Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Siti Aida nurmala

KELAS : BD-0122

Penilaian kinerja

Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan organisasi. Organisasi

menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan kemudian memberi penghargaan atas kinerja yang

dicapainya. Sebaliknya organisasi juga harus menganalisis jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja

tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Penilaian pekerjaan berguna (berharga) bagi
organisasi. Sebagai contoh bila suatu organisasi memerlukan seorang programmer komputer, maka bila
dilakukan penilaian seberapa berat pekerjaan programmer tersebut dan berapa gaji yang layak untuk
seorang programmer, maka di sini telah dilakukan penilaian pekerjaan. Tetapi bila ditujukan kepada
seseorang apakah ia merupakan programmer yang baik bagi suatu organisasi,

Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan (job description) dari setiap individu karyawan, karena dalam
uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan oleh setiap karyawan.
Secara umum standar berarti apa yang akan dicapai sebagai ukuran untuk penilaian.

Secara garis besar standard ini dibedakan menjadi dua yaitu

tangible standard dan intangible standard.

1) Tangible standard yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya Standar ini dibagi atas :

a) Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas standar kualitas, kuantitas dan waktu

b) Standar dalam bentuk uang yang terbagi atas standar biaya, penghasilan dan investasi.

2) Intangible standard yaitu sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau standarnya (perilaku,
kesetiaan, partisipasi, loyalitas, dedikasi karyawan).

Dengan penentuan standar untuk berbagai keperluan maka timbullah apa yang disebut “standardisasi”
yakni penentuan dan penggunaan berbagai ukuran, tipe, gaya tertentu berdasarkan suatu komposisi
standar.

b. Unsur-unsur yang Dinilai

1) Kesetiaan

2) Prestasi kerja

3) Kejujuran

4) Kedisiplinan

5) Kreativitas
6) Kerja sama

7) Kepemimpinan

8) Kepribadian

9) Prakarsa

10) Kecakapan

11) Tanggung jawab

Promosi Jabatan

Promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di
dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilannya semakin besar. Flippo (1982)
menjelaskan promosi adalah perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan
tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan
peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu demikian. Sikula menjelaskan bahwa promosi
adalah suatu perpindahan di dalam suatu organisasi dari satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan
baik peningkatan upah maupun status. Promosi memberikan peranan penting bagi karyawan bahkan
hampir menjadi idaman setiap karyawan. Adanya kesempatan untuk dipromosikan juga akan
mendorong penarikan (recruiting), pelamar semakin banyak memasukkan lamarannya yang pada
gilirannya juga berdampak pada pengadaan (procurement) relatif lebih mudah. Sebaliknya bila promosi
jarang dilakukan maka semangat kerja, disiplin kerja dan prestasi kerja karyawan akan menurun, yang
kesemuanya itu berdampak pada recruitmen dan procurement karyawan.

Jenis-jenis promosi

1) Promosi sementara merupakan pemberian kenaikan

jabatan kepada karyawan untuk sementara waktu

karena ada jabatan yang lowong dan harus segera diisi.

2) Promosi tetap adalah menaikkan jabatan karyawan

menjadi lebih tinggi dari sebelumnya karena yang

bersangkutan telah memenuhi syarat untuk

dipromosikan.
3) Promosi kecil, adalah menaikkan jabatan seseorang

karyawan dari jabatan yang tidak sulit ke jabatan yang

sulit yang meminta keterampilan tertentu, tetapi tidak

disertai peningkatan wewenang dan tanggung jawab

serta gaji.

4) Promosi kering, adalah menaikkan jabatan seorang

karyawan dengan disertai tanggung jawab, wewenang,

tetapi tidak disertai kenaikan upah/gaji.

Mutasi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang gaji,

tanggung jawab, dan atau jenjang organisasionalnya relatif sama. Pada dasarnya mutasi

termsuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan tersebut Hasibuan (2017:102). Tujuan

perusahaan dapat dicapai dengan sempurna apabila tenaga kerja diberikan kesempatan dalam

mengembangkan karir dan meningkatkan kemampuan kerja terutama melalui mutasi yang

tepat. Karena dengan mutasi jabatan yang tepat, karyawan akan termotivasi untuk

meningkatkan kualitas kerjanya karena ini merupakan suatu tantangan untuk mereka sehingga

keefektifan dalam bekerja dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai