Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FIQIH

TENTANG : UMROH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK V

1. AFDILLAH WAHYUDI

2. DIDI RAHMAN

3. EFLIN. F

4. GHINA. S

5. M. JODY

KELAS : X IPS 3

MADRASAH ALIYAH NEGERI

PANGKALAN BALAI

TAHUN AJARAN 2017/2018


Pengertian Umroh
Pengertian umroh dari segi bahasa ialah berkunjung. Artinya, umroh ini dapat juga
dikatakan bahwa umroh ialah suatu perbuatan menyengaja dengan mendatangi tempat yang
biasa selalu dikunjungi. Hal ini tersebut karena umroh boleh untuk dilakukan kapan pun (tanpa
terikat waktu, seperti halnya ibadah haji yang hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah saja setiap
setahun sekali).

Apa Itu Pengertian Umroh secara Istilah/Syariah?


Pengertian umroh secara syari dan terminologi fiqih. Pengertian umroh memiliki artian
mengunjungi kota Makkah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan sa'i) dengan
melakukan tata cara tertentu. Atau istilah lainnya datang ke Baitullah untuk beribadah umroh
dengan rukun rukun dan syarat syarat yang telah ditentukan.
Umroh berbeda dengan ibadah haji yang boleh dilakukan hanya sekali saja, menunaikan
umroh boleh berulang-ulang kali, akan tetapi, hukumnya tetap wajib hanya sekali dalam seumur
hidup. Jika seseorang itu mampu dan dapat menunaikannya berulang kali hal ini diperbolehkan.
Sebabnya dalam ibadah umroh terdapat keutamaan-keutamaan sebagaimana sabda Rasulullah
saw:
Dari umroh ke umroh adalah penghapus dosa antara keduanya

Ibadah Umroh (Haji Kecil)


Selain pengertian umroh yang telah dipaparkan di atas, umroh juga disebut hajjul asghar
(haji kecil), umroh ini menurut bahasa berarti berkunjung, dan menurut istilah syari adalah
berkunjung ke Baitullah, yang didalamnya untuk melakukan thawaf, sai, dan bercukur demi
mengharap ridho Allah.
Semua tata cara umroh yang dilakukan dalam ibadah umroh ini telah dicontohkan oleh
Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam dan kita tidak boleh mengubah dan
berkreativitas sesuai dengan kehendak kita.

Keutamaan Ibadah Umroh


Setelah memahami dan membaca pengertian umroh, pembahasan selanjutnya adalah
tentang keutamaannya, terdapat beberapa hadits sahih yang menjelaskan dan menyebutkan
tentang keutamaan dan pahala umrah, yang menjadikan banyak orang yang mampu secara
materi, fisik, dan keilmuan berusaha menyegerakan untuk menunaikannya.
Bahkan ada juga bagi kalangan biasa biasa saja yang pendapatannya tidak cukup dan
memungkinkan untuk pergi menunaikan umroh, sampai berusaha sekuat tenaga dalam
berikhtiar dan berdoa demi mendapatkan keutamaan pahala yang mulia ibadah umroh, yakni
berupa: Pengampunan Dosa. Sebagaimna disebutkan dalam sebuah hadis seperti bawah ini:
Dari Abu Hurairoh RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Ibadah umrah sampai
umrah berikutnya sebagai kafarat untuk dosa di antara keduanya dan haji yang mabrur tidak
ada balasannya kecuali surga. (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis yang lain disebutkan juga bahwa jamaah haji dan umroh merupakan tamu Allah
yang setiap doa doanya akan dikabulkan.
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Para jamaah haji dan umrah
merupakan delegasi Allah. Jika mereka berdoa kepada-Nya, Allah akan mengabulkannya. Dan
jika mereka meminta ampun, maka Allah akan mengampuni-nya. (HR An-Nasaiy dan Ibnu
Majah)
Bagi kaum wanita juga mendapatkan keutamaan pahala selain pengampunan dari dosa
dosa, dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan, bahkan melaksanakan berumroh dan berhaji
bagi wanita laksana melakukan tugas jihad sebagaimna kaum laki-laki yang berjhad di medan
peperangan.
Rasulullah SAW bersabda: "Jihadnya orang yang sudah tua, anak-anak, orang yang lemah
dan wanita, adalah haji dan umrah. (HR An-Nasaiy).

Hukum Mengenai Ibadah Umroh: 1. Wajib dan 2. Sunnah


Setelah kita mengetahui pengertian umroh dan keutamaan umroh, pembahasan
berikutnya ialah mengenai apakah hukum umroh itu? Hukum umroh itu ada 2, pertama wajib
kedua sunnah.
Dikatakan wajib jika ibadah umroh tersebut baru pertama kali dilakukan sehingga
disebut juga sebagai Umrotul Islam. Selain daripada itu, umroh karena nazar (berjanji
melakukan sesuatu setelah terpenuhi suatu hajat) juga disebut sebagai umroh wajib. Jadi, jika
seandainya Anda sudah bernadzar akan melakukan ibadah umroh jika sudah berhasil melakukan
atau mendapatkan hasil tertentu, maka hukum umroh menjadi wajib, karena janji adalh hutang
dan wajib dibayar.
Dikatakan sunnah bila ibadah umroh tersebut ditunaikan untuk yang keduakalinya dan
seterusnya dan juga bukan dikarenakan nadzar. Misalkan di tahun ini Anda sudah melksanakan
ibadah umroh pertama yang wajib, maka jika Anda ingin dan mampu secara materi di tahun
berikutnya, maka Anda dapat prgi umroh lagi, tapi jika tidak juga tidak mengapa.
Namun dalam hal ini kalangan ahli fiqih sepakat bahwa hukum umroh adalh wajib bagi
orang yang disyariatkan untuk menympurnakannya. Meskipun ada beberapa ulama yang
memiliki perbedaan pendapat mengenai hukumnya umroh ini, apakah termasuk sunnah atau
wajib.
Apa Pendapat Ulama Mengenai Hukum Umrah ?
Pendapat Pertama: Hukum Umrah Sunnah Mu`akkadah
Ulama yang berpendapat seperti ini adalah Ibnu Masud, Imam Abu Hanifah, Imam Malik,
Imam Asy-Syafii, Imam Ahmad (menurut salah satu versi pendapat), juga Abu Tsaur dan
kalangan mazhab Zaidiyah.
Dalil-dalil Hukum Umrah adalah Sunnah Mu'akkadah
Pendapat para ulama ini berdasarkan kepada sabda Nabi SAW yang ketika ditanya tentang
hukum melaksnakan umroh, apakah ia wajib atau tidak? Beliau mnjawab, Tidak. Namun jika
kalian umroh, maka itu lebih baik. Juga berdasarkan sabda Nabi SAW:
Haji adalah jihad, sementara umrah hanya tathawwu.
Alasan lainnya yang dijadikan dalil bahwa ibadah umrah sunnah adalah bahwa umrah
merupakan ibadah yang tidak ditentukan waktunya, maka umroh pun tidak wajib sebagaimana
halnya thawaf mujarad.
Pendapat Kedua: Umroh Hukumnya Wajib, Terutama bagi Orang-orang yang
Diwajibkan Haji. Pendapat ini dianut oleh Imam Asy-Syafii menurut versi yang paling sahih
di antara kedua pendapatnya, Imam Ahmad menurut versi lain, Ibnu Hazm, sebagian ulama
mazhab Maliki, kalangan mazhab Imamiyyah, Asy-Syabi, dan Ats-Tsauri.
Pendapat ini juga merupakan pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat dan
lainnya, dan mereka bersepakat bahwa pelaksanaannya hanya satukali seumur hidup
sebgaimana halnya ibadah haji.

Waktu Ibadah Umroh


Sesuai paparan mengenai pengertian umroh di atas, kita bisa tarik kesimpulan bahwa
ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari-hari yang dimakruhkan seprti hari
'Arafah, Nahar & Tasyriq. Berbedaannya dengan ibadah hajji adalah ibadah hajji waktunya
hannya antara tangal 08 sampai dengan 12 Dzulhijjah.
Ibadah umroh ini dapat langsung dilakukan dengan ibadah haji, yaitu dengan cara
melakukan hajji secara tamattu atau qiran. Kenapa? Karena dalam hajji tamattu dan hajji qiron
sudah ada umroh di dalam kedua hajji tersebut.
Karena umroh waktunya yang tidak terikat, waktunya pun dapat disesuaikan dengan
jadwal kerja atau dengan liburan anak anak sekolah atau dengan memanfa'atkan momen momen
tertntu seperti halnya tahun baru, musim semi di daratan Eropa yang berimbas ke beberapa
negara negara Islam sekitarnya, pada bulan suci Ramadhan, dan lain lain.

Syarat dan Rukun Wajib Ibadah Umroh


Memahami pengertian umroh dan yang terkait kurang lengkap tanpa mengetahui syarat
dan rukun umroh.
a. Syarat Umroh :
1. Beragama Islam
2. Telah aqil baligh (dewasa dan berakal sehat), meskipun Anda dapat mengajak
anak-anak untuk melakukannya, namun umroh yang sah tetaplah bagi mereka yang telah
akil baligh. Namun perjalanan umroh bagi anak-anak dapat dianggap sebagai sarana
edukasi pendidikan agama Islam
3. Merdeka (bukan budak)
4. Ishtitho'ah (mampu)
Apabila seseorang tersebut tidak memenuhi syarat diatas maka gugurlah kewajiban umroh
orang itu.
b. Rukun Umroh
1. Niat Ihram
2. Melakukan thawaf umroh
3. Sai (berlari-lari kecil) antara Shofa dan Marwah
4. Bertahallul (mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala)
Rukun Umroh diatas harus dilakukan berurutan dan tidak boleh ditinggalkan salah satu
rukunnya, karena bila tidak dilakukan akan menyebabkan umrohnya tidak sah dan harus
diulang kembali.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian umroh, hukum dan keutamaan umroh, syarat
dan rukun umroh. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawwasan kita mengenai
ibadah haji dan umroh. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.

Anda mungkin juga menyukai