c. Pasal 156
Pasal ini menghapus pasal 164 UU Ketenagakerjaan, dan membuat
berubahnya uang pesangon sesuai masa kerja. Perhitungan mengenai pesangon
merupakan perhitungan yang dibulatkan bukan sebagai batas minimal.
d. Pasal 77
Pasal 77 ayat 1 dan ayat 2 :
(1) Setiap Pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja.
(2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. 7 (tujuh) jam 1
(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja
dalam 1 (satu) minggu; atau b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)
jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
Dari pasal tersebut menimbulkan suatu polemik yang sebagaimana memunculkan
suatu diskriminasi terkait ketentuan waktu bekerja serta tidak dibahas secara
jelasnya yang lebih komprehensif.
e. Pasal 64 ayat 1
Pasal 64 ayat 1 berbunyi :
“(1) Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada
Perusahaan lainnya melalui perjanjian alih daya yang dibuat secara tertulis.”
Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan
lain melalui perjanjian alih daya yang dibuat secara tertulis. Pasal ini membuat
tidak adanya batasan jenis pekerjaan outsourcing. Ketidakpastian nasib
pekerja/buruh sehubungan dengan pekerjaan outsourcing tersebut, tidak memberi
jaminan kepastian bagi pekerja/buruh outsourcing untuk bekerja dan mendapatkan
imbalan serta perlakuan yang layak dalam hubungan kerja dan tidak adanya
jaminan bagi pekerja untuk mendapat hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan, sehingga esensi utama dari hukum perburuhan to protect
the workers/laborers terabaikan.
f. Pasal 79 ayat 2
Pasal 79 ayat 2 berbunyi :
“(2) Waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib diberikan
kepada Pekerja/Buruh paling sedikit meliputi:
a. istirahat antara jam kerja, paling sedikit setengah jam setelah bekerja selama 4
(empat) jam terus menerus, dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerj a;
dan
b. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu.
Tidak seperti pada aturan sebelumnya yang juga menyebutkan istirahat dengan
sistem 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja, aturan ini memangkas hak libur para
pekerja menjadi hanya sehari dalam sepekan, memang dalam narasinya terdapat
diksi “paling sedikit” namun tanpa adanya patokan yang jelas tentu aturan ini
menjadi alat legalitas para oligarki untuk memangkas hak para tenaga kerja. Selain
itu, pasal ini juga dinilai tidak sinkron dengan pasal 77 yang membagi hari kerja ke
dalam 5 (lima) dan 6 (enam) hari kerja.
Sektor Pendidikan
h. Pasal 65
Pasal 65 berbunyi :
“(1) Pelaksanaan perizinan pada sektor pendidikan dapat dilakukan melalui Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang ini.”
Pada paragraf 12 Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 65, pemerintah
memberikan perizinan pada pelaksanaan sektor pendidikan dapat dilakukan melalui
perizinan berusaha. Hal ini akan memiliki efek panjang, salah satu dampaknya akan
membuat kampus untuk berlomba bertransformasi menjadi kampus PTNBH
atau modeling corporate university dan negara akan mulai melepaskan tanggung
jawab pembiayaan dan memberikan wewenang kepada kampus untuk mencari
pendanaannya sendiri. Disanalah transaksional profesor kehormatan, honoris causa,
kemitraan, dosen NIDK menjadi lahan pencarian profit dan bargaining politik.
Seperti yang terjadi terhadap kampus-kampus yang telah menerapkan PTNBH.
Kesimpulan
Perppu Ciptaker adalah sebuah peraturan yang meliputi pembahasan dari berbagai
bidang dan bertujuan untuk meminimalisir peraturan yang tumpang tindih serta mejadi payung
hukum yang mengisi permasalahan-permasalahan yang masih mengalami ketidakpastian akan
landasannya. Namun, masih banyak kekurangan yang meliputi mulai dari proses inisiasi
perencanaan hingga penetapan perppu menjadi dasar hukum bagi masyarakat.
Penerbitan Perppu Cipta Kerja terbukti digenting-gentingkan dan dipaksakan
keberlakuannya. Perppu Cipta Kerja merupakan hasil akrobat pemerintah untuk lari dari
Putusan MK 91, yang pada akhirnya membuat mereka membangkang dari konstitusi
setelah sebelumnya presiden dan DPR melawan hukum menyusun UU Cipta Kerja dengan
proses yang tertutup, hingga akhirnya diputus inkonstitusional bersyarat dan harus
diperbaiki baik formil maupun materiilnya secara partisipatif bermakna.
Dengan dikeluarkannya Perppu Cipta Kerja ini dapat berdampak pada
pesangon/upah/uang penggantian hak yang diterima oleh tenaga kerja atau serikat buruh.
Perppu Cipta Kerja juga telah mengubah Pasal 157 ayat (3) dari UU Ketenagakerjaan yang
berarti pekerja/buruh bisa mendapatkan upah kurang dari ketentuan upah minimum
provinsi atau kabupaten/kota. Perppu Cipta Kerja juga menghapus Pasal 160 ayat (7),
Pasal 161 - 172 dari UU Ketenagakerjaan yang berarti pengusaha tidak wajib membayar
pesangon/upah/penggantian hak kepada pekerja/buruh yang mengalami PHK, bahkan
mempengaruhi sektor agraria dan juga pendidikan tinggi.
Alih-alih manut terhadap MK, pemerintah dan DPR RI justru menunjukkan
Ketidakpatuhan terhadap MK, sehingga semakin memperlihatkan perilaku DPR dan presiden
yang senang melakukan akrobat hukum yang sarat akan kepentingan politik, tidak akan pernah
bisa menjadi solusi, selain menambah amburadul dan rusaknya mekanisme pembentukan
perundang-undangan kita. Adapun kekosongan hukum yang menjadi salah satu alasan
subjektif presiden sehingga menimbulkan terjadinya kegentingan memaksa menurut
Putusan MK Nomor 138/PUU-VIII/2009 sejatinya tidak berlaku dalam penerbitan Perppu
Cipta Kerja. Lantas, dapat ditegaskan bahwa Perppu Cipta Kerja merupakan produk
hukum cacat buatan pemerintah
Daftar Referensi
FH UI. ”Perppu Cipta Kerja: Kado Akhir Tahun yang Tak Diinginkan”
https://law.ui.ac.id/perppu-cipta-kerja-kado-akhir-tahun-yang-tak-diinginkan-oleh-ghunarsa-
sujatnika/. Diakses 20 Maret 2023.
Ekonomi Bisnis.com. Celios: Perppu Cipta Kerja Tak Jamin Dongkrak Investasi.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20230223/12/1630900/celios-perppu-cipta-kerja-tak-jamin-
dongkrak-investasi. Diakses 20 Maret 2023.
Hsb, A. M. (2017). Jurnal Legislasi Indonesia. Kegentingan Yang Memaksa Dalam
Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Compelling Circumstances
Of The Enactment Government Regulation In Lieu Of Law), 14 (1), 109-122. Diakses 20 Maret
2023.
Populis ID. “Kritik Perppu Cipta Kerja: Seakan-akan Mengangkangi Putusan MK.”.
https://populis.id/read45754/zainal-arifin-mochtar-kritik-perppu-cipta-kerja-seakan-akan-
mengangkangi-putusan-mk. Diakses pada 20 Maret 2023.
BBC News. “Enam Pasal Perppu Cipta Kerja Dinilai Ciptakan ‘Ketidakpastian
Hukum’: Penentuan Upah Minimum Hingga Pekerja Alih Daya.”.
https://www.bbc.com/indonesia/articles/c893j8qdwj9o. Diakses 20 Maret 2023.
Walhi. ”Perppu Cipta Kerja Batal Demi Hukum, Sudahi Praktik Pembangkangan
Terhadap Demokrasi dan Konstitusi.”. https://www.walhi.or.id/perppu-cipta-kerja-batal-demi-
hukum-sudahi-praktik-pembangkangan-terhadap-demokrasi-dan-konstitusi. Diakses 21 Maret
2023.
Tirto ID. “Perppu Cipta Kerja Jadi UU, DPR Disebut seperti Lembaga Stempel.”.
https://tirto.id/perppu-cipta-kerja-jadi-uu-dpr-disebut-seperti-lembaga-stempel-gDVF.
Diakses 21 Maret 2023
Indonesia. Badan Pusat Statistik. (2023). BERITA RESMI STATISTIK No. 15/02/Th.
XXVI. https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/02/06/1997/ekonomi-indonesia-tahun-2022-
tumbuh-5-31-persen.html. Diakses 21 Maret 2023.
Mahkamah Konstitusi. (2009). PUTUSAN Nomor 138/PUU-VII/2009 DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH
KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1].
https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/putusan_sidang_Perkara%20Nomor
%20138-PUU-VII-2009.pdf. Diakses 21 Maret 2023.
Mpr. go. Id. “Gagal Disetujui DPR dan Kehilangan Relevansi, Wakil Ketua MPR:
Sesuai UUD, Perppu Ciptaker Harusnya Dicabut.” https://www.mpr.go.id/berita/Gagal-
Disetujui--DPR-dan-Kehilangan-Relevansi,-Wakil-Ketua-MPR:-Sesuai-UUD,-Perppu-
Ciptaker-Harusnya-Dicabut. Diakses 21 Maret 2023.
FORMAH PK. “Perppu Ciptaker; Kegentingan atau Kelicikan?”
http://formahpk.hukum.ub.ac.id/perppu-ciptaker-kegentingan-atau-kelicikan/. Diakses 21
Maret 2023.
Kumparan. “Perjalanan Panjang Perpu Cipta Kerja yang Baru Saja Disahkan Jadi
UU” https://kumparan.com/tanaya/perjalanan-panjang-perpu-cipta-kerja-yang-baru-saja-
disahkan-jadi-uu-203iNXrZRb1/1. Diakses 21 Maret 2023.
Kumparan. “Perppu Cipta Kerja, Memperbaiki Masalah atau Lari dari Masalah?”.
https://kumparan.com/abdalhaqqms/perppu-cipta-kerja-memperbaiki-masalah-atau-lari-dari-
masalah-1zy5JaYCZXu. Diakses 21 Maret 2023
J.D.I.H. - Undang Undang Dasar 1945 - Dewan Perwakilan Rakyat. (n.d.). DPR RI.
from https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945. Diakses 21 Maret 2023.
Mahkamah Konstitusi RI. (2021). MK: Inkonstitusional Bersyarat, UU Cipta Kerja
Harus Diperbaiki dalam Jangka Waktu Dua Tahun | Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17816. Diakses 21 Maret
2023.
Merdeka.com. “Sederet Manfaat Perppu Cipta Kerja, Termasuk Ciptakan Lapangan
Kerja Baru” https://www.merdeka.com/uang/sederet-manfaat-perppu-cipta-kerja-termasuk-
ciptakan-lapangan-kerja-baru.html. Diakses 22 Maret 2023
Universitas Islam Indonesia. “Dosen UII Berikan Pandangan Mengenai Perppu Cipta
Kerja”. https://www.uii.ac.id/dosen-uii-berikan-pandangan-mengenai-perppu-cipta-kerja/.
Diakses 22 Maret 2023.
Kemenag.go.id. “Perpu Cipta Kerja Disahkan Jadi UU, UMKM Makin Mudah Proses
Sertifikasi Halal”. https://kemenag.go.id/read/perpu-cipta-kerja-disahkan-jadi-uu-umkm-
makin-mudah-proses-sertifikasi-halal. Diakses 22 Maret 2023.
UGM. “Pakar UGM Soroti Pro Kontra UU Cipta Kerja”
https://www.ugm.ac.id/id/berita/20184-pakar-ugm-soroti-pro-kontra-uu-cipta-kerja. Diakses
22 Maret 2023.
Hukum Online. “Melihat Dampak Perppu Cipta Kerja Bila Disetujui Jadi UU”.
https://www.hukumonline.com/berita/a/melihat-dampak-perppu-cipta-kerja-bila-disetujui-
jadi-uu-lt63ecb62b7cc38/. Diakses 23 Maret 2023.
Media Indonesia. “UU Cipta Kerja Beri Dampak Positif bagi Perekonomian”.
https://mediaindonesia.com/ekonomi/567901/uu-cipta-kerja-beri-dampak-positif-bagi-
perekonomian. Diakses 23 Maret 2023.
Mahkamah Konstitusi RI. (2020). “UU Cipta Kerja Dituding Jadikan Pendidikan
sebagai Ladang Bisnis”.
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=16739&menu=2. Diakses 24 Maret
2023.
Medcom.id. “Mengupas Pasal Tentang Pendidikan di UU Cipta Kerja”.
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/ZkeYwDOk-mengupas-pasal-tentang-
pendidikan-di-uu-cipta-kerja?p=3. Diakses 24 Maret 2023.
detikNews. “Mewaspadai Pasal Pendidikan UU Cipta Kerja”.
https://news.detik.com/kolom/d-5230609/mewaspadai-pasal-pendidikan-uu-cipta-kerja.
Diakses 24 Maret 2023.