Disusun oleh :
Jakarta
1438 H/2016 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberi taufik dan hidayah,
serta kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
dan salam disampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga
dan sahabatnya yang telah menghantarkan umat manusia kejalan yang diridhoi Allah
SWT.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak
dengan bobot 3 sks serta untuk memenuhi kebutuhan materi Pendidikan Akhlak.
Makalah ini berisi materi mengenai Ta’rif, fungsi, tujuan dan ruang lingkup Akhlak,
serta persamaan dan perbedaan dengan istilah moral, etika, susila dan budi pekerti.
Tak ada gading yang tak retak. Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
tentu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita berharap dan berdoa, mudah-
mudahan makalah ini bermanfaat bagi umat manusia dan mendapat berkah dari Allah
SWT. Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan salah satu hal yang terpenting dalam ajaran Islam.
Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah dan
syariah. Ibarat bangunan, akhlak merupakan kesempurnaan dari bangunan
tersebut setelah fondasi dan bangunannya yang kuat. Jadi, tidak mungkin
akhlak ini akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memiliki aqidah
dan syariah yang baik. Akhir-akhir ini istilah akhlak lebih didominasi istilah
karakter yang sebenarnya memiliki esensi yang sama, yakni sikap dan
perilaku seseorang.
Akhlak yang baik adalah akhlak yang merujuk kepada Al-qur’an dan
sunnahNya, dengan akhlak yang baik maka akan terciptanya karakter yang
baik dan karakter yang baik akan menciptakan kebiasaan yang baik. Maka,
dari kebiasaan itu akan muncul sikap tidak nyaman jika berbuat yang tiidak
baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ta’rif Akhlak ?
2. Apa fungsi dan tujuan Akhlak ?
3. Apa saja Ruang Lingkup Akhlak ?
4. Apa saja persamaan dan perbedaan Akhlak dengan etika, moral, susila dan
budi pekerti ?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud Ta’rif Akhlak.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan Akhlak.
3. Mengetahui Ruang Lingkup Akhlak.
4. Mengetahui persamaan dan perbedaan Akhlak dengan etika, moral, susila dan
budi pekerti.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Akhlak
Namun ada pendapat bahwa kata akhlaqa dari bentuk infinitif ini
kurang tepat karena isim masshdar dari akhlaqa adalah iklaqan bukan
akhlaqan. Sehingga muncul pendapat baru yang menyatakan bahwa akhlak
tergolong dalam isim jamid (bentuk isim yang tidak memiliki asal kata). Jadi,
kata akhlak tidak berasal dari kata lain melainkan kata yang sudah ada.3
1
Achmad Gholib, 2017, Pendidikan Akhlak dalam Tatanan Masyarakat Islami, Jakarta:Berkah FC,
hlm.,1
2
Marzuki, Konsep Akhlak Islami, diambil dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/
(diakses pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 04.46 WIB)
3
Achmad Gholib, 2017, Pendidikan Akhlak dalam Tatanan Masyarakat Islami, Jakarta:Berkah FC,
hlm.,1-3
Jadi, kata akhlaq menurut istilah dapat dikategorikan menjadi 5 ciri
perbuatan akhlak :
Akhlak merujuk pada alqur’an dan hadist, bukan akal pikiran atau
pandangan masyarakat. Melalui kedua sumber ajaran Islam itulah dapat
dipahami bahwa sifat-sifat sabar, tawakkal, syukur, pemaaf, dan pemurah
termasuk sifat-sifat yang baik dan mulia. Sebaliknya, dipahami juga bahwa
sifat-sifat syirik, kufur, nifaq, ujub, takabur, dan hasad merupakan sifat-sifat
tercela. Jika kedua sumber itu tidak menegaskan mengenai nilai dari sifat-sifat
tersebut, akal manusia mungkin akan memberikan penilaian yang berbeda-
beda.
Dalam konsep akhlak segala sesuatu dinilai baik buruknya. Al-qur’an
dan hadist sebagai pedoman hidup umat islam yang menjelaskan baik
buruknya suatu perbuatan. Akhlak merupakan perpaduaan antara hasil proses
latihan dengan kemauan keras seseorang misalnya sifat dermawan, adil dan
lainnya.
B. Tujuan Akhlak
Akhlak memang disebut juga naluri manusia namun akhlak juga bisa
dipelajari bahkan bisa dididik agar seseorang mempunyai akhlak yang baik.
Karena bagaimanapun manusia layaknya kertas putih tanpa coretan.
Adapun tujuan pendidikan akhlak secara umum yang dikemukakan
oleh para pakar pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
1. Menurut Ahmad Amin yang dikutip oleh Abudin Nata dalam
bukunya Akhlak tasawuf : Tujuan memperlajari ilmu akhlak dan
permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian
perbuatan lainnya, sebagian yang baik dan sebagian perbuatan
lainnya sebagian yang buruk bersikap adil termasuk baik,
sedangkan perbuatan dzalim termasuk perbuatan buruk, membayar
hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik, sedangkan
mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk. (Abudin Nata,
Akhlak Tasawuf, 2006:13)
2. Menurut M. Athiyah al Abrasyi : Tujuan pendidikan budi pekerti
adalah membentuk manusia yang berakhlak (baik laki-laki maupun
perempuan) agar mempunyai kehendak yang kuat, erbuatan-
perbuatan yang baik, meresepkan fadhilah (kedalam jiwa) dengan
merespkan cinta kepada fadhilah (jiwanya) dengan perassaan cinta
kepada fadhilah dan menjauhi kekejian (dengan keyakinan bahwa
perbuatan itu benar-benar keji). (M. Athiyah Al Abrasy, Dasar-
dasar pokok pendidikan Islam, 1987 :103).
3. Menurut Hery Noer Aly : Berusaha mendidik individu mukmin
agar tunduk, bertaqwa dan beribadah dengan baik kepada Allah
sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan diakhirat. (Hery
Noer Aly, Watak Pendidikan Islam, 2008 III:142) .4
C. Fungsi Akhlak
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan pada tiga hubungan
yang mengharuskannya untuk berbuat sesuatu. Yaitu hubungan manusia
dengan Allah SWT ( ibadah ), hubungan manusia dengan sesama manusia (
muamalah dan uqubat ) dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri (
akhlak, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain ). Ketiga hubungan tadi
mengharuskan kita untuk menentukan sikap yang harus diambil sesuai dengan
pemikirannya.
Jadi fungsi akhlak :
4
Achmad Gholib, Op.,Cit hlm. 6
1. Akhlak merupakan pemenuhan terhadap perintah Allah atau
menjauhi larangan-Nya, bukan karena akhlak ini membawa
manfaat atau madlarat dalam kehidupan.5
2. Sebagai pembimbing manusia untuk bertingkah laku, karena
sebagai tolak ukur baik buruknya seseorang dan suri tauladan yang
baik adalah Rasulullah SAW.
3. Menajuhi keburukan dan berupaya untuk mengejar kebaikan.6
5
Geby Saputra, Akhlak dalam pandangan Islam, diambil dari
http://hati.unit.itb.ac.id/2012/02/29/325/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2017, pukul 05/56 WIB)
6
Yusuf al-uqshari, Menuju Puncak Prestasi Tanpa Batas, Jakarta:Gema Insani Press,2006, hal., 58
7
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hal. 7.
8
Achmad Gholib, Pendidikan Akhlak, Berkah FC, Ciputat, 2017, hal. 7.
Manusia diperintahkan untuk memuji dan bersyukur kepada
Allah karena orang yang bersyukur akan mendapat tambahan
nikmat sedangkan orang yang ingkar akan mendapat siksa.
b) Meyakini kesempurnaan Allah
Meyakini bahwa Allah mempunyai sifat kesempurnaan. Setiap
yang dilakukan adalah suatu yang baik dan terpuji.
c) Taat terhadap perintah-Nya
d) Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah
karena itu taat terhadap aturan-Nya merupakan bagian dari
perbuatan baik.
2. Akhlak terhadap sesama Manusia
Banyak sekali rincian tentang perlakuan terhadap sesama manusia.
Petunjuk mengenai hal itu tidak hanya berbentuk larangan
melakukan hal-hal yang negatif seperti membunuh, menyakiti
badan, atau mengambil harta dan tanpa alas an yang benar,
melainkan juga menyakiti hati dangan jalan menceritakan aib
sesama. Di sisi lain, manusia juga didudukan secara wajar. Karena
nabi dinyatakan sebagai manusia seperti manusia lain, namun
dinyatakan pula beliau adalah Rasul yang memperoleh wahyu
Illahi. Atas dasar itu beliau memperoleh penghormatan melebihi
manusia lainnya.
3. Akhlak terhadap lingkungan
Yang dimaksud lingkungan disini adalah segala sesuatu yang
berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan
maupun benda-benda tak bernyawa. Dasar yang digunakan sebagai
pedoman akhlak akhlak terhadap lingkungan adalah tugas
kekalifahannya di bumi yang mengandung arti pengayoman,
pemeliharaan serta pembimbingan agar setiap makhluk mencapai
tujuan pencitraannya9.
3) Akhlak bermasyarakat,
a) yang dilarang (al-makhdzurat)
b) yang diperintahkan (al-awamir), dan
c) kaidah-kaidah adab (qawa’id al-adab).
4) Akhlak bernegara
a) hubungan antara pemimpin dan rakyat (al-‘alaqah baina al-rais wa al-
sya’b)
b) hubungan luar negeri (al-alaqah al-kharijiyyah).
5) Akhlak beragama;
a) kewajiban terhadap Allah SWT
b) kewajiban terhadap Rasul10
10
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Pustaka Setia, Bandung, 2010, hal.34-35.
Definisi tentang etika dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis definisi,
yaitu:
1. Etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan
tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
2. Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik
buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
3. Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normative dan
evaluative yang hanya memberikan nilai baik dan buruknya11
Persamaan antara Akhlak, etika dan moral adalah yang menjadi obyek
pembahasannya sama, yaitu manusia dan sebagai obyek formalnya adalah
perbuatan manusia yang kemudian ditentukan perbuatan manusia itu baik dan
buruk, benar atau salah. dari segi fungsinya sama, yaitu menentukan hukum
bahwa perbuatan yang dilakukan manusia itu baik atau buruk dan benar atau
salah, dari segi tujuannya sama-sama ingin menghendaki keadaan masyarakat
yang baik, aman, damai, teratur dan tentram sehingga sejahtera secara batiniah
maupun lahiriah.
Adapun perbedaan antara akhlak, etika dan moral adalah akhlak dalam
menentukan perbuatan manusia itu baik atau buruk dan benar atau salah yang
menjadi dasar, tolok ukur dan indikatornya adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist,
sedang etika yang menjadi dasar, tolok ukur dam indikatornya adalah akal
atau rasio. Adapun moral yang menjadi dasar, tolok ukur dam indikatornya
12
S.Djajadihardja, Ethika, Soerongan, Jakarta, 1956, hlm.5.
adalah perbuatan manusia baik atau buruk dan benar atau salah adalah norma-
norma yang tumbuh dan berkembang serta berlangsung dalam masyarakat
(adat istiadat). Lebih lanjut dalam hal ini etika lebih bersifat filosofis dan
berada dalam daratan konsep-konsep (bersifat teoritis), sedang moral berada
dalam daratan realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang
dalam masyarakat (bersifat praktis). Etika dipakai untuk pengkajian sistem
nilai yang ada, sedangkan moral untuk perbuatan yang sedang diniali. Etika
memandang tingkah laku secara umum, tapi moral lenih bersifat lokal dan
individual. Adapun akhlak berdasar pada Al-Qur’an dan Al-Hadist bersifat
mutlak, absolute dan tidak bisa dirubah. Sementara etika dan moral berdasar
pada sesuatu dari manusia, maka bersifat terbatas dan dapat berubah sesuai
dengan tuntutan jaman13.
13
Achmad Gholib, Op.,Cit hlm.12.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Secara bahasa (etimologi) Akhlak berasal dari bahasa Arab (bentuk
dari isim mashdar = infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan
yang berarti perangai, ta’biat, kebiasaan, dan peradaban yang baik,
secara istilah jiwa seseorang yang selalu mewarnai setiap tindakan
dan perbuatannya tanpa adanya pertimbangan atau keinginan.
2. Tujuan pendidikan akhlak :
- Menurut Ahmad Amin yang dikutip oleh Abudin Nata dalam
bukunya Akhlak tasawuf : Tujuan memperlajari ilmu akhlak dan
permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian
perbuatan lainnya, sebagian yang baik dan sebagian perbuatan
lainnya sebagian yang buruk bersikap adil termasuk baik,
sedangkan perbuatan dzalim termasuk perbuatan buruk,
membayar hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik,
sedangkan mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk.
(Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, 2006:13)
- Menurut M. Athiyah al Abrasyi : Tujuan pendidikan budi pekerti
adalah membentuk manusia yang berakhlak (baik laki-laki
maupun perempuan) agar mempunyai kehendak yang kuat,
erbuatan-perbuatan yang baik, meresepkan fadhilah (kedalam
jiwa) dengan merespkan cinta kepada fadhilah (jiwanya) dengan
perassaan cinta kepada fadhilah dan menjauhi kekejian (dengan
keyakinan bahwa perbuatan itu benar-benar keji).
- Menurut Hery Noer Aly : Berusaha mendidik individu mukmin
agar tunduk, bertaqwa dan beribadah dengan baik kepada Allah
sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan diakhirat.
3. Fungsi akhlak :
- Akhlak merupakan pemenuhan terhadap perintah Allah atau
menjauhi larangan-Nya, bukan karena akhlak ini membawa
manfaat atau madlarat dalam kehidupan
- Sebagai pembimbing manusia untuk bertingkah laku, karena
sebagai tolak ukur baik buruknya seseorang dan suri tauladan
yang baik adalah Rasulullah SAW
- Menajuhi keburukan dan berupaya untuk mengejar kebaikan.
4. Ruang lingkup akhlak adalah:
a. Akhlak terhadap Allah
1) Bersyukur Kepada Allah
2) Meyakini kesempurnaan Allah
3) Taat terhadap perintah-Nya
b. Akhlak terhadap sesama Manusia
1) larangan membunuh
2) larangan menyakiti badan
3) larangan mengambil harta dan tanpa alasan yang benar
4) larangan menyakiti hati
c. Akhlak terhadap lingkungan
1) Melindungi binatang
2) tumbuh-tumbuhan, maupun
3) benda-benda tak bernyawa
5. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak
dan kewajiban moral.
6. Ada dua macam etika dalam menentukan baik dan buruknya prilaku
manusia : Etika Desktiptif dan Etika Normatif.
7. Moral adalah penentuan baik dan buruk terhadap berbuatan dan
kelakuan.
8. Persamaan antara Akhlak, etika dan moral adalah manusia sebagai
obyek pembahasannya dan sebagai obyek formalnya adalah perbuatan
manusia.
9. Adapun perbedaan antara akhlak, etika dan moral adalah tolak ukur
dan indikator akhlak berasal dari Al-Qur’an dan Al-Hadist. Etika
yang menjadi tolak ukur dam indikatornya adalah akal atau rasio.
Moral yang menjadi tolok ukur dan indikatornya adalah perbuatan
manusia baik atau buruk dan benar atau salah.
B. Saran
1. Dalam penyusunan makalah akan lebih baik lagi apabila acuan
penyusunannya adalah silabus mata kuliah sehingga penyusunan lebih
obyektif dan tepat.
2. Buku acuan yang digunakan sangat baik dan mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA