam menyelesaikan uraian
pekerjaan (Job decription) yang dibebankan kepadanya. Mutasi harus didasarkan atas
indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan, Karena dengan mutasi akan
memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaaan, lingkungan pekerjaan dan alat-alat
kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan sehingga ia dapat bekerja efisien dan
efektif pada jabatan itu.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, Kami akan memberikan saran yang kiranya dapat
bermanfaat bagi PT. Pratama Abadi Industri , yaitu untuk mencapai tujuan organisasi yang
diharapakan maka antara promosi jabatan harus lebih di tingkatkan lagi sehingga membuat
para karyawan lebih termotivasi dalam meningkatkan prestasi kerjanya. Selain itu guna
melaksanakan mutasi pada karyawan harus lebih di perhatikan kembali terkait masalah
kendala-kendala yang ada di PT Pratama Abadi Indusri agar proses mutasi dapat berjalan
dengan lancar dan menjadikan karyawan lebih dapat efisien dan efektif dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai