Anda di halaman 1dari 4

Nama : Revina Nur Ainin

NIM : 22105510023
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Administrasi Bisnis
Dosen : Indria Guntarayana SE., MM., MAB

UU Cipta Kerja Dinilai Permudah Izin Dasar Usaha Sektor Properti

Jakarta - Sektor properti merupakan salah satu sektor investasi yang masih banyak diincar oleh
para investor. Bahkan, sektor ini disebut menjadi salah satu sektor yang bisa mendongkrak
perekonomian nasional.
Meskipun menjadi sektor sasaran para investor, nyatanya sektor ini juga juga berhadapan
dengan salah satu polemik, yaitu tingginya angka backlog kepemilikan perumahan di Indonesia
yang mencapai 12,71 juta.

Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) UU Cipta Kerja
kembali menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) yang membahas khusus cluster sektor properti,
yaitu perumahan dan kawasan industri.

"Kita tahu di dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional dalam visi Presiden
Jokowi, salah satu agenda besar adalah mengatasi backlog perumahan. Ini harus ada proses
percepatan dan mengapa kemudian UU Cipta Kerja menyasar cluster perumahan dan
permukiman," ujar Sekretaris Satgas Percepatan Sosialisasi UU Cipta Kerja, Arif Budimanta,
Rabu (21/12/2022).

Baca juga:
UU Cipta Kerja Permudah Pengajuan PBG untuk Bangun Perumahan
Powered by AdSparc
Percepatan sosialisasi UU Cipta Kerja, melalui Kementerian Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menciptakan skema baru untuk kemudahan
pengajuan izin dasar usaha. Hal itu dilakukan melalui Sistem Online Single Submission (OSS)
Berbasis Risiko (Sistem OSS RBA).

"Kita kenal dulu izin lokasi, kebetulan sekarang sudah berubah wujud menjadi Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)," kata Direktur Deregulasi Penanaman Modal,
Kementerian ATR/BPN Dendy Apriandi Dari.

KKPR ini nantinya secara otomatis akan terbit berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
digital yang sudah terintegrasi. Selain itu, sistem OSS RBA ini pun memberikan informasi
mengenai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), menerbitkan perizinan dan juga
digunakan untuk pengawasan terintegrasi/terkoordinasi.
"Misalnya AMDAL Net saat ini persetujuan lingkungan terintegrasi masih rendah. Bagaimana
nih yang menengah tinggi dan tinggi? Alhamdulillah, mudah-mudahan segera bisa goal life
untuk persetujuan lingkungan berbasis OSS," ujar Dandy.

Baca juga:
Pengembang Ungkap UU Cipta Kerja Bikin Persoalan Baru di Properti, Apa Itu?
Lebih lanjut, untuk sektor properti, setelah perubahan izin lokasi yang diubah menjadi KKPR,
izin lingkungannya juga diubah menjadi terintegrasi dalam OSS menjadi persetujuan
lingkungan. Selain itu Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Layak Fasilitas (SLF) juga
diubah menjadi PBG yang pengajuannya juga lebih mudah dengan OSS yang disebut Sistem
Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG)

"Memasuki awal tahun, sosialisasi terfokus pada pemerintah daerah yang masih enggan
menggunakan SIMBG. Amanat undang-undangnya demikian, menggunakan sistem SIMBG
yang terintegrasi dengan OSS,"

Saat ini integrasi OSS Kementerian ATR/BPN masih terus dimaksimalkan untuk selanjutnya
disosialisasikan di sektor industri. Namun untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan
sosialisasi dan diseminasi secara bertahap dan bersamaan.

Pendapat para ahli mengenai Perpu Ciptaker:

Jakarta - Ahli hukum tata negara, Profesor Yusril Ihza Mahendra, memandang Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang UU Cipta Kerja merupakan pilihan
paling mungkin yang bisa diambil Presiden Jokowi untuk mengatasi keadaan. Soalnya, UU
Cipta Kerja sudah dinyatakan MK sebagai inkonstitusional bersyarat.

"Tentu bukan pilihan terbaik, apalagi dilihat dari sudut pandang normatif dan akademik, tetapi
merupakan pilihan yang paling mungkin mungkin untuk diambil dalam mengatasi keadaan,"
kata Yusril dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).

Perppu Nomor 2 Tahun 2022 itu diterbitkan Jokowi setelah pada 25 November 2021 MK
memutuskan prosedur pembentukan UU Cipta Kerja bertentangan dengan konstitusi. Maka, MK
mengamanatkan agar dalam waktu dua tahun DPR dan Presiden harus memperbaiki UU itu.
Bila lewat tenggat, maka UU tidak berkekuatan hukum. MK juga melarang pemerintah membuat
peraturan pelaksanaan UU Ciptaker sebelum UU Ciptaker diperbaiki.

"Putusan MK kali ini memang lain dari biasanya. Namun mau diperdebatkan bagaimanapun
juga, putusan MK itu adalah final dan mengikat. Tidak ada pilihan lain kecuali mematuhinya,"
kata Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini.

Akibat putusan MK, pemerintah berada di posisi yang sulit. Soalnya, perbaikan UU Cipta Kerja
bakal memakan waktu yang lama padahal sisa periode masa jabatan Presiden Jokowi hanya
sampai 20 Oktober 2024. Maka diambillah pilihan, yakni Perppu Ciptaker.
UU Cipta Kerja Dinilai Dorong Ekonomi RI di Tengah Ancaman Resesi

Jakarta - Undang-undang (UU) Cipta Kerja disebut telah menghadirkan sejumlah manfaat,
termasuk bagi perekonomian Indonesia. Di saat sejumlah negara maju mengalami resesi,
kondisi perekonomian di Indonesia justru cenderung stabil.

Sekretaris Satgas UU Cipta Kerja Arif Budimanta mengatakan pada kuartal III 2022, kondisi
ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di angka 5,7 persen. Sementara inflasi Indonesia pada
periode Oktober 2022 berada di angka 5,71 persen. Arif menyampaikan angka ini masih lebih
baik dari beberapa negara di dunia.

Adapun selama periode 2022, terdapat beberapa negara yang angka inflasinya mencapai dua
digit. Seperti Inggris yang nilai inflasinya mencapai 10,1 persen pada September 2022. Ada
juga Jerman yang nilai inflasinya berada di angka 10,4 pada periode Oktober 2022, serta Rusia
yang angka inflasinya pada September 2022 mencapai 13,7 persen.

Menurut Arif, keberhasilan Indonesia yang masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif
dan inflasi moderat ini merupakan bukti kondisi ekonomi Indonesia yang masih relatif stabil. Ia
pun menilai UU Cipta Kerja ini menjadi upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja
berkualitas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dari sisi quality, tingkat pengangguran juga turun. Artinya ada penciptaan lapangan pekerjaan,"
ungkapnya.

"Tingkat kemiskinan juga turun dan itu menunjukkan bahwa perekonomian nasional kita ini
relatif terjaga," tutupnya.

Analisa pribadi:

Dilihat dari pro dan kontra pengesahan UU Cipta Kerja ini, tentu tujuan para pembuat UU hanya
menginginkan penciptaan masyarakat yang sejahtera dan makmur. Dengan hadirnya UU Cipta
Kerja para ahli menilai UU ini mampu mengatasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sehingga
menurut saya, meski banyak yang menolak UU ini tetapi UU Ciptaker menurut saya sangat
penting bagi perekonomian agar kedepannya perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. UU
Ciptaker memfokuskan pada sektor bisnis terutama UMKM yang sedang tumbuh di Indonesia.
Berbagai kemudahan diberikan pemerintah kepada sektor UMKM, Koperasi dan pengusaha
dalam negeri dimaksudkan agar bisa lebih bersaing dan berkompetisi dalam berbagai bidang.
Dalam hal ini tentu bukan hanya investor yg diuntungkan tetapi juga masyarakat, pekerja,
mahasiswa.

Sumber berita:
Nur Fitriana Sukma, UU Cipta Kerja Dinilai Permudah Izin Dasar Sektor Properti, 2022.
https://finance.detik.com/properti/d-6473625/uu-cipta-kerja-dinilai-permudah-izin-dasar-usaha-
sektor-properti, diakses pada 8 Januari 2023

Damarjati Danu, Yusril: Perppu Ciptaker Bukan Pilihan Terbaik tapi Paling Mungkin, 2023.
https://news.detik.com/berita/d-6502287/yusril-perppu-ciptaker-bukan-pilihan-terbaik-tapi-paling-
mungkin, diakses pada 8 Januari 2023.

R Putri Inkana Izatifika, UU Cipta Kerja Dinilai Dorong Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi,
2023. https://news.detik.com/berita/d-6451174/uu-cipta-kerja-dinilai-dorong-ekonomi-ri-di-
tengah-ancaman-resesi, diakses pada 8 Januari 2023.

Anda mungkin juga menyukai