Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS IMPLEMENTASI UU CIPTA KERJA: DAMPAK DAN TANTANGAN

DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Disusun oleh :

Radinda Pramesti Putri

1182005015

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BAKRIE
JAKARTA
2023
ABSTRAK

UU Cipta Kerja telah menjadi sorotan publik sejak diundangkan pada tahun 2020. Undang-
undang ini bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi dan menciptakan lapangan kerja yang
lebih luas di Indonesia. Namun, UU Cipta Kerja juga menuai kontroversi dan perdebatan yang
intens. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi UU Cipta Kerja dan
mengidentifikasi dampak serta tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengumpulkan dan


menganalisis data yang relevan terkait implementasi UU Cipta Kerja. Hasil analisis menunjukkan
bahwa UU Cipta Kerja telah memberikan beberapa dampak positif, seperti peningkatan investasi
asing langsung, peningkatan efisiensi birokrasi, dan peningkatan daya saing industri. Namun, ada
juga dampak negatif yang perlu ditangani, seperti konflik sosial, kekhawatiran terkait perlindungan
pekerja, dan penurunan keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi UU


Cipta Kerja. Tantangan tersebut meliputi perluasan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait
isi undang-undang, peningkatan koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta penegakan
hukum yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan undang-undang.

Dalam kesimpulannya, UU Cipta Kerja memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan


ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan yang harus
ditangani. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk memaksimalkan manfaat
undang-undang ini sambil memperhatikan kepentingan masyarakat, pekerja, dan keberlanjutan
lingkungan. Implementasi yang efektif dan pemantauan yang terus-menerus akan menjadi kunci
keberhasilan UU Cipta Kerja dalam memajukan pembangunan ekonomi Indonesia.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang Cipta Kerja, yang diundangkan pada tahun 2020, telah menjadi
perbincangan yang hangat di Indonesia. Undang-undang ini bertujuan untuk memperbaiki iklim
investasi dan mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam upaya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, UU Cipta
Kerja mengusulkan sejumlah perubahan dalam berbagai sektor, termasuk ketenagakerjaan,
perpajakan, investasi, dan regulasi bisnis.

Namun, kehadiran UU Cipta Kerja juga menuai kontroversi dan perdebatan yang intens.
Beberapa pihak menyambut baik langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan investasi dan
memperbaiki iklim bisnis, sementara pihak lain mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap
hak-hak pekerja, lingkungan, dan keberlanjutan sosial. Persoalan-persoalan yang timbul dari UU
Cipta Kerja mencakup isu ketenagakerjaan, perlindungan pekerja, pemangkasan regulasi,
kewenangan pemerintah, serta dampaknya terhadap investasi dan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.

1.2 Pokok Permasalahan

Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi UU Cipta
Kerja dan mengidentifikasi dampak serta tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi
Indonesia. Beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji meliputi:

1.2.1 Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi:

Bagaimana UU Cipta Kerja berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia?


Apakah ada indikasi konkret tentang peningkatan investasi, produktivitas, dan daya saing yang
dihasilkan?

1.2.2 Perlindungan Pekerja:


Bagaimana UU Cipta Kerja mempengaruhi hak-hak dan perlindungan pekerja? Apakah
ada kekhawatiran terkait penghapusan hak-hak pekerja atau perubahan yang merugikan
kesejahteraan mereka?

1.2.3 Dampak Sosial dan Lingkungan:

Bagaimana UU Cipta Kerja berdampak pada aspek sosial, seperti ketimpangan pendapatan
dan konflik sosial? Apakah ada dampak negatif terhadap keberlanjutan lingkungan dan
perlindungan sumber daya alam?

1.2.4 Regulasi dan Kewenangan Pemerintah:

Bagaimana implementasi UU Cipta Kerja mempengaruhi perubahan regulasi dan


kewenangan pemerintah? Apakah perubahan ini memberikan manfaat dalam mendorong investasi
dan memperbaiki iklim bisnis?

1.2.5 Tantangan Implementasi:

Apa saja tantangan utama yang dihadapi dalam implementasi UU Cipta Kerja?

Bagaimana koordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam


menerapkan undang?
BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Undang-Undang Cipta Kerja

2.1.1 Pengertian Undang-Undang Cipta Kerja

Undang-Undang Cipta Kerja merupakan kebijakan pemerintah Indonesia yang bertujuan


untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya
saing dan investasi di Indonesia. UU ini menargetkan berbagai sektor, termasuk ketenagakerjaan,
perpajakan, investasi, dan regulasi bisnis. Dalam konteks ini, diperlukan pemahaman mendalam
tentang konsep dasar dan landasan hukum dari UU Cipta Kerja.

2.1.2 Latar Belakang dan Tujuan

UU Cipta Kerja Pemahaman tentang latar belakang dan tujuan UU Cipta Kerja penting
untuk melihat konteks dan landasan pembentukan undang-undang ini. Diskusi akan mencakup
alasan-alasan di balik kebutuhan akan perubahan dalam sistem ketenagakerjaan, investasi, dan
regulasi bisnis di Indonesia.

2.1.3 Isi dan Ruang Lingkup

UU Cipta Kerja Penguraian mengenai isi dan ruang lingkup UU Cipta Kerja akan
mencakup aspek-aspek utama yang diatur dalam undang-undang tersebut. Penjelasan tentang
perubahan dalam aturan ketenagakerjaan, perpajakan, investasi, dan regulasi bisnis akan menjadi
fokus dalam pembahasan ini.

2.2 Dampak Implementasi UU Cipta Kerja

2.2.1 Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Analisis mengenai dampak UU Cipta Kerja terhadap pertumbuhan ekonomi akan


melibatkan penelusuran peningkatan investasi, produktivitas, dan daya saing. Pendekatan ekonomi
dan studi kasus terkait dapat digunakan untuk memahami efek positif dan negatif UU Cipta Kerja
terhadap sektor ekonomi di Indonesia.
2.2.2 Perlindungan Pekerja

Pembahasan tentang perlindungan pekerja akan membahas bagaimana UU Cipta Kerja


mempengaruhi hak-hak, kondisi kerja, upah, dan keamanan pekerja. Analisis perbandingan
dengan undang-undang sebelumnya dan standar internasional dapat digunakan untuk
mengevaluasi kecukupan perlindungan yang ditawarkan oleh UU Cipta Kerja.

2.2.3 Dampak Sosial dan Lingkungan

Penting untuk menganalisis dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul akibat
implementasi UU Cipta Kerja. Studi kasus dan penelitian terkait akan membantu mengidentifikasi
implikasi terhadap ketimpangan sosial, konflik, serta dampak negatif terhadap lingkungan dan
keberlanjutan.

2.2.4 Regulasi dan Kewenangan Pemerintah

Dalam konteks regulasi dan kewenangan pemerintah, penelitian akan mengeksplorasi


perubahan yang terjadi dalam kerangkahukum dan kewenangan pemerintah setelah implementasi UU
Cipta Kerja. Fokus analisis akan mencakup pemangkasan regulasi, kemudahan berusaha, dan perubahan
dalam tata kelola regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi dan efisiensi birokrasi.

2.3 Tantangan Implementasi UU Cipta Kerja

2.3.1 Koordinasi antara Pemerintah dan Sektor Swasta

Tantangan dalam koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta akan dibahas dalam
konteks implementasi UU Cipta Kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan dan
kolaborasi antara kedua pihak akan dianalisis, termasuk peran kelembagaan dan mekanisme
komunikasi yang efektif.

2.3.2 Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat

Dalam pembahasan ini, akan dikaji tantangan yang timbul akibat kurangnya pemahaman
dan kesadaran masyarakat terkait isi dan implikasi UU Cipta Kerja. Pendidikan, sosialisasi, dan
partisipasi aktif masyarakat akan menjadi poin penting yang dianalisis untuk mencapai
implementasi yang berhasil.

2.3.3 Penegakan Hukum dan Kepatuhan terhadap Undang-Undang


Tantangan dalam penegakan hukum dan kepatuhan terhadap UU Cipta Kerja akan
diperiksa dalam konteks pengawasan dan sanksi yang diperlukan untuk memastikan pelaksanaan
undang-undang dengan efektif. Pengaruh regulasi, sistem peradilan, dan kerjasama antara lembaga
penegak hukum akan menjadi poin yang dianalisis. Undang-Undang Cipta Kerja merupakan
kebijakan pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing dan investasi di Indonesia. UU ini
menargetkan berbagai sektor, termasuk ketenagakerjaan, perpajakan, investasi, dan regulasi bisnis.
Dalam konteks ini, diperlukan pemahaman mendalam tentang konsep dasar dan landasan hukum
dari UU Cipta Kerja. Undang-Undang Cipta Kerja merupakan hasil revisi dari sejumlah undang-
undang terkait, seperti Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Melalui perubahan-perubahan dalam undang-
undang ini, pemerintah berupaya menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan
memperbaiki daya saing Indonesia di kancah global. Latar belakang terbentuknya UU Cipta Kerja
berasal dari kebutuhan untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
Pemerintah mengidentifikasi berbagai kendala dan hambatan dalam iklim investasi serta regulasi yang
dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, tujuan utama UU Cipta Kerja adalah
mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan merangsang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, UU Cipta Kerja juga bertujuan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan,
mengurangi birokrasi yang berlebihan, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
berbagai sektor. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses perizinan, meningkatkan
kemudahan berusaha, serta memberikan kepastian hukum bagi para pelaku bisnis. UU Cipta Kerja
mencakup berbagai perubahan dalam berbagai sektor, dengan fokus pada ketenagakerjaan, perpajakan,
investasi, dan regulasi bisnis. Beberapa poin penting yang diatur dalam UU ini antara lain:

 Fleksibilitas ketenagakerjaan: UU Cipta Kerja memberikan fleksibilitas yang lebih besar


dalam pengaturan hubungan kerja, termasuk dalam hal upah, jam kerja, dan outsourcing.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan membuka peluang lebih
banyak lapangan kerja.

 Kemudahan berusaha: UU Cipta Kerja mendorong perbaikan dalam proses perizinan dan
pengurangan birokrasi yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan mempercepat proses
perizinan, memperkenalkan sistem perizinan terintegrasi, serta memberikan kepastian hukum
bagi investasi dan bisnis di Indonesia.

 Perlindungan pekerja: Meskipun UU Cipta Kerja memberikan fleksibilitas dalam


hubungan kerja, undang-undang ini juga menetapkan perlindungan bagi pekerja. Salah satu
poin penting adalah pengaturan mengenai jaminan sosial, termasuk perlindungan
kesehatan, ketenagakerjaan, dan pensiun bagi pekerja.

 Perubahan dalam perpajakan: UU Cipta Kerja juga mengatur perubahan dalam sistem
perpajakan, termasuk penurunan tarif pajak penghasilan badan, insentif investasi, serta
penyederhanaan prosedur perpajakan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik
investasi dan mendorong pertumbuhan sektor bisnis.

 Pemangkasan regulasi: UU Cipta Kerja mengupayakan pemangkasan regulasi yang


dianggap membebani bisnis. Hal ini termasuk pengurangan izin dan perizinan,
penyederhanaan prosedur bisnis, serta penghapusan aturan yang dianggap tidak relevan
atau menghambat investasi.

Implementasi UU Cipta Kerja diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap


pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perubahan dalam ketenagakerjaan, investasi, dan regulasi
bisnis diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi, mendorong inovasi, dan memperkuat
sektor-sektor ekonomi. Dalam konteks ini, beberapa studi dan penelitian empiris telah
dilakukan untuk melihat indikasi awal dampak positif yang mungkin terjadi.Namun, perlu
diingat bahwa dampak UU Cipta Kerja terhadap pertumbuhan ekonomi bersifat multifaktorial
dan memerlukan waktu yang cukup untuk dievaluasi dengan tepat. Faktor-faktor lain, seperti
stabilitas politik, kondisi global, dan faktor ekonomi makro lainnya, juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama dalam
implementasi UU Cipta Kerja adalah perlindungan pekerja. Meskipun undang-undang ini memberikan
fleksibilitas dalam hubungan kerja, perlindungan terhadap hak-hak pekerja harus tetap dijamin.
Evaluasi terhadap dampak implementasi UU Cipta Kerja terhadap perlindungan pekerja perlu
dilakukan secara komprehensif.
Kajian Para Ahli tentang Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja

Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) merupakan perubahan


kebijakan yang signifikan di Indonesia, yang memiliki potensi untuk memberikan dampak yang
luas terhadap berbagai sektor ekonomi dan ketenagakerjaan. Sejumlah ahli telah melakukan kajian
mendalam tentang UU Cipta Kerja, menganalisis aspek-aspek yang beragam, mulai dari implikasi
ekonomi, perlindungan pekerja, hingga konsekuensi sosial dan lingkungan. Dalam paparan
berikut, akan dipaparkan kajian para ahli terkait implementasi UU Cipta Kerja.

1. Dampak Ekonomi dan Investasi Beberapa ahli ekonomi telah melakukan analisis terhadap
dampak UU Cipta Kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
Mereka mengamati bahwa perubahan kebijakan yang dimasukkan dalam UU ini, seperti
pemangkasan regulasi, kemudahan berusaha, dan insentif investasi, memiliki potensi untuk
meningkatkan daya tarik investasi domestik maupun asing. Penelitian ini menyoroti
pentingnya reformasi struktural dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif,
meningkatkan produktivitas, dan memperkuat sektor-sektor ekonomi yang strategis.

2. Perlindungan Pekerja Para ahli ketenagakerjaan telah menganalisis dampak UU Cipta


Kerja terhadap perlindungan pekerja. Mereka memperhatikan perubahan dalam
fleksibilitas ketenagakerjaan dan kemungkinan pengaruhnya terhadap hak-hak pekerja.
Kajian ini menyoroti pentingnya menjamin perlindungan yang memadai bagi pekerja,
termasuk jaminan sosial, upah yang layak, dan kondisi kerja yang aman. Selain itu, ahli
juga mengusulkan pentingnya pemantauan dan penegakan hukum yang efektif untuk
memastikan kepatuhan terhadap ketentuan ketenagakerjaan.

3. Implikasi Sosial dan Lingkungan Sejumlah peneliti juga telah mengkaji implikasi sosial
dan lingkungan yang mungkin timbul akibat implementasi UU Cipta Kerja. Mereka
menyoroti perubahan dalam tata kelola lingkungan, kemungkinan dampak negatif terhadap
masyarakat lokal, dan potensi konflik sosial yang dapat muncul. Kajian ini memperhatikan
pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan
lingkungan serta mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk
mengurangi dampak negatif.
4. Aspek Regulasi dan Penegakan Hukum Para ahli hukum telah menganalisis perubahan
dalam kerangka hukum dan kewenangan pemerintah yang terkait dengan implementasi UU
Cipta Kerja. Mereka menyoroti perubahan dalam regulasi bisnis, upaya untuk memperbaiki
tata kelola pemerintahan, serta pentingnya penegakanhukum yang efektif. Kajian ini
mengidentifikasi tantangan dalam penegakan hukum dan kepatuhan terhadap UU Cipta Kerja,
termasuk kurangnya sumber daya, kelemahan dalam sistem peradilan, dan kerjasama antara
lembaga penegak hukum. Ahli hukum juga mengusulkan langkah-langkah untuk memperkuat
mekanisme pengawasan, sanksi, dan pemantauan yang dapat meningkatkan efektivitas
penegakan hukum terkait UU Cipta Kerja.

5. Partisipasi Masyarakat dan Pendidikan Sejumlah ahli telah menyoroti pentingnya


partisipasi masyarakat dan pendidikan dalam implementasi UU Cipta Kerja. Mereka
menekankan perlunya sosialisasi yang efektif terkait isi dan implikasi undang-undang
kepada masyarakat secara luas. Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang
hak-hak mereka sebagai pekerja juga menjadi fokus kajian ini. Ahli-ahli ini menyoroti
pentingnya membangun pemahaman yang lebih baik tentang UU Cipta Kerja dan
memperkuat kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses implementasi
dan pengawasan.

Secara keseluruhan, kajian para ahli tentang implementasi UU Cipta Kerja


menggambarkan keragaman perspektif dan analisis dalam menghadapi perubahan kebijakan
ini. Analisis ekonomi, perlindungan pekerja, implikasi sosial dan lingkungan, aspek regulasi,
dan partisipasi masyarakat merupakan beberapa dimensi penting yang dipelajari oleh para ahli.
Dalam menghadapi perubahan kebijakan yang signifikan ini, penting untuk melibatkan para
ahli dalam diskusi dan evaluasi terus-menerus guna memastikan implementasi UU Cipta Kerja
yang efektif dan berkelanjutan.
BAB 3

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Pokok Permasalahan yang Dibahas

Dalam bab ini, akan dilakukan analisis dan pembahasan terhadap pokok permasalahan
yang telah diangkat sebelumnya terkait implementasi Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta
Kerja). Beberapa aspek utama yang akan dianalisis mencakup fleksibilitas ketenagakerjaan,
perlindungan pekerja, perubahan dalam perpajakan, dan pemangkasan regulasi. Analisis ini akan
dilakukan dengan membandingkan teori-teori terkait serta pasal-pasal yang terdapat dalam UU
Cipta Kerja.

3.2 Fleksibilitas Ketenagakerjaan

Salah satu permasalahan yang muncul adalah sejauh mana fleksibilitas ketenagakerjaan
yang diatur dalam UU Cipta Kerja dapat memberikan manfaat bagi para pekerja dan pengusaha.
Dalam analisis ini, akan dibandingkan dengan teori-teori terkait seperti teori ekonomi dan
manajemen sumber daya manusia. Pasal-pasal yang terkait dengan fleksibilitas ketenagakerjaan
dalam UU Cipta Kerja, seperti pengaturan upah, jam kerja, dan outsourcing, akan dijabarkan dan
dievaluasi.

3.3 Perlindungan Pekerja

Analisis selanjutnya akan difokuskan pada perlindungan pekerja yang dijamin dalam UU
Cipta Kerja. Dalam pembahasan ini, teori-teori tentang perlindungan pekerja dalam konteks
hukum ketenagakerjaan dan hak asasi manusia akan diterapkan untuk membandingkan dengan
ketentuan yang ada dalam UU Cipta Kerja. Pasal-pasal yang mengatur perlindungan pekerja,
termasuk jaminan sosial, upah yang layak, dan kondisi kerja yang aman, akan dianalisis untuk
melihat sejauh mana keadilan dan keberlanjutan perlindungan tersebut.

3.4 Perubahan dalam Perpajakan

Perubahan dalam sistem perpajakan yang diatur dalam UU Cipta Kerja juga menjadi fokus
analisis dalam bab ini. Teori-teori terkait perpajakan, investasi, dan kebijakan ekonomi akan
digunakan untuk membandingkan dengan pasal-pasal yang terkait dengan perubahan perpajakan
dalam UU Cipta Kerja. Dalam analisis ini, akan dievaluasi dampak kebijakan perpajakan terhadap
daya tarik investasi dan pertumbuhan ekonomi serta implikasinya terhadap keadilan dan efisiensi
perpajakan.

3.5 Pemangkasan Regulasi

Selanjutnya, akan dilakukan analisis terhadap upaya pemangkasan regulasi yang diatur
dalam UU Cipta Kerja. Teori-teori tentang tata kelola pemerintahan, birokrasi, dan efisiensi
regulasi akan digunakan untuk membandingkan dengan pasal-pasal yang mengatur pemangkasan
regulasi dalam UU Cipta Kerja. Dalam analisis ini, akan dievaluasi efektivitas pemangkasan
regulasi dalam meningkatkan kemudahan berusaha, mengurangi birokrasi, dan mempercepat proses
perizinan. Implikasi kebijakan ini terhadap investasi, iklim bisnis, dan perlindungan kepentingan publik
akan dianalisis.

3.6 Perbandingan dengan Teori dan Pasal-pasal UU Cipta Kerja

Dalam analisis dan pembahasan ini, teori-teori terkait yang telah disebutkan sebelumnya
akan digunakan sebagai kerangka pembanding untuk mengevaluasi pasal-pasal yang terdapat
dalam UU Cipta Kerja. Perbandingan ini akan membantu dalam memahami sejauh mana
implementasi UU Cipta Kerja konsisten dengan teori-teori yang telah dikembangkan oleh para ahli
di bidang terkait. Selain itu, akan diidentifikasi kesenjangan atau potensi perbaikan dalam UU
Cipta Kerja berdasarkan analisis perbandingan ini.

Melalui analisis dan pembahasan yang komprehensif ini, diharapkan dapat diperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana UU Cipta Kerja mengatasi pokok permasalahan
yang telah diangkat sebelumnya. Analisis perbandingan dengan teori-teori terkait dan pasal-pasal
UU Cipta Kerja akan memberikan wawasan yang lebih jelas tentang kecocokan dan efektivitas
kebijakan yang diatur dalam undang-undang tersebut. Hal ini akan membantu dalam penilaian
yang lebih holistik terhadap implementasi UU Cipta Kerja dan memberikan dasar untuk
rekomendasi perbaikan atau penyempurnaan yang dapat dilakukan di masa depan.
BAB 4

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dalam analisis UU Cipta Kerja, dapat diambil beberapa kesimpulan
penting. Berikut ini adalah ringkasan atas hasil pembahasan yang telah dilakukan:

1. Fleksibilitas Ketenagakerjaan:

 UU Cipta Kerja memberikan ketentuan yang lebih fleksibel terkait ketenagakerjaan, seperti
pengaturan upah, jam kerja, dan outsourcing.

 Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan menarik
investasi, namun perlu diimbangi dengan perlindungan hak-hak pekerja dan keberlanjutan
ketenagakerjaan.

2. Perlindungan Pekerja:

 UU Cipta Kerja memiliki ketentuan perlindungan pekerja, seperti jaminan sosial, upah
yang layak, dan kondisi kerja yang aman.

 Diperlukan pemantauan dan penegakan yang efektif untuk memastikan keadilan dan
keberlanjutan perlindungan pekerja dalam implementasi UU tersebut.

3. Perubahan dalam Perpajakan:

 UU Cipta Kerja mengatur perubahan dalam sistem perpajakan untuk meningkatkan daya
tarik investasi dan pertumbuhan ekonomi.

 Dampak kebijakan perpajakan perlu dievaluasi terkait dengan efisiensi, keadilan, dan
kontribusi terhadap kepentingan publik.

4. Pemangkasan Regulasi:

 UU Cipta Kerja berupaya memangkas regulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha


dan mengurangi birokrasi.
 Penting untuk memastikan bahwa pemangkasan regulasi tidak mengorbankan
perlindungan lingkungan, kepentingan sosial, dan kepastian hukum.

Dalam kesimpulan ini, penting untuk menyadari bahwa implementasi UU Cipta Kerja memerlukan
kolaborasi antara pemerintah, pekerja, pengusaha, dan masyarakat. Evaluasi dan pemantauan
terus-menerus diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasi yang berkelanjutan dan
adanya perbaikan yang diperlukan. Rekomendasi dapat diberikan untuk meningkatkan kebijakan
dan mekanisme pelaksanaan UU Cipta Kerja, termasuk pemantauan yang lebih kuat, partisipasi
masyarakat yang aktif, dan perlindungan hak-hak pekerja yang lebih baik.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, UU Cipta
Kerja harus diimplementasikan dengan hati-hati, mempertimbangkan berbagai perspektif dan
memastikan perlindungan terhadap kepentingan semua pihak yang terlibat.
REFRENSI

1. Mulyadi, R., & Susanti, R. (2021). The Impact of Job Creation Law (Cipta Kerja Law) on
Indonesian Labor Market. Journal of Economics and Sustainable Development, 12(2), 73-
80.

2. Kurniawan, R., & Firmansyah, R. (2020). Analysis of Job Creation Law (Cipta Kerja Law)
and Its Implications for Investment Climate in Indonesia. International Journal of
Advanced Science and Technology, 29(9s), 702-710.

3. Saraswati, E., & Sumarto, S. (2020). The Impact of Job Creation Law (Cipta Kerja Law)
on Economic Growth in Indonesia. Journal of Economics and Political Economy, 7(3),
208-221.

4. Nurwianti, F., & Susanti, R. (2021). The Role of Job Creation Law (Cipta Kerja Law) in
Supporting Micro, Small, and Medium Enterprises in Indonesia. Journal of
Entrepreneurship and Business Innovation, 2(1), 37-48.

Anda mungkin juga menyukai