Anda di halaman 1dari 3

BAB VIII

PROMOSI DAN PEMINDAHAN

A. JALUR PROMOSI
Analisa jabatan memberikan informasi dasar yang diperlukan utk menggambarkan
jalur promosi dalam suatu organisasi. Biasanya pernyataan yang berada dalam pikirin
para karyawan atau calon karyawan adalah sbb :
1. Menuju jabatan apa jabatan ini
2. Demi jabatan apa kita akan dipromosikan ke jabatan ini.

Karena itu perencanaan yang jelas tentag jalur promosi perlu dilakukan sebab sering
kalur promosi tersebut terbatas pada suatu departeman saja. contoh : seorang pejabat
bagian produksi maksimal hanya bisa naik pangkat sampai direktur produksi.

B. BERBAGAI DASAR PROMOSI


Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan adalah :
1. Pengalaman (senioritas)
Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja
karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang
terlama bekerja pada perusahaan mendapat prioritas utama dalam tindak promosi.
2. Kecakapan (ability)
Kecakapan (ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian
kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli
mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan.
3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan
lamanya pengalamandan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan
lamanya dinas, ijazah pendididkan formal yang dimiliki dan hasil ujian golongan.
Jika seseorang lulus dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan.

C. KECAKAPAN KERJA VERSUS SENIORITAS


Masalah kecakapan kerja dan senioritas didalam perusahaan sulit untuk diputuskan
mengingat baik kecakapan maupun senioritas masing-masing mempunyai kelebihan dan
untuk memilih mana yang lebih baik. Apabila kita kelompokkan kecakapan kerja dan
senioritas adalah sebagai berikut :

Kecakapan kerja :

Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan
hubungan kerja, umumnya tidak sulit diterima dan mudah untuk menyesuaikan diri.
Senioritas :

Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan
hubungan kerja, umumnya sulit diterima karena kelompok ini sudah terbiasa dengan
cara-cara lama yang biasa dilakukan sehingga memerlukan pemahaman kembali dan
adaptasi dalam menghadapi perubahan.

Apabila kita hubungkan dengan rencana promosi akan timbul pertanyaan mana yang
lebih prioritas untuk dipromosi, apabila perusahaan dihadapkan dua pilihan dimana
kelompok-kelompok tersebut sama-sama mempunyai kecakapan, mari berkompromi
dengan melihat nilai plus dari keduanya maka yang akan muncul adalah senioritas.

D. PENURUNAN (DEMOTION)
Demosi merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan
pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan yang secara otomatis dengan penurunan pendapatan.
Suatu demosi biasanya dilakukan karena seorang tenaga kerja telah melakukan
pelanggaran disiplin organisasi yang berat. Demosi adalah perpindahan karyawan dari
suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah di dalam suatu organisasi, wewenang,
tanggung jawab, pendapatan sertas statusnya semakin rendah.
Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang karyawan yang dilakukan dalam
suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114). Tujuan demosi adalah untuk menghindari
kerugian perusahaan, memberikan jabata/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan
kemampuan kecakapan karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman
terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan yang
dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.

E. PEMINDAHAN
Memindahkan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam satu tingkatan
organisasi secara horizontal tanpa adanya peningkatan tanggung jawab, kekuasaan
maupun gaji.

Dasar Pemindahan :

 Karyawan yang bersangkutan


 Kehendak perusahaan

Pemindahan yang didasarkan atas keingian pegawai pada umunya hanya merupakan
memindahan jabatan yang sama. Alasan pemindahan tersebut misalnya pegawai tersebut
merasa kurang tepat pada jabatannya atau kurnag bisa kerja sama dengan kawan-kawan
sepekerjaan atau dengan atasan langsungnya.

Pemindahan karena keinginan perusahaan dapat terjadi karena dua sebab. Sebab
pertama adalah untuk menjamin bahwa kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan
diberhentikan karena kekurangan kecakapan dan jabatan yang lama. Sebab yang kedua
adalah untuk mengurangi rasa bosan pegawai karena dianggap terlalu lama memegang
jabatan yang sama.

F. RENCANA PROMOSI DAN PEMINDAHAN


Sebaiknya suatu perusahaan membuat rencana yang jelas untuk promosi dan
pemindahan bagi para karayawannya. Apabila perusahaan tidak memilikinya maka
perusahaan tidak mempunyai acuan tentang dasar-dasar promosi dan pemindahan
sehingga dalam prakteknya sering terbentuk pada faktor subyektifitas. Oleh karena itu,
perusahaan harus menetapkan dan membuat :
1. Hubungan Horizontal dan Vertikal dari Masing-Masing Jabatan
Seorang karyawan yang hendak dipindahkan atau dipromosikan tidak boleh
ditempatkan pada sembarang jabatan. Karawan tersebut harus ditempatkan ke
jabatan yang ada hubungannya dengan jabatan sebelumnya. Oleh karena itu,
sebelum diadakan pemindahan pegawai harus ditentukan hubungan vertikal maupun
horizontal dari masing-masing karyawan.
2. Penulisan Kecakapan Pegawai
Apabila hubungan vertikal dan horizontal telah ditetapkan maka untuk
menetukan calon siapa yang akan dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan yang
lowong, harus diadakan penilaian kecakapan pegawai-pegawai tersebut. Dengan
penilaian yang diadakan akan diperoleh keterangan pegawai mana yang pantas
dipromosikan dan pegawai mana yang akan dipindahkan.
3. Ramalan Lowongan dan Data Pegawai
Berkaitan dengan lowongan pekerjaan pada suatu perusahaan terdapat dua cara
penetapan. Cara yang pertama adalah dengan terlebih dahulu mendapatkan data trun
over pegawai dan kemudian menetukan proyek-proyek yang diharapkan dibuka.
Dengan cara demikian dapat ditetukan besarnya lowongan yang mungkin dibuka
pada waktu yang akan datang. Misalnya dalam suatu perusahaan terdapat dua ratus
lima puluh orang dan trunover pegawai adalah sepuluh persen. Proyek yang
diharapkan dibuka memerlukan tambahan karyawan sebanyak dua puluh orang,
maka berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa ramalan lowongan
berjumlah empat puluh lima orang.

DAFTAR PUSTAKA:

https://daudydingga.wordpress.com/2014/01/07/manajemen-sdm-bab-7-14/

Anda mungkin juga menyukai