Anda di halaman 1dari 3

Bangkitkan ekonomi Pulihkan negeri

Sudah lama kita ketahui bahwa indonesia ditunjuk sebagai pemilik Presidensi G20 atau yang kita kenal
dengan sebutan Group of Twenty yaitu forum kerja sama multilateral dari 19 negara utama serta Uni
Eropa. Tentunya ini sebagai bentuk apresiasi serta pengkauan dari negara besar di dunia untuk
Indonesia yang dimana ini merupakan sebuah prestasi yang sangat gemilang karena sejak dibentuknya
forum G20 ini pada tahun 1999, untuk pertama kalinya Indonesia menjadi pemegang Presidensi G20.

Terpilihnya Indonesia ini merupakan sebuah lembaran baru bagi bangsa kita untuk memulihkan
ekonomi negara apabila kita berhasil memanfaatkan dengan optimal peluang untuk kepentingan
Indonesia karena peserta G20 ini telah merepresentasikan 85 persen perekonomian global, 80 persen
investasi global, 75 persen perdagangan internasional dan 66 persen penduduk dunia.

Momentum ini harus digunakan dengan sangat bijak dengan memainkan peranan strategis dan
membangkitkan bersama pemulihan ekonomi dunia. Menurut Kementrian Sekretariat Negara Republik
Indonesia, tema yang diusung dalam G20 ini yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, yang dimana
arti dari tema tersebut adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, people centered, serta
ramah lingkungan dan juga berkelanjutan. Selain itu, momentum ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana
pemulihan ekonomi domestik karena adanya pertemuan yang menghadirkan ribuan delegasi dari
seluruh anggota mulai dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 yang akan datang.

Mengingat berbagai rangkaian kegiatan seperti Sherpa Track dan Finance Track yang dilaksanakan
secara marathon hingga puncaknya yaitu Presidensi G20 Leader Summit, tentunya ini memberikan
dampak yang positif bagi perekonomian indonesia secara langsung seperti pada sektor jasa perhotelan,
sarana transportasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM serta sektor yang terkait lainnya.
Sedangkan dampak tidak langsung seperti persepsi investor dan pelaku ekonomi lainnya.

Indonesia harus bisa membuktikan melalui Presidensi G20 demi keberlangsungan dan lancarnya acara
tersebut, karena kesempatan emas seperti ini susah untuk diraih kembali. Ini bisa menjadikan Indonesia
sebagai pusat perhatian dunia, tepatnya pada sektor ekonomi dan keuangan serta menjadi titik awal
pemulihan ekonomi pascapandemi.

Terlewat dari hal tersebut, pertemuan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang memamerkan serta
memperkenalkan pariwisata dan produk dalam negri sehingga bisa membangkitkan pergerakan
ekonomi indonesia serta mempercepat laju pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia yang maju. Yang
dapat kita rasakan secara langsung akan adanya delegasi negara G20 ini yaitu meningkatnya devisa
negara serta membangkitkan kembali sektor pariwasata khususnya di Bali, terjadinya peningkatan PDB
dan adanya penyerapan sumber daya manusia. Hal ini juga dimanfaatkan oleh indonesia sebagai
optimalisasi financial inclusion dan bersama sama melakukan peningkatan Kredit Usaha Rakyat atau KUR
untuk UMKM serta menaikan inklusi keuangan untuk mencapai target 90 persen di tahun 2024

Besar harapan bagi bangsa indonesia dengan ada Presidensi G20 ini agar menjadi peluang untuk
Indonesia Maju demi mengembangkan pilar “Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan” tepatnya
seperti meningatkan investasi pedagangan dalam maupun luar negeri, mempercepat pemulihan industri
dan pariwisata, ketahanan pangan, energi dan air, peningkatan kualitas kesejahteraan petani serta
komitmen untuk seluruh ekosistem dan sumber daya yang ada
Tentunya pemulihan ini dijadikan sebagai strategi untuk mempercepat atau bahkan meningkatkan
ekonomi bagi bangsa kita karena itulah diperlukan kerjasama yang baik demi kepentingan bangsa kita
serta masyarakat yang lebih harus diperhatikan. Sesuai target yang telah direncanakan yaitu pada tahun
2045, target pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa diatas 6 persen setiap tahunnya dan Presidensi G20
inilah yang salah satunya diandalkan sebagai pegangan dan pemantapan pemulihan ekonomi pada
tahun 2045 mendatang.

Menurut hasil rapat, terdapat 6 pembahasan yang sudah direncanakan dan diagendakan untuk dibahas
nantinya, yaitu :

1. Prospek ekonomi global dan resiko


2. Normalisasi kebijakan terkait pandemi
3. Dampak jangka panjang pandemi
4. Jaring pengaman keuangan internasional
5. Isu-isu hutang negara miskin
6. Uang digital Bank Sentral (Central Bank Digital Currency)

6 pembahasan diatas tentunya memfokuskan untuk membangkitkan sektor ekonomi bangsa kita baik
secara makro ataupun mikro. Presidensi G20 ini menjadi langkah yang tepat untuk indoensia yang
berharap kepada kepercayaan publik internasional demi meningkatkan ekonomi bangsa agar para
investor asing kembali memiliki kepercayaan untuk berinvestasi dengan indonesia. Tidak lupa dengan
kekayaan sumber daya alam yang kita miliki dan kita bisa memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan
ekspor terhadap negara lain yang membutuhkan sehingga secara perlahan kondisi ekonomi kita bisa
kembali pulih dan sejajar dengan negara berkembang atau bahkan negara maju sekalipun

Dengan kondisi yang baru, tentunya semua negara juga mengenai dampak yang sama seperti krisis
ekonomi. Kita harus bersyukur karena indonesia masih tidak terindikasi akan mengalami krisis ekonomi
nasional ataupun negara resesi. Dengan begitu, kita masih bisa memanfaatkan kesempatan ini dan
mendukung penuh langkah langkah dari pusat dan ikut memeriahkan serta menyukseskan agenda G20
ini dengan lancar

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mampu membangun kerja sama yang baik serta
berkolaborasi dengan inovasi-inovasi yang kreatif terhadap transformasi pemulihan ekonomi serta
reformasi struktural. Karena dengan adanya kesadaran itu, secara tidak langsung kita bisa berpartisipasi
dan meningkatkan persentase untuk capaian Indonesia Maju.

Dengan berhasilnya peningkatan serta kestabilan ekonomi nasional, kondisi tersebut tetap memerlukan
kebijakan yang tepat demi memelihara kondisi bangsa agar tetap kondusif pada sistem keuangan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan secara detail lagi seperti Utang Luar Negeri, Indikaotr Makro
Ekonomi serta Kondisi Neraca Pembayaran. Tentunya ini merupakan tugas dan kewajiban Bank
Indonesia dalam menjaga berbagai aspek penting itu agar inflansi di negara kita tidak meningkat dan
tetap selalu stabil.
Sangat diharapkan agar momentum Presidensi ini bisa membuat kondisi yang kondusif terhadap
Stabilitas Sistem Keungan di era teknologi digital saat ini. Kondisi itu adalah komplemen strategis dimana
bagi kegiatan bisnis industri di Indonesia bisa pulih secara merata dengan adanya dukungan stabilitas
Macro Prudential yang bisa melindungi mekanisme sistem perekonomian nasional menuju ekonomi
yang bangkit dan maju di era pasca Pandemi.

Program-program yang disebutkan tadi diharapkan bisa berjalan sesuai dengan rencana, maka dari itu
kita perlu mendukung penuh terhadap upaya pemerintah dalam membangkitkan kembali perekonomian
bangsa kita, dengan begitu cita cita bangsa kita dalam mewujudkan ekonomi yang maju akan tercapai
secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai