Anda di halaman 1dari 3

PROMOSI, DEMOSI, DAN ROTASI JABATAN

1. PROMOSI

A. Definisi Promosi Menurut Para Ahli

Hasibuan (2002 : 108). Promosi jabatan berarti perpindahan yang memperbesar wewenang dan
tanggung jawab ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi yang diikuti dengan kewajiban,
hak, status, dan penghasilan yang lebih besar.

Manullang (2004 : 153). Promosi jabatan berarti kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan
tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan
dalam suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta).

Tujuan Promosi Jabatan

Ø Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang
berprestasi kerja lebih tinggi.

Ø Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang semakin tinggi, dan
penghasilan yang semakin besar.

Ø Untuk memotivasi agar karyawan lebih semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar
produktivitas kerja.

Dasar-Dasar Promosi

Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karywan atau pegawai menurut Handoko (1999)
adalah:

Ø Pengalaman (lamanya pengalaman kerja karyawan).

Ø Kecakapan (keahlian atau kecakapan).

Ø Kombinasi kecakapan dan pengalaman (lamanya pengalaman dan kecakapan).

Syarat-Syarat promosi

Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada
perusahaan/lembaga masing-masing. Menurut Handoko (1999) syarat-syarat promosi pada umunya
sebagai berikut:

› Kejujuran › Disiplin › Prestasi kerja


› Kerjasama › Kecakapan › Loyalitas

› Kepemimpinan › Komunikatif › Pendidikan

DEMOSI

Menurut Suratman (1998) demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu instansi yang biasa
dikarenakan oleh berbagai hal, contohnya adalah keteledoran dalam bekerja.

Menurut Organisasi.org (web source), Demosi adalah pindahnya seseorang dari pekerjaannya ke posisi
yang lebih rendah dengan tingkat tanggung jawab dan tugas yang lebih kecil dari pekerjaan semula dan
begitu pula dengan kompensasi pengganjiannya.

Demosi merupakan suatu hal yang sangat dihindari oleh setiap pekerja karena dapat menurunkan
status, jabatan, dan gaji. Namun, demosi atau turun jabatan ini biasa dilakukan oleh beberapa instansi
ataupun perusahaan demi peningkatan kualitas kerja, dan juga sebagai motivasi bagi karyawan agar
bekerja lebih baik. Jadi jika perusahaan-perusahaan ingin maju, maka harus menciptakan kompetisi bagi
para karyawannya agar mereka tekun dalam bekerja dan tidak selalu berpangku tangan pada karyawan
lainnya. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun
akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi
perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, jika karyawannya bekerja
tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, dan tidak ulet dalam
bekerja.

3. ROTASI

A. Definis dan Tujuan Rotasi

Rotasi pekerjaan merupakan salah satu alternatif jika karyawan menderita rutinisasi yang berlebihan
atau kebosanan atas kerja mereka, hal tersebut perlu jika karyawan tersebut menganggap bahwa
pekerjaannya tidak lagi menantang, maka karyawan tersebut oleh perusahaan seharusnya dipindahkan
ke pekerjaan lain, pada tingkat yang sama, yang mempunyai persyaratan keterampilan yang serupa.
Rotasi pekerjaan adalah pergantian periodik seorang karyawan dari satu tugas ke tugas lain (Robbins
2006).

B. Prosedur Rotasi Karyawan

Prosedur Rotasi karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan sehingga berorientasi pada
penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Pengambilan keputusan penempatan
karyawan diambil berdasarkan pertimbangan rasional dan objektif oleh Manajer Sumber Daya Manusia.

Dengan prosedur penempatan yang tepat melalui penilaian yang rasional dan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan karena kinerja karyawan yang baik
pula. Hal ini dapat terjadi apabila prosedur penempatan karyawan digunakan dengan efektif.
Meskipun pun rotasi pekerjaan bukanlah tidak memiliki perihal negatif, seperti biaya pelatihan yang
meningkat, dan produktivitas dapat berkurang karena memindahkan karyawan ke posisi baru tepat
ketika efisiensinya pada pekerjaan yang lama menciptakan nilai ekonomi organisasi. Rotasi pekerjaan
juga merupakan tantangan bagi karyawan karena haru mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan
kelompok kerja yang baru, penyelianya mungkin juga harus menghabiskan waktu untuk menjawab
pertanyaan dan memantau pekerjaan karyawan yang baru saja dirotasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Husna Suad & Heiddjrachman (1997). Manajemen Personalia. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Umar, H. 2003. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai